Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, March 21, 2011

Nongkrong bareng / Go Hang out


Tiba-tiba saja jadwal kegiatan saya menjadi padat dalam 2 hari belakangan ini. Kemarin (Rabu, 16/3) sesaat sebelum meninggalkan sekolah Ogut (nama beken mamanya Niko) diam-diam berbisik kepada saya “Bu, kita-kita mau ngumpul di rumah Clarissa siang ini. Mau ikut ga?”

Wah, tawaran yang sulit untuk di tolak karena saya selalu senang bisa berkumpul dengan emak-emak itu. Mereka adalah orang-orang yang enak di ajak bergaul. Jadi tentu saja saya tidak mau melewatkan kapan pun saya di ajak ikut kumpul dengan mereka.

Tapi pikiran bahwa saya punya jadwal les membuat saya dengan berat hati harus menolak undangan itu.

Sekitar jam 11.30 telpon berdering. Mamanya Justin menelpon. “Jadwal les hari ini di geser ke besok bisa ga? Saya ada di rumah Claris sekarang”.

5 menit kemudian mamanya Clarissa yang menelpon. “Bu, nanti kalau mau pulang telpon saja supaya Ogut jemput. Kan ibu belum pernah ke rumah saya”.

“Ada apa?” Wali kelas TK B & kepsek yang kebetulan ada di dekat saya bertanya saat mendengar percakapan telpon itu.

“Oh, Ogut mau kasih tebengan saya sekalian pulang nanti” saya terpaksa mengarang alasan supaya tidak mengundang komentar atau pertanyaan lebih lanjut. Saya tidak tahu apa yang mereka pikirkan kalau mengetahui bahwa untuk yang ke sekian kalinya saya ‘ngeluyur’ atau ‘ngumpul’ bareng orang tua murid. Cuma saya satu-satunya dari kami bertiga yang punya hubungan lumayan akrab dengan orang tua murid.

Jadi saya menelpon Ogut setelah saya meninggalkan sekolah pada jam 12 siang. Ternyata rumah Clarissa tidak terlalu jauh dari tempat pemancingan yang pernah saya lewati saat dulu mengajak jalan anak-anak PG.

Hari ini (Kamis, 17/3) sepulang sekolah setelah selesai mengajar les calistung anak TK B , saya pun bergegas pergi ke rumah Justin.

“Bu, mau ikut ke rumah Stevany? Nengokin mamanya” tanya mamanya Justin setelah saya selesai mengajar anaknya.

“Oh mau saja” saya pikir mumpung ada yang nawarin & tahu rumahnya Stevany kan memudahkan saya untuk menengok mamanya Stevany yang semalam melahirkan anak ke 2. Adik Stevany.

Jadi sementara mamanya Justin menyetrika, saya mengambil alih tugasnya menyuapi Chelsea, adik Justin, makan siang. Bukannya apa-apa. Tidak praktis betul dia harus mondar-mandir antara menyetrika lalu berhenti untuk menyuapi anaknya & balik lagi menyetrika. Padahal sementara itu saya duduk bengang bengong. Yang penting kerjaan jadi cepat selesai supaya kami tidak semakin siang berangkat ke rumah Stevany.

“Wah, kira-kira berapa kilo ya kita semua sekarang ini?” di tengah perjalanan mamanya Justin bertanya sambil tertawa.

“Ya, hitung sajalah. Kalau kita berdua saja di total beratnya sekitar 140 kiloan. Justin 30 kiloan. Chelsea 15 kilo? Ya, hampir 200 kilo yang ada di atas motor lu sekarang” & kami berdua pun cekikikan karenanya.

Tapi harus saya akui mamanya Justin terhitung gagah perkasa juga. Ok kalau motor sedang jalan beban tidak terasa berat. Tapi kalau motor berhenti atau harus jalan menyelap-nyelip, wah, itu segimana beratnya yang harus dia tahan dengan ke dua kakinya?

Wah, saya yang lebih tinggi dari dia belum tentu punya kekuatan sebesar itu. Makanya saya tidak merasa cukup punya nyali & kekuatan untuk belajar mengendarai motor sekalipun sudah ada yang menawarkan mau memberikan saya sepeda motor supaya ongkos transport saya lebih irit & memberi saya keleluasaan untuk beraktivitas kemana-mana.

Belajar naik sepeda mungkin ok-lah. Bahkan sebetulnya saya sudah naksir melihat sepeda Justin yang berukuran sedang sudah dipasangi 2 roda kecil. Setiap kali datang ke rumahnya saya iseng naik ke atasnya & pelan-pelan mengayuh sepeda itu maju mundur. Mamanya Justin sampai tertawa cekakakan melihatnya. Hehe.

“Bu, kalau mau nanti saya ajarin naik sepeda saya yang itu” dia menunjuk sepedanya yang lebih besar.

“Ah, ogah” tolak saya ngeri. Sepedanya lebih besar, ya ukuran untuk orang dewasa & tanpa roda tambahan “Ntar kalau gue nyungsep gimana?”.

“Dipegangin”

“Ya, yang belajar segede gini. Yang megangin juga harus orang yang gede. Kalau ga ntar mana kuat nahan sepedanya”

Hehe.

Di rumah Stevany sudah ada Grace / Gege (mamanya Noel), Ogut (mamanya Niko) & emak-emaknya Wilson, Charlos, Kim & Vivien.



Keke with the moms
Enjoying the fresh fruits along with its chili peanut souce / Rujak, ibu-ibu

Nah, yang namanya perempuan kalau sudah ngumpul jangan di harap suasana bisa sunyi sepi. Apalagi ini sebagian besarnya cewe-cewe bawel. Yang tidak bawel pun bisa terbawa suasana jadi ikut bawel. Hehe. Dengan perkecualian mamanya Charlos yang dari awal sampai akhir amat kalem. Juga mamanya Stevany. Untuk yang terakhir ini bukan karena tidak ingin ikut ber-kwek kwek seperti kami tapi karena kondisi badannya tidak memungkinkan untuk ikut berceloteh / tertawa cekakakan.

Stevany's mom with her baby girl
Bagaikan laron merubungi lampu yang bersinar, seperti itulah kami merubungi adik bayinya Stevany yang umurnya mungkin baru 13 jam. Perempuan lagi. Saya lupa menanyakan namanya siapa karena terlalu terpesona memperhatikan bayi yang masih merah itu. Fresh from the oven. Hehe. Emang di kata roti.

“Ayo bu, kapan mau punya yang kayak gitu” Gege menggoda saya.

“Lha, ini kan sudah ada” saya nyengir “Tinggal di bawa saja kan?” pertanyaan ini saya tujukan pada mamanya Stevany yang entah untuk ke berapa kalinya berjuang menahan tawa mendengar celotehan tamu-tamu bawelnya. Maklum, baru di obras. Hehe.

“Mau di asah golok?” papanya Stevany tertawa.

“Lho gimana sih, sekarang ada mie instan, kopi instan, internet instan, jadi kan ada anak instan juga yang langsung jadi tanpa pakai 9 bulan 10 harinya” kata saya di sambut kekehan Gege.

“Si bu Keke ogah sama yang itu” katanya.

“Kalau lihat ini jadi pengen punya lagi” kata Apin, mamanya Justin “Tapi nanti kalau malam & dia mulai mondar mandir bangun nangis minta disusuin”.

Hm. Apa di kata punya anak itu enak? Konsekuensinya segudang. Baru mikirinnya saja sudah capek. Makanya sori sori saja deh kalau saya di suruh punya anak. Umur saya sebentar lagi menjadi 40 tahun padahal sementara itu ada banyak keinginan serta cita-cita saya yang belum kesampaian.

Saya ingin bisa sekolah lagi mengambil jurusan ilmu pendidikan / psikologi, saya ingin karier saya bisa naik karena saya tidak mau terdampar selama-lamanya mengajar di taman kanak-kanak, saya ingin bisa mengajar di SD, SMP, SMA karena saya haus untuk mendapatkan banyak ilmu & pengalaman. Selain itu saya juga punya segudang impian. Punya anak bisa menghambat langkah saya mewujudkan & mengejar keinginan serta cita-cita itu.

Pulangnya saya kembali nebeng naik motornya Apin. Wah, di jalan kami bertemu dengan Evelyn yang sedang berjalan tertatih-tatih dengan perut yang semakin besar menuju rumah Stevany. Berhentilah kami sebentar di pinggir jalan untuk mengobrol. Rasanya kangen betul saya dengan dia walaupun baru kira-kira 2 minggu dia berhenti mengajar.

Sampai di kompleks tempat tinggal Apin, saya berpindah ke motornya Gege & meneruskan perjalanan pulang. Wah, sudah hampir jam 3.30 sore. Sebelumnya saya sudah mengirim sms kepada mama dari anak-anak les saya yang jadwal lesnya hari ini jam 3 sore. Tidak sanggup saya kalau masih harus mengajar les lagi. Terlalu capek. Sebetulnya saya juga sudah jenuh dengan keharusan mengajar les kalau tidak karena harus memikirkan menambah pemasukan. Kalau gaji yang saya terima mencukupi atau lebih dari cukup untuk menanggung hidup selama sebulan maka di jamin saya tidak akan mengajar les atau mungkin akan amat sangat membatasi jumlah les yang saya berikan. 

Tapi kemarin & hari ini saya betul-betul dapat selingan yang nyenengin bisa nongkrong bareng emak-emak itu. Mereka bukan cuma orang tua dari murid saya tapi mereka juga teman-teman saya. & kalau dulu saya nongkrong di cafe, sekarang saya nongkrong di rumah murid bareng nyokap-nyokap mereka. Beda tapi rasanya kok lebih enak yang sekarang. Hehe.
___________________________________________________________________

All of sudden my schedule has became full in the past 2 days. It started from yesterday (Wednesday, March 16th) when after school Nico’s mother came to me. & in whispering tone she asked me if I’d like to join her & the others to have lunch at Clarissa’s place.

I can’t, I told her. I’ve got to tutor Justin at noon. It was really tempting though because I love to get together with the mothers of my students. They’re pretty cool people to hang out with. So I’d not miss the opportunity to get together with them whenever they’re having one. But well yeah, duty comes first.

At around 11.30 am Justin’s mother called me to ask if we could shift today’s tutoring schedule to tomorrow at noon. She was already at Clarissa’s place. Preparing lunch. Ok. I’m happy to know that I’d be able to have lunch with them.

About 5 minutes before noon Clarissa’s mother called me. She told me to call Nico’s mother after I leave school so she could pick me up. I never been to her place so I didn’t know where it was though I’ve passed her block before. Clarissa’s mother just wanted to make it easier & more convenient for me to get to her place. That is really thoughtfull. I really appreciate it so much.

“Would you like to come along with us to Stevany’s place?” asked Justin’s mother today (Thursday, March 17th) after I tutored Justin. Stevany’s mother has given birth to her second daughter at midnight.

“Sure” I thought since I’ve got someone who knows the way to Stevany’s place & who could give me a free ride then why not?

But in the meantime Chelsea, Justin’s younger sister, hasn’t got her lunch & she wouldn’t sit still so Justin’s mother who was ironing had to go back & forth between did the ironing & watched Chelsea ate her lunch.

“Here, let me do this” I offered to watch Chelsea ate her lunch. It was so impractical for her to do ironing & watch the restless Chelsea. I didn’t want us to get at Stevany’s place so late in the afternoon.

“How much do we all weigh in total?” Justin mother’s suddenly asked this question while we were riding on her motorcycle to Stevany’s place.

I did a little quick calculation & well it is nearly 200 kilos in total. We laughed. But it is not laughable to see how strong she can handle such weight. So she said it’s not heavy if the motorcycle is running but how if it is not? She is shorter than me. This is a one strong lady indeed.

It is why I have no desire to learn how to ride a motorcycle though there’s an offer from someone to lend me a motorcycle to help me save my transportation fee & to make it easier for me to commute. But I don’t think I’ve got enough guts & power to handle a motorcycle.

I’d rather learn how to ride a bicycle. Justin’s bicycle has 2 additional smaller tires & everytime I’ve got time after tutor him I’d ride on it back & forth. It gave Justin’s mother quite a laugh seeing me like that. Lol.

“Better use my bicycle” she said.

“Oh no” I freaked out. It is bigger. Well, it is adult’s bicycle “How if I fell?”

“I’ll hold it”

“I’m bigger & taller than you” I grinned “I would need someone bigger & taller than me to hold the bicycle while I learn how to ride it”.

Lol.

Already there were Grace (Noel’s mother) along with the mothers of Nico, Wilson, Charlos, Kim & Vivien at Stevany’s place.

Don’t expect it to be quiet when women get together. Even the quiet one would soon became chatty & noisy. With the exception of Charlos’s mother who remained cool from start to end. & Stevany’s mother of course who couldn’t talk & joke around because her body hasn’t recovered after given birth to Stevany’s sister.

We were all took turned in admiring the baby. She is just about 13 hours of age. Not fresh from the oven. This one is fresh from the womb. Lol.

“When will you have one like this?” Grace asked me. Half teasing.

“Well I’ve got this one” I said jokingly “I could take this home with me, right?”.

“Would you like to have a knock on the head?” laughed Stevany’s father in a joke.

“Guys, guys, come on. Haven’t you noticed that there are instant noodle, instant coffee, instant internet connection & so there is an instant baby without the 9 months 10 days” I made everyone laughed.

“Seeing this making me want to have one” Justin’s mother grinned “But wait till night time & how it wakes us up”.

So don’t tell me having a child is free from tons of consequences. Even the thought of it is enough to get rid every desire to have my own child. I’ll turn 40 soon & I haven’t accomplished many of my dreams &hopes. A child will definitely slowing me down to accomplish them.

I want to go back to school to take a degree in teaching or psychology, I want to get a better job because I don’t plan to become a kindergarten teacher forever, I want to teach in elementary school, junior high & high school. Plus there are many other dreams. Having a child could slow me down from bringing forth those ambition, dream & hope.

I rode with Justin, Chelsea & their mother on their motorcycle again on the way home. Once we reached their housing complex I was shifted to Grace’s motorcycle because we live in the same housing complex.

It was 3.30 pm & I couldn’t do today’s tutoring. I’ve texted the kids’s mother to inform her about it. If I’ve got enough salary from school to make ends meet then I’d not have to do tutoring to earn more money. I’m actually tired with tutorings. 

But I really had a fun break today & also yesterday.  That I could hung out with the moms of my students. They're not just the parents of my students. They've also become my friends. 

In the past I hang out at cafes & pubs. These days I hang out at my students's houses. I hang out with their moms & it feels more fun than the ones I had in the past when I hang out at cafes & pubs.

No comments:

Post a Comment