Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, July 31, 2016

I am Not a Proud Member of...

Karena ada beberapa postingan bertema blogging yang tidak sempat dimasukin di bulan Juni jadi disusul deh di bulan Juli mumpung tema bulan ini khusus tentang tulisan-tulisan yang terlambat diposting.

Some blogging posts that should be posted in June were behind schedule so they are now made into July’s posts since it is all about belated post.

*  *  *  *  *

Hampir enam tahun jadi blogger (ntar tanggal 18 September blog ini ulang tahun yang ke enam), belon lama nemu kelompok penulis blog dan karena rasa-rasa sih sudah cukup eksis sebagai penulis blog.. saya pun menggabungkan diri dengan beberapa kelompok penulis blog yang saya temukan di facebook.

www.123rf.com
After almost six years become a blogger (this blog will turn six years old on 18 September), have recently found blog writers group and for thinking I have quite exist as blog writer.. I joined in few blog writer’s groups that I found on facebook.

Di dua postingan saya sebelumnya saya tuliskan pengalaman dan kesan saya mengenai dua kelompok penulis blog; Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) dan Blogger Perempuan (BP).

In two of my previous posts I have written my experience and impression on two blog writer’s groups; Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) and Blogger Perempuan (BP).

Harus saya akui, perempuan-perempuan penulis blog ini hebat-hebat karena mayoritas sudah menikah dan berkeluarga. Bahkan banyak yang juga bekerja fulltime entah sebagai pegawai kantoran atau punya bisnis sendiri.

I have to admit, these women bloggers are amazing because mostly are married and have family.  Many even have fulltime jobs whether as regular employees or running their own business.

Sebagai seorang pekerja kantoran yang juga nyambi sebagai guru les bahasa Inggris, saya tahu gimana capek fisik dan mental bisa ngilangin mood buat nulis. Itu tidak termasuk anak karena saya belum menikah dan belum punya anak.

As a white collar who has side job as English tutor I know how physical and mental exhaustment can make me lose all the mood to write. That’s exclude children because I am not married and have no child.

Jadi menurut saya, perempuan-perempuan penulis blog itu luar biasa karena di tengah kesibukan dan kelelahan mereka masih bisa menyisihkan waktu buat menulis, menghasilkan tulisan-tulisan yang bagus, bisa bikin tampilan blog jadi menarik dan yang menjabat sebagai administrator dari kelompok penulis blog itu malah masih bisa mengelola kegiatan kelompoknya.

So I think those women blogger are amazing because amidst their activities and exhaustment they can spare their time to write, to make good writings, to make interesting blog appearance and those blog writers groups can even run the group’s activities.

Para admin dua kelompok penulis blogger ini benar-benar terbukti tidak hanya menaruhkan nama mereka sebagai admin. Mereka sungguh-sungguh memperhatikan hal-hal yang terjadi dalam kelompoknya.


The administrators in these two blogger writer’s groups have proved they are not just in names only. They really put their attention on their groups activities.

Ini bisa terlihat dari pengalaman saya ketika saya menemui kesulitan dan meminta bantuan, dalam hitungan beberapa menit kemudian para admin itu segera merespon dan benar-benar merespon sampai kesulitan yang saya hadapi itu bisa teratasi. Ketika mereka tidak bisa mengatasinya, mereka tidak lepas tanggung jawab karena mereka meminta bantuan dari admin lainnya dan yang dimintai bantuan ini pun cepat merespon.

This shows in my experience when I had some problems and I asked them to help me, in just few minutes those administrators came to help me and they give it thoroughly until the problem was solved. When they couldn’t solve it by themselves, they didn’t just ignore it because they went to other administrators for assistance and those administrators were quite quick to respond.

Saya amat sangat terkesan dan menghargai semua itu terutama setelah mengalami bagaimana saya dicuekin oleh administrator dan anggota dari kelompok penulis blog lain (Yah, setelah browsing wall mereka, saya mendapat kesan kelompok itu bagaikan ‘tokopedia atau bukalapak versi blogger’ jadi respon serta perhatian yang diberikan lebih pada mereka yang mengarah ke hal jual beli versi blogger tersebut).

I am more impressed and appreciated it especially after had experience of being ignored by administrator and member of another blog writer group (after I browsed their wall, I’ve got the impression that group is like ‘blogger version of tokopedia or bukalapak online shops’ so the respond and attention are given more on those who have connection to that blogger version of trading.

Jadi saya merasa lebih nyaman berada di KEB dan BP. Para anggota mereka pun punya sikap dan perhatian yang sama hangatnya dengan para admin sehingga benar-benar bikin saya merasa saya menemukan tempat yang tepat.

It makes me feel more comfortable to in KEB and BP. Their members too have the same kind of warm attitude and attention of the administrators so it makes me feel that I have found the right place.

Gimana dengan kelompok yang lain?

How about other group?

Yah, mungkin saya akan tetap mempertahankan keanggotaan saya. Hanya demi mendapat logo sebagai pengakuan atau mungkin saya akan keluar.. toh eksistensi saya sebagai penulis blog tidak bisa dinilai hanya dari sebuah logo.

Well, maybe I will keep my membership. Just to get the logo as acknowledgement or maybe I will give my membership up.. after all, my existency as blog writer can’t be judged just from a logo.

*  *  *  *  *

Saya mau menyelipkan sedikit renungan.. sehubungan dengan bangga atau tidaknya saya karena tersangkut paut dengan suatu kelompok;

I want to insert a little thought.. regarding this proud or not proud for being connected to a group stuff;


Dengarkan kebenaran..

Listen to the truth..

Hal-hal yang terjadi di tempat dimana kita berada seringkali memberikan kepada kita petunjuk dan tanda yang tidak bisa kita abaikan karena semua itu mengatakan apakah tempat tersebut berikut manusia-manusianya adalah tempat yang baik atau tidak baik untuk kita.

The things happen in the place where we are oftenly tell us the sign and lead that we can’t ignore as they tell us if it along with the people in there is good or bad for us.

Jadi mulailah dengarkan kebenaran apa yang disampaikan melalui peristiwa yang terjadi di tempat dimana kita berada.

www.123rf.com
So start listen to the things happen in the place where we are as they are trying to tell us the truth.


Jangan bertahan demi logo..

Don’t stay for the sake of logo..

Kita sering mempertahankan sesuatu yang sebetulnya sudah tidak tepat, tidak baik dan tidak cocok lagi untuk kita.

We often hold on something that actually is not the right one, not good and unsuitable for us.

Semua kita pertahankan demi logo, demi pengakuan, demi cap, demi kebanggaan, demi mendapat hormat, demi dikagumi dan demi seribu alasan lainnya.

We hold on to it for the sake of a logo, an admission, a chop, for pride, to get respect, to be admired and for another thousand of excuses.

Tapi apakah semua itu lebih penting dari pada hati nurani? Lebih berarti dari menjadi manusia dengan hati yang bersih dan murni?

But are those things more important than consciousness? Means more than being a human with clear and sincere heart?


Jangan menjadi bagian dari kebohongan..

Don’t become part of lies..

Ketika tempat dan manusia-manusia dimana kita berada saat ini hidup dalam kebohongan, membangun kepalsuan dan mempertahankan kemunafikan.. maukah kita menjadi bagian dari mereka?

When the place and the people where we are now living in lies, built up fakeness and keep the hipocrissy.. are we willing to be their part?

Apakah yang bisa membuat kita bertahan? Ego? Ketakutan? Kenyamanan?

What makes us stay? Is it ego? Fear? Comfort?

Bahkan kapal sebesar, sekuat, semewah dan senyaman Titanic pun akhirnya berakhir tragis dan membawa tenggelam mereka yang memilih bertahan didalamnya.

Even the big, strong, luxurious and comfort ship as Titanic eventually ended tragically and drowned those who choose to stay on board.


Berdirilah tegak, jadilah dirimu sendiri, jangan ragu meninggalkan apa yang tidak baik untukmu..

Stand tall, be yourself, don’t hesitate to leave what is not good for you..

Tidaklah mudah untuk menjadi diri sendiri.

It is not easy to be ourselves.

Tempat dimana kita berada berikut manusia-manusianya akan berusaha untuk menjadikan diri kita sama seperti mereka.

The place where we are and the people in there will try to turn us into them.

Kalau hal itu bertentangan dengan nurani kita..

If it is against our consciousness..

Kalau hal itu membuat kita menjadi boneka..

If it turns us into puppets..

Kalau itu menghilangkan identitas diri kita sebagai seorang individu..

www.prettyopinionated.com
If it makes us lose our identity as an individual..

Kalau itu berarti menjual jiwa kita pada dewa-dewa mereka dalam bentuk ego, kebanggaan, kepalsuan..

If it means selling our souls to their gods of ego, pride, fakeness..

Ketika ada kesempatan untuk meninggalkan tempat tersebut; ambil kesempatan itu dan pergilah.. kita punya hak untuk menyelamatkan diri kita.

When there is a chance to leave that place; take it and go.. we have every right to save ourselves.

Selalu ada tempat lain yang jauh lebih baik.

There are always other places that are much better.

Friday, July 29, 2016

I’m a Proud Member of BP

Karena ada beberapa postingan bertema blogging yang tidak sempat dimasukin di bulan Juni jadi disusul deh di bulan Juli mumpung tema bulan ini khusus tentang tulisan-tulisan yang terlambat diposting.

Some blogging posts that should be posted in June were behind schedule so they are now made into July’s posts since it is all about belated post.

*  *  *  *  *

Yow.. hampir enam tahun jadi blogger, baru-baru ini aja saya tahu ternyata ada kelompok-kelompok penulis blogger… kemane aja lo, Ke?

Yo.. It’s been nearly six years that I’ve become a blogger and it wasn’t until recently that I found out there are actually groups for blog writers … wth were you all this time, Keke?

Haha.. Itu juga nemunya di Facebook.

Haha.. I found them on Facebook.

Ga sengaja pula.

Unintentional discovery.

Beberapa teman saya di Facebook adalah penulis blog dan waktu lagi browsing wall mereka, saya lihat mereka ini anggota dari beberapa kelompok penulis blog.


Few of my Facebook friends are blog writers and when I was browsing their walls I discovered that they are members of blog writer groups.

Jadi ceritanya nih, setelah hampir enam tahun rasanya sih sudah cukup eksislah saya.. ehem.. dan cukup pede buat nyebut diri penulis blog, selain itu juga ada rasa pengen cari habitat sesama penulis blog.

So I thought after nearly six years I have earned it to be recognized and known as blog writer.. yep.., besides I also wanted to find my habitat, to be with fellow blog writers.

Kelompok penulis blog sih tidak banyak tapi masing-masing punya anggota buaanyaakkk banget. Sampai bingung saya waktu browsing wall mereka yang penuh sama link blog dari para anggotanya. Wih, banyak banget blog yang menarik.

Blog writers groups are few but each of them have lots of members. It gives quite an amazement when I browsed their walls which full with members blog links. So many interesting blogs.

Yang bikin tampilan blog lebih menarik dari pada buku adalah karena dari mulai header sampai footer di desain menurut kreativitas masing-masing penulisnya. Sampai jadi sirik saya ngeliat blog-blog itu. Bagus-bagus banget! Apalagi kalau yang punya domain sendiri yang ga gratisan. Aih, rasanya tampilan blog sendiri jadi kalah keren..

What makes blog appearance is more interesting than books is because from header to footer is designed according to each writer’s creativity. I’m just so envy of those blogs. Damn!! They are awesome! Especially the ones that have their own domain, the paid type of domain. Aww, it makes me feel mine isn’t as cool as theirs..

Yang mengagumkan lagi adalah banyak penulis blog itu tidak punya latar belakang ilmu programing software tapi bisa ngedesain blog yang tampilannya keren banget. Ok deh mungkin template atau icon-iconnya dapat nyomot dari kiri kanan tapi perlu keahlian juga buat bisa ngerti gimana caranya ngaplikasikan ke blog. Buat orang yang ngerti programing mungkin tidak susah tapi buat orang awam kayak saya.. bikin puyeng..

What more impressive is many of those blog writers don’t have background in software programing but they can design their blogs awesomely. Ok so they probably took the template or the icons from here and there but it needs ability to understand how it works and how to apply it to blog. It may not be difficult for people who understand about programing but for self-taught like myself.. man, it gives a headache..

Te-o-pe be-ge-te deh buat para penulis blog ini. Apalagi ternyata rata-rata sudah berkeluarga. Kebayang ga sih, punya suami dan anak tambah lagi kerja fulltime tapi masih bisa punya waktu buat nulis dan ngedesain blog yang hasilnya bagus-bagus pula.. yang jadi ibu RT pun masih bisa ngeblog.. eh, emang ibu rumah tangga leyeh-leyeh aja.. kerjaannya setumpuk bo.. apalagi kalau punya balita dan bayi..


Salute for these blog writers. Many of them are actually married and have family. Imagine this, having husband and children plus having fulltime job but still have time to write and design their blog awesomely.. even the staying home mom can have time to blog.. so you think stay home mom is a couch potato? Hey, they have many house chores.. not to mention if they have toddlers and baby around..

Dulu waktu Josh, anak Andre, lagi libur di sini dan kalau saya nginap di rumah Andre, dia suka banget buntutin saya, pengen tahu saya lagi bikin apa, pengen ikut terlibat dalam apa pun yang lagi saya kerjakan, apa pun yang saya pegang jadi menarik. Untung aja sekarang setelah dia lebih besar kebiasaan itu sudah agak berkurang.

When Josh, Andre’s son, spent his vacation here and I stayed in Andre’s place, the boy liked it so much of following me around, eagerly curious to know what I was doing, wanted to involve in whatever I was doing, everything I had on my hand appeared to be so interesting. Good thing this habit ceased as he got older.

Nah, kalau sudah kayak gitu gimana mau bikin draft postingan? Mesti nunggu dia tidur dulu.. jadi deh saya baru bisa nongkrong di depan laptop setelah jam sepuluh malam, itu juga kalau tenaganya masih ada.

How could I draft any blog post in that kind of situation? I had to wait until he went to bed.. well, it was after ten at night when I could finally work on the laptop, if I had the energy to do so.

Tanpa anak pun perlu perjuangan buat bikin draft blog. Pulang kerja, saya ngajar les bahasa Inggris. Begitu kelar ngajar baru berasa deh capek dan ngantuknya. Di hari-hari saya bebas dari jadwal ngajar, pulang kerja saya bersih-bersih rumah.. untung punya bokap yang jago masak dan lumayan terampil sama urusan kerjaan rumah jadi ga semua ditumplekin ke saya. Syukur punya bokap dan pacar yang sejenis dalam perkara ini.. hehe..

Even without child it takes quite a struggle to draft a post. After work I tutor English. I feel so tired and sleepy only after it’s done. On the days when I don’t have tutoring schedule, I do house chores.. so thankful to have a father who can cook and handy in doing house work so everything is not fall on my shoulder. So grateful to have a father and a boyfriend who are good on this stuff.

Jadi benar-benar mengagumkan deh para penulis blog yang merangkap sebagai fulltime mom atau fulltime worker yang bisa bikin tulisan-tulisan serta mendesain blog dengan tampilan menarik karena saya tahu itu tidak gampang.

So it is really amazing for blog writers who happen to be fulltime moms or fulltime workers and still able to make awesome writings or awesome blog appearance because I know it’s not easy.

Ok, kalau dipostingan sebelumnya saya nulis tentang KEB (Kumpulan Emak Blogger), sekarang gilirannya Blogger Perempuan.

Ok, I have written about KEB (Kumpulan Emak-Emak Blogger) in my previous post, now it’s about Blogger Perempuan (Women's Blogger).

*  *  *  *  *

Blogger Perempuan (BP)

Ini grup blogger kedua yang saya pilih untuk menggabungkan diri.

This is the second blog that I chose to join.

Dasar pemilihan yang utama karena (seperti KEB) ini adalah kelompok penulis perempuan.

The main consideration is because (just like KEB) it’s a women’s writer group.

Kalau dalam pergaulan, saya tidak pilih-pilih. Laki-laki atau perempuan enak-enak aja dijadikan teman. Sebetulnya malah lebih asyik temanan dengan lelaki karena mereka lebih cool, tidak moody, tidak emosional (yah, ga semua kayak gitu sih.. ada juga yang rese dan nyebelin) tapi kalau urusan nyari habitat sesama penulis.. ah, saya lebih suka gabung sama kelompok penulis perempuan. Ada rasa lebih nyaman dan nyambung dengan mereka.


I am not picky in choosing friends. It is fun to make friends male or female. Infact it is more fun to make friends with male because they’re cool, not moody, not emotional (well, not all male is like that.. there are assholes and pain in the ass too) but when it comes to finding habitat of fellow writers.. hm, I prefer to join women’s writer group. It feels more comfortable and connected to be with them. 

Sama seperti BEP, para admin di BP sangat responsif. Salam perkenalan saya direspon. Pertanyaan saya direspon. Waktu saya bingung karena logo BP tidak muncul padahal saya sudah mengikuti petunjuk yang ada, admin BP cepat merespon dan ketika mereka mentok juga ada member yang merespon.

Just like BEP, BP’s administrators are very responsive. They responded to my greetings. They responded to my questions. They quickly responded when I got confused over BP logo that wouldn’t appear though I have followed all the instruction and when the administrators too couldn’t figure it out, members came to help.

Saya menghargai sekali perhatian dan kesigapan mereka dalam mengatasi sikon yang dihadapi oleh member.

I appreciate their attention and how they promptly handled the situation faced by the members.

Saya hargai kesabaran mereka menghadapi anggota yang mungkin gaptek atau ilmunya tidak secanggih mereka. Contohnya ya siapa lagi kalau bukan saya.. hehe.. selain urusan masang logo, kegaptekan saya juga kelihatan waktu saya ga ngerti apa sih yang disebut thread.


I appreciate their patience dealing with members who are not really into computer software stuff or have limited knowledge compare to them. Take me as an example.. yep.. it is just so obvious when I dealt with setting up the logo and when I didn’t understand what thread is.

Thread itu diandaikan kotak-kotak. Tiap kotak punya kategori tersendiri. Misalnya kotak nomor satu khusus untuk kertas berwarna merah, kotak nomor dua untuk kertas warna biru.. dst.

Thread is like boxes. Each box has its own category. For example box number one is for red paper, box number two is for blue paper.. so on.

Nah, di BP kategori threadnya dibuat perhari. Jadi ada thread untuk hari Senin sampai Minggu. Ada ketentuan untuk masing-masing hari. Hari Senin untuk postingan yang paling disukai, yang bikin happy karena kategori thread untuk Senin adalah Happy Monday.


So, BP’s thread is made daily. So there is thread for each day from Monday to Sunday. There are terms for each day. Monday is for the favorite post, the ones that makes the writer feels happy because Monday’s thread category is Happy Monday.

Idenya bagus juga jadi setiap anggota bisa milih yang sesuai sama kebutuhannya. Kalau lagi pengen taruh postingan baru atau mau pamerin postingan yang paling ok, bisa taruh di thread Senin dan Minggu. Buat ajuin pertanyaan, pilihlah thread Kamis.

It’s a good idea so each member can choose according to their need. Want to share new post or want to show off one specific post, put them in Monday and Sunday thread. Want to ask question, choose Thursday thread.

Tapi kalau saya perhatikan, banyak juga anggota yang tidak sepenuhnya mengerti soal thread karena ada postingan yang harusnya masuk ke hari Senin dan Minggu tapi nyasar ke thread hari yang lain.

However, I noticed that many members don’t quite understand this thread thing because post that should go into Monday and Sunday thread went into other thread.

Thread ini juga sempat bikin saya bingung ketika pertama kali mau share postingan saya. Soalnya kalau mau share ke facebook, saya tinggal klik icon facebook di bagian bawah template blog dan muncul kotak dengan pilihan postingan ini mau di share ke wall sendiri, wall teman atau wall group.



This thread did confuse me when I wanted to share my post for the first time. It works differently with sharing it to facebook, I just need to click facebook icon button under the blog template and a box appears with options of share it to my own wall, a friend’s wall or group’s wall.

Cara begitu tidak bisa dipakai kalau mau share ke thread.

It doesn’t work that way to share to thread.

Saya perhatikan setiap postingan di tiap thread dan saya menemukan kesamaan; ada alamat link blog. Nalar saya jalan; berarti saya harus preview dulu postingan yang mau saya share dan linknya saya copy, terus saya masuk ke thread tujuan dan paste link itu disana.. jreng.. muncul deh judul serta foto dari postingan itu.


I viewed each post in each thread and I found one similarity; there is blog link address. My logic started to work; it means I have to preview the post which I want to share and I copy its link, after that I go to the particular thread and paste that link address.. voila.. the title and photo of that post appeared on the thread.

Yah, banyak blogger yang seperti saya, otodidak, dan ilmu yang kami dapatkan tidak untuk disembunyikan tapi untuk dibagikan.

Well, many bloggers are like me, the self taught, and the knowledge we gained is not meant to be hidden but it is to be shared.

Salut sekali lagi untuk Blogger Perempuan.

Salute to Blogger Perempuan.

Saya bangga menjadi bagian dari mereka.

I am proud to be part of them.

Thursday, July 28, 2016

I’m a Proud Member of KEB

Karena ada beberapa postingan bertema blogging yang tidak sempat dimasukin di bulan Juni jadi disusul deh di bulan Juli mumpung tema bulan ini khusus tentang tulisan-tulisan yang terlambat diposting.

Some blogging posts that should be posted in June were behind schedule so they are now made into July’s posts since it is all about belated post.

*  *  *  *  *

So.. jadi setelah hampir enam tahun jadi seorang blogger, belum lama aja saya tahu kalau ternyata ada kelompok-kelompok penulis blogger… yailahhh, Keke.. kemana aja lo selama ini?


After spent nearly six years being a blogger I found out that there are blog writers groups… geez, where were you all this time, Keke?

Itu juga nemunya di Facebook.

I found them on Facebook.

Nemu ga sengaja.

An unintentional discovery.

Gara-gara beberapa teman saya di Facebook adalah penulis blog dan waktu lagi browsing wall mereka, saya lihat mereka ini anggota dari beberapa kelompok penulis blog.

It was because few of my friends on Facebook are blog writers and I was browsing their walls when I discovered that they are members of blog writer groups.

Saya pikir setelah hampir enam tahun rasanya sudah cukup eksislah saya.. ciee.. dan cukup pede buat nyebut diri penulis blog, selain itu juga ada rasa pengen cari habitat sesama penulis blog so menggabungkan dirilah saya sebagai anggota dari kelompok-kelompok itu.

I thought after nearly six years I have earned it to be recognized and known as blog writer.. yep.., besides I also wanted to find my habitat so I joined as member of those groups.

Kelompok penulis blog sih tidak banyak tapi masing-masing punya anggota buaanyaakkk banget. Sampai bingung saya waktu lihat-lihat wall mereka yang penuh sama link blog dari para anggotanya. Wih, banyak banget blog yang menarik.


Blog writers groups are few but each of them have lots and lots of members. It gives quite an amazement when I browsed their walls that full with members blog links. So many interesting blogs.

Yang bikin menarik adalah karena tampilan blog lebih berwarna. Dari mulai header sampai footer bisa di desain menurut kreativitas masing-masing penulisnya. Beda sama buku. Beneran, sampai jadi sirik saya ngeliat blog-blog itu. Gileee!! Bagus-bagus banget! Apalagi kalau yang punya domain sendiri yang ga gratisan. Hiks, rasanya tampilan blog sendiri jadi kalah keren..

What makes it interesting is because blog appearance is more colorful.  From header to footer is designed according to each writer’s creativity. That’s what makes it different with book. I’m just so envy of those blogs. Damn!! They are awesome! Especially the ones that have their own domain, the paid type of domain. Sigh, it makes me feel mine isn’t as cool as theirs..

Yang mengagumkan lagi adalah banyak penulis blog itu tidak punya latar belakang ilmu programing software tapi bisa ngedesain blog yang tampilannya keren banget. Ok deh mungkin template atau icon-iconnya dapat nyomot dari kiri kanan tapi perlu keahlian juga buat bisa ngerti gimana caranya ngaplikasikan ke blog. Buat orang yang ngerti programing mungkin tidak susah tapi buat orang awam kayak saya.. alamakk.. bikin juling otak, tahu..

What more impressive is many of those blog writers don’t have background in software programing but they can design their blogs awesomely. Ok so they probably took the template or the icons from here and there but it needs ability to understand how it works and how to apply it to blog. It may not be difficult for people who understand about programing but for self-taught like myself.. man, it gives one hell of a dizzy, y’know..

So jempol banget deh buat para penulis blog ini. Apalagi ternyata rata-rata sudah berkeluarga. Kebayang ga sih, punya suami, anak dan kerja fulltime tapi masih bisa punya waktu buat nulis dan ngedesain blog yang hasilnya bagus-bagus pula.. yang jadi ibu RT pun masih bisa ngeblog.. eh, jangan kira ibu rumah tangga itu bisa leyeh-leyeh lho.. kerjaannya setumpuk.. apalagi kalau punya balita dan bayi..

www.123rf.com
So thumbs up for these blog writers. Many of them are actually married and have family. Imagine this, having husband, children and work fulltime but still have time to write and design their blog awesomely.. even the staying home mom still find time to blog.. now, don’t think stay home mom have nothing to do, they have many house chores.. not to mention if they have toddlers and baby around..

Saya ngalamin setiap kali Josh, anak Andre, lagi libur di sini. Kalau saya nginap di rumah Andre, itu anak senangnya ngebuntutin saya, pengen tahu saya lagi bikin apa, pengen ikut terlibat dalam apa pun yang lagi saya kerjakan, apa pun yang saya pegang jadi menarik.

I had the times when Josh, Andre’s son, spent his vacation with us. When I stayed at Andre’s house, the boy liked to follow me around, eagerly curious to know what I was doing, wanted to involve in whatever I was doing, everything I had on my hand appeared to be so interesting.

Waktu dia masih balita, setiap kali dia lihat saya lagi duduk dia pasti mendekat, minta dipangku.. nanya ini, komentar itu.. kalau sudah kayak gitu gimana mau bikin draft postingan? Mesti nunggu dia tidur dulu.. yah, alhasil saya baru bisa nongkrong di depan laptop setelah jam sepuluh malam, itu juga kalau tenaganya masih ada.

www.123rf.com
When he was a toddler everytime he saw me sat down he would come to me, asked to sit on my lap.. asking this, commenting that.. how could I draft any blog post in that kind of situation? I got to wait until he went to bed.. well, it was after ten at night when I could finally work on the laptop, if I had the energy to do so.

Tanpa anak pun perlu perjuangan buat bikin draft blog. Pulang kerja, saya ngajar les bahasa Inggris. Begitu kelar ngajar baru berasa deh capek dan ngantuknya. Di hari-hari saya bebas dari jadwal ngajar, pulang kerja saya bersih-bersih rumah.. 

Even without child it takes quite a struggle to draft a post. After work I tutor English. I feel so tired and sleepy only after it’s done. On the days when I don’t have tutoring schedule, I do house chores.. 

Jadi jangan heran kalau saya bisa ngedraft sampai lewat tengah malam.

So don’t be amazed if I work on my draft until it’s passed midnight.

Kadang malah perlu beberapa hari buat nyelesain satu draft.

Sometimes it even took few days to finish one draft.

Jadi benar-benar mengagumkan deh para penulis blog yang merangkap sebagai fulltime mom atau fulltime worker yang bisa bikin tulisan-tulisan serta mendesain blog dengan tampilan menarik karena saya tahu itu tidak gampang.

So it is really amazing for blog writers who happen to be fulltime moms or fulltime workers and still able to make awesome writings or awesome blog appearance because I know it’s not easy.

Baiklah, sekarang saya mau tulis kelompok-kelompok penulis blog yang sudah menerima saya sebagai anggota mereka.

Ok, now I am going to write about blog writers groups that have accepted me as their member.

Tapi satu-satu ya, tidak sekaligus diborong semua di postingan ini.

One by one though, I am not writing about all of them in this post.

*  *  *  *  *

Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB)

Kayaknya ini grup blogger yang asyik nih, begitu pikir saya waktu baca nama grup itu.

It looks like a cool blogger group, that’s what I thought when I read the group’s name.

Tapi.. tapi.. embel-embel ‘Emak’ nya itu bikin saya mengkeret. Soalnya umurnya aja yang tuwir tapi status belon jadi emak-emak.. hehe..

It’s just that.. the ‘Emak’ (Indonesian reference for married women) discouraged me. I probably old at age but I am not an ‘Emak’ yet.. lol..

Saya browsing wall KEB dan menemukan fakta bahwa yang belon jadi emak-emak boleh kok jadi anggota.. yihaa!

I browsed KEB wall and found a fact that those who are not emak still welcome to apply for membership.. yay!

Saya apply dan di approved. Horeeee!!


I applied and it was approved. Yipppeee!!

Syaratnya ga baribet kok.




They’ve got simple terms.

Dan dari pengalaman saya, makmin (emak administrator) nya ramah dan responsif. Ini terlihat waktu saya kebingungan ketika tidak bisa masang logo mereka di blog ini. makmin langsung merespons dan ketika dia bingung, dia mengontak makmin lain dan yang dikontak ikut merespons.


And from my experience, makmin (the reference used for the administrator) are friendly and responsive. This could be seen when I was confused after trying to put their logo in this blog and it didn’t work. Makmin quickly responded and when she too got confused, she contacted other makmin who gave quick respond.


Saya menghargai sekali perhatian dan kesigapan mereka dalam mengatasi situasi.


I appreciate their attention and how they promptly handled the situation.

Nah, gitu deh cerita pengalaman saya sama KEB. Salut sama mereka dan saya bangga jadi bagian dari mereka.

So that's my story with KEB. Really salute them and I am proud to be part of them.

Wednesday, July 20, 2016

No Big Deal

Karena sepanjang Juni tema postingan saya adalah tentang blogging jadi ada banyak hal di bulan Mei dan Juni itu sendiri yang belum ditulis. Jadi itu sebabnya postingan di bulan Juli ini temanya adalah postingan yang terlambat diposting.

Since I made blogging as the theme in June so there are things in May and June itself that have not yet written. It is why the theme for July is belated post.

*  *  *  *  *

Beberapa waktu lalu seorang teman saya di facebook mengomentari foto saya; masa sih mereka bikin kamu jijik?

A little while ago a facebook friend commented on my photo; how could they possibly disgust you?

Ya iya buat kamu ga ngejijikin karena kamu suka sama reptil.

Yeah it is not disgusting for you since you love reptile.

Tapi buat orang awam, terutama perempuan, reptil itu menjijikan dan mengerikan, tahu..

But for ordinary people, female especially, reptiles are disgusting and scarry, y’know..

Dulu saya juga ga ada beda dengan mereka. Gara-gara saya temenan sama Vincent yang seminggu sekali muncul di kantor saya dengan membawa hewan peliharaannya, jadilah saya berkenalan dengan yang namanya tokek hias, buaya, ular, biawak, musang.


I was no different with them. It’s all because of my friend Vincent who comes to my office once a week bringing with him his pets and so I get to meet personally with lizard, crocodile, snake, weasel.

Buat Vincent, binatang-binatang seperti itu tidaklah luar biasa tapi buat saya awalnya bikin merinding. Tapi lama-lama saya kepingin juga megang dan akhirnya jadi terbiasa juga, malah setiap dia muncul, saya dengan antusias menunggu binatang apa yang akan dia keluarkan dari ranselnya.

For Vincent those are no big deal animals but the first time they did raise the hair on my neck. But then I wanted to touch them and I get used eventually, later everytime he shows up, I wait enthusiastically to see the animal he is taking out from his backpack.

Tapi sementara saya sudah terbiasa dengan binatang-binatang itu, ternyata tidak demikian dengan orang lain dan umumnya jangankan kepingin megang, dekat-dekat aja mereka ogah.


However, while I have get used with those animals, it is a different thing for other people who mostly wouldn’t even think of get near of them.

*  *  *  *  *

Beberapa minggu lalu rekan saya menceritakan tentang kelakuan minus dari beberapa orang tertentu.

Few weeks ago my colleague told about some people’s upsetting behavior.

Reaksi dari yang mendengar?

How did the listeners react?

Yang seorang dari mereka mengatakan begini; “Ya sudahlah, kita maklumi saja. Mereka masih anak-anak”

One of them said this; “Well, we need to go easy on it. They’re just kids”

Rekan saya itu, saya dan beberapa rekan lainnya diam tapi ketika tinggal hanya kami saja, hal itu menjadi satu dari sekian banyak yang kami bicarakan.

My colleague, me and other colleagues were quiet but when there were just us, that particular topic became one of the things we talked.

“Kok bisa ya dia ngomong gitu?” rekan saya tertawa tapi juga terlihat bingung “Kelakuan begitu kok dibilang dimaklumi aja. Lagian anak-anak apaan? Emang dikata mereka itu anak umur 5 tahun apa??”

“How could he talk like that?” my colleague laughed but at the same looked puzzled “How could he say go easy to that kind of behavior? Kids? Give me a break. Are they a bunch of five year olds?”

Saya ngakak “Yah, begitulah menurut orang itu”

I bursted out my laugh “Yep, so that’s what the dude thinks”

Malamnya saya menceritakan kasus itu pada Andre. Saya kepingin tahu bagaimana pendapatnya.

I told Andre about it in the evening. I wanted to know what he thought about it.

Dia diam. Menarik napas. Ditatapnya saya. Matanya bersinar kocak.

He went quiet. Took a breath. Stared at me. His eyes shone funnily.

“Kalau saya datang ke rumahnya persis ketika dia sedang makan siang” pelan-pelan dia berkata tapi dengan cengiran lebar “Lalu setelah saya dipersilahkan masuk, tanpa bilang apa pun, tanpa permisi, saya langsung ke ruang makannya, mengambil piring dan sendok, kemudian mengambil makanan dan duduk di meja makannya lalu makan. Nah, saya pingin tahu dia bakal bilang apa”

“If I came to his house when he is having lunch” he slowly spoke but grinned broadly “After I was let inside, without saying a word, without asking for permission, I went straight to the diningroom, took a plate and a spoon, took the meals and sat on his dining table and ate it. I wonder what he would say about it”

Saya melongo tapi detik berikutnya pecahlah tawa saya.

I was stunned but the next second I just bursted my laugh out loud.

“Dasar sinting!” saya tertawa sampai sakit perut karena benar-benar membayangkan Andre melakukan hal itu dan membayangkan muka orang yang berkata harap maklum itu.

“Nuts!” I laughed until I hurt my stomach as I really pictured Andre did those things and to imagine the face of the person who said go easy with it.

“Saya pingin tahu, apa dia akan mengatakan; ah, harap maklumlah, ada bule gila masuk rumah saya” Andre ikut tertawa.

www.123rf.com
“I wonder, would he say; just go easy with it, a crazy pale face just entered my house” Andre laughed.

“Atau dia akan bilang yah, maklumin aja, kan masih anak-anak”

“Or would he say, relax, it’s just a kid”

Saya tidak bisa berhenti tertawa. Ya ampun.. sampai keluar air mata, tahu.. hehe.. Soalnya Andre itu tergolong manusia serius, jarang konyol-konyolan seperti saya tapi sekalinya dia konyol.. konyolnya tidak terduga dan itu yang bikin jadi lucu banget.

I just couldn’t stop laughing. Man.. I laughed so hard until tears came out of my eyes.. lol.. Andre is a serious type of guy, he rarely say or do silly stuff unlike me but once he did that.. it was unexpected and that what makes it so funny.

“Anak-anak dari mana?” saya menarik telinganya “Brewokan begini, ubanan pula”

“Kids my ass” I pulled his ears “With all your beard and grey hair too”

Dia tersenyum dan tiba-tiba merengkuh saya ke dalam pelukannya.

He smiled and suddenly grabbed me to his arms.

“Dan kamu adalah bayi saya” bisiknya lalu menunduk dan mencium saya.

“And you are my baby” he whispered, bowed down and gave me kisses.

Mmmm…

*  *  *  *  *

“Tapi elo ga bakal mundur kan, Ke?” sahabat saya menatap saya dengan cemas “Lo bakal tetap bantuin gue kan? Kita justru harus tetap maju”

“But you won’t back off, right, Keke?” my bestfriend looked worried as she stared at me “You still assist me, right? We should keep going”

“Iyalah” jawab saya tegas “Ga segampang itu bikin gue mundur”

“You bet” I said firmly “It’s not that easy to make me back off”

“Bagus, kita tunjukkin ke dia, kita pantang mundur”

“Good, we show her that we’re unstoppable”

Sore itu kami bertemu untuk membicarakan materi yang akan kami sampaikan dan di antara sekian banyak yang kami obrolkan, terselip juga mengenai hal tidak menyenangkan yang saya alami.

We met that afternoon to talk about the material we were going to present and of all the many things we talked, my unpleasant experience was one of them.

“Wah, gue ga nyangka” sahabat saya tampak heran tapi juga terpukul setelah membaca pesan-pesan whatsapp dari seseorang untuk saya “Kok bisa ya?”

“I am completely surprised” my bestfriend looked amazed but also shocked after read the whatsapp messages that were sent to me by somebody “How could that possible?”

“Yah, ada banyak manusia aneh” saya nyengir “Ini seorang dari mereka”

“Well, there are many freaks” I grinned “This is one of them”

 Dia diam tapi kemudian menatap saya dengan tatapan seperti merasa bersalah.

She was quiet but then she stared at me with guilt look on her face.

“Apa karena gue ya?”

“Is it because of me?”

Saya mengangkat alis. Bingung. Emangnya lo bikin apa?

I raised my eyebrows. Puzzled. What did you do?

“Beberapa hari sebelumnya gue ketemu sama dia” sahabat saya bercerita “Dia tanya gimana presentasi gue dan gue ceritalah dengan penuh semangat soal kolaborasi kita bertiga”

“I met her few days ago” my bestfriend shared the story “She asked how was my presentation and I excitedly told her about the three of us collaborated on it”

Dia berhenti. Kami bertatapan.

She paused. We stared at each other.

“Gue cerita tanpa maksud apa-apa, Ke” lanjutnya “Gue lagi girang banget karena gue dapat bantuan dari elo berdua. Nah, gue ceritain deh ke dia soal presentasi kita”

“I just told her about it, Keke, there was no catch” she continued “I was so happy to get you guys assistance. So, I told her about our presentation”

Saya menghela napas “Kalau memang benar dugaan kita mengenai latar belakang sampai dia menuliskan kata-kata menyakitkan hati itu dalam pesan-pesan whatsappnya ke saya.. maka apa yang menurut kita hanyalah bercerita tentang kebahagiaan dan kelegaan karena presentasi kita berjalan dengan lancar, itu karena hati kita lurus-lurus saja dan kalau si pendengar juga punya hati yang sama dia akan menerimanya dengan baik”


I took a breath “If we had same thought about the background that made her wrote those hurting words in her whatsapp messages to me.. then what we thought as just a story about our happiness and relief for having our presentation gone well, it is because we didn't have any bad thoughts in our minds and if the person who listened to it had the same mind then she would well accept it”

“Sori, Ke” sahabat saya tampak menyesal. Dia merasa gara-gara dia bercerita tentang kegembiraannya untuk kolaborasi kami pada seseorang telah akhirnya membuat saya akhirnya harus menerima kata-kata jahat dari orang itu.

“I am sorry, Keke” my bestfriend looked guilty. She felt her happy story about our collaboration to somebody has ended up by me received mean words from that person.

“Ah, sudahlah” saya tertawa “Ada koleksi banyak manusia aneh disini, ketemu satu manusia aneh lagi ga bakal bikin gue mati”

“Nah, just cool” I laughed “There are many collection of freaks in here, one more freak won’t kill me”

*  *  *  *  *

Semua adalah tentang persepsi.

Everything is about perception.

Apa yang oleh seseorang dipandang sebagai hal ‘maklumin aja deh’ belum tentu demikian adanya dalam pandangan orang lain.

A thing may be seen as “go easy with it” by somebody but it’s not seen that way by others.

Seperti pada ilustrasi pertama. Buat para pencinta reptil, hewan seperti ular, kadal dan buaya dilihat sebagai hewan menarik, eksotis. Tapi orang-orang yang tidak suka reptile melihat hewan-hewan itu menjijikkan dan menakutkan.

Take the first illustration. For reptile lovers, snakes, lizzards and crocodiles are seen as interesting, exotic animals. But people who  dislike reptile see those animals disgusting and scarry.

Persepsi bisa dirubah.

Perception can be changed.

Vincent bilang karena itu perlu pendidikan dan sosialisasi untuk menghilangkan pandangan negatif orang awam pada hewan reptil.


Vincent said it is why common people need to be educated and be socialized with reptile to get rid their negative opinion on it.

Ya, dia sukses melakukan hal itu ke saya tapi mayoritas orang awam lainnya yang ada di tempat ini tidak merubah pandangan mereka tentang reptil.

Yes, he has succeedly done that to me but most people here don’t change their perspective about reptile.

Kok saya bisa berubah dan yang lain masih juga tidak berubah?


Howcome I could change and others still can't?

Yah, kita harus mengerti bahwa setiap orang punya kepribadian berbeda.

Well, we must understand that every people has different personality.

Ada yang berpikiran terbuka, sementara yang lain tidak mau keluar dari zona nyamannya.

There are those with open minds, while others refuse to get out of their comfort zone.

Ada yang berpikir mungkin pandangan orang lain benar, tapi ada yang bersikukuh berpendapat dirinyalah yang paling benar.

There are those who think maybe others are right, but there are people who think they can do no wrong.

Jadi bergembiralah untuk mereka yang bisa berubah dan jangan berkecil hati menghadapi mereka yang ogah berubah. Untuk golongan yang terakhir ini mungkin perkara waktu atau mungkin juga mereka memang tidak akan berubah, dan kalau memang demikian adanya, hal itu bukanlah kerugian kita.

So be happy for those who can change and don’t be discouraged by those who refuse to change. The last type may need more time or they probably won’t change forever, if this is the case, then we’ve got nothing to lose.

*  *  *  *  *

Tapi di sisi lain, pemikiran atau pandangan ‘maklumin aja deh’ atau ‘perkara kecil’ bisa menggambarkan tentang ketidakpedulian orang.

But in other hand, this ‘go easy with it’  or ‘no big deal’ mind or perspective sometimes tells about people’s ignorance.

Kalau bukan dirinya atau keluarganya yang menerima penghinaan atau mengalami kesusahan, dia akan anggap enteng penderitaan atau sakit hati orang yang menerima penghinaan atau kesulitan.

If it is not him/herself or his/her family who got insulted or going through hardship, this kind of person will take other people’s pain or heartache as a no big deal.

Semua ini tergantung pada kemampuan manusia untuk berempati pada sesamanya.

It all depends on people’s ability to have empathy to their fellow human.

Apa sih empati itu?

What is empathy?

Empati adalah saat seseorang bisa menempatkan dirinya pada posisi orang lain, ketika dia bisa membayangkan gimana ya rasanya kalau dia yang ada di tempat serta di posisi orang lain dan mengalami apa yang terjadi pada diri orang lain tersebut, mendengar atau melihat apa yang didengar atau dilihat oleh orang lain itu.

Empathy is when a person can place him/herself in other person’s shoes, when that person can imagine how it feels if he/she were in the place and in position of other person and experience the things other person has experienced, to hear and see what other person hears or sees.

Kemampuan empati diajarkan dan dilatih dari kanak-kanak.

Empathy is taught and trained since childhood.

Mereka yang kadar empatinya kecil atau sama sekali tidak ada mungkin kurang mendapatkan pengajaran dan latihan dari kanak-kanak atau mungkin karena dibesarkan oleh orang-orang yang memang sama sekali tidak memiliki rasa empati.

Those who have small amount of empathy or have nothing at all may get less education or training when they were children or raised by people who had no empathy at all.

Bisakah mereka berubah?

Can they change?

Tergantung dari sikon dan nurani.

It depends on situation and consciousness. 

Menurut saya, seseorang sulit berempati kalau dia merasa dirinya terlalu kuat karena memiliki hal-hal yang membuatnya lebih dari orang lain.

I think a person has difficulty to have empathy if he/she feels as a tough guy because of the things he/she has that makes him/her superior than others.

Anehnya seringkali orang-orang susah, lemah, miskin, penyakitan dan tidak berpendidikan mempunyai kadar empati lebih besar terhadap sesamanya.

It is strange that oftenly people who have many troubles, weak, poor, sick and uneducated have bigger empathy level for others.

Amazing, isn't it? but it's true