Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Friday, November 27, 2015

Wait, Please

Menunggu..

Waiting..

Setelah dua minggu sebelumnya mengalami sendiri harus menunggu hampir tiga jam dengan gigi nyut-nyutan, sakit kepala dan perut makin lama makin keruyukan, saya bertekad untuk kali berikutnya saya akan berusaha untuk datang sepagi mungkin ke dokter gigi ini.

blogs.psychcentral.com

After two weeks previously I had to experience spending three hours with painful toothache, headache and stomach that getting emptier by the passing minutes, I made up my mind that the next time I return to this dentist I would come as early as possible.

Jadi malamnya saya menyetel alarm hp pada jam 4.30 pagi.

So the night before I set my cellphone alarm at 4.30 am.

Selasa, 24 November, jam 4.30 pagi, alarm berbunyi membangunkan saya.. tapi ampun mak, mata saya rasanya susah banget buat dibuka.

Tuesday, 24th November, at 4.30 am, the alarm woke me up.. but geez, I couldn’t open my eyes.

Ayo Keke, bangun! Nanti kebablasan tidur lagi kamu! Ingat penderitaan harus nunggu tiga jam dengan gigi nyut-nyutan, sakit kepala dan perut keroncongan.

Come on, Keke, wake up! Otherwise you’ll get over sleep! Remember how torturing it was to have to wait for three hours with toothache, headache and crying stomach.

Pemikiran ini cukup ampuh untuk bikin saya memaksa diri membuka mata.. hehe..

This thought was quite powerful to make me force myself to open my eyes.. lol..

Gitu-gitu juga perlu waktu sekitar sepuluh menit untuk saya mengumpulkan seluruh kesadaran saya.

However, it took about ten minutes to make me really awoke.

Berjinjit-jinjit saya keluar dari kamar dan masuk kamar mandi. Cuci muka, pipis dan aih, sakit perut..

Tiptoed, I got out of the bedroom and went to the bathroom. Washed my face, peed and oh oh, my stomach screamed..

Ya ampun, sudah jam 5.10!

Gosh, it’s 5.10 am already!

Saya ngebut menggoreng nasi buat sarapan dan memaksa diri untuk makan lebih banyak.. selera makan saya baru ada di atas jam sepuluh pagi jadi biasanya saya makan sangat sedikit saat sarapan. Tapi mengingat pengalaman menderita menunggu dengan perut tidak cukup terisi cukup jadi peringatan supaya pagi ini saya makan lebih banyak.

I hurriedly made fried rice for breakfast and forced myself to eat more.. I feel hungry after ten in the morning so I can’t eat much at breakfast. But the memory of had to wait with almost empty stomach reminded me to eat more this morning.

5.30.. mandi.. mandi..

5.30 am.. time to take a bath..

Jam 6.20 beres dandan, sudah ganti baju dan beberes kamar.

6.20 am I have tidied myself and the bedroom.

Ok, yuk jalan!

Ok, let’s go!

Jam 7.30 sampailah saya di klinik itu. Saya pasien pertama yang datang karena ruangannya masih kosong. Karyawannya saja belum datang.. hehe..


7.30 am I have got at the clinic. I was the first patient who got there because the room was empty. The staff were not even arrived.. lol..

Haha, gue dapat nomor antrian nomor satu, bray!

Haha, I am the first on the list, dude!

Pendaftaran dibuka jam 8. Jam praktek dokter juga jam 8.

Registration opens at 8 am. The doctor is in also at 8 am.

Jam 8.05..

8.05 am..

“Tunggu dulu ya, bu” kata staff bagian pendaftaran ke saya “Dokternya baru datang. Lagi sarapan”

“Just a moment, ma’am” said the registration staff to me “The dentist just arrived. She is having breakfast now”

Maksud lu ape, coy? Tu dokter jam prakteknya kan jam 8, trus dia baru sampe jam 8 dan sekarang lagi sarapan??

What are you saying, pal? The doctor is in at 8 am, so she got at 8 am and she is now having breakfast??

Nasib jadi pasien di negeri ini, lu harus nunggu dokter lu kelar sarapan dulu..

This is what it is like to be a patient in this country, you have to wait until your doctor had her breakfast..

Luar biasa..

Just amazing..

Yah, dokter kan manusia, perutnya bisa lapar juga dong. Tapi dia sehat dan segar bugar, bray. Gue yang lagi sakit. Tapi dipikir-pikir kok bisa lebih tabah, lebih kuat dan lebih sabar gue ya.. hmm..

Well, doctor is just human, he/she can feel hungry. But dude, he/she is healthy and well. I am the one who is not healthy. Anyway, to think it again, I am tougher, have more perseverance and patience.. hmm..

Kesusahan memang terbukti bikin manusia jadi lebih tegar.

Hardship proved to make any human being rigid.

*  *  *  *  *

Jam 9.45 saya berganti angkot.

It was 9.45 am when I took the second angkot.

Duh, kepala saya mulai nyut-nyut. Tadi di klinik tensi saya diukur. 100/60. Wah, kok turun?

Oh man, I have been feeling dizzy. I had my blood pressure checked back at the clinic. It was 100/60. Why is it going low?

Dua minggu sebelumnya ketika saya datang berobat tensi saya 110/60, padahal kondisi fisik saya jauh lebih jelek dari hari ini karena gigi saya sedang parah-parahnya dan sudah berhari-hari saya tidak punya selera makan.

Two weeks earlier when I came there it was 110/60, and I was in far worse condition considering my teeth were at their worst and I have lost appetite for days.

Kepala nyut-nyut begini bukan pertanda baik. Tekanan darah saya rendah dan saya sudah kenal gejala kalau tekanan darah saya turun.

Having dizzy is not a good sign. I have low blood pressure and I have known its symphtoms all too well.

Saya harus istirahat dan makan.

I need to rest and eat something.

Saya bawa bekal roti tapi setelah gigi yang dua minggu lalu ditambal sementara, tadi tambalannya dicabut dan diganti, nah, akibatnya seluruh gusi saya rasanya sakit. Mana bisa saya makan dalam kondisi seperti itu..

I brought some bread but after the dentist took off the temporary filling she put on my cavity teeth two weeks ago and replaced with new ones, it made the whole of my gum hurt. How could I eat in such condition..

“Tunggu sebentar ya, bu” kata supir angkot.

“Just wait a moment, ma’am” said angkot driver.

Lu mau ngetem, ye?

Don’t tell me, you wanna wait for more passenger?

Doh, ngajak berantem bener lu..

Geez, you’re really asking for trouble, dude..

Gusi gue sakit semua, gigi senat senot, kepala mabok, perut keroncongan.. elu sinting kali ye kalau mikir gue bakal mau diajak ngetem..

My gum hurt, my teeth are killing me, my head is spinning, my stomach screaming.. you gotta be nuts if you thought I would want to sit here next to you, waiting for another passenger..

Saya turun setelah mengucapkan kalimat sayonara di atas itu dan berjalan dengan agak limbung. Lebih baik saya nunggu angkot lain dari pada saya jadi garing karena harus menunggu..

I got off after said the above sayonara line and walked unsteadily. I’d rather wait for another angkot than to be tortured for having to wait..

*  *  *  *  *

Menunggu bukanlah hal yang menyenangkan.

Waiting is not a pleasant thing.

Apalagi untuk orang pemarah dan tidak sabaran seperti saya.

Especially for a short tempered and impatience person like me.

Tapi Tuhan memberikan saya pengalaman yang panjaaaaaaaangnya luar biasa untuk mengajarkan saya tentang kesabaran.

But God gave me an extraordinary long experience to teach me about patience.

Saya harus bersabar untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, saya harus bersabar ketika saya dihina, saya harus bersabar ketika saya sakit, saya harus bersabar menunggu begitu banyak cita-cita, harapan dan impian saya untuk terwujud.

I had to be patient to get a good job, I had to be patient when I was insulted, I had to be patient when I was ill, I have to be patient when I am waiting for my wishes, hopes and dreams to come true.

Saya benci menunggu.

I hate this waiting stuff.

Tapi sama seperti buah di pohon, kalau kita tidak mau menunggunya sampai matang, tentunya yang kita dapat adalah buah yang masih muda dan rasanya jauh dari enak.

But it’s like a fruit on a tree, if we don’t want to wait until it ripes, we surely get unripe fruit and the one that doesn’t tastel good.

Saya tetap tidak suka periode menunggu.

I dislike this waiting period.

Tapi umur saya sudah cukup banyak dan begitu pula pengalaman saya untuk membuat saya mengerti bahwa dunia ini tidak berputar mengikuti keinginan saya.

But I am old enough and have enough experience to make me understand that the world doesnot revolve according to my wish.

Menunggu itu menyiksa.

Waiting is a torture.

Apalagi kalau harus menunggu tanpa ada kepastian.

Especially when you have to wait without any certainty.

Banyak orang kecewa ketika akhir penantian ternyata tidak sesuai dengan harapannya.

Many people got disappointed when at the end of that waiting is given them something that far from what they expected.

Tapi celakalah kita kalau kita mengira semua yang kita inginkan, rencanakan, harapkan, impikan dan cita-citakan adalah baik untuk kita.

But we’d be damned to think that everything we want, plan, hope, dream and wish are good for us.

Kita wajib untuk berusaha dan tidak salah untuk membuat rencana, untuk bermimpi, untuk memiliki cita-cita dan harapan.

We are obliged to do our best and there is nothing wrong to make plans, to dream, to have wishes and hopes.

Tapi ketika semua tidak terwujud.. itu bukan akhir kehidupan. Hal itu hanya menyatakan bahwa mungkin waktunya belum datang atau mungkin apa yang kita inginkan bukanlah yang tepat dan terbaik untuk kita.

But when it doesn’t come true.. it’s not the end of the world. It is just to tell us that maybe time has not come yet or maybe what we wanted is not the right and best one for us.

Capek menunggu?

Tired of waiting?

Menunggu itu akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada kalau kita potong jalur, mengambil tindakan sendiri karena tidak sabar.

Waiting will give better outcome than if we tried to do something we thought as the smartest thing to do out of impatience.

Saya berusaha untuk tidak berfokus pada proses menunggu.

I try not to focus on the waiting process.

Saya berusaha menemukan tujuan baik dibalik proses itu.

janetsc.wordpress.com

I try to find the good purpose behind that process.

*  *  *  *  *

Selasa depan saya harus balik lagi ke dokter gigi.

I have to go back to the dentist next Tuesday.

Rasanya kepingin cepat beres aja nih urusan gigi.

I just want this teeth to be done right away.

Ada tujuh hari lagi harus nunggu..

Another seven days of waiting..

Dan tentunya harus menjalani prosedur bangun pagi-pagi lagi deh..

And of course I have to go through that getting up early in the morning again..

Sabarrrrrrrrr…

Patience.. patience..

Jangan pikirin prosesnya. Pikirin aja hasil akhirnya; gigi jadi ok lagi dan bisa makan es krim..

Don’t think the process. Think about the result; my teeth will be well again and I can eat ice cream..

Iya, lucunya nih, justru pas gigi lagi ngadat gila-gilaan... eh, saya malah dapat hadiah es krim dari senior saya, dari teman, dari Andre..


Yes, it is actually so very funny because when my teeth were at their worst.. well what do you know, I’ve got ice cream from my senior, from my friend, from Andre..

Duh.. saya sudah ngiler banget tiap kali buka kulkas dan ngeliat es krim-es krim itu berjejeran.

Man.. I am drooling everytime I open the fridge and see those ice creams lined up.

Tenang say, tujuh hari lagi atau mau sepuluh hari lagi kek, gigi gue bakal jadi ok lagi dan bakal saya sikat habis semua es krim itu.. yum yum..

Easy, girl, seven days or ten days from now, my teeth will be okay again and I will eat those ice cream.. yummy..

quotesgram.com

Monday, November 23, 2015

Temporary Insanity

Kalau sedang menyetir dan melihat motor, angkot atau mobil ngebut atau jalan seenaknya, mantan pacar saya, Andre, akan geleng-geleng kepala sambil berkata;

When he was driving and saw motorbike, angkot or car went speedy or drove recklessly, my exboyfriend, Andre, would shake his head as he murmured;

“Kegilaan sementara”

“Temporary insanity”

“Siapa?” saya suka menggodanya “Kamu atau orang itu?”

“Who?” I liked to tease him “You or him?”

“Dua-duanya” dia nyengir.

“Both” was he grinned.

Andre terhitung orang yang kalem dalam hal mengendarai mobil tapi lalu lintas di negeri ini demikian biadabnya sampai orang sekalem dia pun bisa senewen.

Andre is a calm person when it comes to drive a car but the traffic in this country is so uncivilized that it could drive him crazy.

Jadi jangan heran kalau mendengar dia rajin menggumamkan ‘kegilaan sementara’ ketika sedang menyetir.

So don’t be amazed to hear him mumbling ‘temporary insanity’ over and over again when he is driving.

*  *  *  *  *

‘Kegilaan sementara’ menjadi alasan yang lumayan sering dipakai dalam pembelaan pada kasus-kasus kriminal di luar negeri.

temporary insanity
n. in a criminal prosecution, a defense by the accused that he/she was briefly insane at the time the crime was committed and therefore was incapable of knowing the nature of his/her alleged criminal act. Temporary insanity is claimed as a defense whether or not the accused is mentally stable at the time of trial. One difficulty with a temporary insanity defense is the problem of proof, since any examination by psychiatrists had to be after the fact, so the only evidence must be the conduct of the accused immediately before or after the crime. It is similar to the defenses of "diminished capacity" to understand one's own actions, the so-called "Twinkie defense," the "abuse excuse," "heat of passion" and other claims of mental disturbance which raise the issue of criminal intent based on modern psychiatry and/or sociology. However, mental derangement at the time of an abrupt crime, such as a sudden attack or crime of passion, can be a valid defense or at least show lack of premeditation to reduce the degree of the crime.
Source:www.dictionary.law.com

The term ‘Temporary insanity’ has been used quite often in defense plea in criminal cases abroad.

Seseorang melakukan pembunuhan. ‘Kegilaan sementara’ membuatnya tega menghilangkan nyawa orang.

Somebody committed a murder. ‘Temporary insanity’ made him took another person’s life.

Seseorang membakar sebuah rumah. ‘Kegilaan sementara’..

Somebody burnt a house. ‘Temporary insanity’..

‘Kegilaan sementara’ menghilangkan akal waras seseorang yang waras.

‘Temporary insanity’ has driven a sane person to lost his/her common sense.

Tentu banyak alasan yang membuat seorang waras jadi kehilangan akal warasnya.. untuk sementara waktu..

Surely there are many reasons that makes a sane person lost his/her sanity.. temporarily..

Kegilaan sementara yang menghasilkan dampak permanen, meninggalkan luka permanen.

Temporary insanity bore permanent impact, left permanent scar.

*  *  *  *  *

Saya kira kita masing-masing pernah mengalami masa ketika kita kehilangan akal waras.

I think each of us had that period of time when we lost our sanity.

Beberapa dari kita mengalami masa remaja yang penuh gejolak sampai-sampai semua orang kewalahan menghadapi kita.

Some of us had a turmoil teen years that it overwhelmed all people.

Tapi tidak jarang hal itu terjadi ketika kita masih anak-anak.

But sometimes it happens when we were kids.

Saya pernah enam tahun menjadi guru TK dan anak-anak tertentu bisa bikin saya garuk-garuk kepala kebingungan.

I was once worked as kindergarten teacher for six years and some kids could make me scratch my head out of confusion.

Satu yang paling saya ingat adalah ketika seorang murid saya memasukkan sebutir kelereng ke hidungnya... coba bayangkan, apa yang melintas dipikirannya ketika dia memutuskan untuk menjejalkan kelereng itu masuk ke lubang hidungnya.

One incident that I always remember is when one of my students put a marble into her nostril… could you just picture it, what was she thinking when she decided to force that marble inside her nostril.

Yah, dia harus dibawa ke dokter buat ngeluarin kelereng itu dari lubang hidungnya.

Well, she had to be brought to the doctor to get that marble out of her nostril.

Apa cuma anak-anak usia TK saja yang ulahnya ajaib?

Do you think kindergarten kids are the only ones with unbelievable doings?

Ada satu murid les saya yang paling saya sayang tapi yang juga paling bikin otak saya mau juling rasanya.


I have one tutoring student whom I love dearly but he is also the one who keeps driving me crazy.

Beberapa hari yang lalu, ditengah-tengah pelajaran, tanpa sengaja saya menoleh ke arahnya dan itu tepat ketika dia sedang mengangkat kakinya dan sedang akan memasukkan jempol kakinya ke mulutnya. Halah!! Saya langsung memukul lengannya.

Few days ago, right in the middle of our tutoring, I unintentionally turned to see him and it was right at the time when he took his foot up and was about to put his toe into his mouth. Whatta!! I smacked his arm right away.

“Apa-apaan kamu, Yo, jempol kaki kan kotor. Masa mau dimasukin ke mulut?!”

“What in the hell are you doing, your toe is dirty. You would put it into your mouth?!”

“Enggak kok bu, cuma mau diangkat aja kakinya” jawabnya..

“I just wanna pulled up my foot” he said..

Nak, nak, elu kata gue kagak bisa ngebedain antara yang cuma mau angkat kaki sama yang mau masukin jempol kaki ke mulut?

Kiddo, do you think I can’t tell the difference between pulling a foot up with trying to get the toe into the mouth?

Hmm…. “Kegilaan sementara”

Hmm… “Temporary insanity”

*  *  *  *  *

Pada orang dewasa penderitaan dan kebahagiaan, ambisi dan ego bisa menciptakan “Kegilaan sementara”.

Misery and happiness, ambition and ego may create “Temporary insanity” on adults.

Jangan menganggap hal ini remeh karena satu orang yang sedang mengalami kegilaan sementara sanggup membuat kekacauan besar.

Don’t underestimate this thing because it takes only one person who is having temporary insanity to create huge mess.

Itu yang terjadi di tempat kerja saya.

It happens in my workplace.

Mudah-mudahan saja kegilaan sementaranya ini tidak berlangsung lama.

Hopefully his temporary insanity won’t go long.

*  *  *  *  *

Saya sendiri telah berkali-kali mengalami kegilaan sementara ini dan setiap kali saya sedang mengalaminya, saya menjadi orang yang sulit untuk dipahami atau saya jadi orang yang rasanya paling nyebelin di dunia ini.. hehe..

I myself have experienced this temporary insanity many times and everytime I was going through it, I became the most hard person to understand or became the most annoying person on earth… lol…

Mungkin saya terlahir dengan komposisi kimia di otak yang lebih rumit dari orang lain. Ketika orang-orang lain tidak mencemaskan suatu peristiwa atau tenang-tenang saja menyikapinya, otak saya menganalisanya dari berbagai hal dan akhirnya menciptakan berbagai macam pikiran yang bikin saya jadi gelisah.

Maybe I was born with complicated chemical composition on my brain compare to other people. When people are not anxious over an incident or go easy with it, my brain analyses it from many angles and at the end it creates many thoughts that make me restless.

Atau mungkin ada pengaruh dari faktor gen. 

Or maybe this has thing to do with genes.

Almarhum kakek saya adalah seorang yang gampang depresi. 

My late grandfather was somebody who got depressed easily.

Dia dan putranya, Ayah saya, adalah orang-orang yang memiliki perpaduan sifat antara keras hati tapi juga penyayang, sensitif dan gampang mellow.

He and his son, My father, are people who have mix characters of strong willed but loving, sensitive and easily mellowed.

Me & my parents
Gen mereka menurun pada saya dan sejak saya mulai mengerti tentang hal itu, saya mewaspadai gen ini yang bekerja dalam diri saya dan terus menerus menciptakan berbagai kegelisahan, yang untuk orang lain mungkin tidak masuk akal dan sulit untuk bisa mengerti keadaan pikiran serta jiwa saya.

I have their genes and since I understood it, I watch it cautiously when it works in me and keep creating many anxieties, something that don’t make sense for others and so can’t understand the state of my mind and soul.

Jadi, ada hal-hal dalam diri orang-orang tertentu yang membuat mereka lebih mudah mengalami kegilaan sementara.

So, some people have things in them that make them easily get this temporary insanity.

Menyadarinya adalah langkah awal untuk mewaspadai dan mencari cara untuk mengatasinya.

Realizing it is the first step to raise the alertness and to find ways to handle it.

Saya telah mencoba berbagai cara untuk mengatasinya. Saya membenamkan diri dalam pekerjaan, saya pergi traveling, saya memperbanyak kegiatan di luar kantor dan kalau semua itu tidak mempan untuk membungkam segala pikiran yang menggelisahkan hati serta jiwa saya, alkohol menjadi cara terakhir.

I have tried many ways to overcome it. I buried myself in work, I go traveling, I do lots of activities after work and if they couldn’t silent the restless thought that troubled my heart and soul, alcohol became the last option.

Saya pernah menjadi orang yang dekat dengan Tuhan tapi kemudian Tuhan membuat saya gelisah hingga akhirnya saya menjauhkan diri dan dalam dua tahun terakhir ini saya menetralkan diri dari segala bentuk keyakinan apa pun.

I was once had close relationship with God but then God made me restless that at the end I distanced myself and in the past two years I neutralized myself from any kind of beliefs.

Prihatin dengan keadaan saya membuat beberapa orang berusaha keras untuk membuat saya kembali jadi waras.

Concerned for my condition made some people tried hard to put some senses back to me.

Tapi ketika semua cara gagal, mereka berhenti dan mulai mendoakan saya.

But when every way was failed, they stopped and started to pray for me.

Pernah main game Plant vs Zombie? Tanaman yang menembaki para zombie dengan biji bundar berwarna hijau. Ketika pertama kali memainkan game ini, saya geregetan melihat zombie-zombie itu tetap berjalan maju seperti tidak terpengaruh terkena tembakan gencar dari para tanaman itu.

play.google.com
Have you played the game Plant vs Zombie? The plant shot those zombie with something looks like round green seed. When I played this game for the first time, I was impatient to see the zombies kept walking forward as if they were not affected by those shots.

Tapi kemudian… kepala mereka copot dan mereka jatuh, kalah.

But then… their heads fell off and they fell to the ground, defeated.

Saya sering membayangkan doa seperti itu.

I often pictured prayer is like that.

Kita berdoa berulang-ulang untuk seseorang atau sesuatu tapi seperti tidak ada perubahan.

We pray over and over again for somebody or something but it looks like nothing change.

Hasil doa tidak seperti orang main sulap. Tapi ketekunan dan kesungguhan itu akhirnya membawa hasil.

Prayer doesn’t give instant result like playing magic. But perseverance and faith have eventually given result.

Dua minggu terakhir ini saya berdamai dengan Tuhan, saya mulai berdoa.

I made peace with God in the past two weeks, I started to pray.

Lima bulan lalu hubungan delapan tahun saya dengan Andre berakhir. Saya menjalin hubungan dengan orang lain.

Five months ago my eight years relationship with Andre ended. I’m in a relationship with somebody else.

Andre dan teman-teman kami mengatakan saya gila.

Andre and our friends said I have lost my mind.

Teman-teman kami berharap saya akan kembali pada Andre.

Our friends hope I would resume my relationship with Andre.

Yang tidak mereka ketahui adalah orang dengan siapa saya menjalin hubungan selama lima bulan ini adalah seorang Kristen yang benar-benar beriman.

What they don’t know is the person whom I have relationship with for five months is a Christian, a devoted one.

Ketika saya menjalin hubungan dengan seseorang, saya tidak pernah peduli dengan agamanya. Bahkan delapan tahun ini saya berhubungan dengan seorang yang sebenarnya ateis.

When I was seeing somebody, I never cared about his relagion. for eight years I was with somebody who actually is an atheist.

Cara kerja doa itu misterius.

Prayer works mysteriously.

Doa orang-orang di sekitar saya merubah hal-hal dalam diri dan kehidupan saya. Bahkan bisa mengubah hubungan pribadi saya.

The prayer of the people around me have changed things in me and in my life. It even changed my personal relationship.

Sejak lima bulan lalu jumlah orang yang mendoakan saya semakin banyak karena pacar saya juga mendoakan saya.

There are more people pray for me since five months because my boyfriend is also pray for me.

*  *  *  *  *

Apa pun penyebabnya, seseorang yang sedang kehilangan akal warasnya bisa menjadi amat sangat tidak bisa dimengerti dan tidak jarang membuat kesal atau menyulitkan orang-orang disekitarnya. Bahkan bisa membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

Whatever the cause, somebody who lost his/her sanity can turn into somebody who is hard to understand and oftenly also upset and makes it hard for the people around him/her. Can even bring harm to him/herself or to others.

Orang-orang yang mengalami kegilaan sementara ini membutuhkan kesabaran, pengertian, kepekaan kita untuk melihat ada sesuatu yang tidak benar sedang terjadi dalam diri mereka  dan yang paling penting adalah doa.

The people who are having temporary insanity need patience, understanding, our sensitivity to sense something is not right is happening inside of them and above all, prayer.

Masing-masing kita juga perlu mengenali diri sendiri supaya kita tahu kelemahan yang bisa bikin kita kehilangan akal sehat.

Each of us needs to have self recognition so we know our own flaws that can make us lose our senses.

Lalu berdoalah supaya Tuhan menolong kita untuk bisa mengatasi dan mengalahkan kegilaan itu.

And pray so God will help us finding ways to handle and defeat that insanity.

*  *  *  *  *

Saya berterima kasih pada orang tua saya dan orang-orang lain yang telah setia mendoakan saya. Doa-doa kalian telah membawa perubahan dalam diri dan hidup saya.

I thank those who have faithfully prayed for me. Your prayers have brought changes in me and in my life.

Untuk satu orang tersayang; terima kasih untuk dukungan, kesabaran, pengertian, kepercayaan dan doa kamu buat saya. Kamu berkali-kali harus menghadapi perubahan emosi dan sikap saya yang kadang aneh, tapi kamu tidak berhenti menyayangi saya. Ada banyak hal dalam hubungan kita yang bikin saya gelisah tapi sekarang ini dengan doa, saya belajar untuk percaya pada pimpinan Tuhan, untuk bisa menerima kamu dan melihat serta bersyukur bahwa lewat kamu, saya sebetulnya sedang belajar tentang banyak hal baik.

For my loved one; thank you for your support, patience, understanding, trust and prayer for me. You had to deal with my mood swing and my erratic behavior many many times but you never stop loving me. There are a lot of things in our relationship that make me restless but now with prayer, I learn to trust and rely on God’s guidance, to be able to accept you and to see and be grateful that through you, I have actually learn many good things.

Thursday, November 19, 2015

In My Father’s House

Kalau orang tua saya menceritakan pada saya tentang kelakuan ‘unik’ tetangga-tetangga kami, saya setengah bercanda, setengah serius mencoba menghibur mereka dengan mengatakan, ‘Untung mereka ga tinggal satu rumah dengan kita’.

When my parents told me about our neighbors ‘unique’ behavior, I tried to cheer them up by telling them, ‘Glad they don’t live with us’, well, I was half joking and hal serious when I said that.

*  *  *  *  *

Ya, setiap hari saya menghadapi berbagai macam manusia. Pokoknya begitu keluar rumah.. yah, harus siap mental aja.

Well, everyday I have to deal with many kinds of people. The moment I leave the house.. yeah, just gotta be mentally prepared.

Kadang saya berangkat dari rumah dengan hati gembira, eh, naik angkot yang supirnya entah kenapa bawaannya marah-marah mulu atau yang mungkin karena perutnya lagi mules jadi pas nyetir kayak serasa lagi ikut lomba balap mobil grandprix.


Sometimes I leave the house happily only to meet a bad mood angkot driver who got upset to anything or a driver who probably having stomachache and so drove like he were in a grandprix racetrack.

Manusia  tidak pernah berhenti memberikan kejutan..

People never stop surprise us..

*  *  *  *  *

Atau saya berangkat dengan hati damai, eh, di kantor jadi garing seperti pengalaman saya beberapa waktu lalu waktu seorang karyawan minta supaya saya mengijinkan suaminya yang sedang tugas jaga di kantor saya bisa pulang lebih awal. Pagi ini dia di jadwal terapi ke dokter.

Or I leave the house with peaceful heart, well, at work it turns sour as it happens some time ago when a worker asked my permission for her husband to leave the office early. This morning the worker had an appointment with her doctor.

Oh, pikir saya, kondisinya mungkin sedang tidak fit banget sampai dia harus ditemani suaminya. Saya sudah hampir memberikan ijin ketika..

Oh, I thought, she was probably very unwell that she needed her husband to go with her to the doctor. I was ready to give the permission when..

“Ibu mau minta supaya si bapak jaga toko. Ibu harus pergi berobat, toko ga bisa ditutup. Ada banyak orang, ada … yang mau ketemu anak ibu..”

“I need my husband to look after the shop. I have an appointment with my doctor, the shop shouldn’t be closed. There are many people, … wants to meet my son..”

Kagak salah tuh, coy, ente minta ane ngijinin laki ente ninggalin kantor supaya dia bisa jagain toko selama ente pergi berobat? Ha?! Lah, tutup aja tu toko. Kan sudah tahu kalau hari ini harus pergi berobat, ya, toko jangan dibuka dong. Nanti aja bukanya kalau sudah balik dari dokter.

Do I hear it well, you ask me to allow your husband to leave the office so he could incharge in your shop while you go to the doctor? Huh?! Just close that shop. You already knew you have appointment with your doctor so don’t open that shop. You can open it after you get back from the doctor.

Jelas aja saya tidak memberikan ijin.

I certainly didn’t allow her husband to leave work.

Dia malah jadi kesal, ngambek ke saya.

It upset her, she was pissed on me.

Sinting, pikir saya, jalan pikiran elu yang kagak masuk akal, eh, sekarang elu marah ke gue.

Nuts, I thought, you are being nonsense and now you’re pissed to me.

Manusia  tidak pernah berhenti memberikan kejutan..

People never stop surprise us..

*  *  *  *  *

Atau dari rumah hati lagi sepet, di kantor tiba-tiba ada teman yang curhat tentang masalahnya. Selesai dia curhat, saya berpikir ‘ya ampun, masalah gue jadi kelihatan kecil banget kalau dibandingin sama masalahnya’ dan blas.. sepet di hati pun hilang.


Or I leave the house with troubled heart, a friend at work unburden her problem to me. After she’s done, I thought ‘wow, my problem is nothing compares to hers’ and whoosh.. all the trouble in my heart is gone.

Manusia  tidak pernah berhenti memberikan kejutan..

People never stop surprise us..

*  *  *  *  *

Setiap pagi saya meninggalkan rumah menuju kantor dan setiap manusia yang saya temui membuat saya tertawa atau jadi mengerutkan kening.

Every morning I leave my house to go to work and every human being I met can make me either laugh or frown.

Setiap sore saya kembali ke rumah membawa segala kelelahan fisik dan mental.

Every evening I get back home, physically and mentally exhausted.

Ketika saya masuk ke rumah, di rumah ayah saya, waktu serasa berhenti dan saya berada dalam tempat yang aman, jauh dari segala tekanan dunia serta kebisingan kehidupan.

When I enter the house, in my father’s house, time stops and I am in a safe place, far away from all the pressure along with the hustle bustle of life.

*  *  *  *  *

Sudah empat setengah tahun saya bekerja di tempat yang di sebut sebagai rumah Tuhan dan karena dalam agama saya, Tuhan itu memposisikan dirinya juga sebagai ayah bagi umatnya, maka tempat ibadah disebut juga sebagai rumah Tuhan alias rumah bapa.

I have been working for four and a half years at a place which is called the house of God and because in my religion God positioning Himself not only as God but also as Father to His people, so His place of worship is called the house of the Lord or also known as Father’s house.

Sebelum bekerja di rumah Tuhan ini, dari tahun 1993 sampai 2005 saya bekerja di perusahaan biasa dimana setiap harinya saya berurusan, bergaul dan berteman dengan orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda dengan saya.

Before I work in this god’s house, from 1993 to 2005 I worked in regular companies where I dealt, mingled and made friends with people who differed in belief.

Lalu dari tahun 2005 sampai sekarang saya bekerja di dua tempat berbeda tapi memiliki kesamaan yaitu berdasarkan pada keagamaan yang sama dengan agama saya sehingga otomatis setiap harinya saya berurusan, bergaul dan berteman dengan orang-orang yang memiliki keyakinan sama dengan saya.


Then from 2005 until now I work in two different places which have one thing in common; both place is based on one my religion so it makes me work, mingle and make friends with people who have same belief with me.

Mereka, seperti saya, dibesarkan dengan ajaran satu agama.

They, just like myself, were raised under the teaching of one religion.

Harusnya saya lega dan bahagia karena berada di antara orang-orang yang punya keyakinan yang sama.

It should relief and make me happy to be around people who have same belief.

Yah, awalnya memang demikian..

It did at the beginning..

                                                             *  *  *  *  *

Selama delapan tahun saya bersama Andre, hampir sepuluh tahun saya mengenalnya, dia tidak menyembunyikan kenyataan bahwa dirinya seorang bukan pemercaya agama mana pun. Dia berpandangan semua agama itu baik tapi dia tidak mau menjadi penganut agama apa pun.

I had been with  Andre for eight years, I have known him for almost ten years, he never hides the fact that he is an infidel. He thinks all religion is good but he prefers not to have any religion.

Saya yakin setiap orang dari agama apa pun akan berpendapat dia seorang yang tersesat, orang berdosa, orang terkutuk dst.

I am sure everyone from any relition would think of him as a lost one, a sinner, a condemned etc.

Tapi dalam perjalanan kehidupan saya, telah banyak hal saya lihat dan terlalu banyak fakta dimunculkan di depan mata saya yang membuat saya berpendapat lebih baik menjadi seorang atheis yang memiliki hati nurani yang bersih, memiliki kasih sayang yang murni dan kerendahan hati yang tulus..


But in my lifetime, I have seen many things and there too many facts came before my eyes to make me think that it is better to be an atheist who has clean consciousness, pure love and sincere humbleness..

Dari pada menjadi seorang beragama yang penuh dengan keangkuhan, ego dan menyembunyikan niat, tujuan, ambisi, jiwa yang sakit dan bobrok dibalik prilaku serta kata-kata yang religius.

Instead of being somebody with a religion but so very arrogant, ego driven and have the intention, purpose, ambition, sick and rotten soul behind religious attitude and religious words.

Lama-lama saya muak.

Eventually I had enough of it.

Ini bukan saya mengatakan lebih baik menjadi atheis, saya hanya mengatakan bahwa kita sering menilai orang-orang tidak beragama sebagai manusia yang jauh lebih buruk dari mereka yang beragama.

I am not saying it is better to become atheist, I am only saying that we often judge infidel people are worse than those the believer.

Saya juga tidak mengatakan bahwa seluruh orang beragama jauh lebih buruk dari orang-orang yang tidak percaya.

I also am not saying that the believer is worse than the infidels.

Saya hanya tidak mengerti kenapa orang-orang yang mengatakan dirinya beragama adalah mereka yang menjadikan pengenalannya akan agamanya untuk membuat dirinya menjadi lebih superior dari orang lain atau menjadikan agamanya itu sebagai kedok untuk menutupi ambisi, keinginan, tujuan, ego, keuntungan dan rencana pribadinya.

I just don't understand why people who claim themselves to be believer are infact making their knowledge of belief to make them more superior than others or to make religion as a cover for personal ambitions, desires, goals, ego, profit and plans.

Kita bisa menemukan orang-orang seperti itu dimana saja tapi sungguh amat sangat memuakkan kalau memakai Tuhan untuk membenarkan diri atau mencari keuntungan pribadi.

We can find people like that anywhere but it is really sickening to make God as excuse to justify yourself or to seek personal gain.

Semakin lama saya tidak lagi menemukan kedamaian di rumah Tuhan ini, rumah yang disebut sebagai rumah bapa, dan kalau seorang anak tidak lagi menemukan kedamaian di rumah ayahnya sendiri.. untuk apa lagi dia tetap berada disana?

I don’t find peace in this God’s house, one that called as the father’s house, and when a child no longer finds peace in his/her own father’s house.. then why should he/she stays there?