Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, October 31, 2018

I don't wanna talk about it

Saya tidak mau membicarakannya..

I don't wanna talk about it..

Ketika itu terlihat dalam sikap atau keluar melalui perkataan kamu, saya atau orang lain maka pastilah ada alasannya.

Image: www.123rf.com
When you, I or other person behavior shows it or came out verbally then there must be reason behind it.

*  *  *  *  *

Don't tell anyone

Saya bertemu dengannya.

I met him.

Saya tidak pernah tertarik padanya. Saya bahkan takut padanya. Padahal kami beberapa kali berpapasan. Tapi hanya menganggukkan kepala ketika tidak sengaja bertemu pandang. Mengucapkan selamat pagi secara selintas.

I never felt attracted to him. I was even scared of him. Several times we bumped into each other. But just gave slight nod when we happened to look at each other. A light good morning greetings when we met.

Kadang saya malah melengos saja. Pura-pura tidak lihat.

Sometimes I just looked away. Pretending I didn't see him.

Saya tidak mau ada urusan dengan dia.

I didn't want to have anything to do with him.

Saya tidak berminat untuk memulai percakapan. Dia juga tidak mengambil inisiatif.

I had no interest to start a conversation. He never took the initiative either.

Begitulah berjalan selama beberapa bulan.

So it went like that for several months.

Lalu datanglah hari yang sudah ditakdirkan itu..

On that fateful day..

Satu urusan membuat kami akhirnya mau tidak mau harus bicara.

A thing came up that made us had to communicate with each other.

Komunikasi pun berjalan.

We communicated.

Dari yang tadinya urusan resmi akhirnya merembet ke hal pribadi.

From official matters to eventually reached the personal stuff.

Kami bicara dan bicara. Semakin lama semakin sering. 

We talked and talked. Eventually it became more often.

Sebelum kami sadari, dua hati pun bertaut.

Before we knew it, two hearts have intertwined.

Ketika hati seorang laki-laki dan wanita bertaut..

When a man and a woman's heart intertwined..

Rasa saling tertarik dan cinta segera menyusul.

Mutual attraction and love soon followed.

Walau ada begitu banyak perbedaan di antara kami berdua tapi kekuatan cinta mempersatukan kami.

Eventhough there are so many differences between us but the power of love unites us.

Itulah yang membuat kami sepakat untuk berjalan bersama.

It is what made us agreed to walk the path together.

Kami bahagia. Kami saling mencintai. Kami saling membutuhkan.

We are happy. We love each other. We need each other.

Tapi..

However..

Kami memutuskan untuk tidak mempublikasikan hubungan ini. Masing-masing mengerti akan sifat manusia yang gemar bergosip.

We decided not to publish this relationship. Each of us knew all too well about people's fond of gossip.

"Berhati-hatilah" katanya "Di dunia ini ada banyak hati yang tidak baik"

"Be very careful" he said "There are many evil hearts in this world"

Jadi saya menutup mulut. Mengikuti permintaannya karena tahu dia benar.

So I closed my mouth. I did what he asked me to do knowing he is right.

Tapi betapa sulitnya.

It is so damn hard. 

Karena ketika seorang wanita jatuh cinta, dia ingin seluruh dunia mengetahui bagaimana bahagianya dia.

image: clipart
Because when a woman falls in love, she wants the whole world know how happy she is.

Update: Sayangnya setelah menjalani hubungan selama kira-kira enam bulan, ada hal-hal yang membuat saya mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan kami. Bersyukur juga saya karena selama enam bulan itu berhasil menutup mulut sehingga ketika kami berpisah, saya tidak banyak mendengar pertanyaan kepo "kenapa?".

Update: Unfortunately after being together for about six months, there are things which I took into my consideration to end our relationship. I am grateful I could shut my mouth in those six months so when we splitted, I didn't have to hear lots of "why" question. 

*  *  *  *  *

Shh! Be quiet

Ketika pertama kali saya mengenalnya, dia rajin mengunduh foto kebersamaannya dengan suaminya di satu media sosial.

When I first knew her, she often uploaded photos of her and her husband in one of social media.

Beberapa bulan terakhir ini saya perhatikan dia tidak lagi melakukannya.

In the past few months I noticed she no longer did this.

Status-statusnya bercerita tentang seorang 'suami' tapi bunyinya seperti tidak lagi mengarah pada suaminya.

Her statuses talked about a 'husband' but it didn't sound like her husband.

Suami yang berbeda.

Different husband.

Indera keenam saya sebagai seorang perempuan mulai bergetar.

My sixth sense as a woman started to sniff.

Pasti ada sesuatu yang terjadi.

Something must have happened.

Serapih apa pun dia menyembunyikan dan menyamarkannya..

image: clipart
No matter how clever she hid and covered it..

Ketika seorang wanita jatuh cinta, dia tidak akan pernah bisa benar-benar menyembunyikannya.

When a woman falls in love, she can't never really hide it.

Cepat atau lambat, kebenaran akan muncul.

Sooner or later, the truth will come out.

Saya tidak mau bertanya.

I don't want to ask.

Saya hanya menonton. Menunggu sampai kebenaran itu akhirnya terungkap seluruhnya.

I am just watching. Waiting for the truth to be completely uncovered.

*  *  *  *  *

Umm, about my problems..

Tertawalah dan seluruh dunia tertawa bersamamu.

Laugh and the world laughs with you.

Menangislah dan kamu akan menangis sendiri.

Weep and you weep alone.


Pada dasarnya dunia ini memang cuma mikirin apa yang membahagiakan dirinya sendiri dan ogah ikut mikirin kesedihanmu apalagi untuk ikut memikul bebanmu.

The thing is this world cares only what makes it happy and unwilling to think about your sorrow let alone to carry your burden.

Jadi ketika kamu sedang susah, hadapilah sendiri, selesaikanlah sendiri dan carilah kebahagiaanmu sendiri.

So when you are weary, face it all by yourself, deal it on your own and find your happiness.

Untunglah tetap ada orang-orang tertentu yang mengatakan "Saya ada di sini kalau kamu memerlukan saya. Bagilah kebahagiaanmu sama seperti kesedihanmu dengan saya".

Luckily there are still exist certain people who say "I am here if you need me. Share me your happiness as well as your sorrow".

Orang-orang tulus yang memiliki kasih dalam dirinya.

Sincere people who have love in them.

Tapi sebagian besar manusia memilih untuk lebih memikirkan dan mengurusi urusan dan masalah pribadinya. 

But most people choose to think and care for their personal matters.

Mengetahui akan hal ini membuat beberapa orang tertentu memutuskan untuk menyembunyikan masalahnya.

Knowing this have made certain people decide to hide their problems.

*  *  *  *  *

I don't trust you

"Kalau ada yang mau dibicarakan, kamu bisa bicara pada saya"

"If there is anything you want to talk, you can talk to me"

Pret!

Bullshit!

Maaf, jangan salah paham. Saya menghargai siapa pun yang dengan segala ketulusan dan kemurnian hati menawarkan diri untuk menjadi tempat curahan hati.

Please don't misunderstand. I appreciate anyone who with all sincerity and purity of heart offers to be a shoulder to cry on.

Tapi saya sama sekali tidak bersimpati pada mereka yang berhati busuk tapi berpura-pura menjadi malaikat di depan saya.

But I have no symphaty for those evil hearted people who pretend to be angels to me. 

Ada orang yang belum lama ini menawarkan diri menjadi tempat curhatan untuk saya.

Someone recently offered me to be my shoulder to cry on. 

Gimana gue mau jadiin elu tempat curhatan cuy, kalau gue masih inget banget kira-kira dua tahun lalu elu kagak bisa nempatin diri menjadi pihak yang netral. Elu terang-terangan mihak orang yang lebih kuat dan berkuasa padahal tugas dan posisi elu mengharuskan elu untuk bisa bertindak netral dan adil.


How can I make you my shoulder to cry on, if it is still fresh in my memory the incident happened about two years ago when you couldn't put yourself in neutral side. You clearly took the side of one who had strong and powerful position when your duty and your position required you to act neutral and fair.

Kelakuan lu belum lama ini aja waktu menghadapi kasus gue jelas-jelas nunjukin elu tidak bisa menetralkan diri, hati dan pikiran. Semua jelas-jelas menunjukkan ego, emosi dan prasangka yang luar biasa besar terhadap orang lain.

Your recent attitude when you dealt with my case clearly showed how you couldn't neutralize yourself, your heart and your mind. Everything clearly reflected tremendous ego, emotion and prejudice toward other people.

Trus lu nawarin diri buat jadi tempat curahan hati gue??

And you offered yourself to be my shoulder to cry on??

Gile kali lu, ndro.

Are you nuts?

Mending gue curhat ke temen gue yang kelihatannya kalah jauh dibandingin elu dalam segala hal tapi dia punya hati yang tulus, bersih dan ada kasih serta kejujuran ke gue.

I would rather unburden myself to my friend who is nothing compares to you in everything but she has a sincere and pure heart, they have love and honesty to me.

Banyak orang mengira bahwa posisi, gelar sarjana, otak pintar dan kekayaan bikin mereka jadi serba tahu dan bijak.

Many people think that position, educational degree, smart brain and money make them know it all and have wisdom.

Salah!

Wrong!

Ketulusan hati di hadapan Tuhan dan manusia jauh lebih penting.

Sincere heart toward God and people are more important.

*  *  *  *  *

For the sake of image 

Manusia jaim itu sih sudah jamak.

Man building up his image is nothing out of the ordinary.

Citra diri yang dibentuk begitu rapi sehingga dari luar terlihat kinclong itu bagi banyak orang dianggap amat sangat penting.

Lots of people think it is very important to form good self image that make them look flawless from the surface.

Soalnya ada manusia-manusia tertentu karena kepribadian atau jenis pekerjaannya pengen dikenal dan dikenang sebagai, misalnya, orang yang pernikahannya langgeng, suami atau istri yang setia, pekerja yang jujur, bertanggung jawab dan dapat diandalkan, pemimpin punya kehidupan yang bersih dan religius.

The thing is there are certain people due to their personalities or line of work want to be known and remembered as, for instance, somebody who has long lasting marriage, a faithfull husband or wife, an honest, liable and trustworthy worker, a flawless and religious leader.

Padahal kita tahu di dunia ini tidak ada satu pun manusia yang sempurna.

We all know there is no such flawless living being in this world.

Contoh kasusnya adalah Bill Cosby.

Take a look at Bill Cosby's case.

Buat yang belum tahu Bill Cosby itu siapa, apalagi generasi jaman now.. ini saya kutip dari youtube;

For those who don't know who Bill Cosby is, especially the young generation.. this one is from youtube;


Tahun 1980an serial tv keluarga yang kocak ini sangat populer bukan hanya di negeri asalnya tapi juga di negara-negara lain.

This funny family tv sitcom was very popular in the 80s not only in the US but also in other countries.

Lewat perannya di serial itu dia tidak hanya menjadi aktor beken tapi dia juga mendapat reputasi sebagai suami dan ayah teladan.

Through his role in that serial he was not became a popular actor but he earned a reputation as a role model husband and father.

Saya adalah satu dari penggemar serial tv itu dan pengagumnya.

I was one of the fans of that tv serial and his admirer.

Bukan cuma saya. Ada jutaan penggemar dan pengagumnya.

It was not just me. There were millions of fans and admirers.

Bukan cuma menggemari dan mengagumi tapi menganggap para pemeran serial itu terutama Bill Cosby sebagai tokoh teladan.

Not just liked and admired it but also saw the cast especially Bill Cosby as exemplary figure.

Sebegitu luar biasanya citra teladan yang menempel pada diri Bill Cosby hingga dia sampai menulis buku-buku mengenai pernikahan dan cara mendidik anak. 

It was really an impressive image Billy Cosby had that made him wrote books about marriage and child education.

Semua harusnya berjalan dengan baik tapi sial baginya pada tahun 1990an terdengar berita tidak enak mengenai hubungan di luar nikah yang dilakukannya dengan seorang perempuan.

Everything should go well but unfortunately for him the news about his affair with another woman came to the surface in the 90s.

Affair yang terjadi di tahun 1970an.

It was an affair in the 70s.

Itu saja sudah cukup untuk membuat kaget banyak orang.

It was enough to surprise lots of people.

Berita susulan yang terjadi di tahun 2000an betul-betul tidak terbayangkan.

The next news in the 2000s was definitely a shock.

Untuk detailnya bisa dibaca di link CNN World di bawah ini (Bill Cosby Fast Facts):


https://edition.cnn.com/2013/06/24/us/bill-cosby-fast-facts/index.html

For details go to this link above on CNN World reportage (Bill Cosby Fast Facts): 

Orang-orang yang menjaga supaya citranya tetap kinclong sudah pasti bakal tutup mulut soal hal-hal pribadi, persoalan atau rahasia-rahasianya.

People who so into keeping their clean image are surely close their mouth about their personal matters, problems or secrets.

Karena itu biasanya yang mereka sembunyikan baru muncul bertahun-tahun kemudian.

It is why it takes many years before the things they kept secret came to the surface.

*  *  *  *  *

You don't calm the troubled water

Beberapa tahun lalu anak dari rekan saya pernah mengamuk ke teman saya.

Few years ago my colleague's daughter went mad to my friend.

Apa yang terjadi?

What happened?

Ceritanya nih, dia curhat ke teman saya yang judulnya seorang konselor.

So she unburdened her problem to my friend who happened to be a counsellor.

Nah, teman saya sharing curhatan ini ke temannya yang judulnya sesama konselor.

So, my friend shared this story to his friend who happened to be his fellow counsellor.

Temannya mensharingkan lagi ke seniornya. Mungkin untuk minta saran atau pendapat.

His friend shared it to his senior. Probably to ask for advice or second opinion.

Seniornya memutuskan untuk memanggil rekan saya dan suaminya.

His senior decided to summon my colleague and her husband.

Rekan saya tersinggung.

It offended my colleague.

"Emangnya anak saya umurnya baru lima taon?"

"Is my daughter a five year old?"

Anaknya lebih tersinggung lagi dan mengamuk.

Her daughter was more than offended and enraged.

Kecewa karena merasa hal pribadi yang dibagikannya ke orang yang dipercayainya kok malah jadi sampai ke telinga orang-orang lain.

Image: www.123rf.com
It disappointed her because what she considered sharing her personal matter to someone she trusted has infact went to other people's ears.

Sakit hati karena merasa diadili secara sepihak akibat penanganan yang tidak bijaksana.

It hurt her for feeling she was unfairly being judged as the result of unwise people trying to handle her case.

Bukannya menenangkan malah akhirnya makin membuat ruwet hati orang.

Instead of calming someone's heart, it made things more complicated.

Masalah pribadinya tidak terselesaikan. Malah bertambah dengan perkara yang diciptakan oleh para konselor itu.

Her personal problem left unsolved. Infact those counselors had added more problem for her.

Lantas gimana kelanjutannya?

How was it going after that?

Dia trauma. Kapok buat curhat.

She was traumatized. Never will she ever shared anything to anyone again.

*  *  *  *  *

Stress shuts my mouth

Sebulan terakhir ini orang tersayang bikin saya pusing.

This past month, a loved one has been giving me headache.

Sikapnya berubah.  

His attitude changed.

Dingin. Jauh.

Cold. Distant.

Kamu kenapa?

What's wrong with you?

Saya lagi stress, katanya.

I'm having stress, that's what he said.

Ceritakanlah beban kamu.

Share me your burden.

Haha..

Itu jawabannya.

That was his answer.

Saya kesal. Merasa tertolak.

It upset me. I felt rejected.

Saya mungkin tidak punya jawaban untuk seluruh persoalanmu dan saya juga tidak punya tongkat sihir yang dengan sekali ayun akan menyelesaikan semua masalahmu.

I may not have answers for all your problem nor do I have a magic wand which with just one swing would solve all your problem.

Tapi saya adalah orang terdekatmu..

But I am someone close to you..

Perlu waktu dan sejumlah artikel tentang stress pada laki-laki serta bagaimana cara menghadapinya untuk membuat saya bisa mengerti.

It took time and some articles about stress on man and how to face it to make me understand.

Ketika saya stress, saya menceritakannya pada satu atau dua orang teman yang paling dekat dengan saya.

When I was stressed, I shared it with one or two most closest friend.

Hal itu tidak berlaku untuk laki-laki.

Image: www.123rf.com
It doesn't work the same for men.

Mungkin karena laki-laki dibesarkan dengan gambaran bahwa mereka adalah mahluk yang harus selalu gagah perkasa. Menceritakan ke orang lain bahwa mereka punya masalah, bahwa mereka merasa tertekan, galau atau merasa gagal akan membuat mereka merasa seperti Superman yang mengadakan konferensi pers untuk memberitahukan seluruh dunia bahwa dia tidak bisa terbang lagi.

Maybe because men are raised with this image that they are must-always-be-superpower creature. Telling others that they have problem, that they feel depressed, restless or feel like a failure would make them feel like Superman having a press conference to anounce to the world that he can't fly anymore.

Duh..

Saya harus bersabar menghadapinya.

I need to treat him with patience.

Dan itu sama sekali tidak mudah.

And it is not easy.

*  *  *  *  *

Jadi jelaslah ada alasan kenapa seseorang memutuskan untuk tutup mulut.

It is clear now why someone decides to keep his or her mouth shut.

Ada yang karena tidak mau jadi bahan gunjingan. 

Some don't want to give material for gossiping.

Ada yang karena tidak mau merusak citra diri. 

Others because they don't want to put stain on their image.

Ada yang mikir; toh diceritain juga apa gunanya? Belum tentu kamu bisa kasih solusi ke saya.

Another think; if I tell you, what good would that be? There is no guarantee that you can give me solution.

Ada yang tidak pengen kasih beban ke orang lain.

Some people just don't want to give additional burden to others.

Apa yang bisa kita lakukan kalau bertemu dengan orang-orang seperti ini?

What should we do when we meet people like them?

Tidak bisa memaksa mereka bicara.

Can't force them to talk.

Mereka punya hak untuk tidak bicara.

They have the right not to talk.

Milikilah pengertian, kesabaran dan kasih untuk mereka.

Have understanding, patience and love for them.

Biarlah mereka berdiam diri karena kadang diam itu lebih baik dari pada bicara. 

Let them be that way because sometime silent is better than talking.

Tapi tempatkanlah diri sebagai orang yang bisa mereka percaya, netral dan tidak menghakimi supaya mereka bisa bicara ketika mereka merasa ingin bicara.

www.123rf.com
But place yourself as their trusted, neutral and non judgmental figure so they can talk to you when they want to talk.