Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, April 22, 2020

Funny people

Lucu ini bukan berarti humoris atau komedian.

The funny term here doesn't refer to being humorist or act like comedian.

Lucu yang saya maksudkan di sini adalah sifat, cara berpikir, kelakuan atau kebiasaan yang... mmm... Tidak masuk akal.

The funny term here is for characters, way of thinking, behavior or habits which are... ummm.. illogical.

Dan orang-orang dengan sifat, cara berpikir, kelakuan atau kebiasaan yang tidak masuk akal ini ada di mana-mana.

And people with illogical characters, way of thinking, behavior or habits are everywhere.

Ini bukan untuk menjelekkan siapa pun. 

This is not meant to discredit anyone.

Ini adalah untuk berbagi cerita dari pengalaman pribadi saya ketika bertemu dan bergaul dengan orang-orang "lucu" ini.

This is to share you my experience when I met and socializing with these funny" people.

*  *  *  *  *

Saya selalu menganggap manusia itu bagaikan bawang.

I always think human is like an onion.

Berlapis-lapis.

Layers and layers and layers.

'Kelucuan' seseorang biasanya terletak tidak pada lapisan paling atas.

A person's 'funniness' usually is not on the outer layer.

Lapisan luar menunjukkan kenormalan. Kewajaran. Keberadaban.

The outer layer shows normality. Nothing out of the ordinary. Civilized.

Semua mengikuti aturan yang diterapkan dalam budaya, agama, pendidikan, keluarga dan masyarakat.

It follows the rules implied by the culture, religion, education, family and society.

'Kelucuan' dalam sifat, cara berpikir, kelakuan atau kebiasaan seseorang baru muncul belakangan.

The 'funniness' in a person's characters, way of thinking, behavior or habits will appear later.

Biasanya dipicu oleh peristiwa tertentu.

It usually triggered by some certain things.

*  *  *  *  *

The real monster

Hayoo... siapa yang waktu masih anak-anak takut banget sama monster?

Sooo... Back then as kids who got terrified of monster?

Ada monster di kolong tempat tidur.

There's a monster under the bed.

Ada monster di dalam lemari pakaian.

There's a monster in the closet.

Ada monster di kamar mandi.

There's a monster in the bathroom.

Huuuu... Pada takut deh tidur sendiri.

Boooo... Scared to sleep alone.

Beberapa anak sampai milih mendingan ngompol dari pada harus bangun malam-malam dan pergi ke kamar mandi.

Some kids have even preferred to pee their pants than to go to the bathroom at night.

Apalagi kalau habis nonton film horror macam Sadako. Widihhh... Makin yakin deh ada monster di kolong tempat tidur, di kamar mandi atau di lemari pakaian.

Especially after watching horror movie such as Sadako. Oh gooosshh... It would make the monster under the bed, in the bathroom or in the closet becomes more real.

Hahaha.

Nih baca.

Read that.

Lucu kalau kamu ketakutan sama monster yang diciptain sama pikiran kamu sendiri.

It's funny if you're scared of the monster created by your own mind.

Lebih lucu lagi kalau ga ada yang sadar bahwa monster paling nakutin itu adanya di dalam jiwa kita masing-masing.

It's even funnier if nobody realized that the scariest monster ever exist is actually live within our souls.

Nah...

Well...

Saya ketemu sama perempuan ini. Keliatannya normal, sopan, berpendidikan dan cantik. Seorang ibu pula.

I met this woman. She looked normal, polite, educated and pretty. She is also a mother.

Beberapa bulan kemudian..

Few months later..

Karena kesalahpahaman kecil yang kalau mengikuti akal logika orang waras bisa dengan mudah diklarifikasi..

Just because of a minor misunderstanding which using any sane logic could easily be clarified..

Malam-malam dia datang ke rumah saya. Marah-marah. 

She came to my house at night. Enraged.

Semua penjelasan saya seperti tidak bisa masuk ke otaknya dan dia berputar-putar di situ-situ lagi.

My explanation seemed unable to go through into her brain and she just went into circle about same thing over and over again.

Akhirnya saya mengerti.

Finally it got to me.

Perempuan ini tidak mencari klarifikasi atau jalan keluar.

This woman didn't seek for clarification nor solution.

Dia mencari pertengkaran.

She sought for a fight.

Dari awal saya memang sudah hilang selera buat menanggapi ini perempuan. Apalagi setelah saya membaca gelagat, semakin tidak selera saya menanggapinya.

From the start I had lost interest to deal with this woman. After I sensed her real intention I became more determined to rest the case.

Di samping itu, jam saat dia datang adalah waktunya buat orang istirahat. Saya capek dan mulai ngantuk. Saya tahu saya tidak dalam kondisi terbaik untuk menanggapi orang "lucu" ini.

Besides, she came at the time for people to rest. I was tired and sleepy. I knew I was not in my best condition to deal with this "funny" person.

Selain itu saya juga bertanya-tanya dalam hati, manusia yang sedang saya hadapi ini orang kurang waraskah atau pemakai obat bius atau manusia dengan level stress tingkat tinggi?

Plus I also wondered if this is a half insane or a drug user or highly depressed person?

Jadi dia ngomong apa pun, tanggapan saya cuma " Ya" dan "Ya". Bukan karena saya membenarkan semua yang dia omongin tapi karena dalam hati saya bilang "Cepet pergi deh lu sana dan bawa juga semua kegilaan lu".

So whatever she said my response was just "Yes" and "Yes". Not because I justified everything she said but it was because I was thinking "Go the hell away and bring all your madness with you".

Dan...

And...

Beberapa bulan setelah peristiwa malam itu saya kebetulan ketemu sama mantan rekan guru di TK.

Few months after that incident I happened to meet my former fellow kindergarten teacher.

Sedang asyik ngobrol tiba-tiba dia nanya apa saya pernah kasih les anak bernama G...

We were talking when suddenly she asked if I tutored a kid named G...

Percakapan kami akhirnya menyinggung mengenai ibu dari si G ini dan saya ceritakan insiden malam itu.

Our conversation led us to talk about G's mom and so I told her about that night's incident.

Peristiwa itu sama sekali tidak bikin mantan rekan guru saya jadi heran.

It didn't surprise my former fellow teacher.

Ternyata perempuan itu memang punya "reputasi" kurang baik dari mulai sifatnya sampai lelaki yang ada dengan dia.

So I was told, that woman doesn't have a good "reputation" from her character to the man who's with her.

Saya tidak sedang membicarakan keburukan orang. Saya hanya ingin mengatakan bahwa ada orang-orang tertentu yang keliatannya normal tapi sebetulnya membahayakan.

I'm not talking about somebody's flaws. I just wanted to say that some people look normal but they are actually dangerous.

Kalau kamu bertemu dengan orang "lucu" model begini, berhati-hatilah. Lebih baik menghindar. Sebisa mungkin jangan terpancing. Kalau keliatannya keadaan akan jadi membahayakan dirimu, cari bantuan dari teman, tetangga atau polisi.

If you meet "funny" person like this, please be careful. It's better to avoid that person. Don't let him or her provoked you. If it looks like things would put you in danger, seek cover from your friend, neighbor or police.

*  *  *  *  *

Without wisdom, you're a dumb

Tidak seperti jaman penjajahan dulu yang hanya memperbolehkan anak-anak bangsawan dan anak pejabat yang boleh sekolah, sejak kemerdekaan siapa saja bisa bersekolah.

Unlike in the colonial time when only kids from blue bloods and the elite families who could go to school, it changed after the independence.

Pendidikan bisa didapatkan oleh siapa saja. Yang penting bisa bayar.

Anyone can get education. As long as they can pay.

Siapa saja bisa memilih mau sekolah apa.

Anyone can choose what school they want to go to.

Mau sekolah sampai dapat gelar  S1, S2, S3 sampai S10 kek.. bisaaaa.. asal sanggup bayar.

Anyone can get master degree or higher than that.. Yesss.. as long as they can pay the tuition.

Cuma ada satu yang tidak semua orang bisa dapatkan sekali pun sanggup bayar.

However there's one thing that not everyone can get no matter they have lots of money.

Yap. Betul.

Yep. That's correct.

Hikmat tidak bisa didapatkan dari sekolah.

Wisdom can't be acquired from school.

Tidak juga dari tingginya gelar sarjana yang dimiliki seseorang.

Nor one's high scholastic degree can acquired it.

Tapi lucunya nih, dunia menilai tingkat pendidikan seseorang yang tinggi bikin orang itu bisa menempati jabatan yang tinggi juga dalam pekerjaan.

Funny thing is the world sees one's high scholastic degree makes that person deserve high position at work.

Tingkat pendidikan itu juga yang bikin seseorang dianggap layak untuk memimpin.

That same high scholastic degree makes one is seen qualified to lead.

Kenyataannya sama sekali tidak.

The truth is they don't have that quality.

Sayangnya banyak orang menempatkan kemampuan otak dan tingkat pendidikan sebagai patokan.

Unfortunately many people put intelligence and level of education as standard of measurements.

Jangan salah paham, memiliki satu atau kedua-duanya adalah anugerah tapi ingatlah bahwa kebijaksanaan memiliki nilai lebih tinggi.

Don't give me wrong, having one or both are blessings but please remember that wisdom has higher value.

Dan kebijaksanaan tidak didapat dari sekolah.

And we don't earned wisdom from school.

Kebijaksanaan didapat dari pengalaman hidup. Dari setiap kesalahan yang kita buat. Dari kepekaan kita.

Wisdom comes from life experience. From every mistake we did. From our sensitivity.

Kebijaksanaan membuat seseorang tidak menjadi bahan tertawaan orang-orang.

Wisdom prevents someone from not becoming other people's laughing stock.

Menjadi bahan tertawaan bukan karena dia sedang melawak tapi karena perbuatan dan pemikirannya tidak masuk akal.

Not because that person is trying to be funny but it's because his/her attitude and way of thinking aren't making any sense.

Di bawah ini contohnya.

I'll give you an example.

*  *  *  *  *

Keeping your own term is a hard case

Setahun lalu kami diberitahukan bahwa setiap bulan gaji akan dibayar pada tanggal 25.

Last year we were told that our monthly salary would be paid on the 25th.

Penanggung jawab bagian keuangan sebelumnya ada yang membayar gaji kami setiap akhir bulan dan ada juga membayar setiap kali dia datang ke kantor menjelang akhir bulan. 

The previous people in charge for accounting department had different policy regarding salary payment date. One paid it at the end of the month while the other prefer to pay when she came to the office as the end of the month was approaching.

Berganti orang, berganti pula aturan mainnya.

Different person, different rule.

Wokeh. Ga masalah. Yang penting gaji tetap dibayar.

Ok. No problem. Most important thing is we get our salary paid.

Bulan demi bulan berjalan.

Months passed.

Kemudian kami menyadari kalau pembayaran gaji sudah bergeser.

Later we noticed that salary payment date has changed.

Bukan lagi tanggal 25.

It's no longer on the 25th.

Apakah dibayar sebelum tanggal 25?

Is it paid before 25th?

Oh tidak.

Nope.

Tadinya tanggal 26. 

It was on the 26th. 

Kemudian jadi tanggal 27.

Later it was on the 27th.

Saat itu saya belum menyadarinya kalau bukan karena rekan kerja saya teriak-teriak panik campur heran dan cemas di Whatsapp.

If it wasn't because of my colleague's panic, puzzled and worried tweets in Whatsapp I wouldn't pay attention to it.

"Kekeeeee!!! Sudah tanggal segini kok gaji belum dibayar?".

"Kekeeeee!!! Do you know what date is today? Why haven't they pay our salary yet?

Yah, walau pun saya bukan orang yang berwewenang buat bayar gaji tapi posisi saya cukup dekat dengan para top eksekutif di kantor sehingga seringkali saya harus bertindak sebagai penyambung lidah dari bawah ke atas atau sebaliknya dari atas ke bawah.

Even though I'm not the person in charge for paying the salary but in the office my position is close with those top executives so I often have to play the role as spokesperson for the low rank people with those on the top management and vice versa.

Nah, jadi kali itu pun saya harus bertindak sebagai juru bicara rekan saya.

So, I had to become my colleague's spokesperson.

Nah, gara-gara nanyain kok sudah tanggal 27 gaji belum dibayar, apa karena uang perusahaan tidak cukup dan minta supaya pembayaran gaji rekan saya itu didahulukan... saya mendapatkan fakta yang mengejutkan.

I learned the shocking fact when I asked why did the salary hasn't paid yet and it was already on the 27th. I also asked if it would be possible to have that particular colleague's salary payment be prioritized.

"Iya Ke, gaji memang rencananya mau dibayar hari ini karena bulan lalu dibayarnya tanggal dua puluh tujuh".

"Yes Keke, salary is planned to be paid today because last month it was paid on the 27th".

Gubrak!!

Whatta!!

Saya bahkan tidak memperhatikan kalau bulan lalu gaji dibayar tanggal 27.

I didn't even notice that last month our salaries were paid on the 27th.

Yang saya ingat sebelum-sebelumnya dibayar tanggal 26.

All I could remember is it used to be paid on the 26th.

Dari tanggal 25 ke tanggal 26 lalu sekarang jadi tanggal 27.

From 25th to 26th and now it's on 27th.

Entah apa ya pertimbangannya?

Under what consideration?

Saya tidak tahu. Jalan otak saya dengan jalan otak para top eksekutif itu tentulah amat sangat berbeda.

I don't know. The way my mind works is definitely different with those top executives minds.

Saya hanya bisa menduga bahwa mungkin pernah terjadi tanggal 25 jatuh pada hari Minggu atau pada hari libur sehingga alih-alih dibayar ke tanggal 24, gaji dibayar ke tanggal 26.

My guess is some time ago the 25th fell on Sunday or on public holiday so instead of paying the salary on the 24th, it was paid on the 26th.

Kemudian entah kapan kasusnya terulang lagi. Tanggal 26 jatuh pada hari Minggu atau pada hari libur jadi bukannya dibayar ke tanggal 25, gaji dibayar tanggal 27.

I think it happened again, which I don't know when, but the 26th fell on Sunday or on public holiday and instead of paying it on the 25th, it was paid on the 27th.

Saya terangkan kemungkinan ini ke rekan saya supaya bulan berikutnya jangan dia ribut teriak-teriak ke saya kenapa kok sudah lewat tanggal 25 tapi gaji belum dibayar juga.

I explained this possibility to my colleague so she won't bombarding me with questions why it's already passed 25th and they haven't paid our salaries yet.

"Yahhh... Terus gimana itu sama omongan awal yang katanya gaji dibayar tanggal 25?" rekan saya tertawa antara lucu, bingung dan sebal.

"Sheesh... And what about the first time it's said it would be paid on the 25th?" My colleague laughed her confusion and upsetness.

"Saya ga tau deh bu" saya ikut tertawa "Jangan-jangan suatu hari nanti gaji kita dibayarnya tanggal 1".

"I don't know" I joined her laughing "It's possible that one day our salaries might be paid on the 1st".

Saya tidak mau mengeluh. Dalam segala ketidaksempurnaannya, perusahaan ini masih tetap bisa membayar gaji kami.

I don't want to whine. Despite of its imperfecness, this company still manage to pay our salaries.

Buat saya pembayaran gaji dimundurkan sehari tidak akan membuat kapal saya tenggelam.

For me one day delay on salary payment won't make my ship sinks.

Kapal itu bahkan masih bisa berlayar selama dua minggu.

That ship could still able to sail for two weeks.

Ya, saya ibaratkan kondisi keuangan saya dengan kapal laut.

I pictured my financial situation with a sailing ship.

Kenapa kondisi keuangan saya bisa bertahan selama itu?

What makes my financial can survive that long?

Karena saya punya tabungan.

Because I have some saving.

Tapi kan tidak semua orang seperti saya.

However, not everyone is like that.

Ada banyak orang yang hidupnya benar-benar dari gaji ke gaji.

There are many people who depend on paycheck.

Gaji sebulan itu memang pas untuk hidup sebulan.

One month salary is to support their lives for one month.

Jadi kebayang dong gimana kalau pembayaran gaji mundur sehari?

So you can imagine how it would be like to have one day delay on salary payment.

Yang pasti mereka tidak mungkin harus puasa makan sehari. Ongkos transport dan keperluan lain juga tidak mungkin dong ditiadakan untuk sehari.

One thing for sure is you can't expect them not to eat for one day nor have their transportation fee or other expenses be also delayed for one day.

Tapi ya mau bilang apa? Begitulah kalau jadi orang bayaran. Dituntut buat kerja sebaik mungkin tapi urusan terima upah harus panjangin urat sabar.

Well yeah.. there's nothing anyone can say about it. That's what you get if you work for other people. You're obliged to work as hard as you can but when it comes to receive your paycheck, you need to have lots of patience.

* * * * *

Where did my messages go?

"Mbak Ke, gimana cara bikin puding galaxy?" begitu tanya teman saya di kolom komen Instagram saya "Ajarin dong gimana bikinnya".

"Sis, how did you make galaxy pudding?" my friend put a question in my Instagram comment box "Could you teach me how to make it?". 

Sudah jadi kebiasaan saya buat menyimpan foto-foto di Instagram. Foto masakan bikinan saya termasuk diantaranya.

It has become my habit to store my pictures in Instagram. Cooking pics are one of them.

Dan saya juga ga pelit info. Kalau ada yang minta info atau resep pasti akan saya kasih.

And I'm never hesitate to share any information or recipes to anyone who asked.

Apalagi kalau buat ke teman sendiri. Saya bela-belain nulis jawaban yang saya usahakan serinci dan sejelas mungkin.

Especially when it's for my own friend. I'd make the reply as detailed and clear as I could.

Nah, karena cara buat puding galaxy agak gampang-gampang susah maka petunjuk di resepnya khusus saya bikin langkah per langkah biar ga akan bikin dia bingung.

Aware that making galaxy pudding can be quite tricky I wrote the recipe in step by step details so ad not to confuse her.

Setelah mempostingnya saya pun segera melupakannya. Kerja, rumah, pacar dan hidup benar-benar membuat saya selalu sibuk dari fajar sampai malam.

It was quickly off my mind once I posted it. Work, home, boyfriend and life really keep me busy from dawn to dusk.

Lima atau mungkin sudah seminggu berlalu sejak saya memposting resep itu. Tidak ada respon dari dia. 

Five or maybe a week have passed since the day I posted that recipe. No response from her.

Lalu pada suatu hari...

And then one day...

Whatsapp berbunyi memberikan kode ada pesan masuk.

My Whatsapp beeped. An incoming message just came.

"Mbak Ke, mau dong resep puding galaxynya". 

"Sis, could you give me the galaxy pudding recipe?".

Hampir jatuh terjengkang saya sewaktu membaca pesan tersebut.

I almost fell off my chair when I read that message.

Saya yakin kalian pasti sudah bisa menebak kenapa saya bisa sampai sekaget itu.

I bet you guys can tell what made me reacted like that.

Hahaha.

Betul. Karena pesan Whatsapp itu datang dari orang yang sama yang menghubungi saya lewat Instagram.

That's right. Because that message was sent by the same person who contacted me through Instagram.

Lha? Apa dia kagak ngecek Instagramnya?.

Um? She didn't check her Instagram?.

Atau apa pesan-pesan saya tidak masuk? Saya cepat-cepat mengecek. Semua ada. Nah, sudah ada pemberitahuan pesan-pesan itu sudah dikirim sekian hari yang lalu.

Or my messages were not sent? I checked it right away. They were there. Plus, there was notification that they have been sent some days ago.

Jadi jawaban saya buat pesannya di Whatsapp adalah "Sudah dikirim resepnya di Instagram".

So my reply for her Whatsapp message was "I have sent you the recipe in Instagram".

Dan sampai sekarang apa yang terjadi pada pesan saya di Instagram masih tetap jadi misteri. Habis, kagak ada kabar beritanya lagi.

And until now what happened to my Instagram messages remains a mystery. Because I don't hear anything about it.

Setuju dong kalau dia dimasukkan dalam daftar orang lucu versi saya?

Would you agree if I put her in my funny people list?

* * * * *

Hey people, don't splatter water on the toilet or you have to mop it

Cius, setiap kali saya ingat percakapan ini saya pasti tidak bisa menahan diri untuk tidak ketawa.

I swear, everytime I remember this conversation I just can't help myself from not laughing.

Jadi ceritanya gini, suatu pagi seorang senior di kantor saya mendatangi saya.

So here's what happened, one morning a senior came to me.

"Ke, aduh, itu lantai toilet perempuan basah. Kotor jadinya".

"Keke, gosh, the floors in female toilet is wet. It's dirty".

Saya yang lagi sibuk dengan sejuta urusan mau tidak mau harus berhenti dan mendengarkan tapi sambil mikir "Terus, gw mesti gimana?".

I was in the middle of doing thousands of many hectic but had no choice than to stop and listening to her but I asked myself "So, what should I do?".

Yang bisa saya lakukan adalah minta janitor untuk mengepel lantai toilet setelah tidak ada orang di dalamnya.

All I could do was told the janitor to mop the toilet floor after no one was in there.

Kok harus nunggu toilet kosong?

Why had to wait until there wasn't anyone in the toilet?

Karena janitornya laki-laki.

Because the janitor is a man.

Kalau dia main masuk aja ke toilet perempuan ntar dia bisa dituduh yang macam-macam lagi.

If he just went inside the female toilet he could face many charges.

Haha..

"Aduh Ke, gimana ya? Lantainya masih basah gitu" selang beberapa menit kemudian senior yang sama kembali mendatangi saya dengan keluhan yang sama.

"Oh gosh, Keke, what should we do? The floors are still wet" few minutes later the same senior came to me with same complain.

Gini, kami orang Indonesia tidak bisa buang air kecil atau besar tanpa cebok dengan air. Jadi, di toilet mana pun pasti tersedia keran, ember dan gayung atau semprotan air di dekat kloset.

Here's the thing, Indonesian can't pee or poop without washing washing our private area with water. So, it's a common thing to find a tap, a bucket and a scoop or toilet water spray near the water closet.

Tidak heran kalau benda-benda ini akan meninggalkan tetesan atau malah ceceran air di lantai.

It's no wonder if these stuff will leave drops or splatter of water on the floor.

Lantai yang basah terinjak oleh sepatu atau sandal pasti akan membuat lantai jadi kotor.

When wet floor is being stepped by shoes or sandals it certainly makes the floor dirty.


Biasanya sebelum keluar dari bilik di toilet setelah urusan pipis atau poopie kelar, saya akan mengambil sedikit tisu untuk mengelap ceceran air itu tapi kan tidak semua orang punya kesadaran dan kemauan untuk merepotkan diri serta mengotorkan tangan demi menjaga agar lantai toilet tetap kering dan bersih.

I usually take some tissue to wipe the splatter of water before I leave the toilet cubicle after I peed or pooped but not everyone has the thought and will to make themselves do a little extra work and make their hands dirty to keep the toilet floor dry and clean.

Oh omong-omong, saya juga cuma melakukan ini di toilet kantor atau toilet umum di mall atau di hotel. Dengan catatan, kalau toilet umumnya rada menjijaikan, saya ogah bela-belain ngelap lantai pakai tisu.

Oh by the way, I only do this in my office's toilet or in public toilet in the mall or in the hotel. With one condition, if the toilet is kinda gross then I certainly am not willing to wipe its floor with tissue.

Beberapa toilet umum sengaja menugaskan janitor untuk selalu ada di dalam toilet supaya setelah orang keluar dari bilik dia akan mengecek apa lantainya basah dan kotor atau apa ada tisu yang dibuang ke lantai atau apa kloset tidak disiram dengan benar.

Some public toilet deliberately have janitor in there all the time so after people get out of the cubicles this janitor will check if the floors are wet and dirty or if there's any tissue disposed on the floor or if the water closet was not flushed correctly.

Jenis kelamin janitor yang bertugas ini tentu disesuaikan dengan lokasi di mana dia ditugaskan. Janitor perempuan di toilet perempuan dan janitor laki-laki di toilet untuk laki-laki.

The janitor is certainly assigned to be in the right toilet according to their sex. Male janitor is for male toilet and female janitor is for female toilet.

Nah, kantor saya cuma punya satu janitor. Laki-laki. Yang selalu sibuk terutama pada hari Minggu ketika sejuta umat datang untuk mencari Tuhan.

Well, there's only one janitor in my office. A male. Who's always busy especially on Sunday when the thousands of congregation come to seek God.

Jadi ga mungkin dong dia harus berganti-ganti nongkrong setengah harian di dalam dua toilet.

So it's out of the question for him to go back and forth in between two toilets for half of the day.

"Atau apa kita taruh kain pel di toilet ya, Ke?" tanya senior saya itu.

"Or should we put the mopped in the toilet, Keke?" asked my senior.

Halah mak!

Oh sheesh ma'am!

Terus, apa kita harus pasang pengumuman di dalam toilet "Mohon lantai dipel sebelum keluar dari bilik"?.

So, should we put an announcement in the toilet "Please mop the floor before leaving the cubicle"?.

Wakakakak (ngakak gegulingan alias yang bener aje)....

LMAO (laughing my ass out aka get real)....

Dohh.. apa ada itu perempuan-perempuan yang mau ngepelin lantai sebelum keluar dari bilik toilet?

Gosh.. are those women willing to mop the cubicle floor before they leave the toilet?.

Lucu kan?

Isn't that funny?

*  *  *  *  *

Manusia di dunia ini banyak macamnya. 

There are many kinds of people in this world.

Keragaman ini yang kadang membuat mereka menjadi lucu.

This is what makes them funny.

Bisa jadi kamu dan saya juga dianggap 'lucu' oleh mereka.

It is possible that they think you and I are also funny. 

Pertanyaannya adalah apakah kelucuan dalam diri setiap orang masuk kategori membahayakan, menghibur hati atau nyebelin?

The question is what kind of funniness everyone posses in him or herself? Is it the dangerous type of funniness, the one that cheers and soothing or the upsetting type?

Itulah yang harus kita waspadai. Orang lain dan diri sendiri.

That is something we have to be careful. Of others and of ourselves.