Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, October 29, 2017

Hormones at Rage

Pernah sakit?

Have you ever been sick? 

Kagak enak ya?

It sucks, right?

Ya iyalah, mana ada sakit yang enak? Ga ada kan. Jadi karena itu juga tidak akan ada seorang pun yang mau sakit.

Of course, or else, do you know any enjoyable illness? Nobody, right?. So that is why no one wants to get sick.

Tapi mana ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah sakit? Segagah, sekuat dan seteliti apa pun dia menjaga badannya tetap tidak akan menjamin dia tidak akan pernah sakit seumur hidupnya.

But who in this world has never got sick? No matter how strong, tough and thorough a person takes care his/her body it still not a guarantee that person won't ever get sick in his/her entire life.

Oya, definisi saya tentang sakit tidak selalu harus sakit karena serangan virus ya..

Oh by the way, my definition of being sick is not always the ones caused by virus attack..

Jadi mari saya ceritakan tentang sakit-sakit ini.

So let me tell you about these sicknesses.

*  *  *  *  *

Pernah jadi perempuan?

Have you ever being a female?

Eh?

Er?

Yang sudah pernah jadi perempuan pasti tahu gimana rasanya.

Those who have become a female must have known how it feels.

Maksud lo?

What in the hell are you talking about?

Jadi perempuan itu kagak enak, cuyyyyy!!

image: www.123rf.com

It sucks being a female, dude!!

Banyak ribetnya jadi perempuan.

There are a lot of complication being a female.

Dan kalau lo kagak pernah jadi perempuan, lo kagak bakal bisa ngebayangin gimana rasanya jadi perempuan. 

And since you have never become a female, you definitely can't imagine how it feels being a female.

*  *  *  *  * 

Satu hal yang paling tidak suka sebagai perempuan adalah urusan menstruasi.

One thing I really dislike being a female is menstruation.

Dulu sebal. Sekarang lebih nyebelin lagi.

It sucks then. It is even more sucks now. 

Ya.. ya.. sebelum lahir kita tidak disodorin kertas yang memuat sederet pertanyaan seperti apa kondisi yang kita inginkan nantinya setelah terlahir di dunia.

image: www.123rf.com

Yes.. yes.. before we were born we were not given forms with list of questions about what kind of condition we would like to have on earth.

Jadi ya judulnya masing-masing terima nasiblah.

Well, gotta accept what's already in store for each of us.

Tapi jangan salah paham, bukan berarti saya menggerutui dan menyesali seluruh keberadaan saya terlahir bergender perempuan.

But don't misunderstand this as me whinning and regretting all of my being as a female.

Menjadi mahluk berkelamin perempuan itu tidak buruk-buruk amat tapi juga tidak berarti wow banget.

Being a female is not that bad but it is not that wow either.

Dan bukan cuma saya yang berpendapat demikian.

And I am not the only one who thinks like that.

Seandainya saya bisa memilih, saya jelas-jelas tidak akan memilih untuk terlahir sebagai perempuan.

If only I could choose, I'd definitely not gonna choose to be born as a female.

Kenapa? Ya, karena hal-hal yang tidak wow banget itu. 

Why? Well, because of that not so wow thing being a female.

Dan inilah urutan teratas dari daftar hal-hal yang tidak wow banget dari mahluk bergender perempuan.

And so here is the top thing on the list of the not so wow thing being a female.

*  *  *  *  *  

Menstruasi saya datang pertama kalinya sewaktu saya berumur 15 tahun.

I had my first menstruation when I was 15 years old.

Padahal saya tidak berharap secepat itu.

I didn't expect to have it that early.

Dengar-dengar sih umur segitu termasuk terlambat, ada yang umur 10 tahun pun sudah mens.. hii, kasihan banget..

I heard 15 is considered late to have first menstruation, there are girls who had it when they were 10 years old.. oh, poor thing..

Ada yang baru dapat menstruasi pertama di usia 17 dan malah ada yang di atas 20 tahun.

There are other girls who had it when they were 17 and even above 20 years old.

Beruntungnya mereka.

They are so lucky.

Dulu harapan saya bisa dapatnya setelah lulus SMA dan umur 40 sudah berhenti. Kan asyik tuh. Penderitaannya tidak perlu berlama-lama.


I used to wish to have it after I graduated from high school and had it stopped when I was 40. It would be super. Didn't have to have long suffering.

Yap, buat saya menstruasi = penderitaan.

Yep, for me menstruation = suffering.

Bagaimana tidak menderita? Otak dan mental masih terhitung anak-anak tapi badan sudah dipaksa untuk jadi badan orang dewasa.

How are you not gonna suffer? The brain and mentality belong to a child but the body has already forced to turn into adult's body.

*  *  *  *  *

Sebelum umur saya jadi 40, bisa dikatakan menstruasi ini tidak terlalu menipiskan urat syaraf.

Before I turned 40, this menstruation thing did not eat my nerve too much.

Karena pada waktu itu dia lebih jinak.

Because it was more tame at that time.

Sakit perutnya cuma kadang-kadang.

Stomachache came rarely

Jerawatan juga kadang-kadang saja muncul menghiasi muka saya.

Acne was also rarely decorating my face.

Yang paling asyik lagi adalah cuma tiga hari dan jumlahnya dikit banget. Paling cuma pakai tiga pembalut selama tiga hari itu.

The coolest thing is it went just for three days and it was in small quantity. I needed only three sanitary napkin in those three days.

Jadi tidak mengganggu aktivitas.

So I could do any activities normally.

Kondisi badan capek atau stress tidak mempengaruhi siklus atau jumlah menstruasi.

Physical exhaustment or stress did not effect menstruation cycle or quantity.

Cihui banget kan? Tidak semua perempuan seberuntung itu lho.

Pretty awesome, right? Not all female are that lucky y'know.

Jadi walau pun menstruasi itu bikin saya sebal tapi kondisinya tidak bikin saya jadi tersiksa lahir batin.

So eventhough that menstruation upset me but it didn't give me pain in the ass.

Tapi ternyata kondisi yang cihui itu tidak berlangsung selama-lamanya.

However, this pretty awesome condition didn't go forever.

Untung saya tidak tahu. Kalau tidak, pasti saya sudah stress duluan.

Good thing I didn't know. Otherwise I'd have stress in advance.

*  *  *  *  *

Semua berubah setelah saya berusia di atas 40.

Everything changed after I turned 40.

Sang naga terbangun.

image: www.123rf.com

The dragon awoke.

Dan mengamuk.

And was in rage.

Yang tadinya cuma tiga hari jadi hampir tidak terhentikan.

What was just went for three days became almost unstopable.

Yang semula jumlahnya sedikit kemudian menjadi banjir bandang.

What used to be in small quantity became one hell of flood.

Dia mengamuk sejadi-jadinya selama hampir setahun.

It was in bloody rage for almost a year.

Semakin saya stress, semakin menggila dia.

The more stress I was, the crazier it became.

Ginekolog yang saya temui memberikan tiga diagnosa yang tidak meringankan derita.

The gynecologist whom I met gave three diagnosis that didn't light the suffering.

Kelainan hormon. Kista. Gejala awal kanker rahim.

Hormone abnormality. Cyst. Cervical cancer early sympthom.

Saya bingung.

I was lost.

Bingung tidak tahu apa yang harus saya rasakan dan pikirkan.

Not knowing how I should feel and what to think.

*  *  *  *  *

Selama hampir setahun badan saya berjuang melawan hormon yang menggila.

For nearly a year my body fought against the raging hormone.

Saya heran.

I couldn't get it.

Umur saya waktu itu sudah di atas 40. Logika saya mengatakan seharusnya para hormon itu jauh lebih jinak dibandingkan ketika saya masih lebih muda.

I was over 40 at that time. My logic said the hormones should have been tamer than when I was younger.

Ini kok kebalikannya.

It went very much the opposite.

Tambahan lagi, kira-kira sepuluh tahun sebelumnya indung telur saya yang satu sudah dibuang. Jadi tinggal sisa satu. 

Another thing is, about ten years earlier one of my ovaries was removed. It left only one.

Satu aja sudah menggila begitu. Gimana kalau masih utuh ada dua? Bisa mati kali saya.

One could go crazy like that. How if it were still complete in pair? I could be dead then.

Elu mau menapouse kali.

You probably would get menapouse.

Oh, saya bersyukur banget kalau menstruasi keparat ini tidak perlu datang lagi selamanya.

Oh, I'd be so grateful if this damn menstruation doesn't have to come again forever.

Tapi haruskah dia mengucapkan salam perpisahan dengan cara begini kejam?

But should it say goodbye in a very cruel way?

Untuk menjinakkannya saya harus minum tiga macam obat yang harganya bisa bikin orang bangkrut dan efek sampingnya cukup kuat untuk merubah orang jadi zombie.


To tame it I had to take three kind of medicines which price could make one's go bankrut and its side effect was strong enough to turn a person into a zombie.

Entah kutukan apa yang saat itu sedang harus saya jalani..

I don't know what kind of curse I had to live with at that time..

Saya tidak mau berpikir. Saya takut berpikir.

I didn't want to think. I was afraid to think.

*  *  *  *  *

Saya lupa kapan persisnya waktu saya menginap di rumah sahabat saya dan dia menyarankan supaya saya minum vitamin Imboost Force.

I forgot the exact time when I spent a night at my bestfriend's place and she suggested me to take Imboost Force vitamin.

Dia bilang mereka sekeluarga minum vitamin itu seminggu dua atau tiga kali untuk membantu menjaga stamina badan dan lebih sering lagi kalau badan sedang terganggu kesehatannya. 

She told me she and her family take that vitamin twice or three times a week to help keeping their bodies stamina in good shape and taking it more often when they feel unhealthy.

Saya pikir kenapa tidak saya minum kalau lagi menstruasi. Saya perlu tambahan tenaga karena begitu banyak darah yang keluar dalam jangka waktu lama.

I thought why didn't I take it when I was having my menstruation. I need energy boost after lost so many blood in a long period of time.

Nah, yang tidak saya duga adalah vitamin sederhana itu yang harganya sebutirnya cuma tujuh ribuan ternyata bisa mengurangi dan kemudian bahkan juga menghentikan menstruasi saya.

What I didn't expect is that simple vitamin which is only about seven thousand per tablet can reduce and later even stop my menstruation.

Apoteker saja bingung karena vitamin itu tidak ditujukan untuk menghentikan menstruasi.

Even the pharmacist got puzzled because that vitamin is not meant to stop menstruation.

Yang pasti apa pun yang ada dalam vitamin itu dipakai Tuhan tidak hanya untuk menambah enerji saya tapi juga untuk menjinakkan dan menghentikan menstruasi saya. 

image: www.tokopedia.com

Whatever stuff in that vitamin is used by God not just to boost my energy but also to tame and stop my menstruation.

Jadi cara kerjanya begini; begitu ada tanda serat halus darah keluar bersama air seni, saya langsung minum Imboost. Sehari sekali saja.

So this is how it works; the moment I saw tiny blood tint in my urine, I take Imboost right away. Just one tablet a day.

Kadang-kadang setelah dua atau tiga hari minum Imboost, menstruasi tidak jadi keluar.

Sometimes after taking Imboost for two or three days, menstruation is just gone. 

Tapi itu juga harus disertai dengan menjaga supaya tidak melakukan terlalu banyak aktivitas, lebih banyak istirahat dan menghindari stress.

That along with not making too much activities, get more rest and avoiding stress.

Kalau sudah jadi menstruasi, dua atau tiga hari pertama saya minum Imboost dua kali sehari. Pagi dan malam.

When menstruation already came, I take Imboost twice a day for two or three days. Morning and night.

Dulu-dulu sebelum minum Imboost mana bisa menstruasi jadi jinak begini, keluarnya tidak gila-gilaan banyaknya dan tidak lagi sampai berbulan-bulan, paling lama juga seminggu.

It didn't work this way before I take Imboost, it tames the menstruation, it reduces the amount of the blood and it is no longer goes for months, it is just for a week at max.

Saya terlalu bersyukur Tuhan memberikan solusi.

I am so grateful for God gave a solution.

Dan ini bukan mengiklankan vitamin tertentu ya. Ini cuma menceritakan bagaimana Tuhan bisa memakai apa saja untuk menolong seseorang walaupun saya heran kok obat yang hampir sejuta kalah sama vitamin yang sepuluh butir harganya tidak sampai seratus ribu.

And this is not promoting a certain vitamin, ok. This is just sharing you the story how God can make anything to help somebody though it puzzles me why the meds that cost nearly a million have no effect compare to a vitamin that doesn't even cost a hundred thousand per ten tablets.

Yah, begitulah hidup. Tidak seperti rumus matematika.

Well, that's how life is. It is not like math formula.

*  *  *  *  *

Setelah melewati bulan-bulan yang panjang dengan dihujani sejuta pertanyaan seperti ini; kenapa ini terjadi?, kapan ini berhenti?, akankah hidup menjadi normal kembali?, bagaimanakah akhir dari cerita periode kehidupan yang sedang dijalani ini?..

After passing long months peppering with millions of questions like these; why is this happening? will it end? will life be normal again? what will be the end of this life period I am living now?..

Setelah fisik, mental dan jiwa babak belur..

After had physical, mental and soul completely drained..

Setelah sempat memutuskan untuk mengateiskan diri selama mungkin hampir tiga tahun..

After decided to turn myself as an atheist for probably almost three years..

Lalu pertolongan Tuhan itu datang.

God came to rescue.

Entah kenapa Tuhan selalu memakai modus yang sama; setelah Lazarus berada dalam kubur selama empat hari, barulah dia nongol. Ketika sudah habis-habisan emosi, harapan, tenaga dan entah apa lagi terkuras.. taraaaa... barulah dia muncul.


I don't know why God always makes the same method; after Lazarus has been burried for four days, he showed up. When all emotion, hope, energy and whatever other things have been completely drained.. taraaaa.. there he came.

Tapi masih mendinglah dia datang.. dari pada tidak sama sekali.

But it's better that he came.. than not showing up at all.

Periode ini melelahkan dan "orang-orang amat rohani" (yep, orang-orang kepo dan sotoy) di sekitar saya tidak membuat keadaan semakin baik. Mereka tidak mengerti bahwa ada saat-saat tertentu ketika seseorang sedang menghadapi krisis dalam kehidupannya maka mereka sebaiknya jangan ikut campur, jangan komentar, jangan menasihati, jangan menghakimi, jangan berbuat apa pun selain mendoakan saja.

It was a tiring period and the "very spiritual people" (curious and know it all people) around me didn't make things any better. They don't understand that there are certain moments when a person is having life crisis it is much better if they don't interfere, don't comment, don't give advice, don't judge, don't do anything but praying for that person.

Krisis itu terlalui. Iman saya kembali lagi. Hubungan saya dengan Tuhan masuk dalam tahap lebih saling mengerti satu dengan lainnya. 

The crisis was overcame. My faith was restored.  My relationship with God goes in better understanding about each other phase.

Tapi kepercayaan saya pada "orang-orang amat rohani" itu hilang total.

But my trust on those "very spiritual people" has totally gone.

Yah begitulah, kata orang-orang bijak, selalu ada hikmah, pelajaran dan berkah di balik segala sesuatu.

So there it is, wise people said, there is always wisdom, lesson and blessing behind everything.

*  *  *  *  *

Setelah kira-kira tiga tahunan menghadapi kondisi menstruasi seperti ini, saya sudah tahu bagaimana cara mengantisipasinya.

After dealing with this kind of menstruation for about three years I know how to anticipate it.

Satu; mewaspadai tanda-tanda berikut ini yaitu kalau saya mulai gampang tersinggung, cepat kesal, tidak sabaran, senewenan, marah tanpa alasan yang jelas, pengen makan buah, sakau sama rasa pedas-asam, jadi terlalu lincah-bertenaga-bersemangat dalam hal bebersih rumah, badan sakit semua sampai telapak kaki sakit kalau berpijak ke lantai, badan bengkak, libido naik, jerawatan, ada serabut-serabut darah yang tipis keluar sama pipis.. 

One; taking caution upon these signs which are me getting touchy, get upset easily, impatience, nervous, angry for no reason, fruit craving, hot-sour craving, get super energized-excited about house cleaning, bodyache that even the soles of my feet hurt when walking, body feels bloated, libido increase, acnes, thin blood stain in urine..

Oh btw, tidak harus semua tanda itu muncul setiap kali mau menstruasi lho. Satu atau dua saja sudah cukup membunyikan sirine tanda bahaya.

image: www.123rf.com

Oh by the way, not all of them have to appear all at once before I have menstruation. Only one or two of them appear is enough to ring the siren.

Kedua; begitu tanda bahaya di atas berbunyi, itu artinya harus minum Imboost Force (apa pula Imboost Force itu? Ha. Baca tuh tulisan saya yang di atas).

Second; once the above siren rings it means gotta take Imboost Force (what is Imboost Force? Ha. Read the above).

Ketiga; kurangi aktivitas fisik. 

Third; take less physical activities.

Keempat; sukur-sukur bisa bedrest seharian.

Fourth; good thing if I could have bedrest for a day.

Itulah bagian dari menjadi perempuan.

That's part of being a female.

Sekarang kamu tahu.

Now you know.

Diarrhea

Pernah sakit?

Have you ever been sick? 

Kagak enak ya?

It sucks, right?

Ya iyalah, mana ada sakit yang enak? Ga ada kan. Jadi karena itu juga tidak akan ada seorang pun yang mau sakit.

Of course, or else, do you know any enjoyable illness? None, right?. So that is why no one wants to get sick.

Tapi mana ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah sakit? Segagah, sekuat dan seteliti apa pun dia menjaga badannya tetap tidak akan menjamin dia tidak akan pernah sakit seumur hidupnya.

But who in this world has never got sick? No matter how strong, tough and thorough a person takes care his/her body it still not a guarantee that person won't ever get sick in his/her entire life.

Oya, definisi saya tentang sakit tidak selalu harus sakit karena serangan virus ya..

Oh by the way, my definition of being sick is not always the ones caused by virus attack..

Jadi mari saya ceritakan tentang sakit-sakit ini.

So let me tell you about these sicknesses.

*  *  *  *  *

Pernah diare?

Have you ever had diarrhea?

Yang sudah pernah pasti tahu gimana rasanya.

Those who have had it knew it felt.

Yang belum pernah pasti tidak akan bisa membayangkan bagaimana rasanya dan karenanya mungkin menganggap diare itu cuma kayak orang kejedot meja.. ga serius, ga sakit, diusap-usap dikit langsung hilang sakitnya dan satu-dua jam kemudian sudah baik lagi.

Those who never experienced it can't imagine how it feels and so probably think diarrhea is like bumping into a desk.. nothing serious, no pain, a little caressed would get rid the pain and one-two hours later it would be well again.

Buat yang belon pernah diare dan punya pemikiran kayak gitu.. saya berharap semoga suatu hari nanti bisa mengalami sendiri supaya kalau dia ketemu sama orang yang lagi diare dia bisa berempati dengan sepenuh hati.

For those who never had diarrhea and have that kind of thinking.. I wish one day they would experience it themselves so when they meet anyone is having diarrhea they could sincerely have empathy.

Bukannya nyumpahin tapi sifat dasar manusia adalah kalau dia sendiri belum mengalami sesuatu, dia tidak akan bisa memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.

I am not put a curse on anyone but it is human basic nature which makes him/her unable to understand what others feel if he/she has not personally gone through it.

*  *  *  *  * 

Cabai buat saya adalah aphrodite.

To me chili is aphrodite.

Dia merayu. Menggoda. Memabukkan. 

It seduces. Luring. Intoxicating.

Terjatuhlah saya dalam pesonanya. Terbius dalam kekuatannya.

I fall under its charm. Sedate in its power.

Saya membiarkan diri dipeluk, dibuai dan dililit ketika dia menari, menggeliat dan menyentak tubuh serta seluruh panca indera saya.


I let myself be embraced, lulled and tied when it dances, writhes and flinches my body along with all of my senses. 

Sensasinya bagaikan kaki-kaki laba-laba yang melilit dan tidak akan melepaskan mangsanya.

Its sensation is like spider legs that wrap tightly and won't let go its prey.

Tapi buat orang lain dia adalah Hades.  

But to others it is Hades.

Melihatnya saja sudah mampu membuat mereka gemetar. Gentar menghadapinya. Emoh untuk menjamahnya.

Even just seeing it is enough to make them shiver. Dither to stand before it. Never wants to touch it.

*  *  *  *  *

Saya lupa kapan pertama kali saya berkenalan dengan cabe.

I forgot when was the first time I was introduced to chili.

Tidak mungkinlah dari rumah karena orang tua saya bukan pecandu cabe.

It is unlikely to get to know it from home because my parents are not chili addict.

Berarti dari pergaulan karena rata-rata teman saya adalah penggila cabe.

Then I've got it from friends because most of them are great fond of chili.

Tapi kalau pada dasarnya saya tidak suka cabe, pasti saya tidak akan jadi seperti mereka.

But if I dislike chili from the first place then I'd not turn like them.

Ya, seperti rokok. Banyak orang mencoba tapi tidak semua jadi perokok.

It goes the same like cigarette. Lots of people try to smoke it but not all of them turn into smoker.

Katanya DNA memainkan peranan dalam menentukan seseorang menjadi perokok atau tidak. Lingkungan berperan tapi DNA lebih kuat efeknya. 

It says whether a person becomes a smoker or not is determine by DNA. Environment do influences people but DNA has stronger effect.  

Orang tua saya dulunya perokok tapi saya tidak merokok walau dulu pernah beberapa kali mencoba merokok. Hmm. Mereka tidak suka cabe tapi saya jadi penggemar cabe yang bisa sakau kalau makan tanpa cabe. Haha. Aneh kan?


My parents were both ex-smokers but I don't smoke though I had several times tried to smoke. Hmm. They don't like chili but I become fond of it that I could have this addictive urge if I have meals without chili. Haha. Strange, isn't it?

Tapi saya rasa suku dan bangsa juga mempengaruhi kesukaan seseorang pada rasa pedas karena bangsa asia dan bangsa latin umumnya lebih suka pedas dibandingkan dengan orang-orang barat.

I think ethnicity and nationality also play role in influencing a person's taste in spicy food because most Asian and Latinos are fond of spicyness compare to the westerner.

*  *  *  *  *

Haloooo??? Kenapa kok saya jadi berpanjang lebar nulis soal cabe padahal judul postingannya kan tentang diare.

Hellooo??? Why write all about chili when this post's title is about diarrhea.

Soalnya kalau dengar atau ngomongin soal diare (atau dalam bahasa sehari-hari lebih beken dikenal dengan istilah 'mencret') yang muncul di otak kita pastilah diare karena kebanyakan makan cabe atau sambal, ya nggak?

The thing is when we hear or talk about diarrhea (or Indonesian refer it with the term 'mencret') we think it is caused by eating too much chili, right?

Tidak juga.

Not really.

Buktinya dalam pengalaman saya mengkonsumsi cabe atau sambal, amat sangat jarang yang bisa bikin saya jadi mencret.


In my own experience consuming chili, it is very rarely for it making me have diarrhea.

Susu yang malah lebih bisa bikin saya mencret. Jadi kalau saya susah buang air besar dan pisang atau pepaya tidak memberikan hasil memuaskan.. saya minum susu aja. Di jamin bakal lancar car car keluarnya.. haha..

It is milk which can make me have diarrhea. So when I have trouble pooping and banana or papaya doesn't give satisfying effect.. I just drink milk. Guarantee it can get it out smoothly.. haha..

*  *  *  *  *

Buang-buang air besar yang disebabkan karena makan makanan yang terlalu pedas atau karena makan terlalu banyak cabe biasanya kalau di saya terjadinya cuma sekali. So sebetulnya saya tidak bisa menyebutnya sebagai diare. Itu cuma mencret biasa. Begitu penyebabnya keluar dari perut ya mencretnya pun berhenti dan buang air besar kembali normal. 

Eating too much spicy food or too much chili can only make me have diarrhea just once. So I can't call it diarrhea. It is just a normal 'mencret'. Once they're out of my stomach then 'mencret' stops and the poop becomes normal again.

Yang berbahaya adalah kalau makanan (pedas atau tidak pedas) yang masuk ke perut ternyata terkontaminasi dengan bakteri Salmonella atau E coli.

The danger comes in form of contaminated food (spicy or unspicy) with bacteria such as Salmonella or E coli.

Yang begini ini bisa bikin orang benar-benar diare dan bukan sekedar mencret.

This is what makes people can get real diarrhea and not just regular 'mencret'.

Seperti yang saya dan papa alami setelah kami memakan hidangan perayaan tahun baru di awal tahun ini.


Just like what papa and I had after we ate new year's dish early this year.

Selidik punya selidik ternyata suami dari rekan kerja saya juga diare setelah memakan makanan yang sama. Jadi ini bukan karena perut saya dan papa yang terlalu sensitif.

Later I found out that a colleague's husband had diarrhea as well after ate the same dish. So it wasn't because papa and I had sensitive stomach.

Makanan yang terlihat enak belum tentu bebas bakteri. Jadi berhati-hatilah buat yang senang jajan. Makanan yang di rumah pun tetap harus di jaga kebersihannya dan harus disimpan dalam wadah tertutup supaya jangan dihinggapi lalat.

A dish may look tasty but it has no guarantee it is free of bacteria. So better watch out for those who like buying take outs dishes or snacks. Even home made dish still need to be watched for its hygienne and should be stored in closed container to prevent flies from touching it.

Urusan lalat ini memang harus diwaspadai. Kalau mau jajan, lebih baik sih pilih makanan yang panas. Lebih baik lagi kalau yang baru jadi, entah itu direbus atau digoreng.

Gotta watch out for this fly thing. If you want to have take out dish then better choose the kind that keeping warm or if it is just freshly boiled or fried.

Kalau mau pakai kecap atau sambal, lebih baik buka tutup botolnya dan tuangkan isinya langsung dari dalam botolnya ke atas makanan. Kenapa begitu? Karena biasanya tutup botol atau wadah kecap dan sambal itu tidak tertutup jadi bisa sudah tercemar karena dihinggapi lalat.


If you want to have some ketchup or chili sauce then better take off the cap and pour it into the meal. Why do we need to do this? Because usually the bottle or container cap is not closed so it is expose to flies.

*  *  *  *  *

9 Maret 2016

9 March 2016

Saya tiba di rumah dalam keadaan lemas karena diare.

I've got home so weak out of diarrhea.

Dua hari sebelumnya saya pergi mengunjungi keponakan saya di biara Karmel.

That smile hid what I really felt. Diarrhea was raging like wild fire

Two days earlier I went to visit my niece at Karmel monestery.

Waktu berangkat saya memang sudah mencret tapi karena saya pikir itu cuma mencret biasa, saya tetap jalan karena rencana berkunjung ini sudah disusun dari jauh-jauh hari dan saya tidak mau mengecewakan keponakan saya. 

I already had 'mencret' when I left home but I thought it was just a regular one so I kept with the original plan as I didn't want to disappoint my niece.

Saya tidak tahu kalau ternyata itu adalah kasus diare yang luar biasa parah.

I didn't know it was a pretty awful case of diarrhea.

Dua puluh tiga hari kemudian baru saya benar-benar sembuh dari diare keparat itu.

I completely healed from that damn diarrhea twenty three days later.

Bayangkan itu..

Imagine that..

Harusnya saya sudah dirawat di rumah sakit tapi saya terlalu mikirin kerjaan.. yah, kerjaan yang tidak tahu menghargai saya tapi yang masih juga saya bela-belain.

I should be hospitalized but I thought too much about work.. yeah, the work that does not appreciate me but still I give my all for it.

Lantas apa yang bikin saya jadi diare kayak gitu?

So what caused that diarrhea?

Susu.

Milk.

Teman saya yang tinggal di Amerika mengirimkan susu coklat dalam sachet dalam berbagai rasa. 

A friend who lives in America sent me sachets of chocolate milk in various flavor.

Yang namanya produk dairy bule punya itu rasanya enak banget.

All western dairy products taste so good.

Saya sudah berapa kali makan dan minum berbagai produk dairy bikinan asli dari luar negeri dan tidak ada satu pun yang bikin saya diare.

I had tasted various dairy products original made from abroad and none made me had diarrhea.

Apa sudah lewat kadaluarsa?

Is it passed its expired date?

Masih setahun lagi kok masa kadaluarsanya. Lagi juga tidak mungkin teman saya ngirimin makanan atau minuman yang masa kadaluarsanya sudah mau habis.

It valid until next year. Beside, my friend wouldn't send food or drink which would soon passed its expired date.

Dugaan saya sih, perut saya tidak tahan dengan bahan pengawet dalam susu itu karena mungkin jenisnya beda dengan yang dipakai di Indonesia.

I suspected it was the perservatives in that milk because maybe it was different with the kind commonly used in Indonesia.

Anyway, efek diare yang satu itu bikin berat badan saya turun drastis dan selama lebih dari setahun berat badan saya tidak bisa naik banyak.


Anyway, that one diarrhea had shed my weight drastically and for more than a year I couldn't get more weight.

Bagus dong, kalian pasti bakal komen gitu. Ya, ada bagus dan ada tidak bagusnya juga. Bagusnya saya jadi lebih ringan. Tidak bagusnya saya bawaannya lemas terus dan saya jadi kelihatan tua.

Isn't it nice, you surely would say that. Yeah, it is nice and it is also not nice. The good thing is I was lighter. The bad thing is I felt ennervate all the time and I looked old.

*  *  *  *  *

Menjaga kesehatan itu wajib.

Keep in good health is a must.

Tapi kadang sakit itu bisa muncul mendadak. Penyebabnya bisa kecil tapi menciptakan penyakit yang luar biasa.

But illness may strike out of the blue. The cause might be minor but it could create huge illness.

Kalau sudah begitu ya bukan salah siapa-siapa kecuali kalau kita memang sengaja bikin diri sendiri sakit.

If it is the case then it is nobody's fault unless if we deliberately make ourselves ill.

Jadi kalau ada orang yang sakit, jangan mikir apalagi komen miring soal penyakitnya seperti seakan-akan orang itu sengaja bikin dirinya sakit dan menikmati penyakitnya.

So when someone is ill, don't think let alone say bad comment about his/her illness as if that person deliberately make him/herself ill and enjoy being sick.

Saya sudah sering sakit dan saya sudah sering dengar komen orang-orang yang mungkin seumur hidupnya tidak pernah sakit sehingga tentunya mereka tidak tahu sakit itu seperti apa rasanya atau orang-orang yang pernah sakit tapi rupanya terkena serangan lupa ingatan sehingga mereka lupa kalau sakit itu rasanya gimana sih.

I have been ill many times and I have oftenly heard comments from people who probably never fell ill all of their lives so they have no idea how it feels being sick or people who have fallen sick but got amnesia which making them forgot how it was like to be ill.

Sakit seperti segala hal lainnya yang ada di dunia ini memiliki hikmah yang bisa memperkaya atau memedihkan jiwa seseorang.

Getting sick like any other things in this world has wisdom that can enriched or crushed one's soul.

Di postingan ini saya hanya menuliskan tentang diare yang pernah saya alami tapi ada banyak orang lain yang menderita penyakit yang jauh lebih banyak dan jauh lebih serius bahkan ada yang tidak tersembuhkan, ada yang berujung pada maut.

In this post I just write about the diarrheas which I have had but there are many people who suffer a much more serious illness, some even uncurable, others end in death.

Jadi hargailah hidup dan kesehatan tanpa mencela atau mengecilkan mereka yang tidak sehat.

So appreciate life and health without mocking or degrading those who are unhealthy.

Toothache

Pernah sakit?

Have you ever been sick? 

Kagak enak ya?

It sucks, right?

Ya iyalah, mana ada sakit yang enak? Ga ada kan. Jadi karena itu juga tidak akan ada seorang pun yang mau sakit.

Of course, or else, do you know any enjoyable illness? Nobody, right?. So that is why no one wants to get sick.

Tapi mana ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah sakit? Segagah, sekuat dan seteliti apa pun dia menjaga badannya tetap tidak akan menjamin dia tidak akan pernah sakit seumur hidupnya.

But who in this world has never got sick? No matter how strong, tough and thorough a person takes care his/her body it still not a guarantee that person won't ever get sick in his/her entire life.

Oya, definisi saya tentang sakit tidak selalu harus sakit karena serangan virus ya..

Oh by the way, my definition of being sick is not always the ones caused by virus attack..

Jadi mari saya ceritakan tentang sakit-sakit ini.

So let me tell you about these sicknesses.

*  *  *  *  *

Pernah sakit gigi?

Have you ever had toothache?

Yang sudah pernah pasti tahu gimana rasanya.

Those who have had it knew it felt.

Yang belum pernah pasti tidak akan bisa membayangkan bagaimana rasanya dan karenanya mungkin menganggap sakit gigi itu cuma kayak orang kejedot meja.. ga serius, ga sakit, diusap-usap dikit langsung hilang sakitnya dan satu-dua jam kemudian sudah baik lagi.

Those who never experienced it can't imagine how it feels and so probably think toothache is like bumping into a desk.. nothing serious, no pain, a little caressed would get rid the pain and one-two hours later it would be well again.

Buat yang belon pernah sakit gigi dan punya pemikiran kayak gitu.. saya berharap semoga suatu hari nanti bisa mengalami sendiri supaya kalau dia ketemu sama orang yang lagi sakit gigi dia bisa berempati dengan sepenuh hati.

For those who never had toothache and have that kind of thinking.. I wish one day they would experience it themselves so when they meet anyone is having toothache they could sincerely have empathy.

Bukannya nyumpahin tapi sifat dasar manusia adalah kalau dia sendiri belum mengalami sesuatu, dia tidak akan bisa memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.

I am not put a curse on anyone but it is human basic nature which makes him/her unable to understand what others feel if he/she has not personally gone through it.

*  *  *  *  * 

Perkenalan saya dengan sakit gigi terjadi di usia saya yang sudah lewat 40 tahun.

I was introduced to toothache when I was over 40.

Maklum, saya ini late boomer

Well, what can I say, I am a late boomer. 

Tunggu! Apa sih late boomer itu?

Wait! What is late boomer?

Oh, gini.. late boomer itu adalah orang yang bawaannya serba ketinggalan aja dari orang lain. 

Oh, let's see.. late boomer is a person who is so far behind compare to other people. 

Ya seperti saya ini; yang lain sudah nikah dan punya anak bererot, saya masih asyik pacaran dan belon punya anak. Orang-orang lain sudah punya jabatan setinggi langit, saya masih dipandang sebagai keset. Yang lain sudah pada ompong, saya baru ngerasain sakit gigi untuk pertama kalinya.. hehe..

Just like myself; others have married and have many kids, I remain happy in my out of wedlock relationship and childless. Other people have had rising star career, I am still seen as doormat. Others have already toothless, I just had my toothache for the first time.. haha..

*  *  *  *  *

Setelah dengan pedenya mengklaim diri tidak pernah sakit gigi.. yak, akhirnya dua tahun lalu saya merasakan juga yang namanya sakit gigi.

After over confidently claimed myself as never had toothache.. there, two years ago I finally got the chance to feel it.

Jadi, selama 44 tahun ga pernah sakit gigi itu bukan karena nasib baik atau karena rajin kontrol ke dokter gigi.

So, never had toothache for 44 years wasn't because of good luck or regularly controlled to the dentist.

Selama 44 tahun saya duduk di atas bom waktu.

I have been sitting on time bomb for 44 years.

*  *  *  *  *

"Apa sih obat buat gigi cenut-cenut?" seorang teman bertanya.

"What should I take for toothache?" a friend asked.

"Giginya bolong ya? Cuma satu obatnya; ke dokter gigi dan minta ditambal"

"Cavity? Only one cure; go to the dentist and ask for tooth filling"

Banyak orang malas pergi ke dokter gigi untuk cek berkala dan untuk berobat karena seringnya sih harus datang berkali-kali. 

A lot of people don't feel like going to the dentist to have annual check up and to get treatment because it requires them to come many times.

Ongkosnya ikut jadi mahal dong.

Making it cost quite a bit. 

Ya, resiko kalau mau sembuh.

Well, that's the risk one must take to get healed.

Dua tahun lalu saya mau tidak mau harus menempuh proses ini karena sebagian besar gigi saya yang bagian bawah berlubang. Pagi hari di hari libur saya, yang jatuhnya pada hari Selasa, saya pergi ke dokter gigi.


Two years ago I had no choice than to take this process because most of my lower teeth had cavities. So on Tuesday morning, my day off, I went to the dentist.

Soal biaya? Kalau punya asuransi sih enak karena biaya pasti ditanggung sama asuransi.

How about the cost? Would be nice to have insurance because it will be covered by insurance.

Kalau tidak punya asuransi? Ya, siapkan dana ekstra karena urusan berobat itu tidak ada yang murah.

Don't have insurance? Well, better prepare extra budget because nothing is cheap when it comes to medication.

*  *  *  *  *

Selama dua tahun terakhir ini saya merasa aman karena semua lubang di gigi sudah ditambal dan setahun dua kali saya cek.  

I have felt relaxed in the past two years because all the cavities have been filled and twice a year I have my annual check up.

Tapi yang namanya musibah bisa terjadi kapan saja.

However, a strike of unluck may happen at anytime.

Lagi enak-enak makan.. krek! Waduh, apa tuh? Gigi gue patah ya?

I was enjoying dinner when.. I heard a cracking sound in my mouth. Heck, what was that? Did I break my tooth?

Bener, tambalan gigi kanan yang bawah copot. Halah, kok bisa sih?

Oh yeah, the filling on the right lower tooth was dislodged. How could it happen?

Mungkin tambalan itu kurang bagus. Jadi waktu saya mengunyah makanan yang keras, copotlah tambalan itu.

Maybe it was not a good filling. So when I chewed solid food, it was dislodged. 

Akibatnya semalaman ada kawah menganga di sana dan biar pun sudah gosok gigi tapi tetap saja rasanya ngilu sampai saya susah tidur.

It made an open crater in there and though I had brushed my teeth but it still gave me quite a pain that I hardly slept that night.

Tidak ada pilihan lain. Besok paginya harus ke dokter gigi. Tidak boleh ditunda.

There was no other choice. Had to go to the dentist in the morning. Couldn't postpone it.

Tapi besok bukan hari libur saya.

But the next day wasn't my day off.

Ah, minta ijinlah sebentar ke dokter gigi dulu. Kan ga bakal seharian. Paling lama juga dua jam.

Ah, just asked permission to go to the dentist. It wouldn't take a whole day. It would take two hours at max.

Kelihatannya sederhana ya?

It looked simple, right?

Salah.

Wrong.

Itu adalah awal dari sakit hati yang panjang untuk orang-orang tertentu.

It was the beginning of a long heartache for certain people.

Kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa jadi sakit hati?

Why? What happened? Why it caused me a heartache?

*  *  *  *  *

Gigi yang sama ternyata kemudian bikin perkara lagi.

The same tooth later made another story.

Beberapa bulan kemudian gusi di bawah si gigi itu bengkak.


Few months later the gums below that tooth was swollen.

Saya tidak mengira itu ada hubungannya dengan gigi.

I didn't expect it to have connection with that tooth.

Saya kira cuma lecet atau karena sariawan.

I thought it was sort of a blister or thrush.

Dia bengkak, bernanah dan tidak mau kempes biar pun kelihatannya sudah kempes setelah saya pencet dan keluarkan isinya.

It swelled, suppurated and wouldn't get better though it looked it had deflatted after I cleaned it.

Lama-lama takut juga saya. Kalau jadi infeksi gimana yo? Bisa jadi panjang ceritanya.

It frightened me eventually. How if it would get infected? It would make a long story.

*  *  *  *  *

Papa dan Andre sama-sama bersikukuh minta supaya saya ganti dokter gigi.

Papa and Andre both insisted me to go to a different dentist.

Karena papa belum lama sukses menjalani operasi katarak di RS Melania maka kami beranggapan dokter gigi di sana pasti juga jauh lebih baik dari dokter gigi yang dua tahun ini menangani gigi saya.

Since papa just had a successful cataract surgery in Melania hospital we then assumed they must have better dentist than the one who had been handling my teeth in the past two years.

Dan mulailah proses perjuangan mengejar kesembuhan.

And it was the beginning of a struggle to get healed.

*  *  *  *  *

Perjuangan pertama; Puskesmas

First struggle; Puskesmas (community health clinic)

Ngantreeeeeee....

Long lineee..

Stok orang sakit itu kagak pernah sepi dari mulai bayi sampe orang tua.


Never running out of ill people from babies to old people.

Urusan ngantri sudah bisa bikin pegel hati.. nah, apalagi kalau lagi sakit dan sakit gigi pula. Elu tahu dong gimana rasanya sakit gigi? Oh? Belon pernah sakit gigi? Sukur. Berdoalah mudah-mudahan kagak bakal pernah sakit gigi seumur hidup lo tapi kalau pengen tahu gimana rasanya? Aih, kayak pengen ngegaplokin orang.. hehe.. sumpah, bener, suer tekewer-kewer deh rasanya..


The long line could drive one's crazy.. let alone if you were ill and it happened to be toothache. You knew how it is like to have toothache, right? Oh? Never had it before? Good for you. Pray you never have it for the rest of your life but if you wonder how it feels. Man, it feels like kicking ones in the ball.. haha.. I swear it feels like that.. 

Sudah begitu masih ditambahin sama kesel ngelihat dokternya ada tapi kok pasiennya kagak dipanggil-panggil. Waktu ditanya jawabnya berkasnya belum ada. Palelo belum ada. Buset.. bener-bener ngajak berantem!


It was added by the fury for seeing the dentist was in but none of the patients were called. The patients files weren't in when I asked. Wtf. Man.. they really asked for a scene indeed!

Dokter gigi, asistennya dan entah siapa lagi sedang asyik ngerumpi di dalam situ sementara di luar pasiennya lagi menahan derita karena penyakitnya.

The dentist, her assistant and God knows who else in there were chatting in there while out there the patients were waiting in pain.

Kok ya mereka kagak ada hati nuraninya apa? Atau apa kagak pernah kepikiran sama mereka kemungkinan yang nongkrong di ruang tunggu itu bukan pasien beneran tapi wartawan atau petugas pengawas dari departemen kesehatan yang diam-diam mau mengevaluasi kinerja mereka. 

Don't they have any consciousness? Or has it never crossed their minds that one of the people sitting in the waiting room would be a journalist or a supervisor from health department who acted like a patient but was there to evaluate their work performance.

Kalau pun bukan wartawan atau petugas pengawas, bisa aja orang awam tapi ternyata seorang blogger kayak saya yang bisa menulis artikel tentang pelayanan menyebalkan di puskesmas itu. Hare gene cuy, satu postingan kecil di medsos seperti Facebook pun bisa jadi berita besar dan bisa nyebar kemana-mana.

Although it were not journalist or supervisor, it could be just an ordinary person who happens to be a blogger like me who can write article about the awful service in that public health clinic. In this present time man, one tiny post in social media such as Facebook can be made into big news and can spread anywhere.

Dan kalau mau tahu cara kerja si dokter and asistennya; lamban, tidak profesional dan jorok. Masa iya peralatannya habis dipakai di mulut saya kagak diganti. Untung saya pasien pertama. Apes aja yang jadi pasien terakhir.

Image: www.amazon.com

And if you wanna know about their work performance; it was slow, unprofessional and unhygienic. The dental tool kit was not changed after it was used to examine my tooth. Glad I was the first patient. Bad luck for the last patient.

Dokternya tidak mau periksa pasien. Dia tetap duduk di atas kursi singasananya. Yang meriksa entah asisten, entah siapa itu perempuan segede gaban yang tidak ramah yang main memasukkan alat seperti gambar di atas itu ke dalam mulut saya dengan gerakan yang tidak ada lembutnya. Dokter gigi saya yang lama saja sebelumnya pasti bilang permisi dan memasukkan alat itu dengan hati-hati, tidak dengan gerakan menyentak. 

The dentist didn't do the examination by herself. She remained in her throne. The one who did the examination was.. I don't know if it was her assistant or not but that unfriendly giant woman just stuck the tool (see above picture) into my mouth ungently. Even my former dentist would say something before she put it into my mouth and she moved it carefully, not jerking it.

*  *  *  *  *

Perjuangan kedua; RS Melania

Second struggle; Melania Hospital

Ngantri lagi..


Another queque..

Antrian di RS Melania itu ada dua lapis. Yang pertama di lobby. Lalu di klinik dokternya.


There are two layers of queques in Melania hospital. The first one is in the lobby. Another queque is in the doctor's clinic.

Ditambah rasa dag-dig-dug karena tidak tahu dokter gigi yang ini nantinya kayak gimana gayanya.

Added with feeling nerveous for not knowing what this dentist would be like.

Maklum, tidak sampai satu jam sebelumnya saya baru aja mengalami kesebalan dengan dokter gigi di puskesmas dan rekan kerja saya yang juga pernah berobat ke dokter ini memberikan rekomendasi yang kurang ok.

Well, just less than an hour ago I had upsetting experience with the dentist in community health clinic and my colleague gave a not so ok recommendation about this dentist.

Eh ternyata dokternya asyik. Yang saya suka adalah dia teliti, segalanya tidak tergantung dari pilihan dia atau saya tapi melihat bagaimana kondisi si gigi yang sakit.

It turned out the dentist is awesome. What I like about her is she is thorough, things were not depend on her or my choice but upon the ill teeth.

Karena ketelitiannya itu juga saya mengalami untuk pertama kalinya gigi di rontgen.

I sat on that bench and what looks like hairdryer is the xray tool. 

Her thoroughness has made me had for the first time of having teeth xray.

Pengalaman yang unik tapi juga agak menyiksa.

It was a unique experience, torturing as well.

Ketelitiannya membuat gigi saya harus dua kali di rontgen.


It was her thoroughness that made my teeth had to be xrayed twice.

Hal lain yang saya sukai dari dokter gigi ini adalah kejujurannya.

Another thing I like about this dentist is her honesty.

Sewaktu saya menanyakan soal pasang behel, dia dengan gamblang mengatakan kalau pekerjaan saya tidak mengharuskan saya bertemu dengan banyak orang maka saya tidak perlu pasang behel dan dia juga menjelaskan dampak negatif behel pada gigi untuk orang yang usianya seperti saya ini. Gigi bisa goyang. Wah, gawat.

When I asked her about putting on tooth bracelet, she frankly said if my occupation doesn't require me to meet lots of people than I don't need it and she also explained the negative side effect to have it in my age. It can make the tooth loosen. Oh boy, not something I want to endure.

*  *  *  *  *

Perjuangan ketiga; Mondar-mandir ke dokter gigi

Third struggle; Went back and forth to the dentist

Siapa kira kalau gusi bengkak yang kayak jerawat bernanah itu ternyata disebabkan karena tambalan gigi di atas gusi itu ada yang retak.

It turned out the swollen gum which looked like suppurated acne was caused by a crack on the tooth filling above that gum.

Retaknya kecil.

It was a tiny crack.

Jangankan saya yang orang awam, lha, dokter gigi saya yang dulu saja tidak tahu. 

Even my former dentist didn't know it so how a commoner like me would know it.

Jadi tambalan itu harus dibongkar dan dipasang yang baru.

So the previous filling had to be replaced with a new one.

Seandainya saja prosesnya segampang mengayunkan tongkat ajaib dan semua langsung jadi dalam sekejap..

Wished the proccess would go as easy as swinging the magic wand and everything were done in a blink of an eye.

Gigi di atas gusi yang lagi bengkak kagak boleh dikutak-katik. Minum obat dulu buat sembuhin itu gusi.


The tooth above that swollen gum shouldn't be given any treatment. Had to take medicine to cure the gum.

Tambalan yang retak diganti tapi belum bisa dengan tambalan permanen.

The cracked filling was replaced but not with the permanent.

Ada lima kali saya harus datang sebelum akhirnya urusan gusi dan gigi ini beres.

I had to return to the dentist five times before finally these gum and tooth were fixed.

*  *  *  *  *

Perjuangan keempat; Penyingkapan

Fourth struggle; Disclosure

"Tidak usah kasih tahu orang kantor" kata papa tegas waktu tahu saya harus mondar-mandir ke dokter gigi buat pasang tambalan baru dari yang sementara sampai akhirnya yang permanen.

"Keep this off from the people at work" said papa firmly when he found out I had to go back and forth to the dentist to get new filling from temporary ones to the permanent.

Kami berdua masih ingat betul bagaimana reaksi orang-orang tertentu sekian bulan lalu ketika tambalan gigi saya copot ketika saya menggigit sesuatu yang keras saat sedang makan malam.

We both still clearly remember how certain people reacted months ago when my tooth filling dislodged when I bite something hard as I was having dinner.

Pada waktu itu dengan naifnya saya masih main jujur-jujuran kasih tahu saya harus ke dokter gigi karena tambalan copot. Ijin kagak seharian. Cuma dua atau tiga jam ninggalin kantor.

At that time I naively played the game honestly by giving information that I had to go to the dentist because of the dislodged filling. Not to have one day off. It was just to leave the office for about two or three hours.

Responnya bikin saya heran, kesal, marah, kecewa dan akhirnya sakit hati.

The respond puzzled, upset, angered, disappointed and eventually made me had heartache.

Coba bayangkanlah; gigi saya lagi cenat cenot, semalaman saya susah tidur, pagi itu mata saya sepat karena kurang tidur dan yang ada dalam pikiran saya adalah mencari jalan keluar supaya secepatnya gigi ini bisa diperbaiki supaya saya tidak perlu berlama-lama menderita dan tentunya supaya juga jangan kerjaan saya jadi terganggu.

Picture this; my tooth was in pain, I couldn't sleep well the whole night, I was sleepy that morning for having lack of sleep and all I had in mind was to find solution for this tooth to get cured to get me out of misery and of course so not to make me unable to work well.

Eh, yang saya dapatkan adalah kata mutiara tentang bagaimana seorang karyawan yang baik dan pertanyaan kenapa kok saya akhir-akhir ini jadi sering absen karena sakit.

Well, what I've got was words about what a good employee would be and why I've gotten frequently ill lately.

Ebuset, emangnya gue pengen jadi sakit? Emangnya gue sengaja sakit? Emangnya selama ini gue karyawan yang kagak baik ya? Enam tahun, cuy. Ok deh, gak semua orang tahu pengorbanan dan kerja keras saya buat kantor tapi jangan gitu dong ngomong ke orang sudah lama kerja dan kebetulan lagi apes karena badannya jadi sering sakit. Padahal juga kagak setiap bulan tuh saya sakit. Ijin sakit juga paling cuma sehari. Kecuali waktu kena diare.. ya itu apa boleh buat terpaksa ijin lebih dari sehari.. ya, mending gue ngedekem di rumah dong dari pada gue ngerepotin orang sekampung karena gue terberak-berak di kantor atau gue kelenger karena kehabisan cairan dan enerji dalam badan.

Wtf, would I wanted to get sick? Would I deliberately make myself sick? Would I not a good employee all this time? Six years, man. Ok fine, not everybody knew the sacrifices and hard work I have given for this office but don't say such thing to somebody who has worked in quite a long time and happened to have strike of bad luck that made her body easily fell ill. It is not like I fell ill every month. I've taken sick leave for just a day. Except when I had diarrhea.. I had no choice than to take more than one day off.. well, it would be better for me to stay home than to trouble lots of people to have taken care of me when I had diarrhea at work or fainted for running out of fluid and energy.

Saya sakit hati. Amat sangat. Papa marah. Andre geram.

It hurt me. It hurt me so bad. It angered papa. It upset Andre.

Dan butuh waktu laaamaaaaaaa.. lebih dari setengah tahun sebelum akhirnya api dan luka dalam hati ini bisa tidak terasa terlalu menyakitkan.

And it took a loooooong time.. more than six months before finally the fire and hurt in this heart didn't feel too hurtful.

Peristiwa sekian bulan lalu itu memang menyakitkan tapi lewat semua itu Tuhan membuka rahasia yang ada dalam hati orang-orang ini karena siapakah yang bisa mengetahui apa yang ada dalam hati seseorang kecuali orang itu sendiri dan Tuhannya, betul kan?

The incident which occured months ago was definitely hurtful but through it God opened the secrets in these people's heart because who can tell what's in a person's heart and mind except that person him/herself and God, right?

Kita bisa menampilkan diri seindah, sebagus dan sebaik mungkin di hadapan setiap orang yang ada di dunia ini.

We can appear ourselves as beautiful, nicest and kindest as possible infront of people in this world.

Kita bisa menyembunyikan diri kita yang asli, kita bisa menutupi isi hati dan pikiran kita yang tidak terpoles oleh apa pun.

We can hide our real person, we can cover the original things we have in our hearts and minds.

Kita pikir cuma kita yang tahu.

We think we are the only one who knew it.

Salah.

Wrong.

Tuhan tahu semuanya dan pada waktuNya, dengan caraNya.. Dia akan membuka semua yang kita sembunyikan itu.

God knows everything and in His time, in His way.. He will open everything that we hid.

Dan Tuhan menyingkapkan kenyataan bahwa suatu rumah bisa disebut rumah kamu, rumah bapakmu, rumah engkongmu, rumah nenek moyangmu, rumah sakit, rumah toko, rumah miskin, rumah konglomerat, rumah Tuhan, rumah pelacuran, rumah penginapan dll dan di tiap rumah itu ada...

And God also disclosed to me the fact that a house may be called your house, your dad's house, your grandfather's house, your ancester's house, hospital, stores, orphanage, billioner's house, God's house, brothel, an inn etc and in every of that house there are...

Orang-orang baik dan orang-orang jahat.

Nice people and nasty people.

Orang-orang rendah hati dan orang-orang sombong.

Humble people and arrogant people.

Orang-orang penuh belas kasihan dan orang-orang egois.

Merciful people and selfish people.

Orang-orang adil dan orang-orang keji.

Fair people and vicious people.

Orang-orang berhati tulus dan orang-orang munafik.

Sincere people and hypocite people.

Segala macam manusia ada dimana pun jadi janganlah menjadi naif dan tolol dengan beranggapan bahwa suatu tempat bisa membawa perbedaan.

Any type of people exist in any place so don't be naive and stupid to assume that a place may make a difference.

*  *  *  *  *

Luar biasa ya.. Gigi sebiji bisa menceritakan tentang banyak hal.

Amazing, isn't it.. a single tooth can tell lots of things.

Oh, omong-omong.. tambalannya patah lagi tuh tapi untungnya masih ada sisa dibagian bawah jadi bolong itu tetap tertutup.

Oh, by the way.. the filling was broken again but luckily there is a little left on the bottom so it covers the cavity in that tooth.

Harus diganti dong tambalannya.

Gotta replace it with new filling.

Halah, males gue. Harus mondar-mandir lagi ke dokter gigi. Ntar kapan-kapan aja deh.

Man, I'm not excited about it. Will have to go back and forth to the dentist again. Will do that some other time.