Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, February 26, 2017

Chicken Chicken

Peristiwa perginya mama dari dunia ini yang terjadi begitu cepat dan tidak terduga menciptakan banyak dampak samping pada diri dan kehidupan saya serta papa.

Mama passed away so fast and unexpected, leaving many side effects on the lives of both papa and me.

Satu dari sekian banyak hal yang saya sesali adalah saya tidak memakai waktu yang ada ketika mama masih ada untuk belajar membuat kue dan menjahit, dua bidang yang amat sangat dikuasai mama.

Mama sewed her own wedding dress. 1970

One of the many things I regret is I didn't use the time when mama was still alive to learn to make cakes and to sew, mama was good at those two things.

Saya menunda, menunda dan menunda dengan seribu satu alasan sampai akhirnya pada malam 31 Desember 2016 itu mama tidak akan pernah lagi hidup sebagai manusia.

I kept delaying it using thousands of excuses until came that night 31 December 2016 when mama would never live as human.

Sejak saat itu saya mulai berpikir bahwa kehidupan pada detik ini bisa berakhir pada detik ini juga. 

Eversince then I started to think that this very second's life could end at this very second.

Saya tidak mengetahui berapa lama waktu yang saya miliki untuk hidup di dunia ini. Saya juga tidak tahu siapa yang akan lebih dulu menyusul mama; saya atau papa.

I don't know how much time do I have to live on this world. Neither do I know who will be next in the line after mama; me or papa.

Satu hal yang saya ketahui dengan pasti adalah papa belum menurunkan seluruh keahlian memasaknya ke saya.

One thing I know for sure is papa has not passed me all of his expertise in cooking.

Bertahun-tahun saya mengatakan saya tidak perlu masak. Saya punya papa yang jago masak. Saya punya pacar yang juga jago masak.

For years I said I don't need to cook. I have a father who is good at cooking. I have a boyfriend who is also good at it.

Bukan berarti saya tidak punya minat pada hal masak. Saya hanya tidak punya waktu dan tenaga. Saya sudah bekerja sejak tahun 1994 dan dua tahun kemudian seorang diri saya harus menjadi pencari nafkah untuk kami bertiga; saya, papa dan mama.

It doesn't mean I have no interest on cooking. I just don't have the time and energy. I have been working since 1994 and two years later all alone I must support the three of us; me, papa and mama, financially.

Papa dan mama mengerti bahwa beban saya sudah cukup berat sehingga mereka tidak pernah menuntut saya untuk harus juga masak untuk kita bertiga.

2015

Papa and mama understood that my burden is heavy enough that they never demand me to must also do the cooking for the three of us.

Ibarat kapal; kan kapal itu tidak dijalankan oleh satu orang. Tidak bisa si nakhoda berfungsi juga sebagai jurumudi, tukang dayung dll. Perahu itu memiliki beberapa orang crew yang menjalankan peran dan fungsi yang berbeda-beda.

A ship for example, it doesn't run by one man. The captain can't do the role as the helmsman, padler etc at the same time. The ship has crews who each runs different role and function.

Begitulah prinsip yang diterapkan oleh orang tua saya. Jadi sejak kecil saya terbiasa melihat papa yang tidak ragu mencuci piring, memasak, menjahit, menyetrika, mengurus anak dan mama yang ok saja kerja jadi supir ketika ada yang menyewa mobil kami. Tidak ada pembedaan pekerjaan berdasarkan gender.

That is the principle my parents ran in our lives. So ever since I was a child I am used to see papa who unhesitately washes the dishes, cook, sew, do the ironing, taking care the children and mama was ok to drive anyone who rented our car. There is no separation based on gender when it comes to work.

Setelah saya dewasa, saya menemui kesulitan ketika saya menjalin hubungan dengan laki-laki sebangsa karena sebagian besar masih terjebak dalam pemikiran kuno bahwa masak adalah pekerjaan perempuan. 

After I grew up, I have difficulty in my relationship with my own countrymen because most of them are still trapped in ancient thinking when it comes to cooking which said to be female's field of work. 

Hal itu juga yang akhirnya membuat saya merasa lebih cocok untuk bergaul dengan orang-orang barat dan memilih pacar dari kalangan mereka.

It is what finally makes me feel more comfortable to socialize with the westerners and to pick a boyfriend from their midst.

Kalau pun sekarang ini saya mulai lagi belajar masak, itu bukan karena diharuskan bisa masak oleh papa atau oleh pacar saya dengan alasan karena saya perempuan maka saya harus bisa masak atau karena nanti kalau menikah memasak adalah tugas saya sebagai istri.

So if I have been starting to learn cooking, it is not because papa or my boyfriend told me I must learn it because I am a female or because it will be my task as a wife after I get married.

Papa dan pacar saya sama-sama tidak pernah berkata dan bahkan tidak pernah berpikir tentang hal seperti itu. Kalau mereka masak, ya mereka masak karena mereka tahu mereka bisa, harus dan menikmati hal itu serta mendapat kebahagiaan ketika mereka masak untuk orang yang mereka cintai. 

Papa and my boyfriend have never say nor think about such thing. When they cook, they do that because they know they can, they have to and they enjoy it, plus they feel happy they can cook for their loved ones.

Beruntung dan bersyukurlah saya karena menerima limpahan kasih sayang mereka dalam banyak bentuk, satu diantaranya adalah dalam hal makan makanan enak-enak hasil masakan mereka... haha..

I am lucky and blessed to be showered by their loves in many forms, one of them is to enjoy their tasty cookings.

Kalau sekarang saya mulai masak, saya melakukannya karena awalnya saya dipepet sikon. Papa sakit dan kami sama-sama bosan dengan makanan beli jadi. Karena itu kami lalu mulai mencari makanan-makanan yang bahan dan cara bikinnya sederhana karena saya tidak punya banyak waktu dan tenaga buat masak.

I started to cook first because I was forced by situation. Papa was sick and we both got bored with takeout meals. So we started to sort out dishes that have simple ingredients and easy to make because I don't have much time and energy to cook.

Kemudian saya menemukan bahwa semakin sering saya masak, semakin saya menyukainya. Masak juga menjadi satu cara untuk menyibukkan saya dan papa, semakin mendekatkan kami dan memberikan penghiburan untuk hati kami berdua.

Later I discovered that the often I cook, the more I like it. Cooking has also become a way to keep papa and I busy, drew us closer and give consolation to us both.

Karena saya malas mencatat bahan-bahan dan cara membuat dari masakan yang sudah saya bikin, saya memotretnya... saya juga kan senang motret jadi sekalian digabung saja dua kegiatan yang menyenangkan itu; masak dan motret.

Since I am not keen about writing down the ingredients and the cooking instruction, I photographed it.. hey, I like taking pictures so why not doing the things I love at the same time; cooking and photographing.

Kemudian saya berpikir saya harus mendokumentasikannya dalam bentuk postingan di blog.

Then I thought I must also docummented it as blog post.

Itu yang saya lakukan hari ini dan saya menambahkan satu label berjudul Recipe, Resep.

That's what I am doing today and I added more label; Recipe.

* * * * *

Ayam Kecap

Sweet Soya Sauce Chicken 

One onion (bawang bombay), 3 garlics


Chicken breast fillet


a little of cooking oil, sesame oil, olive oil & butter

garlic jumped in first

onion followed

salt, pepper, msg, oregano

ketchup and salty soy sauce

add 2 spoons of sugar

chicken breast fillet cut into small pieces

mixed them up and let it cooked

add water

boiling nicely & smells good too. Taste it, add salt, pepper, oregano or sugar.

Yep, that's me creating tasty dishes in a very simple kitchen..

Voila

Selain bisa dimakan dengan nasi, ini bisa jadi isian untuk roti dan kentang panggang (baca postingan Foreign Sensation)

You can have this with rice and also make it into filling for sandwhich and baked potato (see Foreign Sensation post).

Saturday, February 25, 2017

Foreign Sensation

Peristiwa perginya mama dari dunia ini yang terjadi begitu cepat dan tidak terduga menciptakan banyak dampak samping pada diri dan kehidupan saya serta papa.

Mama passed away so fast and unexpected, leaving many side effects on the lives of both papa and me.

Satu dari sekian banyak hal yang saya sesali adalah saya tidak memakai waktu yang ada ketika mama masih ada untuk belajar membuat kue dan menjahit, dua bidang yang amat sangat dikuasai mama.

One of the many things I regret is I didn't use the time when mama was still alive to learn to make cakes and to sew, mama was good at those two things.

Saya menunda, menunda dan menunda dengan seribu satu alasan sampai akhirnya pada malam 31 Desember 2016 itu mama tidak akan pernah lagi hidup sebagai manusia.

I kept delaying it using thousands of excuses until came that night 31 December 2016 when mama would never live as human.

Sejak saat itu saya mulai berpikir bahwa kehidupan pada detik ini bisa berakhir pada detik ini juga. 

Eversince then I started to think that this very second's life could end at this very second.

Saya tidak mengetahui berapa lama waktu yang saya miliki untuk hidup di dunia ini. Saya juga tidak tahu siapa yang akan lebih dulu menyusul mama; saya atau papa.

I don't know how much time do I have to live on this world. Neither do I know who will be next in the line after mama; me or papa.

Satu hal yang saya ketahui dengan pasti adalah papa belum menurunkan seluruh keahlian memasaknya ke saya.

One thing I know for sure is papa has not passed me all of his expertise in cooking.

Bertahun-tahun saya mengatakan saya tidak perlu masak. Saya punya papa yang jago masak. Saya punya pacar yang juga jago masak.

For years I said I don't need to cook. I have a father who is good at cooking. I have a boyfriend who is also good at it.

Bukan berarti saya tidak punya minat pada hal masak. Saya hanya tidak punya waktu dan tenaga. Saya sudah bekerja sejak tahun 1994 dan dua tahun kemudian seorang diri saya harus menjadi pencari nafkah untuk kami bertiga; saya, papa dan mama.

It doesn't mean I have no interest on cooking. I just don't have the time and energy. I have been working since 1994 and two years later all alone I must support the three of us; me, papa and mama, financially.

Papa dan mama mengerti bahwa beban saya sudah cukup berat sehingga mereka tidak pernah menuntut saya untuk harus juga masak untuk kita bertiga.

Papa and mama understood that my burden is heavy enough that they never demand me to must also do the cooking for the three of us.

Ibarat kapal; kan kapal itu tidak dijalankan oleh satu orang. Tidak bisa si nakhoda berfungsi juga sebagai jurumudi, tukang dayung dll. Perahu itu memiliki beberapa orang crew yang menjalankan peran dan fungsi yang berbeda-beda.

A ship for example, it doesn't run by one man. The captain can't do the role as the helmsman, padler etc at the same time. The ship has crews who each runs different role and function.

Begitulah prinsip yang diterapkan oleh orang tua saya. Jadi sejak kecil saya terbiasa melihat papa yang tidak ragu mencuci piring, memasak, menjahit, menyetrika, mengurus anak dan mama yang ok saja kerja jadi supir ketika ada yang menyewa mobil kami. Tidak ada pembedaan pekerjaan berdasarkan gender.

That is the principle my parents ran in our lives. So ever since I was a child I am used to see papa who unhesitately washes the dishes, cook, sew, do the ironing, taking care the children and mama was ok to drive anyone who rented our car. There is no separation based on gender when it comes to work.

Setelah saya dewasa, saya menemui kesulitan ketika saya menjalin hubungan dengan laki-laki sebangsa karena sebagian besar masih terjebak dalam pemikiran kuno bahwa masak adalah pekerjaan perempuan. 

After I grew up, I have difficulty in my relationship with my own countrymen because most of them are still trapped in ancient thinking when it comes to cooking which said to be female's field of work. 

Hal itu juga yang akhirnya membuat saya merasa lebih cocok untuk bergaul dengan orang-orang barat dan memilih pacar dari kalangan mereka.

It is what finally makes me feel more comfortable to socialize with the westerners and to pick a boyfriend from their midst.

Kalau pun sekarang ini saya mulai lagi belajar masak, itu bukan karena diharuskan bisa masak oleh papa atau oleh pacar saya dengan alasan karena saya perempuan maka saya harus bisa masak atau karena nanti kalau menikah memasak adalah tugas saya sebagai istri.

So if I have been starting to learn cooking, it is not because papa or my boyfriend told me I must learn it because I am a female or because it will be my task as a wife after I get married.

Papa dan pacar saya sama-sama tidak pernah berkata dan bahkan tidak pernah berpikir tentang hal seperti itu. Kalau mereka masak, ya mereka masak karena mereka tahu mereka bisa, harus dan menikmati hal itu serta mendapat kebahagiaan ketika mereka masak untuk orang yang mereka cintai. 

Papa and my boyfriend have never say nor think about such thing. When they cook, they do that because they know they can, they have to and they enjoy it, plus they feel happy they can cook for their loved ones.

Beruntung dan bersyukurlah saya karena menerima limpahan kasih sayang mereka dalam banyak bentuk, satu diantaranya adalah dalam hal makan makanan enak-enak hasil masakan mereka... haha..

I am lucky and blessed to be showered by their loves in many forms, one of them is to enjoy their tasty cookings.

Kalau sekarang saya mulai masak, saya melakukannya karena awalnya saya dipepet sikon. Papa sakit dan kami sama-sama bosan dengan makanan beli jadi. Karena itu kami lalu mulai mencari makanan-makanan yang bahan dan cara bikinnya sederhana karena saya tidak punya banyak waktu dan tenaga buat masak.

I started to cook first because I was forced by situation. Papa was sick and we both got bored with takeout meals. So we started to sort out dishes that have simple ingredients and easy to make because I don't have much time and energy to cook.

Kemudian saya menemukan bahwa semakin sering saya masak, semakin saya menyukainya. Masak juga menjadi satu cara untuk menyibukkan saya dan papa, semakin mendekatkan kami dan memberikan penghiburan untuk hati kami berdua.

Later I discovered that the often I cook, the more I like it. Cooking has also become a way to keep papa and I busy, drew us closer and give consolation to us both.

Karena saya malas mencatat bahan-bahan dan cara membuat dari masakan yang sudah saya bikin, saya memotretnya... saya juga kan senang motret jadi sekalian digabung saja dua kegiatan yang menyenangkan itu; masak dan motret.

Since I am not keen about writing down the ingredients and the cooking instruction, I photographed it.. hey, I like taking pictures so why not doing the things I love at the same time; cooking and photographing.

Kemudian saya berpikir saya harus mendokumentasikannya dalam bentuk postingan di blog.

Then I thought I must also docummented it as blog post.

Itu yang saya lakukan hari ini dan saya menambahkan satu label berjudul Recipe, Resep.

That's what I am doing today and I added more label; Recipe.

* * * * *

Roti Bawang

Garlic Bread 

Saya suka banget sama roti ini dan sudah lama saya pengen bikin. Jadi waktu saya belanja bahan-bahan buat masak ayam kecap, di otak saya sudah ada rencana buat sekalian cari roti baguette (apa ya namanya dalam bahasa Indonesia? Saya sih menyebutnya roti pentungan.. kalau pulangnya ketemu supir angkot yang nyebelin bisa dipentung sama ni roti.. cukup keras tapi ga akan bikin gegar otak so amanlah.. hehe..).


I love this bread and I have been wanting to make one of myself. So when I shopped for the stuff to make sweet soy sauce chicken, I have planned to also get baguette bread (I don't know what it is called in Indonesian. I called it stick bread.. so if I met annoying driver on the way home I could hit his head with this bread.. it is strong enough but won't give concusion so it would be safe.. haha..).

Sampai di rumah..

Arriving home..

"Buat apa beli roti kentungan gini?" tanya si papa waktu dia keluarin belanjaan saya.

"What is this stick bread doing in here?" asked my dad as he took out my groceries.

"Buat dibawa ke kantor, papa, kalau ada yang nyebelin di sana kan tinggal digetok aja kepalanya pake ni roti" jawab saya antara kesal dan lucu "Ya iyalah buat dimakan. Kan papa bikin sop. Enak dimakan sama roti kentungan. Ntar Keke bikin ni roti kentungan jadi roti bawang. Trus nanti diatasnya ditaruh suwiran daging ayam kecap, tambahin keju, dipanggang.. sedap! Bisa buat bekal ke kantor". 

"To be brought to work, pop, to knock the head of any asshole in there" I replied in between upset and tickled "Yeah, it's to be eaten of course. You make soup, right? It tastes good to be eaten with stick bread. I will make garlic bread. Put shredded sweet soy sauce chicken meat, add with cheese, roast it.. yum! I can bring it to office as snack".

Aha! Masalahnya adalah saya belum pernah bikin roti bawang. Dari hasil browsing di google sih kayaknya gampang. Cuma bawang putih dua atau tiga siung, dirajang halus, diaduk sama mentega dan diolesin ke roti kentungan itu.

Aha! The thing is I had never made garlic bread. My googling showed it is piece of cake. Just two or three cloves of garlic, shredded it, mix it with butter and spread it on the baguette bread.

Nah, saya bereksperimen dengan bubuk bawang putih (ehem.. judulnya sih males ngupas dan ngerajang bawang putih). Tapi setelah jadi dan saya makan.. lha, mana rasa bawang putihnya? Kok perasaan tipis banget. Penasaran saya colek bubuk bawang putih itu dan saya cicipi.. Kampret! Baunya doang yang sangar bawang putih. Rasanya? Tepung. Mungkin ada bawang putihnya tapi dikit jadi dikasih deh esense bawang putih biar kesannya asli seratus persen bubuk bawang putih.


So, I experimented using garlic powder (umm.. actually I was lazy to peel and cut the garlic). But after it's done and I had one.. why the hell it didn't taste garlic? The garlic tasted so thin. Curious, I took a little of the powder and tasted it. Damn! It tasted like flour. Maybe there is garlic powder but it is in small quantity that they added garlic eccense to give the impression it is one hundred percent garlic powder.







Into the oven, baby






Saran saya, mending ribet dikit ngupas dan motong bawang putih tapi dapat yang asli dari pada karena malas dan gaya-gayaan beli yang instan tapi dapatnya aspal.

My suggestion, it would be better to take more effort to peel and cut the garlic but you get real garlic than because of laziness and tried to be practical by buying the instant one but gets unreal garlic.

* * * * *

Isian Kentang Panggang

Roast Potato Filling 

Si ayam kecap juga bisa dibikin buat jadi isian kentang panggang. 

This sweet soy sauce chicken can also be made as filling for roast potato.


1 egg, salt, pepper, milk

add the mixture of milk, egg, salt n pepper to the mashed potato

spread butter on the pan before the mashed potato landed on it



you can spread cheese on it if you like



Cheese and mayonaise just as I like it

* * * * *

Ayam Kecap

Sweet Soy Sauce Chicken

Lantas bikin ayam kecapnya gimana? 

And then how to make this sweet soy sauce chicken?

Nanti ya saya posting khusus cara bikinnya.

I'll write it in my next post, ok.

Friday, February 24, 2017

Indonesian Food? Yay!

Peristiwa perginya mama dari dunia ini yang terjadi begitu cepat dan tidak terduga menciptakan banyak dampak samping pada diri dan kehidupan saya serta papa.

Mama passed away so fast and unexpected, leaving many side effects on the lives of both papa and me.

Satu dari sekian banyak hal yang saya sesali adalah saya tidak memakai waktu yang ada ketika mama masih ada untuk belajar membuat kue dan menjahit, dua bidang yang amat sangat dikuasai mama.

One of the many things I regret is I didn't use the time when mama was still alive to learn to make cakes and to sew, mama was good at those two things.

Saya menunda, menunda dan menunda dengan seribu satu alasan sampai akhirnya pada malam 31 Desember 2016 itu mama tidak akan pernah lagi hidup sebagai manusia.

I kept delaying it using thousands of excuses until came that night 31 December 2016 when mama would never live as human.

Sejak saat itu saya mulai berpikir bahwa kehidupan pada detik ini bisa berakhir pada detik ini juga. 

Eversince then I started to think that this very second's life could end at this very second.

Saya tidak mengetahui berapa lama waktu yang saya miliki untuk hidup di dunia ini. Saya juga tidak tahu siapa yang akan lebih dulu menyusul mama; saya atau papa.

I don't know how much time do I have to live on this world. Neither do I know who will be next in the line after mama; me or papa.

Satu hal yang saya ketahui dengan pasti adalah papa belum menurunkan seluruh keahlian memasaknya ke saya.

One thing I know for sure is papa has not passed me all of his expertise in cooking.

Bertahun-tahun saya mengatakan saya tidak perlu masak. Saya punya papa yang jago masak. Saya punya pacar yang juga jago masak.

For years I said I don't need to cook. I have a father who is good at cooking. I have a boyfriend who is also good at it.

Bukan berarti saya tidak punya minat pada hal masak. Saya hanya tidak punya waktu dan tenaga. Saya sudah bekerja sejak tahun 1994 dan dua tahun kemudian seorang diri saya harus menjadi pencari nafkah untuk kami bertiga; saya, papa dan mama.

It doesn't mean I have no interest on cooking. I just don't have the time and energy. I have been working since 1994 and two years later all alone I must support the three of us; me, papa and mama, financially.

Papa dan mama mengerti bahwa beban saya sudah cukup berat sehingga mereka tidak pernah menuntut saya untuk harus juga masak untuk kita bertiga.

Papa and mama understood that my burden is heavy enough that they never demand me to must also do the cooking for the three of us.

Ibarat kapal; kan kapal itu tidak dijalankan oleh satu orang. Tidak bisa si nakhoda berfungsi juga sebagai jurumudi, tukang dayung dll. Perahu itu memiliki beberapa orang crew yang menjalankan peran dan fungsi yang berbeda-beda.

A ship for example, it doesn't run by one man. The captain can't do the role as the helmsman, padler etc at the same time. The ship has crews who each runs different role and function.

Begitulah prinsip yang diterapkan oleh orang tua saya. Jadi sejak kecil saya terbiasa melihat papa yang tidak ragu mencuci piring, memasak, menjahit, menyetrika, mengurus anak dan mama yang ok saja kerja jadi supir ketika ada yang menyewa mobil kami. Tidak ada pembedaan pekerjaan berdasarkan gender.

That is the principle my parents ran in our lives. So ever since I was a child I am used to see papa who unhesitately washes the dishes, cook, sew, do the ironing, taking care the children and mama was ok to drive anyone who rented our car. There is no separation based on gender when it comes to work.

Setelah saya dewasa, saya menemui kesulitan ketika saya menjalin hubungan dengan laki-laki sebangsa karena sebagian besar masih terjebak dalam pemikiran kuno bahwa masak adalah pekerjaan perempuan. 

This was in 1930s. The man and the woman are my late grandparents (my mother's parents). My grandmother held my mother. In their time women must be able to do all kind of housechores & must have many skills from cooking, sewing to even be a barber for her family.

After I grew up, I have difficulty in my relationship with my own countrymen because most of them are still trapped in ancient thinking when it comes to cooking which said to be female's field of work. 

Hal itu juga yang akhirnya membuat saya merasa lebih cocok untuk bergaul dengan orang-orang barat dan memilih pacar dari kalangan mereka.

It is what finally makes me feel more comfortable to socialize with the westerners and to pick a boyfriend from their midst.

Kalau pun sekarang ini saya mulai lagi belajar masak, itu bukan karena diharuskan bisa masak oleh papa atau oleh pacar saya dengan alasan karena saya perempuan maka saya harus bisa masak atau karena nanti kalau menikah memasak adalah tugas saya sebagai istri.

So if I have been starting to learn cooking, it is not because papa or my boyfriend told me I must learn it because I am a female or because it will be my task as a wife after I get married.

Papa dan pacar saya sama-sama tidak pernah berkata dan bahkan tidak pernah berpikir tentang hal seperti itu. Kalau mereka masak, ya mereka masak karena mereka tahu mereka bisa, harus dan menikmati hal itu serta mendapat kebahagiaan ketika mereka masak untuk orang yang mereka cintai. 

Papa and my boyfriend have never say nor think about such thing. When they cook, they do that because they know they can, they have to and they enjoy it, plus they feel happy they can cook for their loved ones.

Beruntung dan bersyukurlah saya karena menerima limpahan kasih sayang mereka dalam banyak bentuk, satu diantaranya adalah dalam hal makan makanan enak-enak hasil masakan mereka... haha..

I am lucky and blessed to be showered by their loves in many forms, one of them is to enjoy their tasty cookings.

Kalau sekarang saya mulai masak, saya melakukannya karena awalnya saya dipepet sikon. Papa sakit dan kami sama-sama bosan dengan makanan beli jadi. Karena itu kami lalu mulai mencari makanan-makanan yang bahan dan cara bikinnya sederhana karena saya tidak punya banyak waktu dan tenaga buat masak.

I started to cook first because I was forced by situation. Papa was sick and we both got bored with takeout meals. So we started to sort out dishes that have simple ingredients and easy to make because I don't have much time and energy to cook.

Kemudian saya menemukan bahwa semakin sering saya masak, semakin saya menyukainya. Masak juga menjadi satu cara untuk menyibukkan saya dan papa, semakin mendekatkan kami dan memberikan penghiburan untuk hati kami berdua.

Later I discovered that the often I cook, the more I like it. Cooking has also become a way to keep papa and I busy, drew us closer and give consolation to us both.

Karena saya malas mencatat bahan-bahan dan cara membuat dari masakan yang sudah saya bikin, saya memotretnya... saya juga kan senang motret jadi sekalian digabung saja dua kegiatan yang menyenangkan itu; masak dan motret.

Since I am not keen about writing down the ingredients and the cooking instruction, I photographed it.. hey, I like taking pictures so why not doing the things I love at the same time; cooking and photographing.

Kemudian saya berpikir saya harus mendokumentasikannya dalam bentuk postingan di blog.

Then I thought I must also docummented it as blog post.

Itu yang saya lakukan hari ini dan saya menambahkan satu label berjudul Recipe, Resep.

That's what I am doing today and I added more label; Recipe.

* * * * *

Acar Kuning

Yellow Pickles 

Ini masakan yang sudah lama saya kepingin bikin. Baru terwujud waktu tahun baru Imlek tanggal 29 Januari kemarin. (ceritanya ada di postingan bulan Januari 2017 berjudul 'Happy New Year, Mama').

I have been wanting to cook this dish. I finally able to cook it on Chinese new year on 29 January. (read the story in my January 2017 'Happy New Year, Mama' post).

Biar tahu kira-kira budgetnya berapa / To know the budget to make this dish
wash them up









roast the shrimp paste for a while

fried the candlenut

5 shallots, 5 garlic, 1 turmeric about the size of a thumb, roasted shrimp paste

add candlenut





add water, salt, pepper, msg, sugar





taste it, add more salt, pepper & sugar. Let it cook for a while & it's done