Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Saturday, February 5, 2011

Nari yuk nari! / Let’s dance!


Heh, mendung lagi hari ini (Senin, 31/1) tapi hati saya tidak ikut mendung. Hari ini Stevanky sudah masuk lagi setelah hampir seminggu tidak masuk karena sakit. Amandel bengkak. Panas tinggi. Saya lega juga bukan sakit yang serius karena anak-anak jaman sekarang mudah sekali terkena penyakit-penyakit yang kelasnya bukan ‘recehan’ lagi model jaman saya masih anak-anak dulu. Sekarang anak kecil pun bisa mondar mandir kena demam berdarah, tifus, hepatitis. Penyakit-penyakit yang nakutin deh.

Hei, kita nari dulu yuk. Saya geret tape player ke depan kelas. Saya geratak tempat kaset & nemuin kaset lagu-lagu sekolah minggu. Saya putar di kelas & mengajak anak-anak itu menari. Gaya bebas dah.

Tapi ada 2 anak yang tetap bertahan duduk di bangkunya. Vivien & Clarissa.

Vivien saya maklumi karena berbeda dengan di rumah di mana dia aktif bergerak & bersuara lantang, di sekolah kebalikannya sampai-sampai saya pernah menggodanya dengan mengatakan kalau mau ke sekolah Vivien akan memakai kepribadian & suara yang khusus untuk di pakai di sekolah. Lalu pulang dari sekolah ditanggalkannyalah ‘kepribadian & suara sekolahnya’ tadi untuk di ganti dengan ‘kepribadian & suara rumah’. Macam baju saja ya. Hehe.

Tapi Clarissa agak di luar dugaan saya karena dia sudah mau berbaris, bernyanyi, bahkan mau maju ke depan untuk bernyanyi, menulis atau berdoa. Dia juga sudah lebih bisa bergaul dengan teman-temannya. Jadi saya tidak agak tidak mengira juga saat melihat dia memilih untuk tetap duduk sementara saya & teman-temannya berjingkrakan bergembira mengikuti irama lagu.

Yang saya inginkan adalah anak-anak ini bisa merasa saling nyaman satu dengan lainnya. Istilahnya kita-kita yang terdiri dari 15 anak & 2 guru ini adalah ‘orang dalam’. Jadi janganlah malu, ragu & takut untuk berekspresi. Toh ini cuma di antara kita-kita yang ‘orang dalam’.

Karena ini anggaplah ‘batu loncatan’ untuk bisa membangun rasa percaya diri. Kalau dulu hanya merasa nyaman di rumah yang jumlah ‘orang dalam’nya cuma 3-4 orang, nah, di dalam kelas berangsur-angsur merasa nyaman untuk berada di antara ‘orang dalam’ yang jumlahnya lebih dari 10. Kalau sudah merasa nyaman berada di antara orang jumlahnya lebih banyak & bukan keluarga sendiri maka nantinya tidak jadi ‘jiper’ di tempat yang lebih asing & menghadapi orang yang lebih banyak. Walaupun tentunya segala sesuatu itu memerlukan proses & di setiap orang proses itu tidak berjalan sama cepatnya.
________________________________________________________________

It’s cloudy again today (Monday, 31st) but my heart isn’t blue. Stevanky attended school today after taken almost a week off. His tonsils swollen made him had fever. Still I’m relief it wasn’t a serious illness such as dengue fever, typhus, hepatitis.

Hey, let’s dance! I played Sunday school songs tape on the tape player in class & joined in with the kids danced around the classroom.

2 kids, however, remained in their seats. Vivien isn’t surprising because she has different characters in school & at home. It’s nearly like changing clothes. She has her own type of characters (reserved) & voice (so soft) that she puts on in school which are so contradictive with the ones she has at home.

Clarissa surprised me to be honest because her characters have shown such a great progress in the past 7 months. She’s more talkactive, able to socialize with her friends & teachers. Her self esteem too improved as she willing to go forward to sing, write or pray infront of the class.

So when she insisted to sit on her chair while the rest of her friends are dancing merrily in class it was a bit surprising for me.

I really want to make them feel comfortable to be among themselves. I was hoping the 17 kids in my class feel at ease with one another & don’t think they’re in the presence of strangers when they’re together so feel free to express themselves. I was hoping to make this as a stepping stone for them to develop their self esteem. Well yeah, there’s a process for everything & I can’t expect a quick outcome.

No comments:

Post a Comment