Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, February 7, 2011

Finger Painting


“Kita punya pewarna makanan ga?” Sabtu pagi (5/1) begitu sampai di sekolah Evelyn langsung nanya saya yang lagi duduk di karpet sambil nyerutin pensil warna.

“Ada. Mau bikin kegiatan pakai pewarna makanan?”

“Iya. Belum pernah kan?” Evelyn kasih lihat ke saya buku paket yang ada kegiatan melukis dengan jari (finger painting) memakai media pewarna makanan. Menggambar mobil.

“Kita punya kertas putih kan?”

“Buat apaan? Kan mau melukis langsung di buku”

“Mau coba dulu di kertas supaya anak-anak tahu gimana caranya”

Jadilah saya mondar mandir ke kelas Playgroup (PG) buat ambil kertas & pewarna makanan yang di taruh di kelas itu.

“Gimana makainya ya ini?” Evelyn memperhatikan 3 botol pewarna makanan warna kuning, hijau & merah.

“Sama aja kayak cat airlah” saya sendiri juga belum pernah memakai media yang satu ini “Tapi kalau ngelihat encer begitu jangan di campur air terlalu banyak”

“Iya ya” Evelyn menuangkan pewarna makanan warna kuning & mencampur dengan air “Kayaknya ini sih malah tidak perlu di campur air lagi. Tapi yang warna hijau & merah masih baru ya? Ini botolnya belum di buka. Gimana cara bukanya sih?”

“Lha, ujungnya kan udah bolong”

“Belon”

“Ya, putar aja tutupnya itu. Ga bisa? Ya di tarik kali. Tarik, coy”

Nah, ternyata yang belajar & bereksperimen di kelas bukan cuma anak-anak. Ibu gurunya juga. Hehe. Tuh, ketahuan banget kan belum pernah pakai pewarna makanan.

“Kita ga bisa barengan” saya memutuskan setelah berpikir sejenak “anak-anak di bagi dua. Yang cowok sama aku. Lu yang cewe. Eh, mau pakai warna apa?”. Evelyn memilih merah. Saya pun mengambil hijau. Lalu saya pun berteriak mengumumkan kesepakatan kami itu kepada anak-anak yang selesai ibadah langsung memakai kesempatan untuk berlari-lari, melompat-lompat, berkejaran dan bercanda di atas karpet.

Segeralah Nico, Farrell, Stevanky, Kekey, March & Justin merubungi saya. Susahnya menyuruh mereka duduk di karpet membentuk lingkaran. Semua langsung mau nempel dekat-dekat.

“Gimana kita mau kerja kalau bu guru bergerak saja susah” saya mengkhawatirkan keselamatan piring plastik kecil yang sudah di isi oleh pewarna makanan warna hijau. Maklum, namanya juga anak kecil. Gerakannya masih gerabak-gerubuk tidak terkendali. Salah gerak saja dari mereka menyenggol piring itu… hmm, bisa jadi masalah kalau ini tumpah di atas karpet.

“Yuk kita melukis memakai jari” saya mengambil selembar kertas & mulai melukis dengan jari telunjuk saya memberi contoh “kita mau melukis gambar mobil. Caranya gimana ya?”

“Gampang, bu” celetuk March.

“Iya dong” sengaja pelan-pelan saya mulai menarik garis “buat kotak dulu. Jadi badan mobilnya. Terus bikin lingkaran di bawah sini jadi rodanya. Lantas buat setengah lingkaran jai jendela deh. Tarik garis lurus kalau mau di kasih pintu. Contoh di buku sih tidak ada pintunya. Ini ditambahin saja kalau mau”

The finger painted car

“Beres, bu” Nico dan yang lainnnya langsung semangat dan tidak sabar menunggu saya membagikan kertas & piring-piring plastik berisi cairan pewarna makanan.

“Justin, kamu bikin apa itu?” sesaat kemudian saya baru ngeh dengan hasil pekerjaan Justin “Kamu bikin mobil apa bingkai foto??”

“Ini bukan mobil ya, bu?” dengan polosnya dia bertanya.

“Ya, iyalah” saya memperhatikan kertasnya. Justin tidak membuat kotak di tengah kertas tapi dia membuat garis mengikuti pinggiran kertas. Lha, mana ada tempat buat rodanya nanti? Teman-temannya yang lain pun ikut kebingungan melihat gambarnya.

“Itu mah bukan gambar mobil” cetus Stevanky.

Emberrrrr! Emang bener! Haduh. Siapa mengira bahwa melukis sesuatu yang kelihatannya sederhana seperti hanya menggambar kotak di tengah kertas, lalu dua buah lingkaran dan setengah lingkaran ternyata untuk seorang anak berumur 4-5 tahun adalah hal yang belum bisa ditangkap oleh penalaran dan imajinasinya.

Hal ini juga sesuatu yang baru saya sadari hari ini. Sebab dalam pemikiran saya pun hal ini adalah sesuatu yang mudah pertama karena bentuk-bentuknya sederhana dan sudah di kenal oleh anak. Sudah sering sebelumnya kita menggambar atau membuat bentuk-bentuk geometri.

Alasan lain mengapa saya menilai kegiatan ini mudah adalah karena anak membuat suatu gambar memakai jarinya sendiri. Kalau pensil atau krayon mungkin membutuhkan lebih banyak keterampilan karena harus di pegang dengan jari-jarinya dan bagi anak usia TK memegang pensil bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Saya tidak mengatakan ini berkaitan dengan kecerdasan seorang anak. Setiap kegiatan yang diadakan di TK tidak untuk menilai seorang anak cerdas atau tidak tapi untuk memberinya latihan untuk membangun kemampuannya berpikir, bernalar, merasa, terampil secara fisiknya serta membangun citra diri & kepercayaan diri yang positif. Jadi TK bukanlah semacam pabrik penghasil anak cerdas yang mampu melakukan segalanya dengan sempurna.

Tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain melihat kemampuan & kepribadian anak-anak itu berkembang, bertambah dan mengalami kemajuan. Itu tujuan utama kami.  __________________________________________________________________

“Do we have have some food dye?” Evelyn asked me once she got in school this morning (Saturday, Feb 5th) as I was sitting on the carpet sharpening the coloring pencils.

“Yeah. Want to do some paintings?”

“We have never done it before, right?” she showed me a book “Let’s make finger painting today”

“Cool” so I went to take some paper as Evelyn wanted the kids to try it on the paper first before have it painting on the book.

“How to use this?” Evelyn examined those bottles

“Beats me” I grinned “Never tried that before. I think we shouldn’t mix it with too much water”

“You’re right” Evelyn showed me the yellow one “this is too thin”

“Then perhaps we shouldn’t thin it with water at all”

“Yeah” Evelyn struggled with the other 2 bottles “These two hasn’t been used before. How to open this?”

“Isn’t it already open on its tip?” I looked at its round tip

“No”

“So pull it out then”

So as you can see, it’s not the kids who are learning & experimenting in class. Lol.

“We’ll have it in 2 groups” I decided “You take the girls & I take the boys. So which colour do you want to use?”

“Red” Ok. So I took the green & called out the kids.

In just a matter of second Nico, Farrell, Stevanky, Kekey, March & Justin gathered around me in high spirit of excitement & curiousity. I worried they would kick the plastic plate I used to place the food dye.

“You have to sit nicely & don’t get too close to me” I gave the instruction “Ok. Now we’re going to paint a car with our forefinger (pointer). Watch me” & I painted on the paper to show them how to paint it. Make a square, 2 circles & half circle. It’s all about geometry shapes & lines. It’s easy, right? Ok. Let’s do it.

“Justin, what do you call of that?” a moment later I saw Justin’s painting “That’s not a car, kiddo. Where are you going to put the tyres?”

“It’s not a car, isn’t it?” Justin naively asked.

“Dude, it’s not a car” Stevanky confirmed it.

Justin have drawn straight lines under the paper’s edge making it looked like a picture frame.

This is a new discovery for me of what I considered as something so easy & simple turned out to be something that a 4-5 year old can’t quite grasp the concept of a figure / shape using the child’s logical & imagination. So this is not about the child’s being smart or unsmart.

The things we do in kindergarten is to develop & improve the kids abilities & personalities. Kindergarten isn’t like a factory that produces smart products. That’s not our goal.

Its nothing more satisfying than to see the kids make development & improvement on their personalities & physical abilities. That’s our main goal.

No comments:

Post a Comment