Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Saturday, April 16, 2011

Hidup & Tuntutan / Life & Demand

“Kapan kamu punya waktu untuk diri kamu sendiri?” tanya seorang sahabat lama saya saat kami chatting Selasa (12/4) siang ini. Kami sedang membicarakan tentang kegiatan masing-masing saat tiba-tiba dia mengajukan pertanyaan itu.

“Waktu untuk diri sendiri ya kalau sudah malam saat saya mengurung diri di kamar, setelah selesai menyusun susunan kegiatan di sekolah untuk hari esok, membuat catatan pengeluaran hari ini & mencatat di buku harian, nah, sambil mendengarkan radio, duduk manislah saya  di depan komputer & mulai menyusun foto-foto dari kamera digital & mengetik draft blog”.

Tapi pertanyaannya membuat saya berpikir tentang kenyataan bahwa diri kita bukanlah milik kita sepenuhnya. Sebagian besar dari waktu aktif kita setiap harinya di penuhi dengan kesibukan kita menyenangkan, melayani dan memenuhi tuntutan dari Tuhan dan dari orang-orang di sekitar kita.

Entah kita seorang anak, istri, suami, orang tua, pelajar, karyawan ataukah atasan, kita adalah tawanan dari kewajiban untuk memenuhi posisi masing-masing. Di penjara oleh keharusan mengikuti perintah & keinginan orang lain. Atau kadang kita juga memberi beban itu kepada orang lain ketika kita memberi perintah, pengharapan & tuntutan kepada anak kita, pembantu kita, karyawan kita, murid kita.

Beberapa orang berani memilih kebebasan melalui beragam cara. Mereka yang berwiraswasta, menjadi seniman, pengelana, petualang.

Kebebasan yang saya miliki sepenuhnya adalah saat saya menuangkan hal-hal yang ada di kepala saya menjadi bentuk tulisan & dengan memilih untuk tetap melajang. Itulah saat-saat di mana saya merasa saya bisa sepenuhnya menjadi ‘tuan’ atas diri saya.

Itu sebabnya menulis blog tetap saya lakukan sekalipun ‘ada duitnya tidak?’ menjadi hal terakhir yang saya jadikan alasan untuk melakukan kegiatan yang satu ini.

Sekalipun ‘Kolom komentar tetap bersih dari komen’ tidak mengendurkan semangat saya untuk tetap setia mengisi blog ini dengan catatan-catatan harian saya. (Oh, di revisi nih. Ada komentar juga yang masuk ke blog tanggal 13 April. Komen pertama. Hehe).

Ini adalah kebebasan & kebahagiaan saya. Apa pun & siapa pun tidak akan membuat saya mundur darinya.

Saya harap anak-anak di kelas saya pun berpikir demikian. Tidak peduli saya sering harus ‘menggonggongi’ mereka, tidak peduli berapa banyak tugas yang saya berikan kepada mereka betapa pun mereka tidak menyukainya tapi semoga mereka tetap menganggap & menerima kehidupan sekolah sebagai hal yang membahagiakan mereka (walau mungkin tidak memberi mereka kebebasan sepenuhnya).

Kami menari kupu-kupu, kami membuat berbagai macam bentuk bangunan dari balok-balok kayu, kami menyebutkan berbagai benda berbentuk geometri & kami bercerita tentang kemacetan di jalan & kami mewarnai gambar sebagai kegiatan di kelas hari ini.
Do the butterfly dance / Menari kupu-kupu
 
I've colored my drawing, sir, said Clarissa as she handed her drawing to our drawing teacher / Saya sudah selesai, pak, kata Claris sambil menyerahkan gambarnya

Saya berdoa & berharap mereka akan berbahagia sekalipun hidup mereka dipenuhi dengan berbagai kewajiban & tuntutan dari Tuhan & orang-orang di sekitar mereka.
__________________________________________________________________

“When do you have time for yourself?” asked a long time friend of mine in between this Tuesday afternoon (April 12th) chat when we were talking about our day’s activities.

“My ‘me time’ is in the evening when I lock myself in my room, after preparing for tomorrow’s teaching material, writing down today’s expenditures & making today’s journal entrance on my dairy, turn on the radio, sit infront of the computer & start to arranging the photos I took with the digital camera & drafting blog material”.

But her question made me thinking. It is indeed true that each of us is a prisoner of God’s & other people’s wishes & demand. We fill almost all of our active hours everyday fulfilling their wishes, expectations & demands.

Whether we are a child, wife, husband, parent, student, employee or employer, we’re all had to run our lives in accordance to God’s & other people’s idea. Or sometimes we are the one who want people to do what we ask them to do, to become what we expect them to be & to demand them to obey & please our demands.

The absolute freedom is when I write down whatever ideas I have in my mind & to remain unattached to any man.

It is one of the reason why I keep writing on this blog despite that ‘do you make any money out of it?’ is out of the question & ‘howcome the comment box is clean from comment’ won’t deter me at all.

Writing is my happiness, freedom & satisfaction. I won’t let anything or anyone stop me from it.

I hope in some ways the kids think of it too when they think of school. Despite the fact that I sometimes have to ‘bark’ at them, give them tasks they dislike & take away some of their freedom.

We do the butterfly dance, we make many forms of buildings using wooden blocks, we named many things of geometrical shapes, we talked about traffic jam & we colored the drawing today.

I pray & keep my finger crossed that the kids will always be happy despite the fact that they have to live their lives under God’s & other people’s expectations, wishes & demands.

No comments:

Post a Comment