Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, June 19, 2011

Keluarga / Family

OR Jumat (17/6) ini dilakukan dengan senam di lapangan voli. Lalu kami mengambil jalan sedikit memutar sebelum kembali ke sekolah. Udara segar. Matahari pagi bersinar cerah. Semua berkeringat tapi muka-muka itu cerah.




Eh, ada becak tuh. Potret, ah. Soalnya blog ini dikunjungi bukan cuma sama orang Indonesia tapi dari manca negara juga tuh. Siapa tahu ada yang belum tahu becak itu seperti apa sih. Buat orang Indonesianya sendiri perlu tahu kalau becak di beda kota, beda juga penampilannya. Nah, yang ini becaknya Bogor.


Sampai di sekolah … eits, jangan langsung masuk ke kelas. Gosok dulu itu kaki di keset, ok.


“Masuk kelas, ambil minum. Yang belum absen, absen dulu” saya memberi instruksi rutin ini setiap Jumat setelah kami kembali ke kelas setelah OR atau berjalan-jalan di luar.


Hari ini saya memberi ekstra 4 tugas karena kelihatannya anak-anak bisa bekerja cukup cepat sehingga waktu tersisa masih banyak sehingga bisa saya tambahi 1 tugas hingga menjadi 4 pekerjaan deh yang mereka selama satu jam ini.

Tugas pertama adalah menulis & menebalkan angka 10.


Di susul menulis & menebalkan huruf l & mewarnai gambar labu & lalat.


Menggunting & menempel gambar telur & kepala kelinci adalah tugas ke tiga.


Tugas terakhir adalah menebalkan angka 1-20 memakai krayon.


Di tengah-tengah pelajaran tiba-tiba kami mendengar suara musik dari kelas TK B. Wah, lagi latihan menari nih kayaknya. Jadi saya membuka pembatas antara kelas saya dengan kelas itu supaya melalui celah itu saya bisa masuk ke sana & memotret anak-anak di kelas itu yang sedang latihan menari untuk acara perpisahan hari Sabtu depan.




Pulangnya wali kelas TK B, saya, teteh & kepsek berkumpul di kelas saya untuk mengobrol. Awalnya kami membicarakan tentang seorang murid TK B yang menurun sekali nilai-nilai test bahasa Inggrisnya sampai saya meng-sms ibunya pagi ini.

Jawaban dari ibunya membuat saya terheran-heran karena menurut beliau tidak pernah ada buku bahasa Inggris di dalam tas anaknya. Jadi bagaimana anaknya bisa belajar kalau begitu.

Lha, ini tidak mungkin karena sehari sebelum diadakan test buku selalu dibagikan kepada seluruh anak TK B. Kok bisa-bisanya selama 3 mingguan tidak pernah ditemukan buku bahasa Inggris itu di dalam tas anaknya? Ini beneran atau anaknya yang menyembunyikan buku itu?

Tapi yang nyata sekali perubahan pada diri si anak ini terjadi setelah ibunya hamil. Saya pernah menanyakan hal ini padanya tapi entah karena takut atau tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaannya, anak itu tidak menjawab pertanyaan saya.

“Itulah, apa yang terjadi dalam keluarga sangat mempengaruhi kondisi seorang anak secara keseluruhan dari emosinya sampai konsentrasi belajarnya” kata kepsek.

Dari sini pembicaraan berkembang ke berita-berita yang masing-masing mereka dengar tentang para orang tua murid. Banyak dari berita itu yang tidak sampai ke telinga saya karena memang mereka tidak bicara (baca; curhat) pada saya.

“Jadi kalau seorang anak kelihatan murung atau sering tidak masuk, kita harus tanya (baca; selidiki) apa terjadi sesuatu di rumah (baca; pada orang tua anak itu)”

Seingat saya hanya Stevany yang sempat kelihatan menjadi murung, moody, agak cengeng & ingin mendapat perhatian serta dukungan dari saya selama sekitar 2-3 minggu setelah adiknya lahir.

Tapi anak-anak di kelas saya yang menurut kepsek kelihatan agak beda kok di mata saya rasanya mereka biasa-biasa saja.

Saya menerima input ini dengan kepala dingin walau agak menyesalkan bahwa datangnya terlambat & harus saya dengar dari pihak ke dua. Ya, tidak bisa saya salahkan kalau ada orang tua murid yang tidak mau ber-curhat ria pada saya. Mereka punya pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Saya sendiri juga termasuk tipe orang yang menjunjung tinggi privasi. Jadi kalau tidak di ceritakan kepada saya, saya juga tidak akan mengorek-orek informasi kecuali kalau memang saya melihat bahwa saya mau tidak mau harus melakukannya.

Tapi sejauh ini sifat urgensinya tidak tampak mendesak dalam artian apa pun yang terjadi pada beberapa orang tua (baca; pernikahan mereka) tidak saya lihat mempengaruhi keceriaan & kemampuan anak-anak mereka belajar & bergaul di sekolah. Karena itu buat apa juga saya tanya-tanya? Kalau orang yang saya tanya itu menerimanya sebagai tanda perhatian tapi kalau sebaliknya bagaimana? Weh, bisa nanti di kira ini wali kelas TK A kok sotoy (sok tahu) sih atau mau ikut campur urusan dalam negerinya.

Yang pasti keadaan keluarga setiap orang mempengaruhi keadaan fisik & mental. Keluarga adalah orang-orang yang berada di depan kita untuk melindungi & berada di belakang kita untuk memberi dukungan.
_____________________________________________________________

Today’s (Friday, June 17th) PE was held at the volleyball court & after that we took longer route to go back to school. It was sunny. The air was fresh. We were all sweating but I saw happy faces.

Hey, we passed a tricycle. Click. I took picture of it. Not all of this blog’s reader may know what a tricycle is so here is the picture of it. Not all town has this kind of traditional vehicle & the towns that have it may have it in different shape or style. This one is Bogor’s tricycle.

Back in school… whoa, wipe your feet on the doormat before you enter the classroom, I said this to the kids.

“You can take a drink before we start class & those who haven’t fill in the absent card please do it now”

I could give the kids 4 tasks today because they could do the other 3 in half hour so there was plenty of time to do one more task.

The first task was to write the number 10. Followed by wrote the letter l & color the pumpkin & fly. The third was to cut & stick the egg & rabbit drawings. The last was to write the numbers one to twenty using crayon.

In the meantime we suddenly heard the sound of music from B classroom. They must be are having dance rehearsal. I’ve got to see it so I pull the locker that divides our classrooms to make me able to sneak into their class.

After school the four of us, B class teacher, myself, the cleaning lady & headmaster chatted. It started with me talked about one of B class student who flunk his English test grade in the past 3 weeks that I texted his mother this morning.

Her reply made me wonder because she said she never found any English book in her son’s school bag. That is impossible because a day before I ran English test the kids’s books are being given to them so they could bring it home & study the words which will be test the next day. Not to find it in her son’s school bag seems odd so I thought whether she was telling the truth or her son hid it.

One thing for sure is I saw some change in the boy’s grades after his mother gets pregnant. I have asked him if he is okay or if his relationship with his mother is still okay. But he said nothing. I don’t know if he was scared or because he didn’t know how to say it.

“It shows how domestic things can affected a kid’s emotion & academical performance” said headmaster.

This led to further conversation regarding our students’s parents. Most of the things I heard this morning is the things I haven’t heard before. To my regret that I have to hear it from other people though there must be considerations why parents of the kids in my class didn’t tell about their domestic (read; marital) problems to me.

But the kids whom parents were having domestic problems as headmaster said looked moody seemed a bit unacceptable for me because I didn’t see any change on them. They behave normally. The only kid I noticed became a little moody was Stevany & this only gone for about 2-3 weeks after the birth of her sister.

I can’t force any person to share his / her minds whenever I see them look ‘different’. I happen to be a person who respects privacy. I won’t ask them if something is wrong with them if I don’t see any reason to intervene because I ask personal questions that easy, people would think I stick out my nose into other people’s business. It would be relieving if they could accept it as the way of showing attention but how if it is the other way around?

One thing for sure family gives tremendous impact on each of us. They are stand there infront of us to protect us & stand behind us to support us s. 

No comments:

Post a Comment