Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, May 18, 2011

Tumpuk / Piling


Selasa pagi ini (10/5) saya sengaja membiarkan anak-anak itu bermain ular naga selama beberapa menit setelah kami mengadakan latihan drama bermain sekolahan untuk acara perpisahan bulan Juni nanti. 



 Saya agak senewen memikirkan pertunjukan drama ini karena baru pertama kalinya. Mudah-mudahan bisa terwujud karena mengingat di sekolah ini semua harus berjalan sesuai dengan kemauan, keputusan dan penilaian kepsek.

Karena terlalu senewennya sampai-sampai terbawa di mimpi. Hehe.

Mulai minggu ini seluruh tema sudah selesai di berikan jadi kami mengulang dari awal. Kalau sudah bebas begini yang enak. Pengajaran tidak harus mengikuti kriteria tema yang sudah ditetapkan.

Pak guru gambar kami saja hari ini membawa gambar bertema ‘Hari Bumi’. Padahal kalau mau di runut dari awal tentunya tema di mulai lagi dari ‘Aku’. Bumi masuk dalam tema ‘Alam Semesta’. Tapi ya, itulah enaknya kalau sudah tidak lagi terikat oleh tema.




 “Bu, saya tidak boleh ikut main” seorang murid saya datang mengadu saat jam istirahat.

Tapi justru karena saya di geret ke tempat mainan perosotan berada akhirnya saya malah menyaksikan permainan ‘Tumpuk’ yang dulu saya juga yang memperkenalkannya pada anak-anak itu. Dan menyaksikan mereka duduk di perosotan bertumpuk-tumpuk begitu dengan canda tawanya itu menghasilkan foto ini.  



Hidup memang bagaikan menumpukkan segala macam bahan untuk tertawa, menangis, prihatin, cemas, takut, kecewa, puas atau marah.

Setiap hari ada saja hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang menjadikan tumpukan itu berwarna-warni.

Di antara tumpukan pada hari ini ada setumpuk yang sempat membuat saya kesal. Teteh yang kemarin siang tidak bisa kembali ke sekolah setelah menghadiri rapat di sekolah anaknya mengirimkan sms kepada saya untuk memberitahukan hal itu. Sayangnya sms masuk menjelang jam 12 siang yang tentunya saat itu saya sudah meninggalkan sekolah.

Saya mengira teteh juga mengirim sms yang sama itu atau malah mungkin sudah menelpon kepsek. Karena itu saya tidak menduga saya akan menemui muka cemberutnya di depan saya karena kepsek menegurnya pagi ini dan coba tebak apa jawaban teteh? Apalagi kalau bukan sms pemberitahuannya itu yang rupanya cuma dikirimkannya kepada saya. Jadi terciptalah kesan seakan salah sayalah karena tidak meneruskan pesan tsb kepada kepsek.

Weleh, ni orang, pikir saya kesal.

Kalau saya yang menjadi kepseknya masuk akal mengirim sms pemberitahuan itu hanya kepada saya. Tapi jangan menjadikan saya sebagai penyampai pesan. Memang betul kalau saya berhalangan datang ke sekolah saya pasti mengirim sms pemberitahuan kepada teteh dan wali kelas TK B tapi yang kepseklah orang pertama yang saya sms atau telpon. 

Lagi pula tujuan mengirim sms itu kepada saya apa supaya saya dan wali kelas yang membersihkan kelas-kelas kami? Pret! Betul kami memang saling membantu tapi tetap saja masing-masing harus tahu tugas dan kewajibannya. Tidak sembarangan bisa melempar beban pekerjaan kepada yang lain. Kemarin saja saya dan wali kelas TK B sudah membereskan sebagian besar pekerjaan teteh sehingga kalau dia datang, tugasnya hanya tinggal menyapu dan mengepel lantai serta mencuci baskom berikut lap tangan.

Jadi kok ya pagi ini di depan saya dia memasang muka cemberut dan berkata ketus saat menceritakan bagaimana dia di tegur kepsek. Bah!
_________________________________________________________________

I let the kids played ‘catch the dragon’s tail’ for few minutes after we rehearsed our play for the closing of school year in June.

I’m a bit nervous about this play. We never had it before & in this school what’s headmaster decides, wish and judge are ruled.

I’m so nervous that I dreamt about it last night. Lol.

Anyway, teaching theme is back to the early one starting this week as we’ve completed it all. I like it better as we’re no longer tied to the points on the theme. Our drawing teacher brought drawings with the theme ‘Earth Day’.  

In recess time one of my kids came to me “They don’t let me play with them” she said and dragged me to the sliding in the backyard small playground.

But it made me watched them played the pile game which invented and introduced by me to them. I was able to capture their happy faces on this photo.

The game however reminds me to the piles of events that bring sorrow, joy, satisfaction, disappointment, sadness and anger to our lives everyday.

One of the pile has upset me when school’s cleaning lady showed me an anger face and answered my question unnicely when she said headmaster asked her why she didn’t return to school after attending teacher-parents meeting in her son’s school yesterday.

She said she has texted me but the text got at my cellphone shortly before noon which meant we were all have left school. I didn’t know she only text me and so she hoped I informed headmaster.

It’s true that I always text her and B class teacher whenever I skipped work but I text and call headmaster first.

Now she gave the impression as if I had to be held responsible for failing to deliver her message to headmaster. Yeah, right! So I’m a message deliverer, eh?

Would she wish me and B class teacher to do her jobs too? So we help each other but that doesn’t mean it’s so easy for each of us to toss our own responsibility and work to others. It doesn’t work that way.

Infact we’ve helped her with her works so if she returned to school she only needed to sweep and mop the floor, wash the basin and towels.

So howcome she put an anger face to me this morning?

No comments:

Post a Comment