Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Saturday, September 14, 2013

Leadership Camp (8)

Good Speaker
Good Material
Good Presentation
Make You A Good Leader?

Pembicara Bagus
Materi Bagus
Penyampaian Bagus
Membuat Kamu Jadi Seorang Pemimpin Yang Baik?

“Kamu bisa ikut segala macam seminar tentang kepemimpinan, kamu bisa baca segala macam buku tentang kepemimpinan, kamu bisa belajar di sekolah tentang kepemimpinan.. tapi apa semua itu akan bikin kamu jadi seorang pemimpin yang baik?”


“You could participate in any kind leadership seminar, you could read any kind of books about leadership, you could take any major in leadership.. but would it all make you a good leader?”

2 minggu sudah lewat sejak Leadership Camp diadakan tapi bahkan sampai hari ini pun, kata-kata pembicara itu masih melekat di ingatan saya.

2 weeks have passed since Leadership Camp was held but the speaker’s words remain in my mind up to present day.

Ya, karena yang memainkan peranan sebagai seorang pemimpin bukanlah pembicara seminar, bukan pula penulis buku-buku tentang kepemimpinan atau dosen yang memberi kuliah tentang ilmu kepemimpinan.

Yes, because the one who plays the role as a leader is not the seminar’s speaker nor the leadership books’s writer, neither do the lecturer who lecture about leadership.

Pada akhirnya diri sendirilah yang menentukan bisa atau tidaknya menjadi seorang pemimpin.

At the end the ability to become a good leader lies on the the person him/herself.

Dan diri sendiri dipengaruhi lebih banyak bukan oleh hal-hal yang di dapat dari seminar, kuliah atau buku-buku tentang kepemimpinan.

And a person is mostly affected not by the things he/she gets from seminar, lecture or books about leadership.

Diri sendiri lebih banyak dipengaruhi dan dikendalikan oleh sifat-sifatnya.

A person is mostly affected and controlled by his/her characters.

Saya sudah bekerja di banyak tempat. Bekerja dengan berbagai macam manusia. Semua pengalaman itu membuat saya berkesimpulan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah manusia yang memang bawaan sifatnya baik.

I have worked in many places. Have worked with many kind of people. All those experiences brought me to a conclusion that a good leader is basically driven by his/her good characters.

Sifat manusia terbentuk oleh banyak faktor.

A person’s character is formed by many factors.

Faktor pertama dan terutama adalah keluarga.

First and main factor is family.

Seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga yang otoriter, kaku, tidak menerapkan demokrasi bisa dipastikan amat sangat cenderung menjadi seorang yang otoriter dan kaku. Bisa dibayangkan bagaimana gayanya seandainya dia mendapat jabatan yang menempatkannya sebagai atasan.


A child who is raised in an authoritative, stiff, no such thing of democracy in the house, would grow into a person having those things in his/her character. It wouldn’t be hard to tell how he/she rules when given position as superior.

Sebagai guru, saya bertemu dengan anak-anak periang, penakut, pengambek, pemarah, tabah, pemberani, penyabar, pemberang, pendiam, pengadu, pengalah, pencemburu, tidak pedulian, pemaaf, pendendam, murah hati, penuh perhitungan, pemalu, obsesif, penentang, minder, dominan, sensitif, rajin, pemalas, kritis, pesimis, humoris..

As a teacher, I have met children who are cheerful, fainthearted, moody, short-tempered, tough, daredevil, patient, bad-tempered, quiet, the informer, give-in, jealous, the care-less, forgiving, the grudging, generous, cheap, shy, obsessive, the opposition, the inferior, dominant, diligent, lazy, critical, pessimist, humorist..

Dan orang dewasa sama saja..

And it is no different with adults..

Saya punya pengalaman lucu. Saya bertemu dengan orang-orang dewasa yang suka mengadu.

I have funny experience. I met grown-ups who like to act as informant. When someone do them wrong, they go to other people and tell them about the wrong doing.

Di sisi lain, saya dan teman-teman saya masih suka bercanda seperti anak berusia 5 tahun.

In other side, my friends and I like to joke around as if we were just 5 years old.

Sebal menghadapi anak yang suka mengambek? Gimana kalau orang dewasa yang suka ngambek? Tidak boleh salah omong, salah bersikap.. anak dan orang itu langsung cemberut, ngamuk, marah seakan-akan akal sehatnya tidak jalan lagi.


Sick of dealing with bad tantrum child? How if an adult with tantrum? Once he/she found something unpleasant in our words or attitude.. the child and the adult frowned, enraged, furious as if common sense no longer working.

Cara seseorang memimpin ditentukan oleh sifat-sifatnya.

The way a person leads is determined by his or her characters.

No comments:

Post a Comment