Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, August 29, 2013

Mute

Tombol ‘mute’ ada di speaker, remote, hp dan komputer.

Mute button can be found in speakers, remotes, cellphones and computers.

Fungsinya untuk mematikan suara.

It is to turn off the sound.

“Susah banget ngomong sama itu anak. Setiap kali saya ngomong ke dia, langsung deh mute. Kayak dia ga denger apa pun” seorang teman saya mengeluh tentang anak remajanya.

“It is so hard to talk to that boy. Everytime I talk to him, he turns mute. It seems he hears nothing” one of my friend complained about her teenage son.

Tadinya saya hanya bersikap sebagai pendengar. Tapi setelah beberapa kali mendengar keluhan yang sama, akhirnya saya tidak tahan untuk tidak berkomentar.

At first I put myself just as a listener. But after hearing the same complain from time to time, I couldn’t hold myself not to comment.

“Kamu sudah instropeksi diri kamu sendiri?” tanya saya “waktu kamu ngomong ke dia, perhatikan tidak gimana cara bicara kamu ke dia? Nada suara kamu seperti apa? Bahasa tubuh kamu menyampaikan pesan apa?”

“Have you made self introspect?” I asked “when you spoke to him, did you notice the way you speak? What was your tone like? What kind of message did your body language give him?”

“Maksudnya?”

“How’s that?”

Hmm.. harus saya terangkan satu per satu dan pelan-pelan. Saya menggaruk-garuk kening saya. Harus mulai dari mana dulu ya?

Hmm.. I have to explain it one by one and not in a rush. I scratched my forehead. Where should I start?

“Cara kita bicara ke orang menentukan reaksi seperti apa yang akan mereka berikan.

“The way we talk to people determines the reaction they will give us”

“Kalau saya bicara ke kamu seperti seorang jenderal ke bawahannya, apa reaksi kamu?”


“If I talk to you like a general to his subordinate, how do you react?”

“Saya akan bersikap sebagai anak buahnya”

“I will react like a subordinate”

“Dan sikap seperti apakah itu?”

“And what kind of attitude would that be?”

“Sopan. Hormat. Patuh. Mungkin juga agak takut”

“Polite. Respectful. Obedience. Maybe a bit intimidated”

“Kalau begitu, ada rasa kedekatan emosional dengan orang itu? kamu akan curhat ke orang yang memberi kesan demikian?”

So, would you have emotional attachment with that person? Would you come to a person whom has give such impression to unburden yourself?”

“Ya, ga lah”

“No way”

Mari kita perhatikan sikap orang-orang di sekitar kita.

So let’s see how people around us behaves.

Ada yang bersikap seperti seorang jenderal, tuan, putri raja.

There are people who act like a general, a master, a princess.

Ketika mereka bicara, intinya adalah keinginan untuk di dengar dan dipatuhi karena merasa pendapat, pertimbangan, pemikiran, penilaian dan perasaannya lebih bisa di percaya, diandalkan dan dibenarkan.

When they speak, they basically want to be heard and obeyed because they feel that their opinion, consideration, mind, judgement and feelings are trustable, reliable and justified.

Karena itu mereka tidak berharap pendengarnya untuk menyanggah, mengoreksi apalagi menentang.

Therefore, they don’t expect their listener to disagree, correct nor opposed them.

Jarang ada yang memiliki kebesaran hati, kematangan jiwa dan kedewasaan untuk mau menerima, memikirkan dan mengikuti ketidaksetujuan, saran atau nasihat orang lain.

It is rare to have people like them to have big heart, fairness and maturity that make them willing to accept, consider and follow other people’s disagreements, suggestion or advice.

Saya telah bertemu dengan banyak orang seperti ini. Saya tidak mengatakan mereka adalah orang-orang jahat. Saya hanya menyayangkan kepribadian mereka yang seperti itu. Mereka akan menjadi orang-orang yang lebih baik seandainya saja mereka mau merubah pola pikir, pribadi dan prilakunya.

I have met people like that. I am not saying they are bad people. I just feel sorry for their personalities. They would make better people if only the change their mindset, personalities and attitude.

Mereka mungkin adalah orang-orang yang pintar, berhasil, beken, berkedudukan tinggi dan dikagumi orang, tapi mereka sudah pasti bukanlah orang-orang yang akan saya datangi untuk curhat.


They might be smart, successful, famous, hold important position and admired by people but they definitely are not the people I go turn to when I want to unburden my problems or feelings.

Karena sikap dan pribadi mereka sama sekali tidak membuat saya merasa nyaman.

Because their attitude and personalities don’t make me feel comfortable.

Kita mencari orang-orang yang tidak membuat kita merasa takut atau diremehkan.

We look for those who don’t make us feel scared or underestimated.

Kita berpaling pada orang-orang yang memiliki ketulusan murni.

We turn to those who have pure sincerity.

Kita berpaling kepada mereka yang memiliki rasa kasih yang lebih besar dari rasa egonya.

We turn to those who have love that is bigger than ego.

Saya bersikap baik dan ramah ketika saya bersosialisasi atau bekerja tapi jangan heran atau sirik kalau melihat saya bisa kelihatan sangat terbuka, santai dan memiliki kedekatan yang demikian erat dengan orang-orang tertentu.

I am nice and friendly when I am socializing or working but don’t be surprised or envy to see me can be open, at ease and have closeness with certain people.

Demikianlah juga jangan heran ketika melihat anak anda langsung jadi mute ketika anda bicara padanya.

Don’t be surprised when you see your son or daughter turns mute when you talk to him or her.

Jangan juga cepat-cepat mengambil kesimpulan bahwa dia membangkang atau berlaku tidak sopan kepada orang tuanya.

Don’t jump into premature conclusion that he or she is rebellious or disrespectful toward his or her parents.

Jangan bingung, kesal, iri atau menyalahkan anak ketika anda melihat dia memilih lebih suka mendengarkan atau bicara pada orang lain.

Don’t be confused, upset, jealous or blame your son or daughter when you see him or her would rather listen or talk to other people.

Saya saja sering mute kepada orang tua saya. Bukan karena saya tidak mencintai atau tidak membutuhkan mereka. Tidak juga karena mereka tidak mencintai atau memperhatikan mereka.

I myself have been having mute mode toward my parents. Not because I don’t love or need them. Neither because they don’t love or pay attention to me.

Tapi karena ketika saya sedang ingin bicara, saya melihat mereka terlalu capek, mengantuk, sibuk, sakit atau hal-hal lain yang mengalihkan perhatian mereka sehingga akhirnya saya pun mute.

It is because when I wanted to talk, I saw them too tired, sleepy, busy, sick or there were things that distracted their so it made me turn myself into mute mode.

Saya berpaling kepada orang lain yang saya tahu mencintai, memperhatikan dan yang terpenting adalah mau mendengarkan saya.

I turn to other people whom I know love and care for me. But most importantly is they listen to me.

Tapi kadang saya menjadi mute karena tidak ingin membuat cemas, takut, marah atau heboh orang tua.

But sometimes I turn myself mute because I don’t want to make my parents worry, afraid, angry or make a fuss.

Apa pun alasan seseorang menjadikan dirinya mute, hal itu berdampak tidak baik kepada dirinya sendiri dan kepada orang-orang lain.

Whatever the reason that makes someone muting him or herself, it brings bad impact on the person him or herself and to other people.

Orang tua saya baru tahu saya di tabrak motor setelah 3 hari peristiwa itu terjadi. Mereka juga baru tahu saya pergi ke Cirebon setelah saya kembali ke rumah.

My parents knew that I was hit by a motorcycle 3 days later. They knew I went to Cirebon after I got back home.

Bayangkanlah bagaimana kalau tiba-tiba anda tahu anak anda yang masih remaja diketahui hamil, memakai narkoba atau ditemukan tewas bunuh diri?


Imagine how would it be if you knew your teenage daughter were pregnant, used drugs or committed suicide.

Anda tidak tahu apa yang membuat anak anda menjadi seperti itu. Tidak pernah anda mendengar anak itu bicara tentang masalahnya dan karena semua kelihatannya baik-baik saja maka anda berkesimpulan segalanya memang baik.

You had no idea what made your son or daughter got into that kind of trouble. You never heard him or her talked about his or her problem and since everything looked okay, it made you assumed things were fine.

Hal seperti ini tidak hanya berlaku antara orang tua dengan anak.

It does not happen only in parents-children relationship.

Ketika saya berhenti bekerja sebagai guru TK, kepala sekolah dari taman kanak-kanak itu sangat kaget.

When I resigned from my post as a kindergarten teacher, the headmaster of that kindergarten was shocked.

Dia mengabaikan hal-hal yang pernah saya katakan kepadanya yang sebetulnya membuat dia harus mawas diri bahwa saya menemukan hal-hal yang tidak saya sukai atau setujui dengan caranya sebagai atasan, rekan sesama guru dan sebagai seorang pribadi.

She ignored the things I had told her, things that should have alarmed her that I had found things that I disliked or disapproved about her attitude as a superior, a fellow teacher and as a character.

Karena itu saya mengambil sikap mute yang berakhir dengan pengunduran diri saya.

I, thus, turned myself in mute mode that ended with my resignation.

Reaksinya setelah menerima pengunduran diri saya adalah dengan mengatai saya egois dan bahwa saya tidak akan betah bekerja di tempat baru itu.

Her reaction was to call me selfish and told me that I wouldn’t stay long in that new workplace.

Sikap mute memang tidak baik dan kadang menghasilkan hal-hal yang tidak baik.

Mute is not a good attitude and sometimes bring forth bad outcome.

Tapi pada saat atau situasi tertentu memang lebih baik bersikap mute. Misalnya untuk menghindari pertengkaran atau untuk mendinginkan hati.

But in other time or in certain situation, it is definitely better to mute. To avoid quarrel for example or to cool down.

Apa pun penyebab atau alasannya, sikap mute (diam atau tutup mulut) tidak boleh diabaikan.

Whatever the cause or reason, mute attitude is not a thing to be ignored.

Bila anda tahu anda telah bersikap menyebalkan atau memiliki kebiasaan atau sifat sulit dan anda melihat orang bereaksi mute terhadap semua itu, jangan mengabaikan reaksi orang.

If you knew that you have been acting like an asshole or having annoying habit or difficult character and you saw people show mute reaction to you, don’t ignore their reaction.

Di awal hubungan kami, Andre itu minta ampun cemburuan dan posesifnya. Reaksi saya adalah marah. Dan semuanya membawa kami pada pertengkaran demi pertengkaran. Capek dengan semua itu membuat saya mengambil sikap mute tapi di titik tertentu akhirnya saya mengatakan pada Andre bahwa saya tidak tahan lagi dan tidak mau melanjutkan hubungan kami.

In the beginning of our relationship, Andre was a very jealous and possessive man. I reacted in anger which led us to one quarrel after another. Tired with those things made me turned mute but in one point I told him I couldn’t stand it anymore and wanted to break up.

Berbeda dengan reaksi negatif kepala sekolah dari taman kanak-kanak itu terhadap pengunduran diri saya, Andre melakukan instropeksi diri dan hubungan kami pun berlanjut lagi sekali pun bentuknya menjadi open relationship (hubungan tanpa ikatan) atas permintaan saya.

Unlike the headmaster’s negative reaction toward my resignation, Andre made self introspect and our relationship continued though in the form of open relationship under my request.

Ingatlah bahwa seringkali orang bersikap mute karena terpaksa.

Remember that most of the time people turn into mute mode because they are forced to react like that.

No comments:

Post a Comment