Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, August 7, 2013

After You Left

Waktu 2 bulan cepat benar lewatnya dan Andre kembali ke negerinya kemarin.

2 months passed by so fast and yesterday Andre returned to his country.

“Saya balik lagi September atau paling lambat Oktober” dia meyakinkan saya.

“I will return in September or October by latest” he ensured me.

“Ok” saya tidak terlalu memperhatikannya karena hampir tergencet oleh serombongan orang yang lewat di belakang kami dengan membawa barang bawaan yang luar biasa banyaknya.

“Okay” I wasn’t paying attention to him because I was nearly pressed by a group of people bringing lots of trunk that passed behind us.

Bandara penuh dengan orang yang mau mudik menjelang Lebaran. Saya kira terminal keberangkatan ke luar negeri tidak penuh. Ternyata ramai juga. Bikin pusing.

The airport was filled with lots of people who were going back to their hometown prior to Lebaran day, an annual moslemic festive day. I thought it the international departure terminal wouldn’t be crowded but I was wrong. It gave me headache.

“Sampaikan salam saya ke Mary” kata saya sebelum kami berpisah “dan peluk cium saya buat Josh”

“Send my regards to Mary” I told him before we splitted “and hugs and kisses for Josh”

“Pasti” Andre memeluk saya seakan tidak mau melepaskan. Kami berciuman sekali lagi.

“I will” Andre hugged me as if he didn’t want to let go. We kissed one more time.

Baru di perjalanan pulang saya merasa kekosongan merayap mengisi hati saya. Begini ini yang tidak saya sukai dari hubungan kami.

I felt emptiness crept in my heart on the way home. This is what I dislike about our relationship.

Saya sengaja mendengarkan lagu-lagu berirama cepat lewat earphone. Lagu-lagu seperti Yeah milik Asher, Let’s Dance - Vanessa Hudgens, We Are Young - Fun bisa membangkitkan semangat dan menghibur hati. Lumayanlah..

I listened to some dance music through through my earphone. Songs such as Yeah milik Asher, Let’s Dance - Vanessa Hudgens, We Are Young - Fun could lift my spirit up and kind a cheered me up as well. They did the trick..


Tapi lagu selincah apa pun yang ada di dunia ini tidak akan bisa menghilangkan kenyataan bahwa kehadiran Andre tidak terlalu baik untuk kemandirian emosi saya.

But no dance music in this world can delete the fact that Andre’s presence is not bringing good impact on my emotional independence.

Kemandirian emosi lebih sulit untuk di bentuk dibandingkan dengan kemandirian fisik.

Emotional independence is hard to form than physical independence.

Sekali pun Andre hanya 5 tahun lebih tua dari saya tapi penampilan dan kepribadiannya membuat seakan-akan kami berbeda umur 20 tahun.

Eventhough Andre is just 5 years older than me but his appearance and personality have made it look as if our ages are 20 years apart.

Ini karena dia kelihatan seperti orang yang sudah berusia 50an sementara saya justru sering di kira baru berumur 30an. Padahal aslinya umur saya sudah 42, lho.. hehe.

It is because he looks like somebody who is in his 50s while people oftenly thought I were in my 30s. Well, I am 42.. lol.

Buat saya, tidak masalah Andre kelihatan lebih tua dari umurnya.

For me, it is not a problem that Andre looks older than his age.

Saya tidak merasa terganggu melihat dia dengan kacamata bacanya yang modelnya kuno seperti yang disukai oleh orang tua. Saya sering diam-diam menatapnya ketika dia sedang membaca dan menyukai apa yang saya lihat karena penampilannya itu membuatnya seperti seorang ayah, hal yang membuat saya merasa aman dan nyaman berada didekatnya.

It doesn’t bother me to see him with his old fashioned reading glasses that usually wear by elderly people. I quietly stare at him when he was reading and I like what I see because he represents fatherly figure, the thing that makes me feel safe and comfortable being around him.

Saya tidak memperdulikan uban dirambut, jenggot atau kumisnya. Kami berdua sama-sama beruban sebelum waktunya. Hehe.

I don’t care about the grey hair on his hair, beard or mustache. We both have our hair turn grey prematurely. Lol.

Dari dulu saya lebih suka dengan orang-orang yang jauh lebih tua.

I have always prefer to be with older people.

Bukan berarti saya tidak suka dengan mereka yang sebaya dengan saya atau yang lebih muda. Bersama dengan mereka berarti mendapatkan semangat, keceriaan, spontanitas dan selera yang sama.

It doesn’t mean that I dislike being with my own peers or younger ones. Being with them means getting the same spirit, excitement, spontaneity and taste.

Tapi orang-orang yang lebih tua memiliki kelebihan. Mereka telah melihat banyak, mengalami banyak hal dan semua itu mengokohkan kepribadian mereka, menstabilkan emosi mereka serta mereka seperti memiliki naluri untuk mengayomi dan melindungi yang lebih muda. Dengan catatan, tidak semua orang yang lebih tua memiliki kwalitas seperti ini.

But the older people have other things that make them stood out the younger ones. They have seen much and experienced many things that all have strengthened their personalities, stabilized their emotion and making them seem to have this instinct to guide and stand for those who are younger than them. However, for the record, not all of them have these qualities.

Sifat Andre kebetulan juga membuatnya seakan 20 tahun lebih tua dan itulah yang membuat saya merasa menjadi terlalu bergantung secara emosi kepadanya. Akibatnya setelah dia kembali ke negerinya, saya membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk mengembalikan kemandirian emosi saya.

Andre’s personality is also making it feels as if he were 20 years older and it is exactly what makes me depending on him emotionally. The result is after he left to his country, I need 1-2 weeks to restore my emotional independency.

No comments:

Post a Comment