Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Friday, July 26, 2013

Nick Vujicic

Aneh dan lucu juga kalau baru pada bulan Juni tahun ini saya tahu tentang keberadaan orang luar biasa ini.

It is strange and funny that I just knew about existence of this remarkable person in June.

Kalau bukan karena teman di facebook yang menemukan Nick di youtube dan menaruh di wall-nya, mungkin sampai kapan pun saya tidak akan pernah tahu apa-apa tentang dirinya.

If it was not because of a facebook friend who found Nick in youtube and shared it on her facebook wall, I probably would know nothing about him.

Padahal Nick sudah berkeliling ke berbagai negara, bahkan pernah sampai ke Indonesia pada tahun 2006. Tapi bisa-bisanya saya sama sekali tidak pernah tahu tentang dirinya.

The fact is Nick has traveled to many countries, including to Indonesia in 2006. That is strange that I heard or know nothing about it.

Setelah film The Impossible dan The Pursuit of Happyness yang saya jadikan sebagai pembangkit dan pendorong semangat, Nick Vujicic adalah pemberi semangat yang terbesar.

After making the movies The Impossible and The Pursuit of Happyness as my spirit lifter, Nick Vujicic is the biggest life motivator.


Bukan itu saja, saya bahkan ingin supaya semua orang tahu tentang Nick.

Not just that, I even want everyone to know about Nick.

Bukan karena saya sedang mempromosikan dia. Hehe. Tapi karena saya mengaguminya.

Not because I am promoting him. Lol. But it is because I admire him.

Ada banyak orang-orang yang bisa memberikan inspirasi kepada sesamanya. Saya telah membaca dan menonton cerita tentang orang-orang ini. Saya mengagumi mereka juga tapi saya merasa lebih bisa merefleksikan Nick dengan diri saya.

There are many inspiring people. I have read and seen their stories. I admire them too but I feel I can relate myself more to Nick.

Ini karena Nick adalah orang luar biasa yang biasa-biasa saja. Mengerti maksud saya?

This is because Nick is an extraordinary person who is an ordinary one. Do you know what I mean?

Nick bukan seorang atlit, bukan ilmuwan, bukan seniman, bukan politisi, bukan pengusaha, bukan seorang yang punya segudang prestasi atau amat sangat jenius. Beda dengan rata-rata kisah orang-orang dengan keterbatasan fisik atau mental yang kemudian menjadi berprestasi di bidang olah raga, seni, pendidikan, bisnis, politik atau bidang lainnya. Dia bukanlah seorang berbakat ganda. 

Nick is not an athlete, not a scientist, not an artist, not a politician, not a businessman, he is not a person with lots of achievements or a genius. So it is different with most people with handicapped who usually shone in sports, art, education, business, politics or other field.  He is not a multi talented person.

Tapi ketika dia bicara tentang dirinya, tentang hal-hal yang pernah dirasakannya dan dipikirkannya dan ketika di usia 8 tahun dia merasa ingin mati saja karena tidak tahu apakah kelak dia bisa mendapatkan pekerjaan, bisa punya istri dan anak, bukankah semua itu ada dalam rasa dan pikiran semua manusia?

But when he speaks about himself, about the things he felt or thought and when at the age of 8 he thought he wanted to die because he did not know if he could get a job, if he could have a wife and children, don’t we all have the same thoughts?


Karena siapa yang tidak pernah merasakan kecemasan, ketakutan, kemarahan, keputusasaan, kebencian dan keraguan?

Because who never feels worry, scared, angry, despair, hatred and doubt?

Melawan semua itu saja sudah terasa sangat berat dan susah bagi kita yang bertubuh sehat, dengan anggota tubuh lengkap, punya gelar sarjana, pekerjaan, pasangan, anak, harta, jadi bagaimana rasanya kalau harus melawan seluruh emosi negatif itu bila kita adalah Nick.

Fighting those things are not easy for us who have healthy bodies, not handicapped, have college or university degree, jobs, spouse, children, wealth, so imagine how would it feel to fight those negative emotions or thoughts if we were Nick.

Kekurangan, kelemahan, kesusahan dan penderitaan kita akan terasa sangat kecil dan ringan kalau kita melihat Nick.

Our shortages, limitances, hardships and misery will feel so small and light if we see Nick.

Saya mengalami banyak hal dalam satu tahun terakhir ini. Lebih banyak dan lebih berat dari yang pernah saya alami di tahun-tahun sebelumnya. Dan saya bukanlah seorang yang terlahir dengan memiliki kepribadian optimis, tahan banting, pemaaf, penyabar serta berkepercayaan diri tinggi.

I have been through a lot in the past year. More and harder than what I have been through in the previous years. And I am not born with an optimistic personality nor do I have natural self resilient, forgiving, patient or have high self confidence.

Perjuangan saya adalah perjuangan ganda karena tidak hanya harus menghadapi dan melawan fisik, keuangan, orang tua yang sakit, tapi juga ketakutan, kecemasan, kekecewaan, kemarahan, ketidaksabaran dan kekesalan.

I am having fights against physic, financial, ill parents and also fear, worries, disappointment, anger, impatience and upsetness.

Kepribadian saya yang tertutup membuat saya lebih banyak diam dan menyimpan semua konflik batin itu. Saya baru mau membagikannya kalau saya merasa saya telah berhasil mengatasinya sehingga orang yang mendengar tidak jadi gerah dan sebal karena isi pembicaraan saya hanya tentang keluhan dan gerutuan tentang masalah atau kesusahan saya. 

Being a reserved person makes me prefer to be quiet and keep those soul conflicts inside. I only share it after I feel I have overcame it so I don’t bored people with my conversation that only about grumbling over my problems or hardship.

Saya ingin ketika orang mendengar saya bicara, mereka mendengar bagaimana kesusahan dan kepahitan itu tidak mengalahkan saya. Akan lebih berguna bagi mereka untuk mengetahui bagaimana perjuangan saya mengatasi semua itu dari pada bila saya mendatangi mereka dengan muka muram, air mata bercucuran atau pembicaraan yang isinya keluhan melulu. 

I want that when I speak, people hear me talking how I did not and do not let hardship and bitterness defeat me. It is much more benefit them to know about my struggle to overcome those things than to see me appear before them with sad face, tears came down my cheek or hear me grumbling endlessly.

Kita harus malu kalau karena perkara kecil, masalah sepele, kesalahpahaman ringan sudah membuat kita menyerah, mengamuk, tersinggung, ngambek, mengadu kemana-mana atau kehilangan semangat hidup.

We should be ashamed if small incident, minor problem, tiny misunderstanding can make us give up, enraged, offended, upset, running to get backups from other people or lose the spirit.

Kalau yang melakukan ini adalah anak berusia 5 tahun atau 15 tahun, yah, saya masih bisa memakluminya. Tapi dalam kehidupan setelah tidak lagi mengajar di taman kanak-kanak, saya sangat malu untuk mengatakan bahwa saya menemui banyak orang dewasa yang kelakuannya sama saja dengan anak usia antara 5-15 tahun.

If a 5 or 15 year olds do this, well, I can understand. But life after not teaching in kindergarten has brought me to meet adults whom I am so ashame to see them behave no difference with 5-15 year olds.

Berhentilah menjadi cengeng.

Stop being such a baby.


Tontonlah film The Impossible dan The Pursuit of Happyness serta lihat rekaman tentang Nick Vujicic. Hal-hal yang mereka alami mengajarkan kepada kita tentang ketabahan, semangat dan kedewasaan.

Go and watch the movies The Impossible and The Pursuit of Happyness, see also the footages about Nick Vujific on youtube. The things they have been through teach us about big heart, spirit and maturity.

No comments:

Post a Comment