Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Friday, February 6, 2015

Bible Museum

Hari Selasa (2/2) saya dan dua orang teman pergi mengunjungi Museum Alkitab di Salemba, Jakarta.


Two friends and I went to Bible Museum on Tuesday (Feb 2nd), the place is located in Salemba, Jakarta.

Dari Bogor kami naik kereta api, turun di stasiun Tebet, Jakarta. Perjalanan bisa dilanjutkan dengan naik bis Metromini ke terminal Kampung Melayu lalu dengan Mikrolet yang ke arah Senen karena mikrolet itu melewati jalan Salemba.

We took the train from Bogor and got off at Tebet train station in Jakarta. We could take Metromini bus to Kampung Melayu bus terminal and from there took Mikrolet to Senen bus terminal because it passes Salemba street.

Tapi karena teman saya sudah lama ingin sekali naik bajaj, ya kami pun akhirnya naik bajaj dari seberang stasiun Tebet.


But since my friend has been wanting to ride bajaj, well, we took bajaj from across Tebet train station.


Museum Alkitab berada di lantai dua di gedung Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Dan gedung LAI berseberangan dengan rumah sakit Saint Carolus.


TheBible Museum is taken place at second floor on Indonesian Bible Society (LAI) building. And LAI building is across Saint Carolus hospital.

Museumnya hanya menempati satu lantai dan walau pun koleksinya kurang banyak tapi lumayan bisa memberikan informasi tentang benda-benda yang sebelumnya hanya kami baca dalam Alkitab.


The museum occupied only one floor and though its collection is not much but at least it gives us information about the things that we only read in the bible.

at the entrance


Lalu ada juga alkitab dalam berbagai bahasa asing sampai bahasa daerah dan bahkan ada alkitab yang tertulis dalam aksara Jawa kuno.

Bibles written in Dutch

Bibles written in Javanese character
Bibles written in various Indonesian dialect

There are also bibles written in various languages from foreign languages to Indonesian dialects and there is even one written in Javanese ancient characters.

Alkitab dalam ukuran dari yang terbesar sampai terkecil juga ada.




They have biggest and smallest bible too. 

Ada miniatur Bahtera Nuh, Kemah Suci dan beberapa diorama.



There are Noah Ark, Meeting Tent miniature and several dioramas.

The Tent of Meeting

Herod's temple


Berbagai benda dan rempah-rempah yang sering disebut di alkitab ada di museum ini.

The things and spices mentioned in the bible are among the museum's collection.



fig tree
Yang menarik juga ternyata ada di lantai tiga ada pohon papyrus yang kulitnya dijadikan kertas, pohon ara, kurma, zaitun dan juga pohon mahkota duri.

papyrus tree
date palm tree
Interestingly there are papyrus plant, the paper in the bible era was made from papyrus husk, fig tree, date palm tree, olive tree and crown thorns plant.


Di lantai tiga itu juga terdapat perpustakaan.


There is a library on that third floor.

Ada juga ruangan khusus untuk anak-anak.


There is also a room special designed for children.

Semuanya tertata rapi, sederhana tapi memberikan kesan nyaman, bersih dan para staffnya ramah. Seandainya saja kami datang pagi, saya mau berlama-lama disana.


Everything is well arranged, simple but cozy, clean and the staff are friendly. If only we got there in the morning, I would definitely love to stay longer.

Sayang hari semakin sore dan kami belum makan siang sehingga kami tidak bisa berlama-lama berada disana.

Unfortunately it was late in the afternoon and we haven’t had lunch so we couldn’t stay long.

Setelah makan siang, kami kembali ke stasiun Tebet dan sementara dua teman saya meneruskan perjalanan ke Kota Tua, saya yang sudah kelelahan memilih untuk pulang ke Bogor.


After had late lunch we went to Tebet train station and while my two friends went to Old Jakarta town, I was too tired to join them and so I decided to get back to Bogor.

Jalan-jalan kami hari itu terhitung murah meriah.

Our trip is considered affordable.

Tiket kereta api dari Bogor ke Tebet hanya Rp.3000 untuk sekali jalan. Mikrolet dari depan KFC sampai ke terminal Kampung Melayu Rp.4000/orang, mikrolet dari terminal Kampung Melayu ke stasiun Tebet Rp.3000/orang. Yang mahal adalah bajaj yang mematok harga Rp.30.000 dari seberang stasiun Tebet sampai ke depan gedung LAI. Dan tentu saja ongkos makan kami di KFC.

The train from Bogor to Tebet cost us Rp.3000 per pax. Mikrolet vehicle from KFC to Kampung Melayu bus terminal cost us Rp.4000 per pax. The fare for Mikrolet from Kampung Melayu to Tebet train station is Rp.3000 per pax. The most expensive that cost us is for the bajaj that we took from across Tebet train station to LAI building, Rp.30,000 and our lunch at KFC is costly too.

No comments:

Post a Comment