Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, February 22, 2015

I Give You My Heart..

Duduk dilantai, di antara karton, kertas kado, potongan-potongan kertas, tangan dan mata yang mulai pegal karena selama lebih dari dua jam hampir tanpa berhenti menggunting-menempel-menggunting kertas-kertas itu, otak saya berputar dan potongan demi potongan peristiwa melintas..


Sitting on the floor, in between the cardboard, gift papers, shreds of papers, while the hand and eyes were exhausted for having cutting-patching-cutting those papers, my mind wandered and pieces of events came to me..

Cinta cinta cinta..

Love love love..

Karena itu kuberikan hatiku padamu.. cieee, puitis banget..

So I give you my heart.. man, it’s so poetic..

Cinta adalah hal yang aneh karena tidak ada manusia yang tidak memiliki hasrat untuk menyayangi dan untuk disayangi.

Love is a strange thing because there is not any living human who doesn’t have the desire to love and to be loved.

Tapi kenyataannya adalah kita sering menodai cinta itu karena hal-hal seperti ini..

But the thing is we often stained that love with these things..

          ♥  ♥  ♥  ♥  ♥

Saya menyakitimu dengan kata-kata saya.

I hurt you with my words.

Disengaja atau tidak, kata-kata kita kadang menyakiti hati orang yang kita sayangi, yang kita pedulikan dan yang dekat dengan kita.

Intentionally or unintentionally our words sometimes hurt the heart of our loved ones, those who we care and close to us.

Seorang teman saya belum lama ini sampai jatuh sakit karena stress. Stress yang bukan disebabkan oleh proyek yang sedang dikerjakannya.

Just recently a friend of mine got sick out of stress. Not the stress brought by the project she is working on.

Stress ini disebabkan oleh kata-kata yang diucapkan oleh seorang senior kami.

This stress was caused by the words spoken by one of our seniors.

Masalahnya sebenarnya tidak terlalu rumit kalau saja dari awal sudah dijabarkan dengan jelas persepsi apa yang ada di dalam benak masing-masing.

The problem is actually not too complex if only each of them have talked about their perceptions.

Akhirnya yang terjadi adalah yang satu berjalan mengikuti persepsinya sementara pihak yang lain jadi uring-uringan tidak karuan karena merasa kinerja pihak pertama tidak mengikuti persepsinya.

What happened was this, one carried on under her perception while other party became extremely furious for thinking it was not done according to her perception.

Hal seperti ini umum terjadi dalam hubungan antar manusia.

in time, your weakness will cut off your heart

This thing is commonly happen in human inter-relationship.

Yang menjadikannya luar biasa adalah kata-kata yang diucapkan oleh pihak yang uring-uringan.

What made it became extra ordinary is the words spoken by the furious party.

Saya tidak mengatakan beliau adalah orang yang jahat. Saya sudah mengenalnya selama hampir empat tahun dan saya tahu hatinya tidak jahat. Hanya saja, ketika sedang uring-uringan, kata-kata yang diucapkannya hampir selalu membuat orang tersakiti.

I am not saying she is a bad person. I have known her for nearly four years and I knew she does not have an evil heart. It is just that when she is furious, her words are oftenly hurt people.

Kenapa bisa demikian? Karena beliau cenderung untuk melihat dari sisi pandangnya, mengikuti pengertiannya. Itu titik kelemahannya.

How’s that? Because she tends to see things from her perspective and understanding. That is her weakness point.

Kata-katanya pun sering tanpa disaring lagi.

Her words are unfiltered.

Seorang rekan saya mengatakan, sekalipun kata-kata beliau menyampaikan pesan yang baik tapi karena kata-katanya yang tanpa disaring itu membuat orang menjadi marah, tersinggung atau sakit hati sehingga akhirnya pesan yang baik itu tidak sampai ke tujuannya, justru yang terjadi adalah menciptakan masalah baru.

My colleague said, though her words contained good message but her unfiltered words have upset, offended and hurt people that at the end the good message didn’t reach its purpose, what happen is a new problem has just being created.

Beberapa hari lalu beliau sempat curhat ketika menelpon saya. Mungkin karena emosinya sudah reda atau karena ada rasa tidak enak setelah mengetahui teman saya jatuh sakit lumayan parah karena stress, beliau bicara dengan lebih menunjukkan pengertian layaknya seorang ibu, lebih lembut.

Few days ago she unburdened while she was on the phone with me. Whether it was because her emotion has calmed down or for feeling uneasy once she knew my friend fell sick out of stress, she showed understanding when she spoke, like a mother, more gently.

Aduhhhhhh… pikir saya antara merasa ironi dan penyesalan. Seandainya dari awal beliau bisa seperti ini, bicara dengan kata-kata ini dan dengan cara begini, saya yakin teman saya tidak akan perlu sampai tersinggung dan sakit hati sampai jadi stress dan akhirnya jatuh sakit.

Geeeezzzz… I thought in between the irony and regret. If only she spoke like this from the first place, using these words and talked in this way,  I am sure my friend wouldn’t have to get offended and hurt, it created a stress which made her ill.

Kita tidak bisa berharap bisa menjadi orang yang selalu sabar, lembut, penuh pengertian dan selalu memberi dukungan sehingga kadang atau sering, kita menyakiti orang-orang disekitar kita, orang-orang yang kita sayangi atau yang menyayangi kita.

We can’t expect ourselves to become people who are always patient, gentle, full of understanding and supportive so sometimes or often, we hurt people around us, those who we love or love us.

Apakah selamanya harus terjadi demikian?

Is it always have to be that way?

Ya, jangan dong. Kalau sesekali, itu masuk akal. Kadang kita lepas kendali. Tapi jangan terus menerus terjadi hingga akhirnya orang tidak betah berada dekat dengan kita, tidak tahan bergaul dengan kita (kalau pun bertahan karena tidak ada pilihan atau karena sandiwara) atau yang terparah adalah kita membuat orang memusuhi kita.

No, don’t. it is understandable if it happens occasionally. Sometimes we lost self-control. But don’t make it into a continuously thing that people can’t stand around us, can’t have anything to do with us (if they still around that’s probably because either they have no choice or the act of pretentious) or the worse is we create enemies.

Karena itu kata-kata yang ada dalam pikiran sebaiknya diwaspadai. Kalau di dalam pikiran saja, kata-kata itu kedengarannya saja sudah tidak enak, lebih baik mereka tetap tinggal diam dalam pikiran.

It is why the words in the mind should be guarded closely. If they sound awful in the mind, they better stay in the mind.

Kalau pun memang harus diucapkan juga, saringlah dulu supaya pesan yang baik yang akan disampaikan tidak hilang ditelan oleh kemarahan dari pihak yang mendengar kata-kata itu.

If those words have to be spoken, filtered them so the good message will not be chewed by anger from the party whom heard them.

No comments:

Post a Comment