Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, May 21, 2014

Happy Birthday

Ulang tahun saya baru saja lewat.

I just had my birthday.

Tidak ada pesta. Tidak ada perayaan. Bahkan tidak ada kue.


There was no party. No celebration. Not even a cake.

Yang saya dapatkan adalah berbagai hal terjadi dari yang lucu sampai yang membuat senewen.

What I’ve got is many things from funny ones to the most driven-me-crazy stuff.

Paginya…

In the morning..

“Keke, selamat ulang tahun ya!” teman saya langsung mengembangkan kedua tangannya lebar-lebar begitu melihat saya memasuki gerbang kantor. Cup, cup.. dia langsung memeluk dan cipika cipiki.


“Keke, happy birthday!” a friend flung her open arms toward me once I entered the office gate. Smooch, smooch.. she hugged and kissed my cheeks.

Waduh… saya tertawa jadinya.. pagi itu saya terlambat sampai di kantor. Hari Minggu biasanya jam 6.30 pagi saya sudah sampai tapi hari itu sudah jam 6.45. Alangkah menyenangkannya sampai di kantor dan di sambut dengan senyum cerah, jabatan hangat, pelukan erat dan ciuman mesra dari seorang teman. Hati saya terhibur..

Oh oh… it gave me the laugh.. I was a bit late arriving at work. I usually got at 6.30 am but that morning I’ve got there at 6.45 am. It was so nice to get at the office and met a friend who greeted me with bright smile, gave warm handshake, tight hug and nice kiss. It made my day..

Bahkan seorang ibu yang ada disitu pun ikut menyalami dan mencium kedua pipi saya sambil berkata “Oh, ini yang namanya Keke.. saya sudah sering dengar namanya tapi tidak tahu yang mana orangnya”

A lady who was there shook my hand and kissed my cheeks too as she said “So, this is Keke.. I have heard your name being spoken by people without knowing which one was her”

Saya cuma nyengir saja sambil mengucapkan terima kasih..

I just grinned as I thanked her..

Sebetulnya saya sudah harus bisa memperkirakan ketika saya mencantumkan nama saya di daftar nama orang yang berulang-tahun pada tanggal tersebut maka akan terjadi sedikit kehebohan di tempat kerja.

I should have known it better that people would swarm me with that kind of response when I put my name in the list of people whose birthday fell on that day.

Saya tipe orang yang sebetulnya tidak terlalu suka jadi pusat perhatian. Tapi dalam sepuluh tahun terakhir ini posisi saya dalam pekerjaan menjadikan saya sebagai orang yang dikenal oleh banyak orang.

I am not the type of person who likes to be in the spotlight. But in the past ten years my work has put me exactly in that spot.

Dan saya menaruhkan nama saya dalam daftar itu bukan karena ingin menjadi perhatian orang. Satu dari sekian banyak tugas rutin saya adalah membuat daftar itu so saya bisa saja mengeluarkan nama saya. Tapi rasanya tidak fair kalau nama orang lain saya taruh dalam daftar itu tapi nama saya tidak.


And I put my name in that list not because I wanted to get lots of attention. It is one of routine task at work to make birthday list so I could take off my name from it. But it didn’t feel fair if I put people’s name on it but not my name.

“Keke, happy birthday!” bagaikan angin ribut, senior saya masuk ke ruangan saya dengan muka berseri, tersenyum lebar dan suara yang lantang lalu langsung menyalami saya.

“Keke, happy birthday!” my senior stormed into my room with a bright face, broad smile and loud voice greeted me as he then shook my hand.

Aduh mak, malunya saya.. soalnya sontak enam orang ibu yang sedang berada diruangan saya langsung diam semua dan keheranan memandang kami.

Oh great, I was so embarrassed.. six ladies who were in the room went silent and stared at us with big question mark above their heads.

“Ulang tahun siapa?” tanya seorang dari mereka.

“Whose birthday?” asked one of them.

“Keke!” seru senior saya dengan semangat seperti sedang mengumumkan pemenang pertandingan sepak bola liga piala dunia.

“Keke!” exclaimed my senior excitedly as if he were announcing the winner of worldcup soccer championship.

Yahhh… si bapak… jadi pada tahu kan..  Saya nyengir salah tingkah ketika ibu-ibu itu langsung menghampiri saya, menyalami dan.. cipika cipiki lagi dehhh…

Geezzz.. sir… now they all knew..  I grinned awkwardly when the ladies came to me and shook my hand and.. yep, another kisses on both of cheeks again..

“Mau didoain apa buat ulang tahun kamu, Ke?” tanya mereka.

“Do you have anything you want us to pray for you on your birthday?” they asked me.

“Apa saja deh, terserah yang mau mendoakan” itu jawaban diplomatis saya. Agak sulit bagi saya untuk menyembunyikan rasa enggan saya untuk didoakan.

“Well, whatever you want to pray for me is okay with me” that was my diplomatic answer. It was hard for me to hide my reluctance when somebody wants to pray for me.

Maaf ibu-ibu, sudah dua tahun saya berhenti berdoa dan baru kurang dari dua bulan ini saya mulai berdoa lagi tapi itu cuma sekali sehari dan sangat pendek. Buat orang tua saya, itu sudah kemajuan. Buat saya, itu tanda saya masih belum bisa sepenuhnya kembali pada kepercayaan saya.

Sorry ladies, I have not prayed for two years and it is just less than two months that I start to pray again though it is just once a day and so very short one. It is a progress in my parents view. For me, it is the sign I have not regained my faith completely.

Baru saja saya menghela napas lega karena ibu-ibu itu tidak lagi memperhatikan saya ketika..

I just sighed my relief after those ladies didn’t put their attention on me when..

“Ke, satu lagu ga ada di folder lho” bisik seorang.

“Keke, one song is not in the folder” somebody whispered to me.

“Hah! Masa?” saya langsung mengecek daftar lagu yang saya siapkan untuk ditampilkan dengan LCD. Haduh.. betul.. satu lagu lolos dan gilanya lagi masih dalam bentuk hasil scan, belum dalam file powerpoint. Saya harus merubahnya menjadi file photoshop sebelum bisa dijadikan file powerpoint tapi waktu sudah tinggal 10 menit lagi..

original file

the song after made into powerpoint file

“What! Really?” I checked the song list I have put in a folder to be showed on LCD screen. Oh no.. I have missed one song and it was in the form of scanned file. Not already in powerpoint file. I had to make it into photoshop file before made it into powerpoint file but there was only 10 minutes left..

Saya mulai senewen. Untung dalam keadaan kritis itu, teman saya yang tadi pagi menyambut saya di depan gerbang kantor masuk ke ruangan saya. Hari itu dia yang akan menjadi MC.

I was started to feel nervous. Lucky in that critical moment, a friend who greeted me at the office gate came to my room. She was the MC on that day.

Saya menerangkan situasinya dan kami berdua sedang mencari jalan keluarnya ketika seorang senior saya masuk.

I explained the situation and when we both were trying to find a solution, a senior came into the room.

“Keke, happy birthday” dia menyalami saya “Mau didoain apa?”

“Happy birthday Keke!” she shook my hand “What would you like me to pray for you on your birthday?”

Saya menyalaminya tapi pikiran saya masih sepenuhnya pada satu lagu itu.

I shook hands with her but my mind was completely at that one particular song.

Ketika ibadah sudah mulai.. saya menghenyakkan diri di kursi saya. Ruangan saya sepi. Ah.. akhirnya..

When the service began.. I threw myself on my chair. My room was empty. Gosh.. at last..

Sekitar satu menit saya duduk dan mengosongkan pikiran.

I spent about a minute sitting there, clearing up my mind.

Lalu teringatlah saya pada hal-hal yang terjadi dari mulai saat saya tiba di kantor sampai pada segala gombrang gambreng dengan berbagai urusan yang sepertinya saling susul menyusul tanpa memberi kesempatan untuk saya menarik napas.

Then I remembered the things happened since the time I arrived at the office, all along to various of things that showering me without giving me time to take a breath.

Dan saya tertawa sendiri ketika teringat tepat di saat saya sedang senewen dengan urusan satu lagu yang tidak ada dalam folder, senior saya bertanya adakah yang ingin saya minta untuk beliau doakan sehubungan dengan ulang tahun saya dan yang terlintas dalam pikiran saya adalah ‘doain tidak ada yang ngomelin saya karena lagu itu. Doain tidak ada yang bahkan menyadari lagu itu tidak ditampilkan di layar LCD’

And it made me laugh as I remembered the time when I was nervous over the missing song from the folder, my senior asked would I have anything I wanted her to pray for me on my birthday and the thing crossed my mind was ‘pray no one yell at me because of that song. Pray no one even aware the song is not showed on LCD screen’

Semakin saya pikirkan, semakin lucu kelihatannya. Apalagi ketika saya teringat bagaimana senior saya menyebutkan hal-hal yang akan beliau doakan untuk saya.

The more I thought about it, the funnier it felt. Especially when I remembered how she mentioned the things she would pray for me.

“Kesehatan, karir, jodoh.. jodoh ya, Ke.. biar kamu cepat ketemu jodoh”

“Health, career, husband.. a husband for you, Keke.. may the right man sent to you soon”

Dan saya tertawa. Untung saya sendirian diruangan itu.

And I laughed. Luckily I was all alone in the room.

Yang membuat saya tertawa adalah karena saya teringat saat itu yang saya pedulikan adalah lagu yang tidak ada dalam folder. Saya tidak peduli dengan hal-hal yang lain.


What made me laughed is because I remembered at that time I cared only about that song that wasn’t in the folder. I didn’t care about other stuff.

Perut saya sampai sakit dan saya harus menghapus air mata. Tawa itu berganti dengan senyum ketika teringat pada begitu banyak perhatian yang saya terima. Banyak orang menyayangi saya ditempat ini. Saya sudah di terima oleh mereka. Suka atau tidak, saya sudah menjadi bagian dari tempat ini.

It hurt my stomach and I had to wipe my tears. The laugh changed with smile when I remembered lots of attention I’ve got from people in this place. They love me. They have accepted me. Like it or not, I am part of this place.

Sekian puluh tahun saya hidup. Sekian puluh kali hari ulang tahun datang dan pergi. Begitu banyak hal yang membawa tawa. Begitu banyak hal yang membawa tangis.

I have lived for some decades. Birthdays came and gone. Things that brought laugh in my life and things that brought tears.

Setengah harian itu saya kebanjiran ucapan selamat ulang tahun di kantor.

I spent half day at work receiving lots of birthday wishes.

Tidak semua mau berpayah-payah untuk mencari saya dan mengucapkan selamat ulang tahun sekalipun nama saya sudah berkibar di depan mata mereka karena daftar orang yang berulang-tahun pada hari itu muncul di layar LCD dan tercetak di warta.

Not all of them bothered to find me and to wish me happy birthday though my name was appeared before their eyes as the birthday list was appeared on LCD screen and printed in the newsletter.

Saya tidak mempermasalahkannya. Saya sendiri juga sering lupa mengucapkan selamat ulang tahun atau terlalu sibuk sampai tidak sempat mencari orang yang berulang tahun untuk menyalaminya.

It didn’t bother me. I myself often forget people’s birthday or get too busy to find the person to personally wish him/her a happy birthday.

Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih pada mereka yang menunjukkan perhatian demikian besar pada saya. Tidak hanya pada hari ulang tahun saya tapi juga di hari-hari biasa.


I just want to say thank you to those who have shown lots of attention to me. And not just on my birthday but have given me that attention everyday.

Bagi mereka yang tidak mengenal saya secara pribadi, yang bahkan belum pernah bertemu dengan saya dan hanya mengenal saya melalui blog atau jejaring sosial.. ucapan selamat ulang tahun dari kalian menjadi lebih berarti.

To those who don’t know me personally, who never met me in person and just know me from this blog or through social media, your birthday wishes meant a lot for me.

No comments:

Post a Comment