Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, November 7, 2013

Let’s Go For A Swim!

Hari Senin malam (4/11) iseng-iseng saya mengirim sms ke istri ‘adik’ saya. Menanyakan arah menuju Curug Luhur.

I texted my ‘brother’s’ wife on Monday evening (Nov 4th). Asking the way to Curug Luhur.

Saya pertama kali mendengar tentang Curug Luhur dari dia.

I heard about it from her.

Ada air terjun disana. Tempatnya juga kelihatan bagus kalau melihat foto-foto yang saya dapatkan setelah mencari di internet.

There is a waterfall there. Looks like a nice site seeing from the photos I saw after searched it on the internet.

Saya cuti tanggal 11 November. Belum tahu mau kemana. Kayaknya sih Curug Luhur bisa dijadikan tujuan jalan-jalan di hari cuti itu.

I take a leave on November 11th. Don’t have any idea to go anywhere on that day. it seems Curug Luhur can be made as a destination.

Ditengah-tengah obrolan tentang rute menuju Curug Luhur, tiba-tiba dia bertanya kenapa kita bertiga tidak pergi berenang saja, besok kan hari libur nasional.

In the midst of our conversation about the route to Curug Luhur, she suddenly asked why don’t the three of us go for a swim, tomorrow is a public holiday.

Dari sejak sebelum mereka menikah, keinginan dan rencana untuk pergi berenang memang sudah ada. Tapi tidak jadi-jadi.

The wish and plan to go for a swim had been in our minds even before they got married. But it was put on hold.

“Ayo deh” kata saya “Mau dimana?”

“Ok” I agreed “Where to?”

“Zam-Zam atau Duta Berlian?” tanyanya.

“Zam-Zam or Duta Berlian swimming pool?” she asked.

Zam-Zam letaknya lebih dekat dengan rumah saya tapi saya tidak pernah ke situ lagi sejak berhenti jadi guru TK. Jadi saya tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang. Apa masih bersih atau tidak.

Zam-Zam swimming pool is not too far from my house but I haven’t been there since I resigned from my teaching post at a kindergarten. So I don’t know if it is still nice and clean or not.

Alasan lain yang membuat saya enggan memilih Zam-Zam adalah karena saya sudah sering ke sana. Bosan ah.. coba tempat yang lain dong..

Another reason why I hesitated to pick Zam-Zam is because I have been there many times. Let’s go somewhere else.. try other swimming pool..

Ada kolam renang indoor di Hotel Duta Berlian.

There is an indoor swimming pool in Duta Berlian Hotel.

“Ya sudah, disitu saja” saya memutuskan.

“So let’s go there” I decided.

Saya menanyakan rute menuju ke hotel itu. Oh, ternyata gampang sekali. Dari terminal Laladon, ambil angkot nomor 05 jurusan Ciampea. Posisinya sebelum kampus IPB. Hotelnya ada dipinggir jalan. Turun angkot tinggal nyebrang deh.

Laladon Terminal

I asked the route to that hotel. Oh, it is easy to get there. From Laladon angkot terminal, take the 05 angkot to Ciampea and get off before IPB (Bogor Agriculture Institute) campuss. After that just cross  the road to get to the hotel.

“Jam 10 pagi besok ya, kak” kata istri ‘adik’ saya itu.

“Tomorrow at 10 am, sis” said my ‘brother’s’ wife.

“Ok. Besok pagi saya sms lagi ya”

“Ok. I’ll text you tomorrow morning”

Besoknya, hari Selasa, saya sengaja bangun jam 6 pagi. Biasanya kalau libur, saya baru bangun jam 8 pagi. Tapi hari itu saya kan mau pergi berenang.

The next day, on Tuesday, I got up at 6 am. I usually get up at 8 am on holidays. But that day I was going for a swim.

Saya cepat-cepat menyapu dan mengepel. Untung udaranya sejuk. Jadi tidak bikin saya terlalu kepanasan. Eh, ternyata enak juga jam segitu nyapu-ngepel karena baru ayah saya yang bangun dan dengan Doggie yang dilarang masuk maka tidak banyak yang hilir mudik didalam rumah dan mengganggu pekerjaan saya.

I rushedly swept and mopped the floor. The weather was cool. It didn’t made me sweating. And it was nice to do those house chores that early while my father was the only one who has got up and with Doggie not allowed to get in the house made me able to do my work without any distraction.

Kerjaan kelar sekitar jam 7.15. Sarapan. Nonton tv. Sedap. Dua kegiatan sederhana yang hanya bisa saya lakukan di hari libur. Ah, sebetulnya sih malah jarang sekali saya lakukan. Hari libur biasanya buat bersih-bersih dan udahannya leyeh-leyeh di kamar, tiduran, dengar musik, bikin draft buat blog atau ya.. tidurrrr… hehe..

Work done at around 7.15. Had breakfast. Watched tv. Nice. Two activities that I can only do on my days off. Infact, I rarely do that. I spend my days off by doing house cleaning and then relaxing in my room, lying on my bed, listening to the music, drafting my blog or … sleep.. lol..

Jam 8.. saya sms ‘adik’ saya.

8 am.. I texted my ‘brother’.

“D, jadi kan?”

“Bro, the plan still on, right?”

Beberapa menit kemudian dia membalas “Ya. Sudah mau berangkat?. Kita jalan dari sini jam 9”

Few minutes later there was his reply “Yep. Are you leaving?. We are leaving at 9 am”

Saya tertawa “Gue belon mandi, belon lama kelar ngepel”

I laughed “I haven’t take a bath, I just done mopping the floor”

“Ya sudah, kalau gitu ketemu disana jam 10”

“Ok then, we meet you there at 10 am”

Untungnya ayah saya tidak ‘berkicau’ tentang rencana kami. Biasanya dia langsung heboh karena menurutnya segala hal serba berbahaya. Nah, kalau otak saya lagi waras, saya diam saja. Tapi kalau saya lagi kesal, saya bisa balas ‘berkicau’.. kalau semua dianggap bahaya.. ya sudah, Keke diam saja di rumah. Ga usah kerja. Tuh, aman banget..

Glad that my father didn’t ‘sing’ about our plan. He usually would freak out because he thinks everything is unsafe. Well, if my mind was working well, I would say nothing. But if it upset me, I would ‘sing’ back.. so if everything is unsafe.. well, I would stay home. I wouldn’t work.. there, I am so safe.

Nah, kalau saya sudah nyolot begitu, baru deh ayah saya diam. Tapi mana enak jalan kalau dari rumah harus tarik urat dulu sama bokap. Jadi biasanya saya tidak pernah ngomong kalau mau pergi dan baru memberitahu setelah saya sampai ditempat tujuan atau saya berbohong sekalian dengan mengatakan saya pergi ke suatu tempat ‘aman’ dan pergi dengan orang-orang yang sudah dikenal oleh ayah saya. 

Only after I blew up like that, my father went quiet. But it would ruin the mood if I must have that kind of argumentation whenever I want to go somewhere. So I usually say nothing, I just left and let him know where I went to after I got there or I lied by telling him I would go to ‘safe’ place and I go there with the people he has known.

Ya, saya anak tunggal. Perhatian dari orang tua jadi terlalu over dosis. Bikin puyeng saya.



Yes, I am an only child. It makes my parents give me over dose attention. Brings me headache.

Tapi sejak mereka tahu saya berhasil sampai di rumah sahabat saya di Cengkareng, Jakarta, padahal saya belum pernah sekalipun pergi ke sana dan saya jalan sendiri, dengan memakai kendaraan umum, mereka (terutama ayah saya) bisa diyakinkan bahwa saya bisa jalan sendiri dan selamat aja tuh sampai tujuan..

But since they knew I have made it on my own to my bestfriend’s place in Cengkareng, Jakarta, a place I had never been to before and that I used public transportation to get there, they (especially my father) are convinced that I can go anywhere on my own and I get to my destination safely..

Perjalanan dari rumah ke Hotel Duta Berlian amat sangat lancar. Lagi-lagi saya bertemu dengan sesama penumpang yang baik hati yang menunjukkan tempat itu. Untung saja ada ibu itu karena supirnya sudah lupa dengan permintaan saya untuk nantinya saya diturunkan di situ. Persis seperti yang saya alami ketika dalam perjalanan menuju rumah sahabat saya di Cengkareng, Jakarta, seminggu lalu.

It was a smooth trip from my house to Duta Berlian Hotel. Once again I met a fellow passenger who kindly showed me where the hotel is. So grateful to have that lady because the driver has forgot that I asked him to stop there. It was like when I was in the bus on the way to my bestfriend’s house in Cengkareng, Jakarta, last week.

Saran saya, kalau anda memakai kendaraan umum menuju tempat yang anda tidak tahu persisnya ada dimana, jangan terlalu mengandalkan diri pada supir. Lebih baik berjaga-jaga dengan bertanya pada sesama penumpang karena supir bisa saja lupa atau pikirannya sedang kemana-mana atau memang tidak pedulian sehingga tidak lagi ingat atau peduli pada anda, apakah anda akan sampai di tujuan atau tersasar, dia pikir itu bukan urusannya.

My suggestion is when you take public transportation to a place that you don’t really know where it is located, don’t rely too much on the driver. Better ask fellow passenger because driver may forgot or had mind wandering around or don’t care so he forgot or don’t give a shit about you, whether you get to your destination or you are lost, he thinks it is not his problem.

Hotelnya sih tidak kelihatan seperti hotel dari luar. Penampilannya malah membuat saya berpikir lebih tepat kalau disebut wisma, losmen atau penginapan.


It doesn’t look like a hotel. It is more like a motel or an inn.

The swimming pool is inside this building

Tapi kolam renangnya lumayan bagus. Yang saya sukai adalah kanopinya yang berwarna warni. Sebelum melihat foto-foto ini, saya tidak tahu kalau pantulannya terlihat bagus dilantai yang basah.


But the swimming pool is quite nice. I like the colorful canopy. Before I looked at the photos, I didn’t know the reflection on the wet floor gave quite nice image.


Berenang disitu cuma perlu bayar Rp.20.000. Tidak ada batasan waktu. Tidak ada aturan harus pakai baju renang. Dan walaupun ada tertulis tidak boleh membawa makanan dari luar tapi tidak ada yang memperhatikan sehingga kami santai-santai saja makan bekal yang dibawa dari rumah.


The fare is Rp.20.000. No time limitance. No regulation to wear swimsuit. And though there is a signage saying people who swim there are not allowed to bring their own snacks or meals but no one paid attention so we could  eat the snacks and meals we brought there.

Disitu di jual sekitar 10 macam makanan. Tapi harganya mahal. Pisang bakar keju-coklat harganya Rp.20.000. Sosis kurus yang digoreng sebijinya Rp.3.000. Pop Ice yang diluaran dijual Rp.3.000 segelas kecil, disitu dijual Rp.7.000… hidih! Kenyang kagak, yang ada bikin dompet jadi kurus..

We can order snacks and drinks there. But it is expensive. Roasted banana smeared with Cheese and chocolate is Rp.20.000. A thin fried sausage is Rp.3.000. Pop Ice drink that usually is just Rp.3.000/cup is sold for Rp.7.000/cup… geez! They don’t make you feel full, they do liposuction to your wallet..

Karena ini kolam renang indoor, tidak usah takut kulit bakal jadi hitam. Ya, berlainan dengan bule yang ingin punya kulit coklat, orang asia (perempuannya) setengah mati kepingin jadi putih.. hehe..

Since this is an indoor swimming pool, you won’t get any tan. This is the different between westerner and Asian. Westerner (Caucasian) eager to make their fair skin get tanned while Asian (the female) do everything they could to have light skin.. so funny..

Tapi karena tidak kena sinar matahari, airnya jadi dingin banget… brrrr… kami bertiga  bergantian menggigil kedinginan.

But without sunshine, the water is so freezing… brrrr… we took turn in shaking out of the chill.

Bisa berenang? Wah, tidak.. hehe.. saya cuma senang main air.

Can I swim? Well, nope.. lol.. I just like splashing in the water.

Yang penting lagi adalah kebersamaan saya dengan ‘adik’ saya dan istrinya. Oh, sebagai informasi, yang saya sebut adik bukanlah adik kandung. Dia rekan di tempat kerja. Sekalipun selama dua tahun ini beberapa kali kami saling menjengkelkan hati satu dengan lainnya tapi hubungan kekawanan kami menjadi dekat sehingga akhirnya kami menjadi seperti kakak-adik.


What most important is my togetherness with my ‘brother’ and his wife. FYI, he is not my biological brother. He is a colleague at work. Despite that we have driven each other crazy in these two years but we have become close friends that it led to the brother-sister relationship.

Saya sempat khawatir kedekatan dan keakraban kami akan berubah setelah dia menikah karena saya tidak dekat dengan istrinya sebelum mereka menikah. Saya tidak tahu apakah istrinya bisa menerima saya sebagai sahabat dan kakak suaminya atau dia tidak akan menyukainya.


I was worried that our closeness and friendship would change after he got married because I wasn’t close with his wife before they got married. I didn’t know if she could accept me as her husband’s bestfriend and sister or she would dislike it.

Soalnya tidak semua orang bisa berbesar hati menerima dan tidak merasa terganggu bila mengetahui pasangannya memiliki sahabat dekat. Apalagi kalau sahabat itu berlainan jenis kelamin dengannya.


It is because not all people could accept and not annoyed when know that their spouse have close friend. Especially if this close friend is the opposite gender.

Andre misalnya, bisa uring-uringan kalau saya terlalu banyak bercerita tentang teman-teman lelaki saya. Padahal itu teman, bo. Dan saya cuma bercerita tentang apa yang saya alami atau lakukan bersama mereka.

Andre for instance, would go crazy if I talk too much about my male friends. And they are just friends, dude. Besides, I just tell him about the things I had or did with them.

Saya tidak tahu kenapa kok saya selalu nyantol dengan lelaki pencemburu. Mestinya dulu saya nanya, eh, elu cemburuan atau nggak.. hehe..

I don’t know why the guys that have been in a relationship with me are the jealous type. Or I should ask from the first place, hey, are you a jealous type or not..  lol..

Akhirnya saya hanya cerita kalau dia nanya, misalnya, ‘gimana tuh senior kamu yang kocak itu, tadi dia datang ga ke tempat kerja kamu?’ atau ‘… (nama teman saya) masih suka motret dia?’.. nah, kalau sudah ditanya begitu, baru deh saya cerita. Kalau tidak, lebih baik saya diam saja daripada nanti buntutnya jadi bahan bertengkar.

So I just shared him the things about my friends if he asked, like, ‘how is your funny senior, did he come to the office?’ or ‘… (my friend’s name) still likes taking photos?’. I would tell him about the guys only if he asks. If he doesn’t ask, I better be quiet or it would end up in a fight.

Nah, jadi bersyukur dan legalah saya mengetahui bahwa istri ‘adik’ saya bersikap fair terhadap saya. Kami bahkan menemukan kecocokan sehingga bisa berteman. Jadi saya mendapatkan satu teman lagi dan satu adik lagi..

So, I am so grateful and glad to know that my ‘brother’s’ wife is a fair person. We even feel good about each other that we can make friends. So I have got myself one more friend and one more sister.

Untuk seorang anak tunggal seperti saya, hal itu besar artinya…

For an only child like myself, it means a lot..

Kami pulang sekitar jam 1 siang. Saya sampai di rumah jam 2. Aduh capeknya.. habis potong rambut dan mandi, saya langsung tidur sampai jam 6.30 malam.

We left at around 1 pm. I got home at 2 pm. Gosh, I was so tired so after had a haircut and took a bath, I went to bed and got up at 6.30 pm.

Ya begitulah, hari libur saya hampir berakhir. Satu hari libur yang demikian berharga. Ditunggu satu minggu tapi lewatnya cepat betul.. tapi hari ini saya amat sangat gembira..

So there goes my day off. One precious day off. The whole week I waited for it to come and it passed by so fast.. but the day has made me so happy.

No comments:

Post a Comment