Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Friday, January 2, 2015

One Night

“Malam tahun baru ini kamu milik saya” kata Andre.

“This new year’s eve you are mine” said Andre.

Ya, tentu saja. Malam tahun baru adalah milik kami berdua. Saya tidak keberatan walau untuk itu saya tidak pernah menghadiri acara perayaan malam tahun baru di kantor.

Yes, of course. New year’s eve belongs to us. I don’t mind though it makes me never attend new year’s celebration held by the office.

Bukan karena saya egois. Saya telah memberikan diri saya 6 hari seminggu dan kadang malah sampai 7 hari untuk kantor, tapi ada saat-saat tertentu dimana kantor tidak bisa memiliki diri saya.

Christmas eve, spent a night at the office
I am not being selfish. I have given myself 6 days a week and sometimes even 7 days for the office but there are times when the office can’t own me.

Orang tua saya dan Andre adalah mereka yang paling sering saya abaikan.

My parents and Andre are those I oftenly neglect.

Ketidak hadiran saya adalah karena alasan pekerjaan dan itu merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.

Exhausted Keke, still working on Christmas day
My absence is for the sake of work and it is unavoidable.

Satu malam bersama mereka adalah hal yang istimewa.

A night spent with them is a special thing.

Ada banyak waktu untuk kantor.

There are plenty of times for the office.

Tapi hal ini membuat saya berpikir; berapa banyak dari kita yang bahkan enggan untuk memberikan waktu semalam untuk orang-orang terkasih?

But this made me think; how many of us hesitate to spare only one night for the loved ones?

Banyak yang lebih suka menghabiskan malam dengan berada di luar rumah, nongkrong di bar, mengurung diri di kantor atau keluyuran bersama teman-teman.

Youth fellowship gathering. After that, another night spent at the office
Many like to spend the night going out, hang out at the bar, lock themselves in the office or spending times with friends.

Harus diakui, kadang atau sering kali, ada banyak hal, kegiatan dan manusia yang jauh lebih menarik dibandingkan dengan yang ada di rumah.

Youth felloship Christmas. Yep, spent a night at the office again..
Fact is, sometimes or most of the times, there are many things, activities and people which are more interesting than those at home.

“Ngapain mau ke Jakarta, Keke?” senior saya menelpon beberapa jam sebelum saya meninggalkan kantor untuk bermalam tahun baru dengan Andre “Macet. Hujan. Banjir”

New Year's Day. Stayed at the office to do some work after the service..
no, not spending a night there
“What are you going to Jakarta for, Keke?” my senior called me few hours before I left to spend new year’s eve with Andre “Traffic jam. Rain. Flood”

Saya tahu beliau lebih suka kalau saya ikut acara tahun baru di kantor.

I knew he rather have me attended the new year celebration at the office.

Tapi malam tahun baru adalah saat saya bersama dengan Andre.

But new year eve is my time with Andre.

Dia telah berbesar hati untuk bisa menerima dan tidak protes lagi ketika saya memutuskan untuk tidak mempublikasikan hubungan kami.

He has accepted without more protest when I decided not to make our relationship known to the public.

Dia menelan kekesalannya ketika berkali-kali saya tidak memprioritaskannya.

He swallowed down his upsetness when I oftenly didn’t prioritize him.

Jadi malam tahun baru adalah saat dimana saya adalah miliknya sepenuhnya, saat kebersamaan kami. Titik. Tidak bisa di tawar.

So new year is the time when I am completely his, it is our moment of togetherness. Period. Un-negotiable.

“Kakak sih ga ada sama kita. Malam-malam kita nonton kembang api” kata si mahasiswi magang sambil menunjukkan foto-foto serta rekaman kembang api.

“Too bad you were not with us. We watched the firecrackers at night” said the intern as she showed the photos and footage of fireworks.

Yap, kelihatannya saya kehilangan momen indah bersama mereka.

Yep, it looks like I missed the wonderful moment with them.

Tapi ketika saya ingat bagaimana Andre memeluk saya saat kami melihat kembang api dari balkon apartemen temannya setelah kami selesai makan malam..


But when it came to me how Andre held me as we watched the fireworks from his friend’s apartment balcony after we had dinner..

Ketika dia mencium saya, ketika kami mengenang tahun-tahun yang telah lewat dan mengucapkan harapan untuk tahun yang baru..

When he kissed me, when we looked back at the passing years and said our wishes for the new year..

Ketika saya kembali ke rumah dan mendapati orang tua saya belum tidur. Ketika kami mengucapkan selamat tahun baru lewat pelukan dan ciuman..

When I got home and found my parents were still awake. When we said our happy new year through hugs and kisses..

Saya tahu saya tidak menyesal telah mencuri satu malam untuk bisa berada dengan orang-orang yang saya sangat sayangi.


I knew it then that I had no regret to have stolen one night to be with the people whom I love so much.

No comments:

Post a Comment