Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, December 31, 2014

Facebook

Di antara sekian banyak sosial media, Facebook masih tetap memiliki tempat tersendiri di hati dan kehidupan banyak orang.

Among the many social media, Facebook remains to hold its own place in the heart and lives of many people.

Dan seperti inilah Facebook di mata saya;

And these are how I see facebook;

Facebook menjadi media untuk menemukan kawan-kawan lama.

Facebook is a media to find old friends.

Lewat Facebook, saya menemukan mantan teman-teman sekelas di kampus sehingga hubungan kekawanan dan komunikasi yang sempat terputus selama sekian tahun bisa kembali terjalin.


Through Facebook I found old friends from college so the friendship and communication which were broken for years can be re-open and renewed.

Beberapa tahun lalu saya bahkan sempat ber-reuni dengan dua orang teman tersebut.

Few years ago I had sort of a reunion with two of them.

Lewat Facebook juga saya menemukan teman-teman yang dulu sekantor dengan saya.

It was also through Facebook that I found my former colleagues.

Kami juga sempat mengadakan reuni beberapa tahun lalu.

We have had reunions few years ago.

Selain itu saya juga berhasil menemukan beberapa orang teman pena saya lewat Facebook.

Beside that I also found few of my former penpals through Facebook.

Tapi saya belum berhasil menemukan teman-teman dari masa sekolah di SD, SMP dan SMA.

But I haven’t found former friends from elementary school, junior highschool and highschool.

Mungkin mereka memakai nama yang berbeda di Facebook atau mungkin mereka tidak punya akun di Facebook.

Maybe they have different name on Facebook or maybe they don’t have Facebook.

Apa pun sebabnya, kesimpulan saya, beberapa orang ditakdirkan untuk ditemukan kembali sementara yang lainnya memang tidak untuk ditemukan.

Whatever the reason is, I conclude, some people are meant to be found while others are not.

* * * * *

Facebook menyatukan.

Facebook unites.

Hubungan kekawanan dan keluarga bisa dipersatukan lewat Facebook.

Friendship and family can be united through Facebook.

Kita boleh berbeda kota, berbeda peran, status dan pekerjaan tapi di Facebook semua itu tidak lagi menjadi hal yang utama karena yang dipentingkan adalah saling bertukar kabar lewat status atau berbagi info, saran, nasihat dan memberikan dukungan.

We can live in different city, have different roles, status and work but in Facebook the whole thing is not primary because what important is to swap news through statuses or sharing information, suggestion, advice and give support.

Facebook tidak mengenal batasan umur, etnis, agama, kebangsaan, strata sosial atau pendidikan. Facebook menyatukan semuanya itu karena Facebook hanya mengenal dua kategori; teman atau publik.

Facebook is free boundary. No limitation on age, ethnic, religion, nationality, social status or education degree. Facebook unites them all because Facebook defines people into two categories; friend or public.

* * * * *

Facebook = jurnal.

Facebook = journal.

Facebook menjadikan dirinya sebagai catatan harian terbesar di dunia ini karena didalamnya kita menulis tentang hal-hal yang membuat kita tersenyum dan menangis, tertawa dan memaki.

Facebook makes itself as the biggest diary in this world because in it we write about the things that make us smile and cry, laugh and cursing.

Facebook juga menjadi tempat pencatatan tentang kelahiran, kematian, pernikahan, perceraian, jatuh cinta, pacaran, pertunangan dan berakhirnya suatu hubungan.

Facebook has also become a place to note on birth, death, wedding, divorce, falling in love, be in a relationship, engagement and end to a relationship.

* * * * *

Hanya di Facebook kita dapat berperan bagaikan juri dalam kontes seperti American Idol atau British Got Talent ketika kita menganalisa, mempertimbangkan dan menilai orang yang tidak kita kenal yang mengajukan permintaan perkawanan.


Only in Facebook we can play a role like a jury in a contest such as American Idol or British Got Talent when we analyse, consider and judge strangers who send us friend request.

Hanya di Facebook kita dapat membanting pintu kekawanan di depan muka seseorang bila kita tidak lagi menyukainya atau menganggapnya merugikan diri kita.

Only in Facebook we can slam the door of friendship infront of somebody’s face when we no longer like him/her or consider that person brings no good to us.

Dalam kehidupan di luar Facebook, hal itu tentunya tidak bisa dengan mudah kita lakukan atas dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu tapi di Facebook, seorang yang paling lembut pun dapat memutuskan kontak kekawanan dan bahkan memblokir siapa saja yang diinginkannya.

Outside Facebook, it is something we can’t freely do for some consideration but in Facebook, even the most gentle person can unfriend somebody and even blocked him/her.

* * * * *

Facebook menjadi lokasi untuk berdagang.


Facebook is a marketing site.

Facebook menjadi media pemasaran dari mulai baju sampai ke deterjen.

Facebook has become marketing tool from clothes to detergent.

Facebook adalah agen yang memasarkan berbagai bakat, kemampuan dan minat.

Facebook is a marketing agent that sells various talents, abilities and interest.

Facebook menawarkan segala macam produk, yang murah sampai yang tidak terjangkau, dari yang umum sampai ke jenis penyedia teman kencan.

Facebook offers many kind of products, the cheap to the unaffordable price, from the common stuff to the lady or gent escort business.

* * * * *

Facebook menjadi ajang orang berpolitik.

Facebook has become a place for people to do politics.

Memberikan dukungan dan mencerca pihak lain menjadi satu bagaikan garam dan gula dalam penggorengan.

Supporting and attacking other party are mixed in one like salt and sugar in the frying pan.

Facebook adalah pusat demokrasi.


Facebook is the center of democracy.

Facebook ditakuti oleh negara-negara yang menganut faham anti demokrasi.

Facebook is feared by anti democracy countries.

Facebook di pandang dengan tatapan curiga dan antipati oleh mereka yang berfaham konservatif, otoriter dan fanatik.

Facebook is viewed with suspicion and antipathy by the conservative, authoritative and the fanatics.

* * * * *

Facebook dapat menjadi tempat yang tidak aman.

Facebook can be an unsafe place.

Orang-orang dengan masalah pribadi, dengan kondisi kejiwaan, tingkat kedewasaan dan kebijaksanaan yang berbeda-beda berkumpul di Facebook.

People with personal issues, having different mental condition, different level maturity and wisedom gather in Facebook.

Di Facebook, kita dapat terkesan oleh ketulusan orang yang belum pernah kita temui dalam kehidupan nyata.

In Facebook, we can be impressed by a person’s sincerity, a person whom we have never met in real life.

Tapi di Facebook juga, kita bisa terheran-heran atau mungkin prihatin melihat kontradiksi dalam diri seseorang. Di satu sisi, nyaris tanpa pertimbangan dia membagikan bagian-bagian dalam kehidupannya yang sebetulnya masuk dalam territorial sangat pribadi dan kemudian dia menunjukkan ketidaksukaannya ketika dia melihat orang mulai berkasak-kusuk tentang kehidupan pribadinya. Dia yang membuka pintu, tapi dia marah ketika angin berhembus masuk.

But in Facebook, we can be amazed or have concern on seeing contradiction in a person. In one side, almost without considering this person shares parts in her life which actually should be in her private territory and then she shows her upsetness when she sees people start to fuss over her private life. she opens the door but she gets angry when the wind blows in.

* * * * *

Facebook adalah berkah tapi bisa menjadi kutukan. Semua tergantung dari kita untuk mempergunakannya dengan baik.

Facebook can be a blessing but it can be a curse. It depends on us to make good use of it.

Memiliki Facebook dapat disamakan seperti memiliki seekor banteng.

Having Facebook can be illustrated as owning a bull.

Mempergunakan Facebook bagaikan menaiki banteng itu.

Using Facebook is like riding the bull.

Kendalinya ada di tangan kita.


We have the control.

Kita bisa memakainya seharian sampai lupa waktu, kita bisa memakai kata-kata sopan atau kata-kata kasar, kita mempergunakannya dengan hati yang bersih atau penuh dengan maksud-maksud tersembunyi.

We can on it all day until we lost ourselves in it, we can use proper words or nasty ones, we can be on it with pure heart or carrying hidden intentions.

Ketika kita mempergunakan Facebook, kita harus siap dengan segala konsekuensi baik dan buruknya.


When we use Facebook, we must be prepared with its good and bad consequences.

Saya mengilustrasikannya seperti menaiki banteng. Ketika banteng itu melemparkan kita sampai jatuh lalu berbalik untuk menyerang kita, apakah kita akan mengamuk? Bukankah kita sendiri yang memilih untuk menaikinya?

I illustrate it like riding a bull. When the bull throw us to the ground and turn to attack us, would it drive us mad to it? we choose to ride it, right?

Ketika kita berbagi isi hati, ketika kita menuliskan keluh kesah dan menyatakan beban dalam hati lalu kemudian berbalik marah pada mereka yang merespon dalam bentuk gunjingan atau yang menghujani kita dengan berbagai pertanyaan .. bukankah kita sendiri yang memberikan bahannya? Haruskah kita marah kalau hal seperti itu terjadi?

When we share the things in our hearts, when we write about our burden and disclose it only to turn mad at those who respond it in the term of gossiping or to those who ask us many questions.. aren’t we the one who give them the material? Should we then be upset when it happens?

Facebook ada di tangan kita. Tapi ingatlah bahwa di tangan kita pula dia bisa memberikan hal baik atau hal tidak baik.

Facebook is in our hands. But remember this, it is also in our hands that it can give us good or bad things.


No comments:

Post a Comment