Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, December 12, 2013

Sukabumi : Let The Adventure Begins

Senin, 9 Desember… saya sudah bangun dari jam 5 pagi.

Monday, December 9th… I have been awaken since 5 am.

Kereta api ke Sukabumi berangkat dari Bogor jam 7.35 pagi.

The train to Sukabumi leaves Bogor at 7.35 am.

Masih ada banyak waktu. Semalam saya sudah menyiapkan barang-barang yang mau dibawa. Pagi ini tinggal menyiapkan bekal nasi dan lauknya saja.

There were plenty of time. I have prepared the things I would take today. I just had to prepare lunch meal.

Kalau pergi gaya backpacker alias bawa ransel, usahakan jangan bawa barang terlalu banyak atau yang berat-berat. Pilih yang penting dan berguna dalam perjalanan.

If you go backpacking, try not to bring a lot of things or heavy stuff. Choose the ones that will be useful in the trip.

Soalnya ransel yang berat akan menguras tenaga.

Heavy backpack sucks out your energy.

Saya memaksakan diri untuk sarapan lebih banyak pagi itu. Masalahnya saya baru merasa lapar setelah jam 10 pagi. Jadi jam 5-6 pagi saya hanya bisa sarapan nasi sesendok dengan secuil lauk. Tapi berhubung hari ini saya akan jalan jauh maka saya harus sarapan cukup banyak.

I forced myself to have bigger portion at breakfast. The problem is I feel hungry after 10 am. So at 5-6 am I can only eat a spoon of rice and a tiny sidedish. But since I would have a long trip that day, I had to make sure I ate enough at breakfast.

Saya mandi, berganti baju dan bersiap-siap dengan santai.

I took a bath, changed and prepared myself with no hurry.

“Ke, mau jalan jam berapa?” ayah saya bertanya. Saya yang mau jalan, bokap yang senewen.. hehe..

“What time will you leave?” asked my father. So I was the one who would go traveling, my father was the one who got nervous.. lol..

Jam 6.20 saya berangkat. Mencium pipi si papa sebelum berangkat. Jangan senewen, pa, bisik saya dalam hati. Nanti saya telpon kalau sudah sampai, kata saya.

I left at 6.20 am. I kissed my father's cheeks before I left. Don’t be nervous, I said in my heart. I will call you when I got there, that was all I told him.

Wajar saja bokap senewen. Dari 3 anaknya, 2 meninggal dalam usia balita. Jadi tinggal saya anaknya yang hidup. Tidak heran senewennya minta ampun kalau saya sakit atau mau pergi-pergi.

It makes sense he was feeling nervous. Out of his 3 children, 2 died young. I am the only child who lives. No wonder he feels so nervous when I get sick or go traveling.

Tapi dia lupa kalau saya menuruni gen-nya.

But he forgets that I inherit his genes.

Semasa mudanya dulu ayah saya tukang jalan. Senang bertualang. Badung. Pemberontak. Nekad-nekadan.

My father liked to go traveling when he was young. He was adventurous. Bradpack. Rebellious. Daring.

Saya berjalan dengan penuh keyakinan. Tanpa sedikit pun rasa ragu. Tanpa takut. Saya akan sampai di Sukabumi.

I started my traveling with full faith. No doubt. No fear. I will get to Sukabumi.

Tantangan pertama; angkot tidak ada.

Angkot, a public transportation vehicle in Bogor
First challenge; no angkot.

Hadoh!

Shoot!

Jadi deh pagi-pagi saya harus jogging sampai ke depan perumahan tempat saya tinggal untuk menunggu angkot. Jalan kaki lumayan jauh jaraknya. 10 menit jalan cepat. Di ujungnya, nanjak.. kalau yang tidak biasa.. lumayan bisa bikin napas megap-megap.. hehe.. tapi berhubung saya sudah biasa jalan kaki, ya.. biasa-biasa saja.

So that morning I had to jog to my housing complex entrance to get angkot. It took 10 minutes on foot. It is quite steep near the entrance.. enough to make one gasps for air if not used to walk.. lol.. but since I take a lot of walking, well.. it is not a problem for me.

Bogor. Senin. Macet.

Bogor. Monday. Traffic jam.

Jam 7.05 pagi.. hmm.. saya mulai senewen ting-ting..

7.05 am.. hmm.. I started to get a bit nervous.

Angkot yang saya tumpangi baru sampai seberang kantor PLN Paledang.. saya memutuskan untuk turun saja. Rasanya jalan kaki lebih cepat dari pada naik kendaraan.

The angkot I rode in just got at the cross of Electric Company.. I decided to take off. I would get there faster on foot than by car.

Saya berlari menyeberang jalan. Bergegas menuju stasiun kereta api Bogor Paledang.


I ran crossing the street. Hurriedly went to Bogor Paledang train station.

Wih.. keretanya baru sampai..

Aww.. the train just arrived..

Waduh, cepat betul. Jadwal berangkatnya kan 7.35. Tapi memang akhirnya berangkat jam segitu dari Bogor.

That was early. It is scheduled to leave at 7.35 am. But yeah, it left Bogor as scheduled.

Sudah buru-buru, takut ketinggalan kereta tapi akhirnya saya harus berdiri bengong hampir 15 menit menunggu kereta itu langsir dari stasiun Bogor.


After all the huff and puff out of rushing to get there, feared I would miss the train, I had to wait for nearly 15 minutes for the train shunted in Bogor train station. 

Dari hasil pengamatan saya ketika berangkat dan pulang, saya menyimpulkan lebih banyak orang Sukabumi yang ke Bogor dari pada orang Bogor yang ke Sukabumi.

From my observation when I left and went home, I concluded that there were more people from Sukabumi went to Bogor than the other way around.

Soalnya kereta yang saya tumpangi ketika berangkat ternyata bagian belakangnya kosong.


There were many empty seats on the train to Sukabumi.

Jadi saya pun pindah dari tempat duduk saya di 4E ke 16A.

So I moved from my seat in 4E to the back seat at 16A.

Untuk masukan saja, kalau berangkat dari Bogor, waktu beli karcis sebaiknya minta nomor tempat duduk yang bagian A karena akan dapat tempat duduk dekat jendela.

Just FYI, when you purchase the ticket that leaves to Sukabumi from Bogor, better ask the seat number of A section because it is window seat.

Dan pemandangan disebelah kanan lebih bagus dari pada yang disebelah kiri.


The view at the right of the coach is better than at the left.

Selain itu kalau berangkat pagi dari Bogor, bagian kiri gerbong kena sinar matahari. Saya tidak anti sinar matahari tapi buat motret jadi kurang bagus karena sinar matahari datang dari depan membuat hasil foto jadi gelap.


Beside that the morning train from Bogor gets sunshine from the left side of the coach. I am not sun-shy but it is not too good to take photos when the sunshine comes from the front, it makes the photo dark.

Keretanya sederhana. Tapi nyaman dan bersih. Pada waktu tertentu ada pegawainya yang berkeliling untuk mengambil dan menyapu sampah. 

The train is modest. But it is nice and clean. There is a cleaning officer that looked around, taking litters and swept the floor.

Disisi tempat duduk ada steker. Jadi jangan khawatir kalau gadget low battery.


There is a plug at the side of seat. No need to worry if you need to charge your gadget.

Disediakan juga kantong plastik kecil.

There are also small size plastic bag.

Pegawainya pun ramah. Ketika kondektur berkeliling untuk mengecek karcis penumpang, saya minta tolong dia memotret saya, yang dengan segala senang hati dilakukannya.


The staff on board were all friendly. When the train conductor came to check on the passengers tickets, I asked him to take my photo, which he happily did so.

Ada 8 stasiun antara Bogor dan Sukabumi. Kereta berhenti di tiap stasiun untuk menaik-turunkan penumpang.

There are 8 train stations between Bogor and Sukabumi. The train stops at each train stations.

Kereta yang saya tumpangi sampai di stasiun Batu Tulis jam 8, stasiun Maseng jam 8.15, stasiun Cigombong jam 8.30, stasiun Cicurug jam 8.45, stasiun Parung Kuda jam 8.55, stasiun Cibadak jam 9.10, stasiun Karang Tengah jam 9.25 dan stasiun terakhir sebelum Sukabumi, stasiun Cisaat jam 9.40.


The train I rode in got at Batu Tulis train station at 8 am, Maseng at 8.15, Cigombong at 8.30 am, Cicurug at 8.45 am, Parung Kuda at 8.55 am, Cibadak at 9.10 am, Karang Tengah at 9.25 and last train station before Sukabumi, Cisaat train station at 9.40 am.

Stasiun kereta api Sukabumi hampir mirip dengan Bogor.


Sukabumi train station is almost similar to Bogor.

Saya turun dari kereta dengan hati amat sangat gembira..

I got off the train, feeling so happy..


‘Christopher Colombus sudah mendarat di Sukabumi’.. saya mengirim sms ke Andre.


‘Christopher Colombus has set foot in Sukabumi’.. I texted Andre.

Dia agak ngambek ke saya karena belakangan ini saya lebih suka jalan sendiri. Dia menganggap saya menjauh dan sekali mengatakan saya tidak lagi mencintainya.

He was a bit upset to me because I prefer to go traveling on my own. He thought I am drifting apart and once he said I don’t love him anymore.

Bikin pusing. Tapi tidak mengurangi semangat atau kebahagiaan saya pada hari itu.

Give me headache. But it didn't discourage nor made me less happy on that day.

Saya traveling sendirian untuk mengembalikan dan menguatkan rasa percaya diri. Saya telah menjalani waktu setahun setengah yang menguji mental dan fisik. Ketika semua sudah lewat, kondisi mental saya berantakan. Dan baru 2-3 bulan terakhir ini saya bangkit kembali.

I am going on independent traveling to restore and strengthened myself confident. I had gone through a year and a half that really testing my mental and physic. When things got better, my mental condition was at a mess. And I just got back on my feet in the past 2-3 months.

Ok, kembali ke Sukabumi..

Ok, back to Sukabumi..

Nah, berhubung saya tidak punya waktu banyak untuk surfing internet maka informasi yang saya dapatkan juga tidak banyak tentang obyek wisata di Sukabumi.

Now, since I didn’t have much time to surf the internet, I’ve got less information about tourist destination spots in Sukabumi.

Selain itu saya harus kembali ke Bogor jam 15.20. Jadi waktu yang saya miliki hanya sekitar 5 jam. Mana cukup buat pergi ke obyek wisata yang jauh.

Besides, I had to go back to Bogor at 3.20 pm. So I had only about 5 hours. It wouldn’t be enough to go to distant tourist destination.

Dari awal niat saya hanya untuk mencari tempat kuliner khas Sukabumi.

My intention from the start was to find places that sell meals or cookies in Sukabumi.

Beberapa bulan lagi saya berencana akan kembali ke Sukabumi.

My plan is to return to Sukabumi in another few months.

Rencana saya sih, hari Minggu saya berangkat siang dari Bogor, menginap semalam di Sukabumi, lalu hari Senin pagi pergi ke tempat arung jeram di sungai Citarik atau ke curug Cibereum atau ke tempat lain. Senin sore baru balik ke Bogor.

My plan is to leave Bogor in the afternoon, spend a night at Sukabumi and on Monday morning I go rafting in Citarik river or go to Cibereum waterfall or somewhere else. I go back to Bogor on Monday afternoon.

Saya tidak buru-buru. Jadi saya punya banyak waktu untuk mencari informasi tentang obyek wisata yang ingin saya kunjungi.

No need to hurry. So I have plenty of time to get information about tourist destination that I want to visit.

Cerita Sukabumi nyambung dipostingan berikutnya ya. Terlalu panjang kalau mau disatukan semua disini.

My Sukabumi trip story continues in my next post. Too much to be put in one post. 

No comments:

Post a Comment