Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Saturday, October 12, 2013

A Stealer

Hari Sabtu (21/9) hujan dan angin besar melanda Bogor. Bukan untuk yang pertama kalinya tapi semua itu dikombinasikan dengan atap yang sudah lapuk menghasilkan ‘bencana’. (Baca postingan saya berjudul BBQ Night).

Pouring rain and big wind hit Bogor on Saturday (Sept 21st). It wasn’t for the first time but combined with a worn out roof, together they made a ‘disaster’. (Read my previous post 'BBQ Night').

Dua bagian dari atap yang sudah lapuk tidak kuat menampung curahan air hujan. Patahlah mereka.


Two parts of the worn out roof couldn’t hold the amount of rain water. They broke.

Peristiwa itu menyebabkan lampu di teras tidak bisa dinyalakan.

It made the lights in that terrace had to be turn off.

4 hari kemudian..

4 days later..

Rabu (25/9) pagi seperti biasa saya patroli keliling tempat kerja dan toilet di teras menjadi tempat terakhir yang saya longok. Saat itu saya lihat saklar di situ menunjukkan posisi lampu menyala tapi karena toiletnya gelap maka saya kira bohlamnya mati jadi saya masuk untuk mencopotnya.

I took my usual patrolling my workplace on Wednesday morning (Sept 25th) and the terrace’s toilet was the last place I checked. That was when I saw the light switch pointed to on position but the room was dark so I thought the lightbulb should be changed. I went inside to take it off.

“Eh, kemana bohlamnya?”

“Where’s the lightbulb?”

Bohlamnya tidak ada.

There was no lightbulb.

Selama beberapa detik saya kebingungan. Mencoba bernalar. Memikirkan kemungkinan penyebab bohlam itu bisa tidak berada ditempatnya.

For few seconds it left me in confusion. Trying to reason. Thinking every possible behind the reason why it wasn’t there.

Apa bohlam mati dan satpam mencopotnya? Tapi pagi itu saya tidak mendapat laporan apa pun dari satpam.

Was the security guard took it off because it needed to be replaced with a new one? But I got no word about it from the guard.

Saya tidak melihat bohlam di ruang satpam dan juga tidak ada di tempat sampah.. yap, demi memastikan, saya sampai melongok ke tempat sampah.. hehe.. penasaran soalnya..


I didn’t see any lightbulb in the security room and it wasn’t in the dustbin either.. yep, I checked there too.. lol.. I was curious..

“Wah, berarti ada yang ngambil bohlam itu”

“It means somebody took it”

Grrrrrrrr….

“Kampret! Kurang ajar! Sinting!” saya memaki dalam hati “Ada maling masuk”

“Crap! Fuck! Damn!” I cursed in my mind “A thief was here”

Saya tidak mau merepotkan diri dengan mencari kambing hitam atau mengomeli satpam.

I didn’t bother myself finding any scapegoat or yelled at the guard.

Saya memberi laporan pada kepala satpam disertai permintaan agar dia memberitahu anakbuahnya supaya meningkatkan kewaspadaan berhubung lampu di bagian teras yang satu ini tidak bisa dinyalakan.

I reported this to the guard’s chief along with a request to double his men’s alertness due to this part of terrace that had no lightning.

Entah berapa minggu sebelumnya kamper di toilet ini juga pernah hilang. Satu kamper yang baru saja saya ganti sehari sebelumnya.


Few weeks earlier the toilet’s camphor was also missing. A new camphor that I just put in there a day before.

Sekarang bohlam di toilet yang sama yang hilang.

Now it was the lightbulb in the same toilet that went missing.

Saya menduga ini pastilah perbuatan orang yang sama.

I suspected it must be taken by same person.

Pencuri biasanya mulai dengan mengambil dari yang kecil. Coba-coba. Untuk melihat apa akan ketahuan atau tidak. Untuk menguji bagaimana reaksi si pemilik barang.

A thief usually takes small stuff. It was a try out. To test if someone would catch him / her in the action or not. To test how the owner would react.

Ketika dilihatnya aksi pertama berhasil dan tidak ada kehebohan dari pemilik benda yang dicurinya, hal ini membuatnya makin berani untuk mengulangi aksinya dan meningkatkan jumlah atau nilai dari benda yang diambilnya dalam aksi berikutnya.

When he / she saw the first stealing action was a success and the owner seemed not making any fuss, it makes him / her more daring to take another stealing and to increase the amount or value of the thing he / she is taking in the next action.

Selama 3 hari berikutnya saya dibayangi rasa gelisah memikirkan hal ini dan memikirkan teras yang gelap. Belum lagi pada hari-hari itu setiap sore hujan turun. Dan pagar depan terlalu rendah. Siapa pun bisa melompatinya. Wah, sikon yang amat sangat ideal untuk memberi peluang bagi maling itu untuk datang dan mencari lagi benda-benda lain yang bisa diambilnya.

For the next three days I was restless thinking about this and about the dark terrace. Not to mention that it was raining every afternoon on those days. Plus the fence is too short. Anyone can jump over it. Perfect condition for the thief to come and seek for things to be taken away.

Hari Minggu (29/9) saya mampir ke toko listrik untuk membeli 2 bohlam neon 40 watt untuk lampu depan. Saya masih punya cadangan 2 bohlam untuk mengganti bohlam di teras.

I stopped at a store to buy two 40 watts lightbulbs for the street light. I had two spare lightbulbs to change the ones at the terrace.

Niat saya sudah bulat. Saya akan minta tolong satpam untuk mengganti bohlam-bohlam dan menggeser posisi bohlam-bohlam di teras supaya tidak terkena air saat hujan sehingga biarpun atapnya bolong tapi lampu-lampu di situ bisa menyala.

I made up my mind. I would ask the guard to change the lightbulbs and repositioned the ones at the terrace so though the holes on the roof haven’t fixed but the lightbulbs are safe from rain water and so the terrace wouldn’t be dark at night.

Besokannya, kebetulan satpam yang jaga adalah orang yang mengerti soal listrik dan juga orang yang baik.

The next day the guard on duty happened to be the guy who knows about electricity and also a nice one.

Lega hati saya ketika melihat lampu-lampu itu menyala.

I felt so relieved to see the lights are working well.

Hah, maling kunyuk, sekarang mau apa lu..


There, you have it, you darn thief, now what would you gonna do about it..

Tapi sejak saya menemukan bohlam di toilet itu dicuri, tidak mau lagi saya meninggalkan bohlam di dalam sana.

But from the moment I discovered someone took the toilet’s lightbulb, I leave no lightbulb in it.

Kepada satpam dan senior-senior serta beberapa rekan kerja, saya beritahukan alasan kenapa saya melakukannya.

I informed the guards, my seniors and few fellow workers the reason why I do that.

Pada para satpam, saya katakan pada malam hari mereka pakai saja toilet di belakang.

To the guards, I told them to use the other toilet at night.

Saya mengambil kebijaksanaan ini setelah senior saya mengatakan pencurinya bisa saja kenalan atau teman dari siapa pun yang masuk. Belum tentu juga orang lompat pagar.

I took this policy after my senior said it could be somebody’s acquaintance or a friend who came to the compound. It shouldn’t be always done by somebody who jumped over the fence.

Langit-langit toilet di teras itu rendah sehingga mudah saja untuk mencopot bohlam dan karena bohlamnya juga kecil, ya, tinggal masuk saku celana atau tas.

The toilet ceiling is not high so it is easy to take the lightbulb off and since it is small, well yeah, it could be put in the pants pocket or in a handbag.

Beda dengan toilet dibelakang. Langit-langitnya tinggi.

It is different with the backyard toilet. The ceiling is high.

Bohlam di toilet teras hanya saya pasang pada hari Rabu sore atau Minggu pagi atau pada hari dimana sedang ada acara.

I put the lightbulb in that toilet only on Wednesday afternoon or Sunday morning or on the day when there is an event being held.

Kamper pun tidak pernah saya tinggalkan satu yang baru dalam keadaan utuh. Saya akan memecahkannya dan meninggalkan seadanya saja dalam setiap kantongnya.

I no longer leave new camphor in one whole piece. I break it and left few in its bag.

“Itu baru cewek saya” Andre tertawa geli ketika saya ceritakan tentang hilangnya benda-benda itu.

“That’s my girl” Andre laughed it out loud when I told him about the stealing.

“Jangan main-main dengan cewek saya” dia memeluk saya “Kalem-kalem begini bisa bikin orang klepek-klepek”

“Don’t screw with my girl” he hugged me “Despite her calmness, she can knocked out you”

Ganti saya yang tertawa.

It made me laugh.

“Awas aja tu maling, udah kamper gue disamber, eh, bohlam gue di embat juga”

“That thief better watch himself, he took my camphor, and then my lightbulb too”

“Yah, yang penting kan kamu sudah mengambil semua langkah pengamanan”

“Yeah, most importantly is you have taken every necessary thing to secure it”

“Selama dua tahun saya bekerja disana, baru kali itu terjadi pencurian”

“Of my two years working there, that was the first stealing”

Benar. Saya dengar dari cerita mereka yang masa kerjanya lebih lama dari saya, sebelum saya bekerja disitu, sering terjadi pencurian.

True. Those who worked longer there longer than me told me that before I was employed there were many stealings.

Tempat kerja ini memang jadi lebih rapi, teratur, bersih dan aman setelah ada saya.

So the workplace has become neat, organized, clean and safe after I work there.

“Tapi sekarang, siapa yang akan mengamankan hatimu supaya tidak diambil oleh orang lain?”

“But now, who’s gonna guard your heart so no one can steal it?”

Pertanyaan mengagetkan itu sontak menghapus senyum di bibir saya.

That surprising question took the smile off my lips.

“Jadi memang benar firasat saya, ada laki-laki lain dalam hatimu. Reaksi kamu tadi sudah membenarkannya”

“So my hunch was right, there is another man in your heart. Your reaction confirmed it”

Saya tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

I was speechless.

Ya, saya tidak akan mengingkarinya lagi. Seseorang telah masuk ke dalam hati saya dan mengambil hati saya.

Yes, I am not going to deny it anymore. Somebody has come into my heart and took my heart.

Beberapa hari ini saya tidak tahu apa yang harus saya tulis. Jadi saya hanya memasukkan dua postingan pendek.

I spent the last days not knowing what to write. So I just put two short posts.

Tidak mudah untuk menuliskan semua ini.

It is not easy to write this.

No comments:

Post a Comment