Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, May 6, 2013

Penyakit Kelenjar Tiroid

Dibawah ini adalah informasi yang saya dapatkan dari medicastore.com mengenai penyakit tiroid. Mudah-mudahan informasi ini bisa berguna untuk mewaspadai atau mendeteksi gejala-gejala penyakit tiroid karena selama hampir 20 tahun ibu saya di diagnosa menderita penyakit jantung dan darah tinggi tanpa mengetahui bahwa semua itu disebabkan oleh kelenjar tiroid. Bahkan tidak semua dokter bisa menghubungkan gejala-gejala tersebut dengan penyakit kelenjar tiroid padahal bila tidak terdeteksi dan tidak diobati dengan benar, penyakit ini tidak hanya mengganggu kesehatan tapi juga dapat menghilangkan nyawa. 

Seorang dokter di rumah sakit PMI Bogor mendeteksi gejala jantung dan darah tinggi ibu saya dengan penyakit kelenjar tiroid dan dengan obat-obatan yang tepat membuat jantung ibu saya berfungsi dengan baik dan tekanan darahnya menjadi normal (sesuai dengan umurnya).



- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang berfungsi untuk mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.

Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara :
1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein.
2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.

Jika sel-sel bekerja lebih keras, organ tubuh akan bekerja lebih cepat.

Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu elemen yang terdapat di dalam makanan dan air. Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengholahnya menjadi hormon tiroid. Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan di daur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.

Tubuh memiliki mekanisme yang runit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid.

Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-stimulating hormone (TSH). Seusai dengan namanya, TSH ini merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid.

Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme umpan balik.

Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk :
Tiroksin (T4)
Merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.

Tri-iodo-tironin (T3)
adalah T4 yang dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif. Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.

Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke waktu.
Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada protein tertentu di dalam darah dan hanya aktif jika tidak terikat pada protein ini. Dengan cara ini tubuh mempertahankan jumlah hormon tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme tetap stabil.

Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal maka hipotalamus, kelenjar hipofisa dan hormon tiroid harus bekerjasama secara benar.

DIAGNOSA
Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pengukuran kadar TSH di dalam darah. Hormon ini merangsang kelenjar tiroid dan karena itu jika kelenjar tiroid kurang aktif maka kadar hormon ini tinggi; sedangkan jika kelenjar tiroid terlalu aktif maka kadar hormon ini rendah.

Biasanya pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pengukuran kadar TSH dan kadar T4 yang bebas dalam darah. Tetapi bisa juga dilakukan pengukuran kadar protein globulin pengikat tiroksin karena kadar protein yang abnormal bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam menilai kadar hormon tiroid total.

Penderita penyakit ginjal, pada beberapa penyakit keturunan atau pemakai steroid anabolic akan memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang rendah. Sebaliknya, wanita hamil, pemakai pil KB atau estrogen lainnya, penderita hepatitis stadium awal dan pada beberapa penyakit lainnya memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang tinggi.

Beberapa pemeriksaan bisa dilakukan pada kelenjar tiroid. Jika diduga terdapat pertumbuhan di dalam kelenjar tiroid, dilakukan pemeriksaan USG untuk menentukan apakah pertumbuhan ini berupa cairan atau padat. Scanning pada kelenjar tiroid dengan yodium radioaktif atau teknetium bisa menunjukkan kelainan fisik pada kelenjar tiroid. Scanning tiroid juga bisa membantu menentukan apakah fungsi dari suatu daerah tiroid bersifat normal, terlalu aktif atau kurang aktif.

Jika masih belum yakin apakah kelainnya terletak pada kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa maka dilakukan pemeriksaan perangsangan fungsional. Cara yang dapat dipakai dalam pemeriksaan ini adalah dengan menyuntikan throtropin-releasing hormone intravena dan pemeriksaan darah untuk mengukur respon dari kelenjar hipofisa.

GEJALA PENYAKIT TIROID

HIPERTIROIDISME (KELEBIHAN HORMON TIROID)
*  Denyut jantung yang cepat
*  Tekanan darah tinggi
*  Kulit lembab dan banyak berkeringat
*  Gemetaran
*  Gelisah
*  Nafsu makan bertambah disertai penambahan berat badan
*  Sulit tidur
*  Sering buang air besar dan diare
*  Lemah
*  Kulit diatas tulang kering menonjol dan menebal
*  Mata membengkak, memerah dan menonjol
*  Mata peka terhadap cahaya
*  Mata seakan menatap
*  Kebingungan

HIPOTIROIDISME (KEKURANGAN HORMON TIROID)
*  Denyut nadi yang lambat
*  Suara serak
*  Berbicara menjadi lambat
*  Alis mata rontok
*  Kelopak mata turun
*  Tidak tahan cuaca dingin
*  Sembelit
*  Penambahan berat badan
*  Rambut kering, tipis, kasar
*  Kulit kering, bersisik, tebal, kasar
*  Kulit diatas tulang kering menebal dan menonjol
*  Sindroma terowongan karpal
*  Kebingungan
*  Depresi
*  Demensia

No comments:

Post a Comment