Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, November 23, 2014

We’re Just ‘Click’

Teman boleh banyak. Kenalan bisa aja segudang. Tapi bisa nemu yang ‘klik’ alias ‘nyambung’ dengan kita.. itu bukan hal gampang.


Lots of friends. Tons of ackquaintance. But to find the ones with whom we are ‘click’, connected.. not an easy thing.

Rasanya mirip seperti orang cari jodoh. Setelah berputar-putar sekian lama.. eh, tiba-tiba ketemu dan langsung nyambung, cocok, pas.

Feels like finding a mate. After times of wandering.. it is just popped infront of us and then click, match, suited.

Sebelum Desi datang, berita tentang seorang mahasiswi akan magang setahun di kantor bikin saya berdebar-debar memikirkan akan seperti apa orangnya.


Before Dessy came, the news about an intern is going to spend a year of apprenticeship in my office made me felt uneasy thinking what she would be like.

Soalnya dulu saya pernah bertemu dengan mahasiswa yang di kantor pusat dan dia meninggalkan kesan yang membuat sebal saya. Bayangan tentang mahasiswa itu membuat saya ngeri ketika berpikir bagaimana kalau mahasiswi ini juga menyebalkan.. alamak.. bisa jadi siksaan buat saya kalau harus bergaul nyaris setiap hari selama setahun dengannya.

The thing is I met an intern in the head office and he left me annoying impression. So the thought of having an annoying intern in my office really terrified me.. hell, it would be a torture to have the presence of an annoying person nearly everyday for a year.

Belum lama ini ketika kami berdua sedang terkikik-kikik geli karena berbagai canda dan ledekan, Desi mengeluarkan pengakuan yang mengagetkan saya.



Not so long ago, when we both were giggling of jokes and tease, Dessy shocked me with her confession.

“Sebelum datang, saya bingung mikir kayak apa ya kakak.. eh, ternyata sama ancurnya..” dia terkekeh geli.

“Before I came here, I wondered what you would be like.. well, what do you know, you are just as crazy as me” she said as she giggled.

Dia baru 22 tahun. Saya 43. Kami berbeda umur lebih dari dua puluh tahun, dua dekade, dua manusia berbeda generasi.

She is just 22 years old. I am 43. There are twenty years of age gap, two decades, two different generation people.

Buat saya, dia masih anak-anak dan kalau saya melahirkan anak di usia 21, anak itu pasti sebaya si Desy. Dan buat dia, gambaran tentang perempuan berusia 40an pasti yang seperti ibunya.


To me, she is just a kid and if I had baby when I was 21, the child would be same age with Dessy. And to her I must be a granny.. the image of a 40 some woman would be like her mother.

Kami pun bertemu dan hari demi hari berlalu.. saya sungguh tidak mengira saya menemukan orang yang punya rasa humor yang sama, punya kepribadian yang sama santainya dengan saya, ceria, spontan dan dalam beberapa hal sama lugunya dengan saya. Lucunya selera musik kami pun hampir sama.

We met and as days passing.. I was surprised to find someone who has the same sense humor with me, has the same easy going personality, bubbly, spontaneous and in some ways are same naive as myself. Funny thing is even our taste in music has many similarity.

Dia juga tidak menyangka saya ternyata bisa sama lucunya, sama gilanya dan sama santainya dengan dirinya.


She was just as surprised for not expecting to have me who can be just as funny, as crazy and as smooth as herself.

Itu yang saya sebut ‘klik’.. langsung nyambung, cucok..

That’s what I called ‘click’.. match, suited..

Biar pun sifat dan kepribadian kami banyak juga yang berbeda tapi toh kami cocok dalam berteman, cocok bekerja sama, cocok ngobrol serius, cocok dalam hal bercanda dan cocok jadi teman jalan-jalan.

Though we do have many differences in our characters and personalities but we are matched friends, matched as colleagues, matched to have serious conversation, matched in humor and matched to become travelling companion.

Kehadirannya bikin hari-hari saya di kantor jadi tidak terlalu sepi dan membosankan.

She makes my days in the office become less quiet and less boring.

Sementara dia dengan tidak sabar menghitung hari, saya malah ingin memperpanjang masa tugas magangnya di kantor.


While she impatiently counts the day, I wish I could extend her apprenticeship in the office.

Kehidupan memang aneh. Tidak bisa di duga.

Life is strange. Unpredictable.

Tahun depan tinggal beberapa hari lagi.. dan dalam waktu kurang dari enam bulan masa magangnya akan berakhir.

The new year will come in just a matter of days.. and in less than six months her apprenticeship will be over.

Siapa lagi yang akan datang untuk mengisi dan mewarnai hari-hari saya setelah dia pergi?


Who will come to fill my days after she left?

Hmm..

No comments:

Post a Comment