Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, November 27, 2014

Prison

Hari Selasa lalu saya dan seorang teman lama mengobrol lewat facebook messenger. Percakapan kami akhirnya sampai pada ceritanya tentang kegiatannya sekarang ini, lebih banyak tinggal di rumah dan bermain games online.

Last Tuesday an old friend and I chatted on facebook messenger. Our conversation turned her present daily activities which is mostly staying home and playing online games.

Jangan tinggal terus-terusan di rumah dong, kata saya, pergi deh ke rumah ibu kamu. Bikin kue sama dia. Bawain kue ke tetangga, bertemanlah sama mereka.

Don’t just stay home, I told her, go to your mother’s house. Bake a cake. Bring a cake to the neighbors, make friends with them.

Saya lupa dia tinggal di pantai timur Amerika dan bulan ini disana itu mulai masuk musim dingin, bahkan dibeberapa tempat sudah bersalju.


I forgot she lives in the east coast of the USA and it is winter now, it is even been snowing in some places.

Dan dia tinggal dipinggir kota. Jaraknya sekitar satu jam ke kota kalau jalan kaki dan dua puluh menit dengan memakai mobil. Disitu tidak ada sarana transportasi umum. Jadi tidak ada bis dan tidak ada kereta api.

And she lives in the suburban area. It takes about an hour to get to the town on foot and twenty minutes by car. There is no public transportation. It means there is no bus or train.

Jarak antar rumah pun berjauhan. Teman saya itu tidak punya mobil. Hanya sepeda. Tapi dengan suhu udara mendekati 0 derajat, siapa juga yang mau bela-belain keluar rumah buat main ke tetangga? Bisa keburu beku duluan di jalan… hehe.. atau kena paru-paru basah.

photo: www.tripadvisor.com. Rupert Covered Bridge, Bloomsberg-PA

The houses are separated quite far in distance. My friend does not own a car. Just a bicycle. But in this freezing weather, with its temperature drop close to zero, who would want to leave the house to visit the neighbor? You would freeze before you get there.. lol.. or you would get pneumonia.

Jadilah dia lebih banyak diam di rumah dan dia kesepian. Dia tidak perlu mengatakannya..

So she spends her time mostly at home and she feels lonely. She didn’t have to say it..

Saya menyarankannya untuk pindah ke kota saja. Setidaknya di kota ada lebih banyak orang dan dia tidak harus menjadi semacam tahanan rumah di musim dingin.

Photo: www.bloomsburgpa.com
I suggested her to move to the town. There are many people live there and she won’t have to become some sort of house prisoner in winter.

Dia mengatakan sedang menabung supaya tahun depan dia bisa menyewa flat. Dia tidak bekerja. Kecelakaan dimasa remaja membuat kerusakan permanen pada bagian-bagian tertentu diotaknya yang membuat dia tidak bisa bekerja, untuk menyetir mobil saja tidak bisa, sehingga dia menggantungkan diri pada bantuan sosial dari pemerintah.

She said she is saving her money so she can rent a flat in town. She doesn’t work. An accident in her teen left permanent damage to certain parts of her brain that makes her unable to work, not even to drive a car, so she depends on social support from the government.

Saya prihatin mendengarnya. Apalagi ketika dia mengatakan cuaca baru akan menjadi hangat pada bulan Maret. Gile lu! Itu kan sekitar 3-4 bulan lagi.

It made me concerned. Especially when she said the weather will get warm in March. You gotta be kidding me! That’s about 3-4 months.

Kalau saya jadi dia, bisa jadi gila saya kalau harus melewati 3-4 bulan dengan lebih banyak terkurung di rumah, sendirian, tanpa pekerjaan, tanpa teman serumah.. sedangkan tinggal di kota yang terhitung besar, punya banyak teman, kenalan, ada keluarga dan pacar, sibuk dengan kerjaan dan kegiatan-kegiatan lain, toh masih bisa bikin saya garing karena bosan dan lucunya juga masih bisa merasa kesepian..

If I were her, I would go crazy to have to spend 3-4 months mostly at home, alone, no job, no housemate.. I mean, here I am living in a town considered big enough, I have many friends, aquaintances, families and a boyfriend, busy with work and many activities, funny thing is I can still feel bored and lonely..

* * * * *

Seorang teman menceritakan tentang kenalannya yang berusia sembilan puluh tahun dan hanya bisa terbaring di tempat tidur karena lumpuh akibat stroke.

A friend told me about his acquaintance who is ninety years old and can only lie in bed because stroke makes her paralysed.

Keinginan ibu tua ini hanya satu; cepatlah aku mati..

The old lady has only one wish; let me die soon..

Itu yang dimintanya pada orang-orang yang datang untuk menjenguknya. Doakan saya cepat di angkat Tuhan, doakan supaya saya cepat mati..

It is what she asks to the people who came to see her. Pray God takes me home, pray so I will die soon..

Sudah bertahun-tahun dia berada dalam keadaan lumpuh seperti itu. Sembuh tidak, kematian pun tidak juga datang untuk membebaskannya.. yang harus dihadapinya adalah kenyataan bahwa kondisi fisiknya menjadi penjara baginya.

She has been in this condition for years. Not healed, neither death came to free her.. what she has is reality that her physical condition has imprisoned her.

Sebulan lalu saya membaca tentang seorang wanita penderita kanker otak yang memutuskan untuk mati pada hari dan jam yang dipilihnya.


Last month I read a story about a lady with brain cancer who decided to choose the day and time of her death.

Amerika memiliki undang-undang yang melegalkan seorang yang menderita sakit parah untuk mengakhiri hidupnya secara medis.

There is a law in America that legalized anyone with terminal illness to end his/her life medically.

Ada banyak reaksi pro dan kontra. Tapi cobalah kita menempatkan diri pada posisinya. Fisik hancur oleh penyakit dan obat tanpa ada kepastian akan sembuh atau tidak. Disembuhkan tidak, mati juga tidak. Yang ada adalah tersiksa oleh penyakit dan oleh obat.


There were many pros and cons. But just put ourselves in her place. How would feel to have our body destroyed by illness and meds without any certainty to get heal or not. Not being healed, not die either. What we had is the torture brought by illness and meds.

Belum lagi harus beban biaya pengobatan.

Not to mention the medical bills.

Saya mengerti seperti apa itu rasanya. Saya mengalaminya.

I know how it feels. I have been there.

* * * * *

Kehidupan itu tidak mudah. Jangan pernah berhenti berjuang. Selagi masih ada napas, tetap berusaha.

Life is not easy. A nonstop fighting. As long as you still breathing, keep trying.

Itu benar. Itu nasihat yang baik. Tapi ketika kehidupan menciptakan suatu peristiwa atau sesuatu yang membuat kita terpenjara, mudah-mudahan kata-kata di atas itu masih dapat memotivasi kita ketika berhadapan dengan keadaan tanpa jalan keluar yang berlangsungnya sangat lama.

That’s true. It is a good advice. But when life comes up with something to imprison us, hopefully those words are still able to motivate us when facing long term hardship situation.

Sekedar saran, jangan memberikan nasihat itu pada orang yang sedang menghadapi sikon yang memenjarakannya demikian lama. Tujuannya mungkin baik, tapi dalam sikon yang menjepit seseorang, .. mm.. sudah syukur kalau dia tidak melemparkan sepatunya pada anda.

Just an suggestion, don’t say any of those advice to somebody who is dealing with condition that imprisoned him/her in a long period of time. Well meaning, but in that kind of circumstance, .. mm.. considered yourself lucky if that person doesn’t throw his/her shoes at you.

* * * * *

Ada banyak orang yang dipenjarakan entah oleh penyakit, kondisi fisik, berbagai kesulitan hidup atau beban yang harus menjadi tanggung jawabnya.. mereka dapat menimbulkan keprihatinan di hati kita atau memberikan inspirasi.

There are many people imprisoned by illness, physical condition, many life challenges or have to take responsibility on burden.. they make us concern or inspire us.

Tapi bagi mereka, yang mereka inginkan hanya satu; dibebaskan dari penjara itu.

But to them, all they want is just one and that is; to be freed from that prison.


No comments:

Post a Comment