Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Saturday, November 22, 2014

Hey Museums, That Was Fun! (3)

Museum Wayang adalah museum terakhir yang kami kunjungi hari Selasa itu (11/11).


Puppet museum was the last museum we visited on that Tuesday (Nov 11th).

Sejak dua bulan lalu, saya dan Desi, mahasiswi magang di kantor saya, berkeinginan untuk berwisata ke Kota Tua. Keinginan yang harus tertunda dua bulan karena dia sakit dan saya terhalang berbagai macam urusan.

Dessy, an intern in my office, and I have been wanting to touring Old Town in Jakarta. It had to be put on hold for two months because she fell ill and I had to deal with so many various things.

Akhirnya kami membulatkan tekad. Selasa, 11 November adalah hari libur kami berdua. Yuk jalan!

We finally made up our minds. On Tuesday, November 11th was our day off. Let’s go!

Bogor cerah ceria sewaktu kami berangkat naik kereta. Dipertengahan jalan turun hujan dan berhenti ketika kami sampai di stasiun Jakarta Kota. Udara sejuk. Cocok banget buat jalan-jalan.


Bogor was bright when we left by train. But it rained half way to Jakarta but it stopped when we got at Jakarta Kota train station. It was cool. Perfect weather to have our sight seeing started.

Museum Bank Mandiri adalah yang pertama kami datangi. Ceritanya ada dipostingan saya ‘Hey Museums, Here We Come!’.


Mandiri Bank Museum was the first one we visited. The whole story can be read in my ‘Hey Museums, Here We Come!’ post.

Museum Bank Indonesia adalah yang berikutnya. Lihat ‘Hey Museums, You’re Awesome!’.


Indonesian Bank Museum was the next one we visited. Go see Hey Museums, You’re Awesome!’ post.

Ada lima museum disekitar daerah Kota Tua Jakarta. Kami sebenarnya ingin mengunjungi empat (Museum Fatahilah sedang ditutup sampai awal tahun depan) tapi yang bisa kami kunjungi ternyata hanya tiga karena museum-museum disana bukanya hanya sampai jam tiga sore.

There are five museums in the area of Old Town Jakarta. We wanted to visit four of them (Fatahilah Museum is closed until next year) but we could only visit three because the museums open only until three pm.

Kami berangkat dari Bogor mungkin hampir jam 9. Sampai di Kota sekitar jam 10.30. Kami berkeliaran di Museum Bank Mandiri dari jam 11 sampai jam 12.


We left Bogor when it was probably almost 9 am. We got at Kota train station at around 10.30 am. We wandered around in Mandiri Bank Museum from 11 am to noon.


Kami berada di Museum Bank Indonesia dari jam 12.15 sampai sekitar jam 2. 10. Museum ini yang paling menarik jadi tidak heran kalau kami betah berada disana.


We were in Indonesian Bank Museum from 12.15 pm to nearly 2.10. It is an awesome museum so no wonder we felt like we didn’t want to leave.

Dari Museum Bank Indonesia kami menyeberang jalan dan berjalan menyusur sampai tibalah kami di alun-alun Fatahilah.


Got out of Indonesian Bank Museum, crossing the road and walked to the Fatahilah square.

Karena kami jalan nyantai, mampir-mampir di pedagang kaki lima dan kemudian makan siang dulu.. ya tidak heran kami baru masuk ke Museum Wayang ketika sudah hampir jam tiga sore! Kami berdua lupa kalau jam bukanya hanya sampai jam tiga tapi kok ya petugasnya juga masih mengijinkan kami masuk.

made a stop at ring street vendor.. 'I want my name to be engraved on the ring'
Since we walked not in a hurry, made lots of stop at street vendors and had late lunch.. no wonder we got at Puppet Museum when it was almost three pm. Both of us forgot its closing time is at three pm but the officer let us in anyway.


Ada banyak yang berubah dalam museum ini. Saya pernah mengunjunginya mungkin lebih dari tiga puluh tahunan lalu dan rasanya ruangannya tidak sebagus sekarang, ada tambahan wayang-wayang yang seingat saya dulu tidak ada, tapi sebaliknya yang dulu ada kok kayaknya sekarang tidak ada lagi.



There were many changes in this museum. I visited it more than thirty years ago and it seems the rooms were not as nice as they are now, there are also puppets that I don’t recall I have seen them before, but in there are other puppets that are no longer in display.


Secara keseluruhan sih lumayan bagus tapi tidak terlalu memberi kesan ‘wow!’ seperti Museum Bank Indonesia.


General speaking, it is quite good but not giving the ‘wow!’ impression like Indonesian Bank Museum did to us.

Kami tidak berada lama disana karena tidak banyak yang bisa di lihat dan juga karena lagi enak-enak melihat pun, petugasnya sudah nongkrong dibelakang kami dan mematikan beberapa lampu display.. waduh, ngusir secara halus nih, bray.. 



We didn’t stay long in there because there were not much to see and because the officer walked behind us when we were looking around, he even turned off some display lights.. gosh, some way to get rid us..






Kami mampir di toko cenderamata. Saya tidak bisa menahan diri untuk tidak membeli pajangan wayang ini walau pun harganya terhitung mahal, tiga puluh ribu.. ga apalah.. dari dulu saya selalu kepingin punya wayang, akhirnya kesampaian juga biar pun cuma pajangan.



We stopped by at the gift shop. I couldn’t hold myself not to buy this puppet decoration though it is quite costly, thirty thousand rupiah.. I have always wanted to have a puppet and I finally have it now though it it is just a decoration.

Oya, masuk museum ini bayar Rp.5.000.


The museum entrance fee is Rp.5.000,-

Jadi berakhirlah petualangan kami dari museum ke museum. Capeknya luar biasa. Tapi bahagianya juga lebih luar biasa.

So this is the end of our museum adventure. Damn, we were so tired. But damn, we were so very happy.

Kesimpulannya, setiap museum punya daya tarik tersendiri. Tapi diperlukan kreativitas tinggi untuk menampilkan sesuatu yang kuno dan mungkin membosankan menjadi ‘wow!’.

Conclusion; every museum has its own attraction. But it takes high creativity to make old-ancient-boring stuff into a ‘wow!’ thing.

No comments:

Post a Comment