Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, November 26, 2014

Little Visitors

Belum lama ini seorang teman datang ke kantor saya dengan membawa anak laki-lakinya yang berusia tiga bulan.

Not too long ago a friend came to my office, bringing her three months old son.

Kami bertiga yang sedang berada diruangan saya segera mengerumuninya dan kami bergantian ingin menggendong anak lelakinya, termasuk saya walaupun agak takut-takut karena sudah lebih dari tiga tahun tidak menggendong bayi.


The three of us who were in my room imidiately swarmed all over her and excitedly took turn in holding her son, including me though I was a bit scared because I haven’t hold any babies in three years.

Kami mengajak anak itu mengobrol, bernyanyi, bercanda, memutarkan lagu dan gembira ketika berhasil membuatnya tersenyum, tertawa dan mengeluarkan celotehan kecil.


We talked to him, sang, teased him, played song and cheered when seeing him smiled, laughed and bubbling his baby talk.

Tidak diragukan lagi kehadiran tamu kecil ini mencerahkan suasana. Memberikan warna pada rutinitas kerja yang membosankan. Membuat satu hari bisa terasa berbeda.

It is undoubtful this little visitor has brightened up the mood. Gave color to the boring routine at work. Made the day felt different.

Kecil tapi memberi dampak besar.

Small but gives huge effect.

* * * * *

Beberapa hari lalu ketika sampai di kantor dan akan membuka pintu gerbang, saya kaget melihat ada seekor kupu-kupu hinggap di ujung bawah pegangan pintu gerbang.


Few days ago I was surprised, when I got at the office and was about to open the gate, to see a butterfly perched on the gate’s handle.

Dia diam saja biar pun pintu gerbang bergerak-gerak ketika saya buka.

It stayed still though the gate was moving when I opened it.

Saya masuk ke ruangan saya dan segera melupakannya karena sibuk dengan berbagai macam urusan kantor.

I got into my room and soon forgot all about it as I became busy with work.

Hampir setengah jam kemudian saya keluar dan melewati pintu gerbang.. lho, kupu-kupunya masih ada.. jadi saya fotoin deh..


It was nearly half hour later when I got out and passed that gate.. hey, the butterfly was still there.. so I took photos of it..

Lucunya beberapa menit kemudian dia pun terbang.. malu kali ya di potret sama saya atau merasa tujuan kedatangannya sudah tercapai.. yaitu buat narsis di depan saya.. hehe..

Funny thing is it flew away few minutes later.. would it get camera shy or felt it has accomplished its visiting mission.. which was to be the object of my camera.. lol..

Hanya seekor kupu-kupu yang penampilannya tidak mengesankan dan tidak memiliki warna yang memukau tapi kehadirannya pagi itu bisa membuat saya melanjutkan pekerjaan dengan hati ringan.

It was just a butterfly which appearance wasn’t impressive nor had beautiful colors but its presence that morning could make me continue my work with a lighter heart.

Kecil tapi memberi dampak besar.

Small but gives huge effect.

* * * * *

“Nitip ya, Ke” pagi itu Vincent muncul diruangan saya dengan membawa sebuah kotak bekal.

“Keke, could I leave this here?” Vincent came to my room that morning bringing with him a cookie box.

Saya melihat tangannya basah dan kotak itu juga basah.

I saw his hands were wet and so was the box.

“Basah deh meja gue” saya mengerutkan kening “Elu habis ngapain sih? Nyuci tempat bekal lu? Keringin dulu dong, ada serbet tuh di pantry sana”

“You make my desk wet” I raised my eyebrows “What have you been doing? Washed your cookie box? There is a napkin in the patry, go there and wipe this box with it”

“Pssst..” dia berbisik sambil membuka tutup kotak itu dan menunjukkan isinya pada saya.

“Pssst..” he whispered as he opened the box and showed me what was in it.

“Kura-kura!” saya berseru kaget “Kura-kura siapa?”

“Turtle!” I exclaimed in my surpriseness “Whose turtle is this?”

“Punya gue” dia nyengir “Baru beli”

“Mine” he grinned “Just bought it”

Saya meletakkan kura-kura kecil itu di atas telapak tangan saya. Untuk beberapa detik kami bertatapan.

I put that small turtle on my palm. We stared at each other for few seconds.

Dengan hati-hati dia menjulurkan kepalanya. Menengok ke kiri dan ke kanan. Lalu dia menunduk, mengamati telapak tangan saya sebelum bergerak pelan-pelan.

It carefully sticked out its head. Looked to the left and right. After that it looked down, observing my palm before it moved slowly.

Saya tertawa geli merasakan kaki-kaki kecilnya bergerak di atas telapak tangan saya.

I laughed, tickled when its tiny feet moved on my palm.

Vincent mengambil hp saya dan memotret kami berdua.

Vincent took my cellphone and took our photos.

Lucunya si kura-kura ini menengok ke arah Vincent persis ketika di foto.


Funny thing is this turtle turned to look at Vincent right at the time when he took our photos.

Selama kira-kira dua jam kura-kura ini dititipkan ke saya. Dia berjalan mondar-mandir dalam kotak bekal Vincent, kadang-kadang menjulurkan kepalanya untuk melihat saya.

For about two hours the turtle was left under my care. It moved around in Vincent’s cookie box, sometimes it sticked out its head to look at me.

Kalau dia sudah bosan atau karena ingin menjelajah dunia luar, dia memanjat keluar kotak bekal itu lalu berjalan di atas meja saya. Apa pun yang ada didepannya akan dipanjatnya.

When it got bored or for wanting to explore the world outside the box, it climbed up and walked around my desk. It climbed whatever objects lied infront of it.

Kadang dia naik ke atas buku yang sedang saya tulis dan berhenti diam persis di tempat yang sedang saya tulisi.

Sometimes it climbed up the book I was writing on and stopped exactly at the spot where I was writing a note.

“Eh, jangan disitu dong” saya menaruhnya di tempat lain. Tapi dia segera berjalan cepat-cepat untuk kembali lagi.

“No, not there” I put it in other part of the table. But it moved quickly to return to its spot.

“Bandel ya” saya berdecak kesal tapi juga lucu “Mau dibalikin ke dalam kotak?”

“You’re something, aren’t you?” I clicked my tongue, felt a little tickle “Would you want me to put you back in the box?”

Dia menatap saya dan kemudian berbalik, berjalan cepat-cepat ke arah lain.

It stared me and then turned around, walked fast toward other direction.

Sedetik saya bengong, lalu tertawa.. ini kebetulan atau dia ngerti ya?

It stunned me for a second, before I bursted out my laugh.. is this a coincidence or it understood what I was telling it?

Vincent bilang taruh saja kura-kura itu dalam kotak bekalnya dan ditutup setengah saja. Tapi saya kasihan. Jadi selama dua jam itu saya biarkan dia berkeliaran di atas meja saya tapi saya jadi harus mengawasinya karena takut dia terjun bebas ke lantai.


Vincent told me to put it in the box and let the cover opened half. But I felt pity for it. So I let it wandered around on my desk for two hours though I had to keep an eye on it for fearing it would take a free fall onto the floor.

Pagi itu saya mendapatkan teman kecil.

I got myself a little friend that morning.

Saya lega ketika Vincent datang dan membawanya pulang tapi sedih juga melihatnya dibawa pergi.

I was relief when Vincent came and took it home but it also felt sad to see it left my office.

Kecil tapi memberi dampak besar.

Small but gives huge effect.

* * * * *

Saya baru saja bangun tidur. Sambil menguap lebar-lebar, saya membuka tirai jendela.. dan mata saya seakan melompat keluar ketika melihat seekor laba-laba berada di bawah jendela.


I just awoke. As I yawned broadly, I opened the curtain.. and my eyes were like popping out when I saw a spider under the window.

Hiiii!!...

Eeekkk!!....

Saya segera berlari keluar untuk memanggil ayah saya supaya dia menyingkirkan laba-laba itu.

I ran outside to find my father and asked him to get rid it.

Sementara menunggu ayah saya datang, takut-takut saya masuk kembali ke kamar. Laba-laba itu masih berdiri diam. Saya segera mengenalinya. Itu laba-laba yang sama yang pernah merayap di tangan saya ketika saya sedang mengecat tembok pagar.

While waiting for my dad, I returned to my bedroom, peeking dreadingly at the spider. It was still there. I quickly recognized it as the same spider that crawled on my arm when I was painting the fence.

Hidih, kok dia bisa nemu jalan buat masuk ke kamar saya?

How on earth could he find a way to get into my bedroom?

“Heran deh, si Keke kok masih sama aja ya, kalau kita ketemu kok langsung lari?” pikir si laba-laba “Padahal kan cuma mau bilang selamat pagi”


“I just don’t get it, Keke is still the same, whenever we met she just ran away” thought the spider “I just wanted to say good morning”

Hahaha…

Kecil tapi memberi dampak besar.

Small but gives huge effect.

                                                           * * * * *
Update; Senin 8 Desember, ada lagi tamu kecil yang datang ke kantor saya yang langsung jadi meriah.. hehe..


Updated; Monday, December 8th, another little visitor came to my office and made it a merry one.. lol..

* * * * *
Jadi begitulah beberapa pengunjung kecil yang masing-masing mampu untuk memberikan dampak luar biasa pada saya.

So there are few little visitors that each has capability to bring huge impact on me.

Semua menjadi pengingat bagi kita bahwa yang kecil itu bukan berarti tidak memiliki arti.

They remind us how being small is not making it meaningless.

No comments:

Post a Comment