Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, April 24, 2014

Beauty

“Keke, kamu cantik”

“Keke, you’re beautiful”

Begitu komentar yang saya dengar ketika saya mengikuti acara Paskah di Kebun Raya Bogor hari Minggu lalu (20/4).


People were telling me this when I attend Easter service in Bogor Botanical Garden last Sunday (April 20th).

“Cantik”

“Beautiful”

Komentar teman-teman FB pada foto yang saya upload, foto ketika mengikuti acara Paskah itu.


FB friends wrote that comment on my photo that was taken when I attend Easter service.

“Kamu cantik” Andre tersenyum ketika melihat foto-foto itu. Tapi matanya menyinarkan kecemasan.


“You’re lovely” Andre smiled when he saw those photos. But there was worry in his eyes.

Saya cuma tersenyum. So, saya cantik. 

I just smiled. So, I am beautiful. 

Tapi bukan itu yang ada dalam pikiran saya ketika melihat foto-foto ini.

But it is not what I had in mind when I looked at these photos.

Siapa bisa mengira setahun lalu dokter memberi tiga kemungkinan atas penyebab haid saya yang tidak mau berhenti; kelainan hormon, mium atau gejala awal kanker rahim.

Who could tell that a year ago doctor gave three prognosis about my unstoppable menstruation; hormone abnormality, leiomyoma or early symptom of uterus cancer.

Siapa yang tahu kalau selama enam bulan berikutnya saya tenggelam dalam depresi akut sampai berpikir tentang bunuh diri karena terlalu berat beban emosi dan fisik yang harus saya tanggung karena saya sakit sementara ibu saya juga sedang mengalami masa kritis.

Who would know that for the next six month I drown in bad depression that I thought about suicide because of the emotional and physical burden really took toll on me as I was not well at the time when my mother was in critical condition.

Tidak ada seorang pun yang tahu tentang depresi itu. Hanya sedikit orang yang kemudian tahu tentang fisik saya yang sedang terganggu. Dan tidak ada yang terlibat dalam perjuangan saya untuk keluar dari depresi.

No one knew about that depression. Few finally knew about my unwell physic. And nobody involved in my struggle against depression.

Tidak ada yang tahu bahwa kurang dari enam bulan lalu saya masih harus minum obat untuk menghentikan haid saya.

No one knows that less than six months ago I still had to take medicine to stop my menstruation.

Tidak ada yang bisa membayangkan beratnya menghadapi ibu yang sakit, bagaimana menyaksikannya demikian tidak berdaya dan bagaimana menolongnya untuk bangkit. Ada hari-hari panjang yang dipenuhi dengan kecemasan, ketakutan dan keputusasaan. Dan malam hari harus dilewati dengan pertanyaan apakah saya bisa tidur tenang sampai pagi atau akan dibangunkan karena ibu saya mengalami gangguan dengan jantung, pernapasan dan tekanan darahnya.

No one knew how hard it is to deal with a sick mother, to see her become so weak and to help her to stand on her feet again. There were long days filled with worries, fears and despair. And nights brought the question would I be able to sleep soundly or would I be awaken because my mother was having problems with her heart, breathing and blood pressure.

Banyak yang tidak bisa mengerti ketika mereka mengetahui bahwa semua penderitaan itu membuat saya tidak mau lagi mempercayai Tuhan.

Many couldn’t understand when they knew the hardship has made me lost my faith to God.

Ketika saya melihat foto-foto ini.. ya, saya melihat seorang perempuan cantik. Ya, saya tahu saya cantik. Saya toh punya mata.


When I saw these photos.. yes, I saw a beautiful woman. Yes, I know I am beautiful. I have eyes, y'know.

Tapi bukan kecantikan yang saya pikirkan.

But it is not beauty that came to my mind.

Ketika saya melihat foto-foto ini, saya teringat pada banyak sekali peristiwa. Yang saya tuliskan di atas hanyalah segelintir kecil yang saya alami dan rasakan.

When I saw these photos, I remembered so many things. The ones I wrote above are only few of them.

Saat saya melihat foto-foto diri saya ini.. bukan kecantikan yang saya pedulikan.

When I saw my photos.. I didn't care about beauty.

Saya bersyukur karena saya telah mengalami yang terburuk dan berhasil melewati semuanya.

I am thankful that I have been through the worst and I could go through them all.

Saya beryukur karena masa-masa sulit itu telah membentuk diri saya menjadi pribadi yang lebih kuat, tegar dan sabar.

I am thankful those hardship have formed me into a person who is stronger, tougher and have more patience.

Pengalaman hidup jauh lebih berharga dari pada kecantikan.

Life experience is far precious than beauty.

Kecantikan fisik bisa pudar dan bahkan hilang tapi kehidupan memberikan kita banyak hal yang membentuk diri kita menjadi seseorang dengan sifat dan kepribadian yang lebih baik.. tentunya kalau kita mau diubahkan karena ada orang yang tetap saja mempertahankan sifat dan kepribadiannya yang lama sehingga segala pelajaran yang baik yang disampaikan oleh kehidupan menjadi sia-sia.. seperti hujan yang turun di atas gurun pasir..


Physical beauty can vanish and even gone but life gives us many things that can make us a person with better characters and personality.. only if we allow them to change us because there are people who hold on to their old characters and personality, making all the good lesson life gave turn into vain.. like the rain on the dessert..

Kecantikan adalah suatu anugerah. Boleh saja dinikmati asal tidak memakainya untuk tujuan yang tidak benar.

Beauty is a blessing. It is ok to enjoy of having it but don't use it for wrong purposes.

Dan kecantikan juga harus disyukuri. Tapi dia bukanlah yang terutama dalam hidup.

And beauty is something that should be thanked for. But it is not the foremost important thing in life.

Kecantikan bisa membuat orang terpukau tapi kepribadian yang kuatlah yang mendatangkan kebahagiaan, penghargaan dan kepuasan dalam hidup.


Beauty can dazzle people but strong personality is the one that brings happiness, appraisal and contentment in life.

No comments:

Post a Comment