Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, July 15, 2015

Back to Work

Hari-hari pertama setelah pulang liburan adalah saat yang sulit.

The first few days after got back from a vacation are the hardest.

Pertama harus menghadapi kelelahan fisik dan jalan-jalan ke Ambon betul-betul menguras tenaga saya.



The first thing to deal is physical exhaustment and the trip to Ambon really taken a lot of my energy.

Setiap bulan saya hanya diperbolehkan mengambil cuti selama tiga hari karena cuma saya satu-satunya tenaga admin di kantor jadi kehadiran saya amat sangat dibutuhkan di kantor. Tiga hari cuti.. yah, resiko jabatan, bray.. tapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangat dan kenekadan saya untuk pergi traveling.

I am only allowed to take three days of leave at max every month because I am the only administrator so the office can’t function without my presence. Three days leave.. yep, got that right, just one of occupational hazard, dude.. it has never ceased my crazy ass and will to go traveling.

Tapi selama 4 tahun ini, Ambon adalah destinasi yang paling jauh dari seluruh perjalanan yang pernah saya lakukan. Perjalanan pulang perginya saja sudah makan banyak tenaga dan selama tiga hari itu kami terus-terusan jalan.


But in these 4 years, Ambon was the farthest traveling destination I have ever made. The round trip was already taking lots of energy and we had tight traveling schedule in those three days.

Kaki saya bengkak sampai setiap malam saya atau Andre harus memijatnya.

My feet swelled that I or Andre had to massage them every night.

Bukan itu saja dampak perjalanan tersebut..

That was not the only thing the trip has brought to me..

“Kamu kok jadi kurus sekarang” komentar itu datang dari dua orang di hari pertama saya masuk kantor.

“You are slimmer now” two people said that on my first day in the office.

Ah masa sih? Baru belakangan saya menyadarinya setelah baju dan celana saya terasa kedodoran di badan. Yah, mungkin karena capek, kebanyakan jalan, makan dan istirahat kurang bikin berat badan turun.

Really? It took me few days before I realized I did lose some weight after I felt my clothes have become lose in my body. Well, I was exhausted, we made lots of sight seeing, didn’t eat and rest properly.. they shed few pounds off me.

So, kaki bengkak dan berat badan anjlok adalah dua hal pertama yang pernah terjadi dalam sejarah pertravelingan saya.. hehe..

So, swollen feet and losing weight are the first things that ever happened in my traveling history.. lol..

*   *   *   *   *

Bangun tidur di hari pertama.. aduhhh, benar-benar badan babak belur rasanya. Mood untuk kerja juga tidak ada.

Waking up on the first day after we got back.. ohhh, my body screamed. I lost the mood to work too.

Berhubung tidak ada pilihan, saya menyeret kaki ke kantor.

What choice did I have, I dragged myself to go to work.

*   *   *   *   *

Sampai di kantor..

Arriving the office..

“Kak, pintu ruangan kakak ga bisa dibuka” lapor teman saya begitu dia melihat saya.

“Sis, the door of your room can’t be open” said my friend once he saw me.

“Kok ga bisa dibuka? Kuncinya patah?” tanya saya.

“How could that happen? Did the key broke inside the lock?” I asked.

“Ga tau, kak. Semalam bapak … (nama seorang senior kami) ngunci pintu lantas waktu mau masuk lagi sudah ga bisa dibuka kuncinya”

“I don’t know, sis. Last night Mr. … (one of our senior) locked it and he couldn’t open it when he wanted to get inside”

“Jam berapa itu?”

“What time did it happen?”

“Sekitar jam 7 malam”

“Around 7 pm”

Jam segitu kan belum larut. Masih bisa menelpon PIC bagian maintenance untuk melapor kerusakan dan memintanya untuk datang memperbaikinya pagi ini.

It wasn’t late at night. Still in the appropriate time to call the maintenance PIC to report about the door and asked him to come this morning to fix it.

“Kok si bapak … (nama PIC bagian maintenance) ga ditelponin semalam?” tanya saya penasaran.

“Why is it Mr. … (the maintenance PIC’s name) was not called last night?” I asked in my curiousity.

“Ga tau, kak, katanya nunggu kakak aja”

“I don’t know, sis, he said just wait for you”

Hahahahaha!!!…. Bener-bener Jaka Sembung bawa golok banget..

Hahahahaha!!!.... Damnit..

Saya tertawa sambil geleng-geleng kepala (dan dalam hati jingkrak-jingkrak kesal). Seandainya dari semalam kerusakan itu sudah dilaporkan, bagian maintenance akan menjadwalkan perbaikannya pagi ini.

I laughed as I shook my head (and jumped out of rage in my mind). If the damage has been reported last night, the maintenance would schedule to come this morning to fix it.

Tapi karena saya yang harus melaporkannya, bagian maintenance sudah punya jadwal kerja yang harus dilakukannya terlebih dulu dan baru bisa datang ke kantor ketika sudah hampir tengah hari.


But since I was the one who had to report it, the maintenance had set his schedule and so he could come to the office when it was almost noon.

Setengah hari kerja terbuang..

Half day was gone already..

Saya tidak tahu saya harus tertawa atau jingkrak-jingkrak marah.

I didn’t know whether I had to laugh at it or went crazy out of rage.

Syukur syukur sebagian besar pekerjaan rutin sudah saya selesaikan dari minggu sebelumnya. Itu sudah jadi kebiasaan saya kalau saya tahu saya akan cuti atau kantor akan mengadakan acara yang membuat saya harus absen dari kantor.

Good thing I have done almost all weekly work since last week. It is my habit before I took a leave or when I knew the office was going to hold an event that made me had to absent from work.

Yah.. setidaknya saya bisa bernapas lega tapi trus saya mesti ngapain dong dari jam 8 pagi sampai tengah hari?

Well.. at least I could sigh my relief but then what should I do from 8 am to noon?

*   *   *   *   *

“Keke, mau baso ga?” tanya oma yang selalu datang setiap hari Kamis ke kantor saya.

“Keke, would you want some meatball noodle?” asked the old lady who comes to my office every Thursday.

Mauuuuu!!!

Yes!!!

Makanlah kami bertiga di ruang tengah.


So the three of us had meatball noodles in the other part of my office.

Selagi kami makan, bercanda dan mengobrol, mau tidak mau saya teringat pada teman saya yang selama setahun menjalani masa praktek kerja di kantor saya. Selama setahun kami menjadi teman, sahabat, kakak-adik. Dia bikin saya tertawa tapi kadang bikin saya kesal sampai saya membayangkan alangkah sedapnya kalau bisa menggetok kepalanya dengan sendok.. hehe..

I thought about my friend who spent a year of her internship in my office. During which we became friends, best friends, sisters. She made me laughed but sometimes made me thought to smack her head with a spoon when she drove me crazy.. lol..

Liburan kami di Ambon bisa terlaksana sebagian besar karena dia juga, karena dia yang mengajak, karena selama tiga hari itu kami tinggal dirumah keluarganya dan karena dia juga maka Ambon memiliki arti istimewa terutama untuk saya.

Pattimura Statue
Our vacation in Ambon was made partly because of her, as she was the one who asked us to come with her, for three days we stayed with her family and because of her Ambon held a special meaning for me.


Setelah baso habis dan mereka pulang, saya baru menyadari tanpa teman saya itu.. alangkah kosongnya hari-hari saya berikutnya.

After we finished our meatball noodles and they left, I realized without her I would be facing empty days..

Saya membaringkan diri ditempat tidur di kamar tamu, kamar yang selama setahun ditempati oleh teman saya itu. Terbayang lagi percakapan dan senda gurau kami ketika saya menginap di kamar ini.


I lied myself down on the bed in the guest room, the room that for a year was occupied by my friend. Memory of our talk and jokes when I spent the night in this room came before my eyes.

Ah, kampret! Terkutuklah pintu sialan itu, pikir saya. Ketika saya memerlukan sesuatu untuk menyibukkan saya, untuk mengalihkan perhatian saya.. eh, saya malah tidak bisa masuk ke ruangan saya.

Hell! Damn that fucking door, I thought. Just when I needed something to keep me busy and distracted me.. man, I couldn’t get into my room.

Tidak terasa saya tertidur sampai teman saya membangunkan saya untuk memberitahu orang maintenance sudah datang.

I fell to sleep, without me knowing it, until my friend woke me to let me know the maintenance guy has arrived.

Yah, ada untungnya juga pintu itu tidak bisa dibuka karena setidaknya saya jadi bisa tidur selama kira-kira satu jam dan tidur itu membuat badan, pikiran serta hati saya jadi terasa lebih enakan.

Well, good thing the door couldn’t be opened as it gave me at least an hour of sleep and it made my body, mind and heart felt better.

No comments:

Post a Comment