Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, December 10, 2014

Shopping Spree - Impulsive

“Bawa duit berapa, Ke, waktu kita ke Mangga Dua?” tanya rekan saya.

“How much money did you bring with you when we went to Mangga Dua?” asked my colleague.

“Empat ratus ribu” saya nyengir.


“Four hundreds thousand” I grinned.

“Saya bawa semua uang saya” celetuk teman saya sambil tertawa.

“I brought all of my money” said my friend, laughing.

“Serius lu?” saya memandangnya “Duit gaji lu semuanya?”

“Seriously?” I stared at her “All of your salary?”

Dia cuma cengar cengir.

She just grinned.

“Kagak elu habisin semua kan buat belanja?” saya kaget “Kalau iya, elu makan apa nanti sampai akhir bulan?”

“You didn’t spend it all, did you?” I stunned “If you did, how would you make ends meet? What will you eat if you ran out of money?”

“Telor banyak di kulkas” jawabnya enteng.

“There are plenty of eggs in the fridge” she said lightly.

“Tenang, Ke, banyak tanaman kok di taman” rekan saya ngakak.

“Relax, Keke, there are many plants in the garden” my colleague bursted out her laugh.

Saya terpingkal-pingkal “Lu kata kambing makanin daun sama rumput”

I laughed it out loud “What would it make you? A goat? Eating leaves and grass”

Yang namanya pergi dengan niat belanja, apalagi ke tempat seperti Mangga Dua, kalau uang di dompet serba mepet, lebih baik jangan pergi ke sana dari pada nanti cuma bikin ngiler atau sakit hati karena ingin beli sesuatu tapi uangnya kurang.

Better bring extra money when going to a place like Mangga Dua mall for shopping or otherwise it would only make you drool or having heartache for wanting to buy things but not having enough money for it.

“Seratus aja” saya mengembalikan lembaran-lembaran seratusan ribu itu.

“A hundred will do” I returned those hundreds thousand bills.

“Gimana cukup?” Andre membelalak “Mau beli apa kamu dengan seratus ribu?”

“How would it be enough?” Andre stared at me “What would you buy with a hundred thousand?”

“Saya punya dua ratus ribu, pakai duit celengan dulu, nanti saya balikin lagi kalau THR keluar”


“I have two hundreds thousand, in my piggy bank, when I get my annual bonus, I will put it back to my piggy bank”

“Keke, sayang, kamu pikir harga baju dan sepatu itu murah?” Andre menarik rambut saya dengan gemas “Satu baju hampir seratus ribu harganya. Kan kamu perlu baju-baju buat dipakai ke kantor. Itu artinya setidaknya kamu perlu enam baju baru. Nah, hitung sendiri, sudah berapa itu. Lantas buat natal dan tahun baru, kamu tidak mau punya baju baru?. Belum lagi sepatu atau lainnya yang kamu perlukan?”

“Keke, honey, do you think clothes and shoes are cheap?” Andre pulled my hair  “You said you need new clothes to wear to work. It means you need at least six new clothes. Now, count how much are they will cost you? With Christmas and new year are coming, don’t you want to have new dresses too? Not to mention shoes or other stuff that you need?”

Kalau bukan karena baju-baju saya banyak yang sudah butut karena usia mereka sudah lebih dari lima belas tahunan, saya tidak akan punya pikiran untuk belanja baju. Soalnya saya bukan tipe orang yang suka shopping.

If not because of most of my clothes have worn out for they are more than fifteen years old, I wouldn’t have the thought of buying new ones since I am the kind of person who likes shopping.

Pendapat Andre benar tapi saya menolak untuk membawa uang lebih dari tiga ratus ribu. Setelah berdebat, akhirnya saya hanya mau menerima uang dua ratus ribu dari dia. Jadi saya membawa uang empat ratus ribu ke Mangga Dua.

Andre was right but I refused to bring more than three hundreds thousand. After debating, I accepted only two hundreds thousand of his money. So in total I brought four hundreds thousand to Mangga Dua.

Bukannya saya jual mahal. Pertama, ini soal prinsip. Kalau tidak terpaksa, saya tidak mau terima atau minta uang dari pacar. Prinsip ini saya buat berdasarkan pengalaman tidak enak dengan mantan pacar.

It is not playing games on him. First, it is about principle. If it is not about running out of option, I don’t want to accept or ask money from my boyfriend. I made this principle out of unpleasant experience with my ex-boyfriend.

Uang yang saya kira diberikannya atas dasar ingin menolong saya ketika orang tua saya sakit ternyata dijadikannya alasan untuk menginjak harga diri saya. Uang itu saya kembalikan utuh dan berakhir juga hubungan kami karena biar pun menyakitkan, pemikiran dan tindakannya lebih menyakiti saya.

The money which I thought he gave me to help me when my parent got ill was turned out to be his excuse to step on my dignity. I returned all of it and it was also the end of our relationship because though it hurt but his perspective and what he did to me hurt me more.

Andre tahu tentang peristiwa itu. Berkali-kali dia mencoba meyakinkan saya bahwa dia tidak akan pernah berbuat demikian pada saya. Tapi sekali pun saya tahu dia bukanlah orang seperti mantan pacar saya yang bajingan itu, saya tetap memegang prinsip ini.

Andre knew about the incident. For many times he tried to convince me that he won’t do such thing to me. But still, though I know he is not like that SOB ex-boyfriend, I keep that principle.

Alasan kedua adalah karena saya takut saya lepas kendali kalau bawa uang banyak. Karena biar pun saya tidak suka shopping tapi kalau melihat deretan toko yang menjual baju, sepatu dan aksesoris.. saya tidak bisa jamin saya tidak akan ngiler dan tergoda untuk membeli.

Second reason is I was afraid I would lose self control if I brought lots of money. Despite the fact that I dislike shopping but seeing clothes, shoes and accessories stores.. I can’t guarantee I wouldn’t fall to the temptation to buy them.

Kendali diri masih kuat ketika tiga orang teman saya membeli kaus. Saya pikir saya tidak butuh kaus. Saya punya banyak di rumah.


My self control was still intact when three of my friends bought tshirts. I thought I don’t need tshirts. I have plenty of them at home.


Tapi pertahanan saya jebol sewaktu kami melewati penjual topi.

It was broken lose when we passed hat vendor.

Dari dulu saya penyuka topi. Tapi saya membatasi diri untuk tidak mengikuti dorongan hati karena harga topi tidak murah dan kan tidak bisa dipakai setiap hari. Jadi pemborosan uang saja untuk beli topi.

I am a fond of hats. But I try not to be impulsive on this one because hat doesn’t come in cheap price and it can’t be wear everyday. It is therefore just a waste of money to buy hats.

“Apa bukan impulsif itu namanya?” saya memasang topi itu di kepala saya “Saya belum beli sepotong baju pun waktu kita lewatin penjual topi dan saya langsung jatuh hati pada topi ini”


“Wouldn’t you call it impulsive?” I put that hat on my head “I haven’t bought any clothes when we passed hat vendor and I fell for this one”

“Impulsif” Andre tersenyum “Ini topi yang cantik” dia menarik saya “Tapi lebih cantik lagi orang yang memakainya” dan dia mencium saya.

“Impulsive” Andre smiled “It’s a pretty hat” he pulled me “But the person who wears it is prettier” and he kissed me.

Si topi terdorong dari kepala saya dan terjatuh ke lantai..

The hat slipped off my head and fell to the floor..

Baru sekali itu saya tidak berlama-lama menyesal telah menjadi impulsif. Kalau si topi hasil keinginan impulsif ini membuat Andre memberikan saya ciuman-ciuman seperti ini.. hmm.. setiap hari deh saya jadi impulsif.. hehe..


That was the first time I didn’t regret for being impulsive. If impulsive hat has resulted in Andre giving me these kisses.. hmm.. I would become impulsive everyday.. lol..

No comments:

Post a Comment