Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Friday, March 22, 2013

Toxic


Apa saja yang bisa dikategorikan sebagai racun?

What substance can be categorized as hazardous?

Segala sesuatu yang membahayakan kesehatan tentunya bisa dimasukkan dalam kategori racun. Tapi apa yang melintas pertama kali dalam pikiran kita bila kita melihat atau membaca kata ‘racun’?

Everything that is endangering our health can be categorized as hazardous substance. But what crosses your mind when you see the word hazardous?

Apakah kita akan spontan berpikir tentang racun tikus atau sianida? Obat nyamuk? Bahan pengawet? Ular berbisa? Atau kita berpikir tentang zat-zat beracun yang berada dalam tubuh manusia?

 Do we spontaneously think about rat extermination, mosquito repellent or cyanide? Preserves substance? Or we think about the toxic in our bodies?

Tapi yang sedang saya pikirkan adalah racun dalam pikiran. Bukan pikiran siapa-siapa. Ini berbagai macam hal yang ada dalam pikiran saya.

Well I was thinking about the toxic in my mind.

Saya memang orang yang selalu punya banyak pikiran. Mungkin karena saya tipe orang yang tertutup jadi yang benar-benar saya rasakan, semua keluh kesah, ketakutan, kecemasan, kemarahan, kesedihan dan ketidakpuasan disimpan dalam hati.

I always have lots of thoughts. Maybe because I am a reserved person so I keep true feelings that contains of anger, worries, sadness, disappointment, fear and discontentment only to myself.

Cuma sekitar enam bulan terakhir ini pikiran itu merubah saya menjadi seorang yang berpikir negatif. Saya tidak bisa mencegahnya. Bahkan sebetulnya ketika saya mencoba untuk berpikir positif dan optimis, yang terjadi justru kebalikannya. Tapi ketika saya berpikir tentang semua yang negatif dan membayangkan segala hal yang paling buruk, tidak ada satu pun yang terjadi. Akhirnya saya enggan untuk berpikir tentang hal positif.

In the past six months they have changed me as a negative thinker. I can’t stop it. When I tried to think positive and be optimist, things happened differently. None of the positive things I thought happened. But when I think about negative things and even imagine every possible worst things or situation, none of those things happen. Now with all this, I reluctant to think positive.

Gila kan?

Yes, it is crazy.

Lebih gilanya lagi saya bisa menampilkan diri sebagai orang yang sangat kebalikan dari apa yang ada di dalam diri saya. Tanya saja pada orang-orang yang mengenal saya. mereka pasti mengatakan bahwa saya adalah orang yang ceria, lucu, tidak gampang marah, sabar, tidak cepat ngambek atau tersinggung.

What more crazy is I can appear as a different person outwardly than what I really am inwardly. Just ask the people who know me. They will tell you that I am a cheerful person, funny, patient, not the kind of a moody person nor easily offended.

Ngeri juga saya melihat diri saya. Bagai memiliki dua sisi yang sangat bertolak belakang. Di dalam satu tubuh ada Dr. Jeykill dan Mr. Hyde. Gelap dan terang.


It scares me though because it seems like having two different side of personalities. There are Dr. Jeykill and Mr. Hyde in one body. Light and dark.

 Saya tidak tahu bagaimana cara untuk menghentikan atau merubahnya. Akhirnya saya pikir selama hal ini tidak membahayakan orang lain, ya, sudahlah.. biarkan saja. Lagipula ini juga tidak mempengaruhi pekerjaan saya.

I don’t know how to stop or change it. At the end I thought as long as this won’t hurt other people, well, yeah.. let it be. Beside, it doesn’t affected my work either.

Tapi kadang capek juga saya dengan sisi diri saya yang satu ini. Dulu saya pernah mencoba meredam dan menghilangkannya dengan merokok, lalu berpindah dengan alkohol tapi efeknya tidak baik untuk kesehatan fisik sehingga saya hentikan.

However, it dries me up sometimes. It the old days I tried to sedate and get rid of it by smoking, after that switched to alcohol but both effect were not good for health so I stopped.

Kemudian beberapa waktu lalu saya sempat mencoba valium milik Andre. Yah, lumayan juga untuk menenangkan walau hanya untuk beberapa jam. Andre tidak menyarankan saya untuk meminumnya. Dia sendiri tidak memakai obat itu kalau tidak sangat terpaksa dan dia menyembunyikan obat itu dari saya ketika dilihatnya saya mulai agak terlalu rajin meminumnya.

Sometime ago I tried taking Andre’s valium. It calmed me down for few hours. Andre doesn’t recommend it though. He only takes it when he thinks he really really needs it. And so he hid it when he saw I have been taking it too often.

Yah, akhirnya saya berpikir berbahaya juga karena obat ini tidak menyembuhkan. Saya mungkin gila, tapi belum segila itu sampai tidak lagi bisa berpikir mana yang membahayakan dan mana yang tidak.. hehe…

I eventually thought it is not curing. I might be mad but not that mad so I could no longer think which one is good and which is not.. lol..

Sebetulnya ada satu obat yang sangat ampuh dan sudah terbukti manjur yaitu dengan berada di antara anak-anak. Mereka memang menguras enerji tapi mereka memancarkan semangat hidup, keceriaan dan ketulusan yang murni.

There is one cure. Being with the children. They are energy sucker but they have this unsinkable spirit and purity.

Sekarang takaran obat itu berkurang dan akibatnya terjadi peningkatan dalam kadar racun di pikiran saya… hehe..

Now I get that cure not as much as before so there are increase level of toxic in my mind.. haha.. but seriously, this is what really happens.

Saya mencoba cara lain; menambah kegiatan di luar pekerjaan. Mungkin pekerjaan saya ini membuat saya mulai menjadi tumpul. Karena itu saya mencari kegiatan yang bisa menggugah semangat dan memompa adrenalin.

I try other medication; getting more activities outside work. Maybe work has made me dull. It is why I seek for activities that can pump up my spirit and give me adrenaline rush.

“Hun, can we do paragliding again?” 'yang, kapan kita bisa terbang layang lagi? pertanyaan saya itu sontak membuat Andre tertawa.

“Hun, can we do paragliding again?” my question made Andre laughed.


“I thought you swore never to do that again” kirain kamu sudah kapok, katanya “what makes you change your mind?” kok bisa berubah pikiran?

“I thought you swore never to do that again. What makes you change your mind?”

“I don’t know.. I just want to do some crazy things” ga tahu.. lagi pengen lakuin hal-hal gila jawab saya jujur. Hehe.. lebih baik melakukan hal-hal seperti itu kan dari pada pikiran saya bikin saya jadi gila.

“I don’t know.. I just want to do some crazy things” I sincerely meant it.. after all, better doing crazy stunts than letting my mind driving me crazy.

“Alright, if that’s what you want. We will go up to the sky when I visit you in May” ok deh, kalau itu yang kamu mau. Kita bakal terbang layang lagi nanti kalau aku datang bulan Mei.

“Alright, if that’s what you want. We will go up to the sky when I visit you in May”

Ya, saya memang memintanya datang pada bulan Mei karena ingin merayakan ulang tahun saya bersamanya. Tidak apa-apa kalau dia hanya bisa berada di sini kurang dari seminggu. Saya sudah mengambil satu hari cuti supaya bila di gabung dengan hari libur bisa dapat kira-kira dua setengah hari. Lumayanlah untuk bisa menghabiskan waktu berdua saja dengan dia.

Yes, I did ask him to come in May because I wanted to spend my birthday with him. It doesn’t matter if he can’t stay less than a week. I have taking one day leave so adding it with my day off then I will have about two and half days off. Not to bad to spend time with him. Just the two of us.

“Do some crazy things, eh?” melakukan hal-hal gila? Andre menggoda saya.

“Do some crazy things, eh?” Andre teased me.

“Yep, to make me sane, baby” ya, supaya saya jadi waras.

“Yep, to make me sane, baby” I grinned.

“So it is true what they say that life begins at forty” mungkin benar juga ya orang bilang hidup mulai di umur 40, dia ngakak.

“So it is true what they say that life begins at forty” he laughed it out loud.

“Nope, life becomes crazier” hidup yang jadi lebih gila jawab saya “maybe I become crazier” mungkin saya juga jadi makin gila.

“Nope, life becomes crazier. Maybe I become crazier”

Racun-racun itu memang bisa bikin saya jadi gila kalau saya tidak melakukan hal-hal utnuk menetralisirnya.

Those toxic can turn me into a mess if I don’t do anything to neutralize them.

Begitulah saya belajar untuk hidup berdampingan dengan segala racun dalam pikiran saya. Bila tidak dapat mengusir atau menghilangkannya, saya belajar untuk bisa menerimanya sambil berupaya supaya mereka tidak menghancurkan diri saya, kehidupan saya, pekerjaan saya atau orang-orang disekitar saya. 

In the meantime I learn to live with them. When I realized I can’t get rid of them, I learn to accept and do my best on prevent them from not destroying me, my life, my work or the people around me.

Hehe… mengerti maksud saya?

Get it?

Racun-racun itu membuat saya belajar untuk lebih bisa mengendalikan diri, lebih sabar, tegar, tabah, fleksibel. Aneh memang bahwa kehadiran racun-racun itu justru membuat kepribadian saya semakin berkembang ke arah positif.

Those toxic have made me learned about self control, to be patient, tough, strong, flexible. It is odd though to think that their presence have shaped my personality to the better.

Tapi omong-omong, siapa yang menyanyikan lagu berjudul Toxic?

But just wondering, Toxic is a song title. Does anyone know who sings it?

No comments:

Post a Comment