Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Friday, June 19, 2015

For Flower Lovers

Buat yang suka bunga, luangkan waktu untuk jalan-jalan mengelilingi taman di Chentini Resort.

For those who like flower,  you definitely have to take a walk around the garden in Chentini Resort.

Saya menemukan taman bunga ini ketika saya berjalan-jalan sendiri mengitari kompleks Chentini.


I found this garden when I took a walk around Chentini compound.

Di hari kedua kami menginap disana (Sabtu, 2 Mei 2015), saya sengaja bangun sebelum jam 5 pagi karena niat mau motret matahari terbit (foto-foto bisa dilihat dipostingan saya berjudul 2D/1N at Chentini Resort).

On our second day of stay in that resort (Saturday, 2nd May 2015), I put all my will to get up before 5 am for wanting to capture the sunrise (photos can be seen in my 2D/1N at Chentini Resort).

Jam 6 pagi seusai memotret matahari terbit, saya turun ke bawah karena mengira teman-teman saya sudah bangun.

After taking photos of sunrise I went downstair at 6 am, thinking my friends have awaken.

Yang saya temui hanya teman-teman cowok yang sedang bersaat-teduh. Yang perempuan tidak kelihatan sama sekali (rupanya masih pada molor).


The guys were having morning prayer. I didn’t see the girls (they were actually still in bed).

Karena mata saya sudah kepalang ‘nyala’, saya memilih untuk keluar dan keliling-keliling Chentini saja.


Since all my system was already ‘on’, I decided to go outside and took a walk around Chentini compound.

Udaranya segar dan sejuk. Pas betul buat jalan-jalan pagi.

The air was fresh and cool. Perfect weather to have morning walk.

Di jalan saya bertemu dengan tiga teman yang sedang dalam perjalanan kembali ke villa kami. Mereka memberitahu saya tentang keberadaan taman bunga.


I met three friends who were on their way back to our villa. They told me about the garden of flower.

Saya bukan penggemar bunga tapi melihat mawar-mawar dan bunga-bunga lainnya mau tidak mau membuat saya mengagumi keindahan ciptaan Tuhan ini.




I am not a flower person but seeing these roses and other flowers couldn’t help me not to admire the beauty of God’s creation.




*   *   *   *   *

Taman Bunga Nusantara

Nusantara Flower Garden.

Bersama rombongan dari kantor, kami pergi mengunjungi tempat itu hari Kamis, 4 Juni 2015.


I visited this place with others from the office on Thursday, 4th June 2015.

Saya sebetulnya tidak mood untuk pergi. Saya tidur mungkin hanya tiga jam dan saya sedang amat sangat berduka karena anjing kesayangan saya meninggal pada dini hari itu. Tapi karena saya sudah di daftar untuk ikut dan saya juga ingin melupakan kesedihan saya, yah, pergilah saya.

I was not really in the mood to go. I maybe just got three hours of sleep and I was deeply sad for losing my beloved dog who passed away at the wee hour of that day. But since I was already in the list of people who would go there and I also wanted to forget my grief, off I went with them.

Perjalanannya lumayan jauh karena tempatnya ada di Puncak. Jalanannya yang berkelok-kelok bisa membuat saya yang tidak pernah mabok kendaraan sempat mual. Untung seorang ibu berbekal permen rasa jeruk, manjur mengusir rasa mual.


It was a long drive as the place is located in Puncak. The winding road made me who never had carsick had nausea. Luckily one of the lady brought orange flavor candy, it got rid the nausea off me.


Tempatnya luas. Jadi siapkan diri dengan memakai alas kaki yang nyaman dan berjalan pelan-pelan saja, kalau terasa capek, ada banyak kursi untuk beristirahat.

the entrance
It is a wide area. Get yourself ready by wearing comfortable foot wear and just enjoy your walk, there are many seat to sit when you feel tired.

Setelah makan siang, jam satu siang dan sampai jam tiga kami bisa berjalan-jalan mengelilingi taman itu.

At 1 pm, after lunch, until 3 pm we could go wandering around the garden.

Saya memilih pergi berpasangan dengan seorang ibu.

I chose a lady as my company.

Kami berjalan berputar-putar sampai bergantian jari kaki kami kram.. hehe..


We walked around the garden until each of us took turn in having our toes cramped.. lol..



Kalau tidak ingin capek atau tidak kuat jalan, bisa naik mobil keliling dengan membeli tiket seharga Rp.5.000,-


You can ride on tour cars if you don’t want to get tired of walking or you are not able to take long walk. The ticket for this garden car is only Rp.5.000,-

Untuk ukuran Puncak, udaranya sama sekali tidak dingin. Matahari bahkan bersinar cerah sekali sampai kami kepanasan.

Puncak is located on the mountain but it is not cold. The sun even shone brightly on that day that made us sweat.

Jadi bawalah topi atau payung.


So bring your hat or umbrella.

Dan jangan buang sampah sembarangan. Disana disediakan banyak tempat sampah tapi masih ada juga yang tega-teganya melempar sampah ke pinggir jalan.

And don’t litter. There are many dustbin but still some people had the heart to throw away their garbage.

Rombongan kami khusus membawa kantong sampah ukuran jumbo untuk menampung sampah bekas makan siang, gelas-gelas minum atau sampah lainnya.

We even brought a super large garbage bag for our lunch boxes, mineral water glasses or other litters.

Untuk yang mau ke tempat ini, saya sarankan; bawa baju ganti, snack dan air minum yang cukup, permainan, musik yang enak dan kalau bisa juga bantal.. hehe.. supaya perjalanan tidak terasa membosankan, apalagi kalau terjebak macet selama berjam-jam.

If you want to visit this place, I suggest you to bring clothes to change, plenty of snack and water, some games, great music to listen to and pillows too.. lol.. so it will make the long drive less boring, especially when you get stuck in the traffic.

Ya, jalur Puncak macet ketika kami pulang jam tiga. Sampai di kantor jam sudah jam 7.30 malam.

Yes, there was traffic jam in Puncak when we left at 3 pm. We got in the office at around 7.30 pm.

Haduh, kaki saya pegal karena saya duduk dibangku paling belakang yang jarak bangkunya mepet. Leher saya kaku karena tidur menyender tanpa bantal, sayang ransel saya ditaruh di bagasi mobil, kalau tidak kan ransel itu bisa berfungsi jadi bantal.

Man, my feet hurt because I sat on the back row of the car where there was little room for the feet. My neck was stiff for sleeping without pillow, my backpack was in the trunk, if not I could use it as a pillow.

Jadi sebaiknya tidak pergi ke sana di akhir pekan, saat liburan sekolah atau pada hari-hari raya.. hari biasa saja bisa macet..

So don’t go there on the weekend, during school holiday or on public holiday.. we went there on weekday and the traffic was awful..

6 comments:

  1. asiknya ya, asri dan bisa membuat kita rileks

    ReplyDelete
  2. asiknya ya, asri dan bisa membuat kita rileks

    ReplyDelete
  3. Tempatnya nyenengin, ijo2 bikin mata jadi segeeer mbaa

    ReplyDelete
  4. ya betul mbak rahmi, kl jenuh/penat dg kota, datang aja ke taman itu

    ReplyDelete
  5. aku jg bukan penggemar bunga mba..tp tiap kali traveling dan nemuin taman bunga yg cantik, kyk di selecta, ato di mae fah luang garden @ chiang rai, itu perasaan lg adeeem bgt berasa ;)... gabosen2 ya ngeliatin bunga cantik2 bgitu...lgs ngayal punya taman yg segede gitu spy bisa ditanamin banyak bunga :D

    ReplyDelete