Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, April 25, 2013

La Vida Loca

Crazy World…

Selasa, 23 April.. pendarahan berhenti hari ini! Akhirnya!

Tuesday, 23rd April.. the bleeding stops today! At last!

Crazy World… Crazy Life..

Waktu nyokap masuk rumah sakit pertama pada Jumat Agung, 29 Maret lalu, menstruasi saya sudah berjalan sejak beberapa hari sebelumnya. Saya sudah tidak ingat persisnya kapan menstruasi itu mulai.

When my mom was hospitalized on 29th March, I had my menstruation gone for few days already. I don’t remember exactly when.

Terlalu sibuk dengan urusan nyokap yang sakit dan terlalu tegang melihat kesehatan fisiknya turun naik setelah dia pulang dari rumah sakit membuat saya semakin tidak peduli dengan menstruasi saya yang terus mengalir selama seminggu.. sepuluh hari.. dua minggu…

Too wrapped up and too tense seeing my mom’s health went up and down after she was released from the hospital made me stop paid attention to my menstrual that has gone for a week.. ten days.. two weeks.. unstopable.

Menstruasi saya yang biasanya sedikit dan hanya berlangsung selama tiga hari tiba-tiba berubah menjadi amat sangat banyak dan berjalan sangat lama mulai bulan September 2012. Bahkan dari September sampai November hampir tidak berhenti mengalir.

I usually had it less and only for three days but it changed since September 2012. It was flooding. It nearly unstopable from September to November.

Saya berobat ke dokter kandungan. USG menunjukkan rahim dan indung telur saya bersih. Tapi obat untuk menghentikan pendarahan malah bikin saya lemas hingga hanya 2 hari saya pakai.

I went to see a gynecologist. USB showed my uterus and ovaries were doing just ok. But the medicine to stop the bleeding made me limped me so I only took it for two days.

Desember 2012 – Januari 2013, masih mengalir banyak tapi sempat berhenti selama seminggu.

In between December 2012 to January 2013 it was still raging but it stopped for a week.

Februari – Maret, menstruasi mulai menggila lagi.

February to March my menstruation was enraging again.

April.. saya mulai takut. Untuk pertama kalinya, saya takut tidak hanya pada hal-hal yang terjadi pada ibu saya tapi juga pada apa yang sedang terjadi dalam tubuh saya.

April.. it started to freak me out. For the first time I freaked out not only for my mother but also for the things happening inside my body.

Senin, 15 April, sekitar jam 1 siang, ayah saya menelpon. Menangis. Nyokap sakit. Saya langsung meninggalkan kantor. Pikiran saya kacau. Apa saya akan kehilangan nyokap? Saya tidak mau percaya. Saya menolak untuk percaya. Sebegitu kejamkah kehidupan kepada saya? Tapi hidup telah memperlakukan kami dengan kejam selama bertahun-tahun, apakah saya berani berharap kali ini hidup akan berbelaskasihan kepada kami? Masih bisakah saya percaya akan ada yang menyelamatkan kami?

Monday, 15th April, at around 1 pm my dad called me. He cried. Mom was ill. I left the office right away. My mind was a mess. Would I lost my mom? I refused to accept it. I didn’t want to believe it. Was life so mean to me? But life has treated us mean for years, would I dare to believe it would have mercy on us? Would I still believe we would be saved?

Tapi ibu saya selamat. Bahkan di RS PMI Bogor, sakitnya terdeteksi. Bukan jantung. Bukan darah tinggi. Kelenjar tiroid yang bikin dia sakit selama bertahun-tahun ini.


Mom did survive. Her real illness finally diagnosed in PMI hospital. It was not heart problem. Nor blood pressure. It has been her thyroid all this years.

Obat dikonsentrasikan pada tiroid. Jantung langsung menjadi normal. Tekanan darah turun sampai akhirnya menjadi 120/80.

Once it is treated, her heart is working back to normal, her blood pressure is at the rate of 120/80.

Ibu saya seperti mendapat hidupnya kembali.

My mom seems to have her life back.

Tapi sementara itu.. Selasa, 16 April.. menstruasi saya menggila. Dalam jangka waktu setengah jam, saya bisa mengganti pembalut sampai hampir 10! Saya tidak lagi memakai pembalut berukuran normal. Saya sudah memakai yang ukuran 29 cm. Kemudian memakai yang berukuran 35 cm. Dalam waktu beberapa menit, pembalut itu penuh dengan darah dari ujung atas sampai bawah!

But in the meantime, on Tuesday, 16th April, my menstruation went crazy. In half hour I had to have my sanitary napkin changed ten times! I had used not the regular size. I had used the 29 cm and then forced to use the 35 cm long ones.

Lalu hari itu juga saya terbangun dari tidur siang dengan kepala yang luar biasa pusing. Banjir keringat dingin. Mual. Saya gemetaran.

On that same day I woke up from my nap with a bad headache. I also had cold sweat. Nausea. I was shaking like crazy.

Saat itu saya sedang mengunjungi ibu saya di rumah sakit. Karena capek, saya tertidur di tempat tidur nyokap. Bangun tidur malah bukannya jadi segar, malah jadi seperti itu.

I was visiting my mom in the hospital. I was so exhausted, I fell to sleep on her bed. I woke not feeling fresh, I woke up and felt worst.

Ayah saya memeluk saya, memijit kepala saya. Dari suaranya saya tahu ayah saya menangis melihat saya seperti itu. Kami baru saja melalui krisis yang menimpa ibu saya dan sekarang fisik saya menjadi seperti itu. Saya tidak mengeluh karena tidak mau membuat orang tua saya menjadi khawatir tapi saya tahu keadaan saya membuat miris hati mereka. 

My dad hugged me. Massaged my head. I could tell from his voice, he was crying upon seeing me like that. We just got through mom’s crisis and now I got my own crisis. I didn’t complain, not wanting to make my parents worry but I knew it broke their hearts to see me like that.

Ayah saya ngotot membawa saya ke dokter kandungan yang ada di rumah sakit itu.

My dad insisted to take me to the gynecologist in that hospital.

Hasil USG menunjukkan dalam rahim ada penebalan 3,2 cm. Dokter menyarankan biopsi untuk mengetahui apa penyebab penebalan itu dan menstruasi yang demikian banyak dan tanpa henti.

USG showed that there was something inside my uterus and it was 3,2 cm thick. The gynecologist suggested me to have a biopsy to know what have caused it because it has made me had unstopable menstruation.

Apa penyebabnya? saya bertanya.

What caused it? I asked.

Hormon, miom/tumor, kanker rahim.

Hormone, myoma (a benign growth of a smooth muscle in the wall of the uterus), cancer.

Dari luar saya terlihat tenang. Tapi dalam hati saya ambruk.

I appeared calm but inside I broke down.

Crazy World… Crazy me..


No comments:

Post a Comment