Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Saturday, October 27, 2012

Passing On One's Message


Semua pasti tahu permainan anak-anak yang satu ini, bermain menyampaikan pesan dengan cara berbisik dari satu teman ke teman berikutnya. Permainan yang pasti mengundang gelak tawa karena pesan awal bisa sudah jadi berubah begitu sampai ke pemain yang paling akhir. Misalnya saja kata awal yang dibisikkan adalah ‘kuda’, tapi sampai ke telinga peserta terakhir sudah berubah menjadi ‘rusak’.

Tapi ternyata permainan lucu-lucuan ini sebetulnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan pelaku permainannya adalah orang-orang dewasa.

Tadinya saya tidak menyadari hal ini tapi setelah setahun dan tiga bulan bekerja di tempat ini, saya mendapati diri saya seringkali diharuskan menjadi seorang penyampai pesan.

Jenis penyampaian pesan yang saya maksud disini adalah orang-orang yang berkata kepada saya ‘Ke, tolong bilangin ke si ….., bla bla bla…. (isi pesan)’.

Nah, yang jadi bikin saya merasa aneh adalah si penyampai pesan dan penerima pesan adalah orang-orang yang berada dalam satu tim. Sedangkan saya sama sekali bukan anggota tim mereka.

Kalau sekiranya kita hidup di jaman ketika alat komunikasi tidak secanggih sekarang, hal seperti itu masuk akal saja. Tapi dengan kondisi semodern sekarang ini yang bikin  presiden sampai tukang bakso punya hp maka apa susahnya kalau menghubungi dan menyampaikan sendiri pesan itu kepada orang ybs. Ngapain mesti muter dulu lewat si Keke?.

Jadi agak kurang bisa masuk tuh ke akal logika saya.

Akibatnya saya kemudian berandai-andai memikirkan apakah mungkin orang-orang ini pada tidak akur? Ataukah terlalu malu atau sungkan untuk bicara langsung? Atau terlalu sibuk? Terlalu malas? Ga mau repot? Kolokan? Atau ngomong sama si Keke lebih asyik tuh dari pada kalau harus ngomong langsung sama orang yang harus diberikan pesan tsb. Hehe. Gile, ge-er banget gue ye… padahal mungkin mereka mikir ‘ah, ada si Keke inilah buat disuruh-suruh’. Haha.. 

Baru 2 hari lalu saya menerima sms seperti ini ‘Ke, tolong hubungi….., bilangin kalau saya pingin tukar jadwal sama dia karena saya tidak punya nomor hpnya’.

Lha??

Saya balas smsnya begini ‘ini no hpnya……, sori hubungi langsung aja ke dia ya. Bukannya ga mau nolongin tapi lebih praktis kalau kontak sama ybs’.

Dia tidak membalas sms saya..

Hehe…

Saya pikir aneh isi pesannya (baca: cara berpikirnya) karena mereka itu satu tim. Kalau memang tidak punya nomor hp anggota timnya, bolehlah tanya ke saya karena mungkin saja saya punya apalagi kalau memang tahu bahwa saya ada kontak rutin dengan orang yang di cari itu.

Jelas bagi saya kedengarannya konyol, kalau saya diminta untuk menghubungi orang tsb dengan memakai alasan bahwa si pengirim sms ini tidak memiliki nomor hpnya.

Saya akan berpikir berbeda kalau isi smsnya berbeda, misalnya seperti ini, ‘Ke, punya nomor hp ……? Saya mau menghubungi dia karena tgl …… saya berhalangan dan mau nanya apa dia mau tukar jadwal tugas sama saya’. Ini lebih bisa diterima akal logika saya.

Omong-omong, dulu pun saya tidak punya nomor hp si pengirim sms itu. Anda tahu bagaimana akhirnya saya berhasil menghubungi dia dan mendapatkan nomor hpnya?

Setiap bulan saya rutin menerima email berisi jadwal tugas tim mereka. So ketika saya lagi berpikir-pikir bagaimana caranya supaya saya bisa menghubungi dia, teringatlah saya pada email tersebut dan bahwa alamat emailnya ada tertera diantara sederet alamat email penerima email itu.

Saya kirim email ke dia, menyampaikan pesan sekaligus meminta nomor hpnya.

Dia membalas. Dan sukseslah saya berhasil menyampaikan pesan berikut mendapatkan nomor hpnya.

Jadi ketika saya bertemu dengan orang-orang yang meminta saya jadi penyampai pesan mereka sementara hal itu sebetulnya bisa mereka lakukan sendiri, maka terus terang saja, hal demikian bikin saya gerah.

Kecuali kalau mereka dalam sikon yang membuat mereka tidak bisa dan tidak sanggup untuk melakukan sendiri  sehingga saya diminta untuk jadi penerus pesan maka saya akan melakukannya tanpa banyak tanya dan tanpa gerutu.

Tapi kalau memang masih bisa dilakukan sendiri, yah, lakukanlah sendiri. Kalau mau pakai alasan repot, duile, di dunia ini siapa sih yang tidak repot?
__________________________________________

There is a play that children like to play sometime. They would stand in line and the first child in the line would whisper a word to the child who stands next to her or him. The word should be passed to the last child in the line by whispering. It is always make everyone laugh because the word usually has changed. The first child may whisper ‘horse’ but it has been heard differently that at the end of the line the word probably has changed to ‘burn’.

But would you believe if I say that this child play has actually happens in real life on daily basis?. We, adults, are actually doing this.

I didn’t realize it at first but after a year and three months of working in this place I find myself forced to play a role as a messenger in what appears to me just like that child play.

What I meant here is people come to me and say ‘Keke, could you tell… (a person’s name) that…. bla bla bla (the message)’.

The odd thing is the people giving the message and the message recipient are in the same team. While I am not in their team.

If this happens at the time when communication gadgets were not as sophisticate as present time, I could understand it. But nowadays when everybody from the president to meatball seller have cellphone, what makes it so difficult to deliver a message by ourselves?. Why should it be take a turn by taking me as the message deliverer?

It just not something that I can put into my common sense.

So I came up with many ‘maybes’. Maybe those people don’t get along? Maybe they are too shy or hesitate to talk directly? Or maybe they are too busy? Too lazy? Don’t want to trouble themselves swapping the message? The dependant type of people? Or they think talking to me is a whole lot fun than to talk among themselves? Yeah, right… talk about self praise… lol.. when who knows what they have on mind is actually ‘hey, why do this by ourselves when we have Keke who we can ask to do this’… haha, the big master and the lady type of people then..

It was just 2 days ago I received a text ‘Keke, could you contact ….. and tell her I want to switch my schedule with her. I don’t have her cellphone number’.

Excuse me??

I texted him back ‘here’s her cellphone number….. please excuse me, it’s not that I don’t want to offer you any assistance but I think it would be more convenient if you speak directly to her’.

He didn’t text me back..

LOL..

I find his text (way of thinking) is odd because they are in the same team. If they don’t have each other’s cellphone number then it make sense to contact me to get information especially if they know I am in regular contact with the team’s members.

So how ridiculous it sounds to ask me to deliver a message to his own team mate, using the excuse of not having her number.

I would think differently if his text were like ‘Keke, do you have …..’s cellphone number? I want to contact her about switching my schedule with her’. It is more likely to get into my common sense.

By the way, few months ago I didn’t have a clue about this guy’s cellphone number. Do you know how I got it?

Every month their team’s schedule is sent by email and I am one of the recipient. So when I was thinking hard on how could I contact him, I remembered of that email and I saw his email address is among the many other recipients email addresses.

I emailed him, gave my message for him and asked for his cellphone number.

He emailed me back so mission accomplished.

It is why it amazed me when I met people who ask me to be their message deliverer when they can do that by themselves.

Well, if they really stuck and asking me to that for them become their last option then I will do it without asking or grumbling.

But if we can do something by ourselves then why have to ask somebody else to do that for us? I mean, if too busy has become the excuse.. come on, who doesn’t?

No comments:

Post a Comment