Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, May 21, 2012

Hp / Cellphone

“Ke, semalam anak Perkantas ada yang ketinggalan kacamata dan hp-nya di persil” begitu laporan yang saya terima hari Minggu pagi (22/4) “Dia taruh dibawah kursi. Saya baru saja cek. Cuma nemu kacamatanya”.

Hp dan kacamata ketinggalan dibawah kursi???

Saya juga berkacamata dan tentunya juga punya hp. Jadi kedua benda itu sangat penting bagi saya. Bisa dikatakan selalu menempel dibadan saya. Sampai ke kamar mandi pun mereka ikut. Mereka baru saya lepaskan kalau saya tidur. Tapi itu pun posisinya tetap dekat-dekat dengan saya alias berada dilantai, dibawah tempat tidur sehingga mudah untuk dijangkau.

Kok bisa ya hp dan kacamata ketinggalan???

Kacamata bisa saja ketinggalan. Apalagi kalau itu kacamata hitam atau kacamata baca. Tapi kalau kacamata minus pasti susah untuk dicopot-pakai-copot-pakai karena siapa juga yang mau kemana-mana memakai mata rabun. Ya, ada juga sih yang emoh pake kacamata karena malu, tidak nyaman, berasa minusnya masih ringan. Tapi umumnya mereka yang bermata minus pasti memilih memakai kacamatanya.

Jadi dugaan saya ini pasti kacamata hitam atau kacamata baca yang ketinggalan. Perkantas adalah kelompok anak mahasiswa Kristen. Mungkin ini kacamata hitam karena jarang banget ada anak muda yang sudah membutuhkan kacamata baca.

Yang bikin bingung kok bisa hp ditaruh dibawah kursi dan yang empunya hp bisa-bisanya pulang tanpa ingat pada benda berharga itu?

Saya pernah kehilangan hp. Dua kali. Tapi bukan karena ketinggalan. Dua hp hilang dicuri orang. Sejak itu pula saya nyaris tidak pernah terpisahkan dari hp. Kemana pun saya ada, hp itu pasti ada dalam saku celana panjang saya. Dengan perkecualian kalau saya ada di rumah.

Bukan karena perkara kecurian tapi karena nilai rupiahnya yang tidak murah. Apalagi setelah hp kedua hilang, saya menyadari pendapatan saya tidak lagi sebesar sebelumnya sehingga saya merasa tidak sanggup untuk langsung membeli hp baru.

Waduh, sedih betul rasanya waktu hp terakhir hilang. Lha, hp yang saya beli dengan kredit dan belum lama lunas kok bisa raib. Untungnya beberapa minggu kemudian ada orang tua murid yang memberikan hp kepada saya. Walaupun tidak baru tapi masih berfungsi dengan baik. Hp ini masih saya pakai sampai sekarang. Dan saya menjaganya baik-baik supaya jangan hilang lagi.

Saya mengambil kesimpulan, mereka yang menjaga benda-benda miliknya adalah mereka yang menghargai benda-benda itu. Terutama kalau benda itu dibelinya sendiri dan harganya tidak murah. Atau misalnya benda itu pemberian dari orang lain yang membuat benda itu punya nilai tinggi sehingga menjaganya merupakan tindakan penghargaan dan ucapan syukur atas pemberian tersebut.

Sayangnya saya sering melihat banyak orang tidak memiliki pemikiran atau pengalaman seperti itu. Mungkin karena merasa punya duit banyak sehingga sanggup membeli hp kapan saja atau mendapatkan hp itu tanpa perjuangan, misalnya, anak yang diberikan hp sebagai hadiah ultah atau yang orangtuanya langsung membelikan hp baru setelah mendapat laporan hp si anak hilang atau rusak.

Seorang anak sekolah minggu di gereja beberapa waktu sebelumnya pernah kehilangan hp. Anak berumur 10 tahunan itu meletakkan hpnya diatas kursi. Tanpa dapat mengingat apakah dia tidak pernah beranjak kemana pun, dia langsung menuding seorang temannya yang kebetulan pada waktu itu duduk didekatnya. Anak yang dituduh tentu saja bersikukuh tidak mengambil dan memang tidak ditemukan hp itu dalam tasnya.

Hati saya sering miris setiap kali melihat anak usia sekolah membawa hp. Dari cara dia memegang benda bernilai ratusan sampai jutaan rupiah itu saja sudah membuat saya menahan napas karena gerakannya seakan benda dalam genggaman tangannya itu bernilai hanya seribu-dua ribu perak.

Hp sekarang ini dipandang sebagai kebutuhan. Orang tua merasa dengan memberikan hp pada anak akan membuat kedua belah pihak lebih mudah untuk saling berkomunikasi. Saya tidak menentang pemikiran ini.

Yang saya prihatinkan adalah bila kita memberikan benda-benda bernilai tinggi pada anak tanpa disertai dengan nilai-nilai pendidikan seperti memberikan pengertian kepada anak bahwa dia harus bisa menghargai pemberian itu. Dan dengan demikian dia bertanggungjawab untuk menjaganya. Bila benda itu rusak atau hilang maka akan ada sanksi atau konsekuensi yang harus diterimanya. 

Pengertian berikutnya yang harus ditanamkan kepada anak adalah bahwa benda itu diberikan padanya atas dasar kegunaanya dan bukan sebagai alat untuk mengikuti mode atau tren, apalagi untuk jadi ajang pamer atau ikut-ikutan.

Dengan demikian hendaknya hp yang diberikan kepada anak jangan yang bernilai tinggi. Hp diberikan kepada anak untuk memudahkan orang tua dan anak untuk berkomunikasi. Jadi belikanlah hp yang murah saja.

Tekankan kepada anak bahwa kalau dia ingin memiliki hp yang bagus, keren atau canggih maka dia harus bekerja. Memiliki benda-benda yang dibeli dengan uang hasil kerja sendiri akan membuat anak dapat menghargai jerih payahnya dan juga menghargai benda-benda miliknya.
________________________________________

“Someone from Perkantas left the glasses and cellphone under a chair last night” I was given this information on Sunday (April 22nd) morning “I just checked it and I only found the glasses”.

A glasses and cellphone were left under a chair???

I wear glasses too and surely I have a cellphone. Those are essential stuff so they never kept far from me. Not even when I go to the bathroom. I only wear them off me when I go to bed. But I put them within reach.

How could somebody forgot his or her glasses and cellphone at the same time???

It is possible to forget where you put your glasses or forget to bring your glasses especially if you do not wear them all the time. Sunglasses for example or glasses for the near sighted. Though for some reason few people prefer not to wear their glasses all the time though they have poor vision. 

So I thought it must be sunglasses because Perkantas is Christian university student association. I don’t think it was a near sighted glasses because it is rare to have young people wear that kind of glasses.

What made it a big confusion is howcome someone left his or her cellphone under a chair and then went home completely forgot all about it.

I lost cellphone twice. But never because I left them somewhere and then forgot to retrieve them. They were stolen. After the last one was stolen I keep my cellphone close to me.

It is not only because I want to prevent anyone from stealing it again but because it is not cheap.

I remember how sad I was when someone stole my cellphone. I bought that cellphone on credit and I just completed the one year installment. I am glad that a parent of my student gave me a cellphone. It is not new but can work well. I am still using it now and I guard it carefully. 

I came to conclusion that those who keep their stuff well, guard them carefully, are the kind of people who appreciate their belongings. Especially if they bought it themselves and it is pricey. Or if it is given by other people so keep the stuff well or guard them carefully are sort of a way to show gratification.

Unfortunately most people don’t have this kind of thinking. Maybe they think they have lots of money so they can buy cellphone anytime and at any price. Or perhaps they think they can get cellphone so easy once they report it broken or missing.

A Sunday school kid lost her cellphone few weeks earlier. She said she put it on her chair and without able to remember whether she kept sitting on that chair or she left it, she pointed her finger on a kid who sat nearby as the person who stole her cellphone. There was no proof of course.

Kids are likely to show disrespect and unappreciation toward their own stuff. I have seen kids held their pricey cellphones like they were just piece of unvaluable stuff.

Cellphone is now seen as a need and parents think giving their kids cellphones will make it easy for their communication. I am not against this.

My concern is when we give cellphone to kids without instill them with the understanding that it is a communication gadget that not come cheap so it should not be taken for granted. They should respect, appreciate and have responsibility for the cellphone given to them. And there will be consequences or sanction of they break or lose the cellphone.

Instill in the kids that cellphone is given to them for communication reason so it is not for showing off or follow the trends reason. So it would be better not to give them expensive or sophisticate cellphone.

When the kid wishes to have sophisticate or expensive cellphone then he or she must work for it. Owning stuff that we buy with our own hard work money will give us the feeling of proud, respect, appreciation and responsibility toward ourselves and our stuff.

No comments:

Post a Comment