Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, May 7, 2012

Bobo Siang / Siesta

Selama hampir setahun berhenti bekerja sebagai guru TK, saya mendapatkan banyak hal tapi juga kehilangan banyak hal.

Dari sekian banyak hal yang harus saya lepaskan setelah berhenti bekerja sebagai guru TK adalah kesempatan untuk bisa bobo siang.

Kelihatannya sepele tapi pengaruhnya besar. Yah, untuk saya dong tentunya.

Kalau dibeberapa orang bobo siang menimbulkan gangguan fisik seperti pusing maka saya justru kebalikannya. Badan lemas, sakit kepala, mood berantakan bisa diobati dengan cara sederhana; tidur. Mau tidur siang atau malam, yang pasti cara itu manjur.

Entah karena dari sedari kecil badan saya sudah disetel untuk tidur siang atau karena memang benar tidur siang punya manfaat positif bagi tubuh manusia seperti yang dikatakan dokter, yang pasti untuk saya, tidur adalah sesuatu yang menyenangkan. 

Setelah seharian atau setengah harian mental, pikiran dan fisik dikerahkan untuk seribu satu urusan jasmani dan rohani maka tidur bisa diibaratkan bagai menemukan oasis. Nirvana.

Untungnya juga saya tidak pernah punya perkara susah tidur. Mau seperti apa pun beratnya beban dalam hidup, seberapa banyaknya masalah atau segimanapun ruwetnya pikiran, kalau sudah memutuskan untuk tidur, ya, dalam beberapa menit pulaslah saya. Tidak perlu pakai minum susu, menghitung domba atau ritual penghantar tidur lainnya.

Sewaktu saya bekerja sebagai karyawan tentunya acara bobo siang terpaksa di-out-kan dari jadwal. Tapi kemudian mendaratlah saya disebuah sekolah taman kanak-kanak. Karena jam 12.30 siang sudah berada kembali dirumah maka saya bisa mencuri waktu untuk tidur siang sebelum berangkat kerja lagi untuk mengajar les. (Ya, sejak tahun 2005 pekerjaan sebagai guru les belum saya lepaskan untuk menambah penghasilan).

Bahkan belakangan saya menetapkan bobo siang sebagai syarat mutlak yang kalau bisa jangan dilewatkan karena melihat pengaruhnya tidak hanya membuat badan menjadi lebih segar tapi yang terutama adalah karena bisa membuat otak yang kriting jadi waras lagi. Jadi biarpun hanya 10-15 menit, tidur siang sebisanya wajib dilakukan.

Sayangnya selama hampir setahun ini bobo siang menjadi barang mewah bagi saya berhubung saya harus kerja dari pagi sampai sore. Jadilah acara bobo siang hanya bisa saya lakukan seminggu dua kali yaitu pada waktu saya libur dan saat jatah kerja saya hanya setengah hari.

Memang cuma perkara penyesuaian diri dengan jadwal baru tapi biarpun sudah hampir setahun, tetap saja menjelang jam tidur siang mulai deh mata, badan dan pikiran saya terasa sepet.

Repotnya kalau setelah jam kerja usai saya harus menghadiri suatu acara. Wah, minta ampun ngantuknya saya. Hehe. Jadi ingat pada dua kejadian lucu. Yang pertama terjadi sekitar 12 tahun lalu sewaktu saya, mantan pacar dan teman-teman sekantor pergi clubbing. Sebetulnya sih saat itu saya sudah setengah mampus ngantuk karena dari jam 8 pagi sampai jam 7 malam kerja. Tapi berhubung mantan doi ngajak jalan, saya ikut saja.

Ketika kami makan malam, mata saya masih mau diajak kompromi tapi sekian jam kemudian saya mendapati diri saya tertidur sambil duduk didalam café, ditengah-tengah musik gombrang gambreng yang kerasnya minta ampun!

Ya jelaslah saya diketawain sama mantan doi saat dia nepok-nepok tangan saya untuk membangunkan saya. Aduh mak, malunya. Hehe. Tapi untunglah dia ngertian. Diantarlah saya pulang. Ya iyalah, mana seru pacaran sama orang yang lagi ngantuk berat. Hehe.

Peristiwa kedua terjadi tahun lalu. Seusai jam kerja saya ikut acara kebaktian di gereja. Ini juga sebetulnya karena (lagi-lagi) diajak orang. Setengah maksa, malah. Dan (lagi-lagi) saya ikut. Untuk kemudian selama satu jam saya harus berjuang untuk bisa membuka mata. Sampai akhirnya saya memilih duduk paling belakang supaya pendetanya tidak bisa melihat saya duduk dengan mata merah atau sedang terangguk-angguk menahan kantuk. Hehe.

Dua peristiwa itu menyadarkan saya bahwa tidur siang yang paling singkat pun bisa membuat saya sanggup melek sepanjang malam. Jadi ketika sekali waktu teman saya mengajak saya untuk menghadiri acara di gereja setelah jam kerja, saya minta ijin untuk bisa istirahat dikamarnya. Walaupun tidak tidur, asal bisa berbaring saja sudah lumayanlah. Untungnya saya bisa tidur sekalipun hanya tidur-tidur ayam selama sekitar hampir setengah jam. Itu sudah cukup untuk menyegarkan badan dan pikiran.

Entah dengan pertimbangan untuk kesehatan atau alasan lain, yang pasti dibeberapa negara di Eropa, tidur siang sampai sudah menjadi kegiatan nasional. Maksudnya jam makan siang akan digabung dengan jam tidur siang. Jadi kegiatan perkantoran atau perdagangan bisa berhenti pada jam-jam tersebut. Weleh, enaknya! Kita tidak usah terbirit-birit makan siang supaya ada waktu tersisa untuk bisa berbaring-baring, sukur-sukur bisa ketiduran sejenak.

Lucunya sekian tahun lalu saya pernah punya pacar seorang Spanyol yang dengan redo (rela) menghabiskan jam siesta-nya untuk chatting atau yang paling sering untuk nelpon saya. 


Maklum, pan judulnya lagi jatuh cinte... Jam tidur siang pun dikorbankan demi sang pacar. Hehe. Hidup siesta!

______________________________________________________________

I gain and lost things for almost a year since I resigned from the kindergarten.

One of the things I was forced to let go is my nap time.

And it gives quite an effect on me.

Some people get headache after they take a nap but for me it works to heal fatigue, swinging moods and headache. So day time nap or night time sleep are simple cure.

I don’t know is it because my body has been used to take a nap or is it true that nap brings good effect on human’s body as the doctors said but one thing for sure is I find sleep time is fun.

It is definitely a nice break for our brain, mind and body after being forced to work on its full capacity for a day or half day. It is an oasis. A nirvana on earth. Lol.

But I am lucky not to have sleeping problem. No matter how many problems I have or troubled by heavy burdened heart, when it is time to go to bed, I cast them aside and fell to sleep within minutes. No need to take a glass of warm milk, count the sheep or other pre-sleeping ritual. 

Nap time had to be removed from my schedule when I worked in offices but life took an odd turn and made me landed in a kindergarten and since I was back home at 12.30 pm it gave me time to rest before ran the tutoring (a part time job that I am still doing to make ends meet).

I even made it as a must thing to do because napping able to make me back to my senses. So though it could only go for 10-15 minutes, taking a nap is a must.

Unfortunately for nearly a year it has become sort of a luxury for me because I do office work. I can only take a nap twice a week which is on my day off and on the day when I only work half day.

It is only about adjusting to the new schedule but still when it comes to nap time I find my eyes, body and mind are hard to be kept awake.

The hardest thing to do is when I have to attend a service or other events after office hour. It is not my best hour as I feel so darn tired and sleepy. Lol. This reminds me to two funny incident in the past. The first one happened about 12 years ago when my exboyfriend, our former coworkers and myself went clubbing. I was actually very tired and sleepy for I had worked since 7 am that day but I could not say no to my ex.

I could keep myself awake during dinner but not so when we were in a café because I suddenly being awakened by my exboyfriend. It was embarrassing because he was laughing at me but yet it also amazed me to see that I could dozed off in a middle of dance music playing out loud.

Well, my ex kindly drove me home. Yeah, it wouldn’t be fun to go out with someone who was so sleepy. Lol. 

The second incident happened last year when I had to attend a service after office hour. Again, I did it because someone asked me. What happened next is I had to sit on the back for fearing the pastor would notice my red sleepy eyes and how I couldn’t keep them open. Lol.

Those two incidents made me realized that even a short time of nap able to freshened me up. Make me even able to stay awake till midnight. It is why when I was asked to attend another service after office hour I required a condition that he should lend me his room so I could just lie down or if I am lucky, I could catch cat nap for few minutes.

Some European countries made nap time as national agenda. Whether it is for health reason or not but I really envy this. Now imagine that all activities stop because the government have issued a regulation that it is time for the people to have lunch and then take a nap. Would you imagine how nice it is not to go to lunch rushly so you could have some time to relax in that short lunch break time?

Few years ago I had a relationship with a Spanish man who willing to sacrifice his siesta hours by chat or more oftenly phoned me. Well yeah, you would do anything when you were in love, right? .. lol.

No comments:

Post a Comment