Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, February 29, 2016

The Last Day..

Hari Rabu, 10 Februari saya harus kembali ke Bogor.

I had to go back to Bogor on Wednesday, 10 February.

Damn! Saya benci benar harus kembali ke Bogor. Kangen saya ke Dessy belum habis dan saya sudah harus pergi.

Damn! I hated it. I haven’t caught up with Dessy and now I had to leave.

*  *  *  *  *

Kereta Jayabaya yang akan saya tumpangi berangkat dari Malang hari Rabu, 10 Februari jam 11.45 pagi dan akan sampai di stasiun Pasar Senen, Jakarta hari Kamis, 11 Februari jam 1.15 pagi.

A moment before leaving Malang
My train, Jayabaya, left Malang on Wednesday, 10 February at 11.45 am and would arrive Pasar Senen train station, Jakarta, on Thursday, 11 February at 1. 15 am.

Saya sudah memperhitungkannya. Kereta pertama dari Pasar Senen menuju Bogor berangkat jam 5.30 pagi dan jam 7.30 saya sudah berada di Bogor. Tinggal jalan kaki sebentar dan sampailah saya di kantor.

I have calculated it. The first train to Bogor left Pasar Senen at 5.30 am and I would be in Bogor at 7.30 am. I needed only walk a while and I would arrive at the office.

Saya bisa mandi dan ganti baju di kantor.

I could shower and changed at the office.

Jam 8 lewat sedikit saya sudah siap untuk kerja.

I would be ready for work at around 8 am.

*  *  *  *  *

"Nanti teman aku ngantarin kakak ke stasiun"

"My friend will drive you to train station"

Begitulah rencana awal Dessy.

That was Dessy original plan.

Sebetulnya sih saya kepingin dia bisa ikut mengantar. Kan hari terakhir kita ketemu..

I actually wished she could come along. It would be our last day..

Kalau lagi jalan-jalan, ngobrol pasti ga bisa bebas dan lama. Kalau sudah balik ke kampusnya waktu kami lebih terbatas lagi karena dia terikat dengan aturan asramanya. Malamnya kami tidak bisa tidur sekamar karena saya tinggal di rumah ibu asramanya dan Dessy tidak diperbolehkan tidur diluar asrama. 

Our dinner on my last night in Batu (Tuesday, 9 February 2016)
We couldn't talk much when we were went on sight seeing. Once we got back to her campuss, her time was even more limited as she is bound to dorm regulations. At night we couldn't share the room because I stayed at her dorm's lady in charge's house and Dessy is not allowed to sleep outside her dorm.

Jadi kangen tidak ketemu selama tujuh bulan tidak tuntas terbayar.

The things is we haven't seen each other for seven months and time was just not by our side then.

*  *  *  *  *

Ibu asrama Dessy dan suaminya mengantarkan saya ke stasiun Malang pada hari Rabu, 9 Februari 2016.


Dessy's dorm's lady in charge and her husband drove me to Malang train station on Wednesday, 9 February 2016..

Saya punya waktu panjang karena sampai disana sebelum jam 9 pagi. Tapi saya memilih untuk duduk saja menunggu di stasiun karena malas berkeliaran kemana-mana berhubung gembolan saya berat.


I have got lots of time as I got there before 9 am. I chose to wait in there as I didn't feel like wandering around because of the heavy luggage.

*  *  *  *  *

Malam yang dingin, lantai yang dingin.

The cold night, the cold floor.

Tadinya saya berpikir saya akan melewatkan tiga atau empat jam dengan duduk di kursi di ruang tunggu di stasiun Pasar Senen.

I thought I would spend three or four hours sitting on the seat in Pasar Senen train station’s waiting room.

Kenyataannya tidak ada ruang tunggu. Penumpang tidak boleh menunggu di peron. Jadi semua turun dan saya mendapati pemandangan yang tidak bisa saya lupakan; orang duduk atau tidur di lantai di depan loket penjualan karcis kereta api commuter line.

In reality there is no waiting room. Passanger can’t wait on the platform. So everyone went downstair and I saw something that I can’t forget; people sat or slept on the floor infront of commuter line train’s counter.

Ya ampun..

Geez..

Kereta saya sampai di Pasar Senen jam 2 pagi. Untung saja dia terlambat. Kalau tidak, semakin lama juga saya harus tersiksa duduk di atas lantai yang dingin itu dan merasakan angin dingin bertiup.

My train got at Pasar Senen at 2 am. Good thing it was late. Otherwise I would spend longer time, tortured to have to sit on that cold floor and felt the cold wind breezed.

Saya lapar. Saya mengantuk. Saya kedinginan.

I felt hungry. I felt sleepy. I was freezing.

Terakhir kali saya benar-benar makan adalah kemarin pagi sebelum sampai di stasiun Malang. Setelah itu saya hanya makan cemilan karena selera saya nyaris tidak ada selama saya berada di kereta. 


The last time I ate something properly was yesterday's morning before I got at Malang train station. After that I only had snack. I just didn't have the appetite when I was on the train.

Saya menelungkupkan diri di atas ransel-ransel saya dan dalam posisi setengah duduk itu bisa juga tertidur walaupun sebentar-sebentar bangun. Saya tidak berani benar-benar tidur karena saya pergi sendiri. Saya harus tetap waspada.

I bowed down on my backpacks and I dozed off while half sitting like that. I couldn’t let myself completely fell to sleep because I was on my own. I had to remain alert.

Tiga jam itu serasa tiga tahun..

Those three hours felt like three years..

No comments:

Post a Comment