Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, November 12, 2015

Tuesday & Staying Home

Selama dua puluh satu tahun ini saya telah mengalami bermacam hari libur. Dari yang umum Sabtu-Minggu, hanya hari Minggu, sampai sama sekali tidak ada libur.

I have had various days off. From the regular ones of Saturday-Sunday, to only on Sunday until no days off at all.

Berbahagialah saya ketika bekerja di perusahaan besar dan perusahaan-perusahaan asing yang menetapkan hari Sabtu-Minggu sebagai hari liburnya.


It was my joy to work in major company and foreign companies that set Saturday-Sunday as their days off.

Hari libur di akhir pekan itu memberi keuntungan kalau ingin jalan-jalan. Jumat sore berangkat, balik Minggu sore atau malah Senin pagi, langsung kerja.

Those days off in the weekend made it perfect to go traveling. Left on Friday evening, got back on Sunday evening or even on Monday morning, went straight to work.

Yang paling asyik kalau akhir tahun karena biasanya saya mengambil cuti empat hari sehingga saya bisa dapat libur satu minggu penuh dan digabung dengan hari libur nasional (Natal dan Tahun Baru) serta tutupnya perusahaan memberikan saya libur tambahan sehingga total hari libur saya bisa menjadi sepuluh hari atau malah hampir dua minggu.


Borobudur Temple, West Java
The fun part came at the end of the year when I took four days leave so I could get off for one whole week and added that with public holidays (Christmas and New Year) along with company official year end closing gave me additional days off to total of ten days or even almost two weeks.

Waktunya jalan-jalan!

Traveling time!

Tapi begonya saya, waktu saya bisa dapat hari libur seabrek-abrek gitu, naluri jalan-jalan saya tidak sebesar sekarang.

I was such an idiot, at times when I could get lots of days off, my traveling urge was not as big as it is now.

Saat itu saya lebih suka menghabiskan waktu libur saya dengan tinggal di rumah, memperpanjang dan memperbanyak waktu tidur, santai-santai, bantuin nyokap buat kue, bersihin rumah atau kamar. Kalau pun jalan, paling cuma ke pasar atau main ke rumah sepupu-sepupu saya.

At that time I’d rather spend my days off at home, gave myself longer sleep, relaxing, helped my mother baked cookies, cleaned the house or my room. When I got out it would only to go to the market or to my cousins’s houses.

Sewaktu bekerja sebagai guru TK, resminya kami libur setiap hari Minggu tapi kepala sekolahnya mengharuskan kami untuk mengajar sekolah minggu setiap hari Minggu dan karena saya juga mengajar les maka hari itu tidak terasa sebagai hari libur.

When I worked as kindergarten teacher, we officially had day off on Sunday but the headmaster insisted us to teach Sunday school and since I also tutored on that day, it made me felt as if I had no day off at all.

Saat yang paling enak adalah di akhir semester ketika sekolah libur selama dua minggu sampai sebulan.

The fun part was at the end of semester when school closed for two weeks up to one month.

Waktunya jalan-jalan!

Traveling time!

Mantan-mantan pacar saya saat itu adalah orang asing yang hobi jalan dan lumayan tajir sehingga berbahagialah saya bisa jalan-jalan gratis dengan mereka.. hehe.. yah, berapa sih gaji guru TK dipinggiran kota Bogor? Gaji pembantu lebih besar. Kalau tidak begitu, buat apa saya harus berpayah-payah ngajar les di luar jam sekolah? Soalnya jangankan untuk kasih makan orang tua, itu duit gaji dari TK ga bakal bisa cukup buat kasih makan diri sendiri selama sebulan.

My former boyfriends at that time were foreigners who liked traveling and since they were well off, it was my luck to go traveling for free.. lol.. well, how much do you think a suburban kindergarten teacher in Bogor is paid? A maid makes more money. Otherwise, why would I break my neck by giving tutoring after school? Because let alone supporting my parents, my salary from that kindergarten wouldn’t be enough to even made ends meet for myself in a month.

Yah.., waktu berlalu, pekerjaan berganti dan hari libur pun berbeda lagi.

Well.., time flew, changed of work place and get different day off.

Selasa telah menjadi hari libur saya selama empat tahun ini.

Tuesday has become my day off in the past four years.

Tanpa ada tambahan hari libur di akhir tahun, kecuali kalau hari libur nasional jatuhnya pada hari Senin atau Rabu sehingga berbahagialah saya bisa mendapatkan ekstra libur, dan saya tidak bisa mengambil cuti lebih dari dua hari.

Without any additional days off at year end, unless if public holidays happen to fall on Monday or Wednesday and thus would make me a happy camper to get extra days off and I can’t take more than two leave days.

Teman-teman saya mengeluh, mantan pacar saya menggerutu karena hari libur saya irit betul dan tidak bisa sama dengan hari libur mereka.

My friends complained, my former boyfriend grumbled because of my short days off and unfitted with theirs.

Sori guys, apa boleh buat, resiko jabatan..

Sorry guys, occupational hazard..

Saya sendiri sudah bisa menerima dan beradaptasi dengan kondisi ini.

I have come to terms with this condition.

Naluri impulsif saya mendorong saya untuk tetap jalan-jalan biar pun saya cuma punya waktu 3-4 hari. Resikonya ya.. sudahannya badan babak belur dan semakin tua, semakin panjang juga waktu yang diperlukan untuk memulihkan badan. Liburnya cuma 3-4 hari, capeknya berasa poll seminggu.. mantap banget.. hehe..

My impulsiveness pushed me to go traveling despite the fact that I had only 3-4 days off. The risk is my body felt like being in wreck and the older I have got, the longer it takes to regain my strength. So I only had 3-4 days off but I’ve got one full week to recover myself.. right a go.. lol..

Tapi tidak setiap Selasa saya jalan-jalan. Saya mengikuti dorongan impulsif di hati. Kalau saya sudah mulai merasa gelisah dan uring-uringan di kantor, nah, itu biasanya tanda saya harus jalan. Dorongan impulsif bikin saya tidak peduli apakah saya harus jalan dengan teman atau jalan sendiri. Dorongan itu juga yang bikin saya berprinsip, makin jauh destinasi jalan saya, semakin baik.

But I don’t go traveling every Tuesday. I follow the urge of my impulsiveness. Whenever I start to feel restless and bitching at work, there, it is the sign for me to go traveling. This impulsiveness urge makes me not really care if I go traveling with friends or make it on my own. The same urge makes me decide, the farther my traveling destination, the better it is.

Tapi kalau saya masih tenang-tenang saja, itu artinya Selasa akan saya lewatkan di rumah. Lagi pula saya juga tidak bisa selalu jalan karena saya mengajar les bahasa Inggris di rumah. Yap, gaji memang lebih besar dari gaji sebagai guru TK tapi masih belum cukup sehingga saya masih tetap harus mencari penghasilan tambahan.

But when I’m still feel at ease, I am spending my Tuesday at home. Beside, I can’t always go traveling as I give English tutoring at home. Though I get more money than when I worked as kindergarten teacher but it is still not enough to make ends meet so I still have to make extra money.

*  *  *  *  *

Rutinitas saya di rumah setiap Selasa dimulai dengan bangun tidur antara jam 7 atau 9 pagi. Kalau malamnya saya tidur cepat, saya bisa bangun jam 7 atau malah lebih pagi lagi. Tapi kalau malamnya saya tidur larut karena saya bikin draft untuk postingan blog ini, di jamin besoknya saya tidak akan bisa bangun pagi.

My Tuesday routine at home starts with getting up in between 7 or 9 am. If I go to bed early at night, I can get up at 7 am or even earlier than that. But if I go to bed late after drafting blog post, I certainly can’t get up early in the morning.

Nyapu, ngepel, nyuci, ngelap-ngelap jadi tugas rutin tiap Selasa.


Sweeping and mopping the floor, washing the laundry, dustying have become Tuesday routine chores.

Tugas tambahan adalah ngebersihin kamar mandi, kompor gas, cuci keset. Pekerjaan yang biasanya saya cicil pada hari-hari lain tapi kalau saya terlalu sibuk atau capek, numpuklah mereka jadi kerjaan hari Selasa.

Additional work is cleaning the bathroom, clean the stove, wash the doormat. Those are work that I do on other days but if I get too busy or tired, they piling up on Tuesday.

Kalau tidak ada tugas tambahan dan tenaga saya masih banyak, biasanya saya bersihin kaca-kaca jendela atau bersihin kulkas.

When I have no additional chores and still have lots of energy, I would usually clean the windows or the refrigerator.

Kalau tidak ya saya cari-cari kerjaan. Ransel saya endus-endus, kalau baunya sudah.. wek!.. itu artinya dia harus dicuci. Tapi kalau habis traveling, ransel setia itu juga pasti saya mandikan juga.

If there is nothing I can find, I go to see if I can do some cleaning. I sniff my backpack, when it smells like.. yuck!.. that’s the sign it must be washed. I will wash it after I take it on traveling.

Kalau bukan ransel ya, cuci sepatu. Yang terakhir ini termasuk yang paling tidak saya perhatikan. Saya bukan tipe perempuan pesolek jadi penampilan tidak jadi prioritas. Kalau teman atau pacar sudah bilang ‘Ke, kayaknya sepatu elu sudah perlu dimandiin deh’.. baru deh saya ngeh.. hehe..

Or I would wash my shoes. It has got my last attention. I am a girly girl type so appearance has never become my priority. Only after a friend or my boyfriend says ‘Keke, it looks like your shoes need to be washed’.. do I notice it.. lol..

Atau kalau tidak ada lagi yang bisa dibersihin, kadang-kadang saya masak atau belajar masak waktu ayah saya lagi masak.


Or when there is nothing left to be cleaned, sometimes I cook a dish or learn to cook when my father cooks a dish.

Beres semua kerjaan, waktunya makan siang dan kemudian santai. Saya biasanya melanjutkan bikin draft postingan blog atau tidurrrr.. capek banget soalnya..

All work is done, it’s time to have lunch and take a rest. I usually go back on drafting blog post or go to bed.. I was so damn tired..

Makanya saya pernah nyolot waktu pacar saya nelpon siang-siang dan bertanya saya lagi ngapain. Saya jawab, saya lagi di kamar dan ngetik. Eh, dia malah ngoceh panjang lebar, ngapain perempuan siang-siang ada di kamar? Kerjain sesuatu dong.

It is why I was once got mad when my boyfriend called me in the afternoon and asked what I was doing. I told him I was in my room and do some typing. Well, he peppered me, what is a girl doing in the afternoon in her room? Do something.

Buset, pikir saya, elu kagak tau aja kalau dari pagi gue sudah ngerjain setumpuk kerjaan dan baru ini gue bisa istirahat.

Yeah, I thought, you have no idea how many works I have done since morning and I just have time to rest now.

Nah jadi gitu deh ceritanya soal kegiatan saya setiap Selasa kalau saya ada di rumah.

So there the story about my activities every Tuesday when I am at home.

                                                      *  *  *  *  *

Tapi Selasa kemarin ada perbedaan.

Last Tuesday was an exceptional.

Sakit gigi memaksa saya mau tidak mau harus pergi ke dokter gigi. Selama empat hari saya tahan-tahanin karena saya tidak bisa kabur dari kantor.

Toothache left me with no option than to go to the dentist. I have tried to live with it for four days because I couldn’t leave the office.

Senin malam adalah yang paling parah. Saya nyaris tidak bisa tidur.

Monday night was the worst. I barely could sleep.

Selama empat puluh empat tahun umur saya, saya tidak pernah sakit gigi. Saya tidak pernah tahu rasanya hancur-hancuran kayak gitu.


Of my forty four years of age, I have never had toothache. I had no idea it would feel like hell.

Saking tidak tahannya saya sampai minta pacar saya buat datang. Bukan berarti dia bisa bikin sakit gigi itu langsung hilang tapi karena saya kepingin ada dekat dengan orang yang saya sayang dan yang saya tahu sayang ke saya, efek psikologisnya besar, bisa bikin semangat saya yang turun jadi naik lagi dan bisa bikin tenang hati. Kalau sudah begitu saya yakin sakitnya pasti tidak akan terlalu terasa.

I couldn’t stand the pain that I asked my boyfriend to come. Not that he could make the pain disappear but because I wanted to be close with somebody who I love and who I know loves me, it would give huge psychological effect, it would boost my spirit and would calm me down. Which I am sure would reduce the pain.

Yah dasar apes, dia kagak bisa datang.

Just not my luck, he couldn’t come.

Saya terlalu capek, terlalu sakit dan terlalu mengantuk sampai tidak punya tenaga lagi buat protes atau ngambek.. tapi sudahannya saya menangis sampai saya rupanya ketiduran.

I was too tired, was under too much pain and too sleepy that I had no energy to protest or to get mad.. but later I cried myself to sleep.

Obat mengurangi sakit tapi siapa kira penderitaan saya belum berakhir.

The medicine reduced the pain but I had no idea my ordeal was not yet to end.

Besoknya jam 8 pagi saya sampai di klinik. Hampir jam 11 barulah giliran saya.

Happy waiting, everyone.. cheers!
The next day I have arrived at the clinic at 8 am. My turn came at 11 am.

Halah mak, garing deh saya nunggu.

Damn, don't talk to me about the waiting.

Gigi saya mulai senat-senut lagi. Perut saya kukuruyuk. Kepala saya pusing. Leher saya pegal. Belum lagi saya kepikiran dengan cucian di rumah.

My tooth started to ache again. My stomach screamed. I had dizzy. My neck stiff. I couldn’t stop thinking about my laundry at home.

Tau bakal lama gini, saya pasti bawa bekal makanan, bawa buku buat dibaca, sekalian bawa bantal dan tikar.. gue kemping sekalian di ruang tunggu deh!

If only I knew I’d have to wait that long, I’d bring some snacks, a book to read, heck, let’s bring the pillow and mattress.. I’d go camping in the waiting room!

Pulangnya.. jalanan macet, cet, cet..

road construction creating bad traffic jam
On the way home.. the road was jammed..

Sampai rumah sudah jam 1 siang.

It was one in the afternoon when I got home. 

Makan dulu, minum obat, lantas nyuci. Hampir jam 3 waktu saya selesai dan bisa mandi.

Had lunch first, took the medicine, washed the laundry. It was nearly 3 pm when I was done and could take a bath.

Jam 3.30 saya masih belum bisa tidur. Saya malah nangis sendirian di kamar.

It was 3.30 pm I still couldn’t sleep. Instead, I was crying in my room.

Halah, sakit gigi bikin saya kok jadi cengeng begini. Keke yang tomboy, yang galak, yang nekad-nekadan, yang punya nyali gede, keras kepala kok ya jadi kayak anak umur 5 tahun begitu kena sakit gigi.. KO deh gue..

Geez, toothache made me mellowed. The tomboy Keke, the fierce, daring, headstrong Keke turned like a five year old when struck by toothache.. I was so completely KO..

Untung akhirnya saya bisa tidur juga. Jadi waktu murid-murid saya datang jam 4.30, saya sudah segar lagi.


Good thing I could finally fell to sleep. So I felt fresh when my students came at 4.30 pm.

Begitu mereka pulang, saya langsung tepar lagi.

After they left I went straight to bed.

Rasanya ini hari Selasa yang paliiiiiingg berkesan.. hehe..

It seems that Tuesday has become the very most memorable one.. haha..

Selasa depan saya harus balik lagi ke dokter gigi.. yah, hari libur kok harus ke dokter.. hikssss..

I have to go back to the dentist next Tuesday.. well, there goes my day off, going to the doctor.. sigh..

No comments:

Post a Comment