Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, August 25, 2014

Stay Cool

Pernah mengalami hal-hal yang terjadi beruntun dalam waktu sehari atau mungkin hanya dalam selang waktu beberapa menit?

Have you experienced things happened one after another in one day or maybe in just few minutes apart?

Hari Rabu lalu (14/8) rasanya belum ada 5 menit saya sampai di kantor, koster datang ke ruangan saya. (koster adalah sebutan untuk orang yang tugasnya membersihkan gereja).

Last Wednesday (August 14th) it felt as if I just got at the office for about 5 minutes when the cleanercame to my room.

Kak, kemarin bapak ... datang. Saya disuruh beli cat dan kuas buat ngecat tembok dan pagar” katanya “Katanya uangnya minta ke kakak”

“Sis, Mr. ... came yesterday. He told me to buy brush and paint to paint the wall and the fence” he said “He said to ask you to give me the money”

Saya mengerutkan kening “Dia bilang gitu?”

I raised my eye brows “He said that?”

Koster kantor nyengir sambil mengangguk. Walau pun belum lama dia bekerja di kantor saya tapi dia kelihatannya tahu saja kalau saya mulai bertanduk, bertaring dan berasap..

The cleaning boy grinned as he nodded. He hasn’t worked here long but he can tell whenever I am pissed off.

Saya tertawa kering “Haduh, apa dia pikir saya pegang duit petty cash sampai setengah juta?”

I laughed drily “Geez, did he think I have half millions in my petty cash?”

Setiap minggu bagian keuangan memberi saya uang petty cash masing-masing seratus ribu untuk pos keperluan kantor dan pos brt (barang rumah tangga).

Treasury department give me one hundred rupiah each for office utilities post and for office household post.

Uang itu ditujukan untuk pengeluaran-pengeluaran rutin yang ada hubungannya dengan pos masing-masing.

The money is to be used for each post's routine expenses.

Kalau misalnya printer kantor kehabisan tinta maka saya harus membeli tinta baru atau mengisi ulang tinta dengan dana yang bukan termasuk dalam kedua petty cash itu. Biasanya saya meminta uang terpisah untuk membeli tinta itu atau membelinya dengan uang saya (kalau saldo petty cash tidak mencukupi) dan kemudian bagian keuangan akan menggantinya.

If for example office printer is run out of ink, I buy new ink or has it refilled using separate funds, not using petty cash funds. I usually ask for that funds or buy it with my own money (if petty cash is short in balance) and treasury department will reimburse it.

Hari Rabu itu sekali pun saldo kedua petty cash tersebut digabungkan, tetap tidak akan mencukupi untuk dipakai membeli cat dan kuas.

On that Wednesday the balance of both petty cash was not enough to cover the expenses to buy the paint and brush.

Belum lama ini saya mengecat rumah jadi saya tahu harga cat tembok, cat besi dan kuas. Cat tembok yang saya pakai bukanlah kwalitas nomor satu tapi itu saja harga sekalengnya sudah hampir seratus ribu. Nah, sudah pasti kantor memilih cat yang kwalitasnya lebih baik dan tentu saja harganya pasti di atas seratus ribu. 


I recently painted my house so I know the price of paint for wall and fence and brush. I used not high quality paint to paint my house wall and its price is almost one hundred rupiah. The office would definitely choose better quality and the price is definitely more than one hundred rupiah.

Dan tidak mungkin satu kaleng cukup. Minimal dua kaleng. Itu lebih dari dua ratus ribu dan itu pengeluaran hanya untuk cat tembok. Belum cat pagar, thinner dan kuas.

And one can wouldn’t be enough. It would need at least two cans of paint. It means it would be more than two hundred rupiah just to buy paint for the wall. There were paint for the fence, thinner and brushes.

Saya perkirakan diperlukan dana sekitar tiga-empat ratus ribu.

I calculated it would cost between three-four hundred rupiah.

Saldo kedua petty cash tidak sampai dua ratus ribu karena sudah terpakai.

Both petty cash balance was less than two hundred rupiah as I have spent some for office necessities.

Lantas apa saya harus nombokin dengan uang pribadi saya? Yee.. emangnya tiap hari saya bawa duit segepok?

So did I have to cover it with my own money? Geez.. do you think I bring lots of money to work?

Ya, minta dong duitnya ke bagian keuangan.., anda pasti akan bilang begitu.

Go ask the man in treasury department for the money.., you would tell me that.

Masalahnya adalah, dia tidak standby setiap hari di kantor. Saya menelponnya tapi kalau dia tidak bisa datang.. gimana yo? Padahal katanya itu semuanya harus sudah selesai di cat sebelum tanggal 17.

The problem is, he is not in the office everyday and it is not everyday that he can come to the office. I did call him but if he couldn’t come.. what would it be? And the painting work should be done before the 17th.

Yang bikin saya heran dan kesal adalah kok tidak dari beberapa hari sebelumnya saya diberitahu. Kenapa tidak ada telpon atau sms. Pemberitahuan hanya lewat koster. Tidak kontak langsung ke saya atau ke bagian keuangan.

What amazed and upset me is why didn’t I get any advance information about this thing. No call nor text. The information was passed to me by the office cleaner. No personal call to me nor to the treasury department.

Saya mengirimkan sms pada bapak yang memerintahkan pengecatan itu. Memberitahukan tentang kondisi uang petty cash yang tidak cukup dan usul saya supaya ybs mengontak bagian keuangan. Saya juga tentunya menelpon penanggung jawab bagian keuangan untuk memberitahukan tentang permintaan dana untuk mengecat tembok serta pagar dan bahwa saldo kedua petty cash kantor tidak mencukupi.

I texted the man who ordered the painting. Informed him the office cash was not enough and my suggestion for him to personally contact the treasury department. I also called the treasury department person in charge, informed him about the funds for painting office gate and front wall and that office petty cash balance was not enough to cover it. 

Gimana akhirnya? Untung saja bagian keuangannya mau datang ke kantor besoknya. Jadi bapak-bapak yang bersangkutan itu bisa saling bertemu dan bicara langsung tentang urusan perduitan.

How it ends? Good thing treasury department person in charge could come to the office the next day. So those gentlemen could meet and thus could talk directly about the painting funds.

* * * * * *

Masih keriting dengan urusan di atas.., eh, cat merah dan putih yang saya minta untuk dibeli ternyata belum di beli.

Still very much annoyed by the above matter.., well, the red and white paints I asked to buy haven’t been bought yet.

Saya lihat tiang-tiang bambu yang dipakai untuk mengibarkan bendera warna cat merah dan putihnya sudah pudar. Jadi saya minta supaya koster membeli cat merah dan putih. Nah, koster lain langsung dengan gagah perkasa menawarkan diri untuk membeli cat itu. Jadi saya pun memberinya uang tiga puluh ribu untuk membeli cat dan kuas.

I noticed the bamboos used as flag poles had their red and white color faded. So I asked the cleaner to buy red and white paints. Another cleaner with solid confident offered herself to buy those paints. So I gave her thirty thousand rupiah to buy the paints and brush.

Itu kejadiannya hari Senin..

It was on Monday..

48 jam kemudian.. kok tiang-tiangnya belum di cat?

48 hours later.. howcome the poles have not painted yet?

Karena cat dan kuas belum dibeli..

Because the paint and brush have not been bought yet.

??... Kenapa belum?

??... Why?

.. Kata si bapak tidak perlu di cat.. demikian jawaban yang saya dapatkan. Si bapak disini merujuk pada suami ybs.

..He said they don’t need to be painted.. that was the answer given to me. This 'he' referred to her husband.

Lho? Tiang bendera di cat kan adalah keputusan saya, bukan keputusan suami ibu.., saya menggigit bibir karena ketelepasan bicara dengan nada judes.

Whatta? The poles needed to be painted is my decision, not your husband’s decision.., I bite my lip for have spoken in harsh tone.

Haduh.. haduh..

F***.. f***.. 

Yah, akhirnya baru hari itu cat dan kuas dibeli. Memerlukan waktu dua hari untuk mengeringkan tiang-tiang yang sudah di cat. 


Well, the paints and brush were bought that day. It took two days to dry the poles after they were painted. 

* * * * * *

Kelar dengan dua urusan di atas.. ah, enaknya ngopi dulu deh buat ngilangin kesel. Dan perut juga lapar nih. Baru ingat kalau tadi kan bawa bekal roti.


After those matters were done.. uh, coffee would be nice to release the stress. And my stomach has just screamed. I just remember I brought a sandwich to the office.

Satu mug kopi dingin dan roti.. hmm..


A mug of ice coffee and sandwich.. hmm..

Saya menaruh mug kopi, membuka tempat bekal saya, memperhatikan setumpuk kerjaan di atas meja dan mulai memilah-milah mana yang harus saya kerjakan..


I put the coffee mug, opened my snack box, observed the papers on the desk and started to sort the ones I should work on first..

Saya meraih mug kopi, mengangkatnya, siap untuk menikmati tegukan pertama ketika.. telpon berdering.. dan mug kopi pun terpaksa diletakkan kembali..

I took the coffee mug, raised it up, ready to enjoy the first sip when.. the phone rang.. and the coffee mug should be put back on the table..

“Kak, saya ga bawa dompet” suara panik rekan saya terdengar lewat telpon “Gimana saya bayar angkot?”

“Sis, I didn’t bring my wallet” my colleague panicked voice heard over the phone “How would I pay angkot fare?”

Astaga..

Holy crap..

“Tenang, nanti kalau sudah sampai, kamu bilang ke supirnya supaya tunggu dulu. Kamu minta duit ke satpam. Kan pos satpam di depan kantor. Disitu selalu ada satpam. Pinjam duit dulu dari satpam yang jaga disitu”

“Easy, when you arrive at the office, tell the driver to wait. You go to the security, the post is at the front, right, you go there and asked the guard there to borrow some money to pay for angkot fare”

“Nanti kalau kamu kelar rapat, saya suruh koster jemput kamu”

“I will send the cleaner to pick you up from the meeting”

Ok. Satu masalah lagi teratasi.. sekarang minum kopi dulu..

“Ok. Another problem was solved.. it's coffee time now..

“Kak, ada tamu” koster mengetuk pintu ruangan saya. Yaaa.. kopi tersayang, mau kapan ya saya bisa minum kamu.. 

“Sis, there’s someone to see you” the cleaner knocked my door. Sigh.. my dear coffee, it seemed I couldn't have the time to drink you..

* * * * * *

Kelar dengan tamu dan beberapa urusan administrasi..

After the guest left and several paper work later..

Eh, tadi lagi mau ngapain ya?.. saya berpikir-pikir.. oh iya, kan lagi mau minum kopi, makan roti dan ngerjain beberapa kerjaan..

What was I about to do a moment ago?.. I thought it a while.. oh yes, I was about to drink my coffee, have my sandwhich and do some paper work..

Tapi kayaknya kebelet pipis nih. Terakhir kali saya pipis, waktu di rumah, kira-kira jam 7, sebelum berangkat ke kantor. Sekarang sudah jam 11!

But I needed to pee. The last time I pee was at home, at around 7 am, before I left to work. It is 11 am!

Baru sampai di depan pintu toilet.. telpon diruangan saya berdering.. waduhh.. saya lari pontang-panting ke ruangan..

I just got to toilet door.. the phone in my room rang.. arrgghh.. I ran back to my room..

“Keke, ibu-ibu yang tugas hari Minggu nanti semuanya berkebaya. Kamu belum dikasih tahu ya?”

“Keke, the ladies whom will be in charge this Sunday wear kebaya. You haven’t been informed, have you?”

Oh, belum bu.. sori, tadi sms saya salah dong..

No, I haven’t, ma’am.. sorry, so I spread the wrong information in my previous text..

Yah, berarti saya harus kirim sms koreksi.. aduh, tahan, Ke.. jangan ngompol ya.. kebelet pipis banget nih tapi ini sms juga penting..


So, it means I had to send pass the right information by text.. aww, hold it, Keke.. don’t pee your pants.. I am so needed to pee but this is an important text..

Kelar mengirim sms itu.. saya lari pontang panting ke toilet.. yah, sebelum ada telpon lagi berdering, sebelum ada tamu lagi yang datang, sebelum ada krisis lagi, sebelum ada masalah lagi, sebelum, sebelum dan sebelum… gue pipis duluuu! 

Once done with that text.. I ran back to the toilet.. yeah, before the phone rang, before another guest came, before another crisis appears, before another problem hit, before, before and before… let me go peeee!

* * * * * *

Kembali ke ruangan saya..

Back to my room..

“Ke, besok kita pergi survey duitnya ada ga?” tanya rekan saya.

“Keke, do we have some money for the survey tomorrow?” asked my colleague.

“Duit? Duit buat apa?” dengan begonya saya bertanya.

“Money? What money?” I dumbedly asked.

“Buat bayar konsumsi, bayar tiket masuk, bayar uang panjar buat sewa tempat”

“To pay for lunch, the entrance ticket to the park, the rent down payment”

Nah lo.. saya kan ikut survei sebagai seksi dokumentasi.

Oh no.. I am going on that survey to make documentation.

“Siapa yang harus ngurusin soal-soal begini?” tanya saya.

“Who is incharge for these kind of things?” I asked.

“Ketua bidang ..” jawab rekan saya “Telpon deh, Ke, tanya apa duitnya sudah siap?”

“The head of ..” replied my colleague “Call her, Keke, ask if the money is ready?”

Saya pun menelpon..

I made that phone call..

“Berapa ya, Ke?” wadoh.. besok pagi mau jalan dan belum ada perkiraan mau bawa uang berapa banyak?

“How much do you think, Keke?” you gotta be kidding me.. we will go tomorrow morning and you have no idea how much money we should bring?

Setelah hitung menghitung dan sedikit berdiskusi, kami sepakat lima ratus ribu.

After doing some calculating and a little discussion, we agreed five hundred thousand would be enough.

“Tolong telponin ibu ... ya, Ke. Aku lagi di jalan soalnya”

“Could you do me a favor to call Mrs. ..., Keke. I am on the road right now”

Saya menelpon lagi..

I made another phone call..

* * * * * *

Sorenya saya kembali sendiri diruangan saya. Sambil mengerjakan beberapa kerjaan, saya pasang earphone untuk mendengarkan lagu-lagu berirama cepat. Sesekali saya berdiri untuk menandak-nandak mengikuti irama lagu yang menghentak itu.

I was alone in my room in the afternoon. As I did some work, I put my earphone to listen to fast beat songs. Sometimes I got up to dance around while listening to those songs.

Yah, mesin saya yang panas kan harus didinginkan dan saya tidak bisa mendinginkannya dengan berdoa, duduk diam atau mendengarkan musik slow.

Yeah so my heated machine needed to be cooled down and I can’t do that by praying, sit in silence or listening to slow music.

Jadi saya menandak-nandak dan membayangkan memukul drum sekeras-kerasnya diiringi oleh lagu-lagu seperti ini.

So I danced around and imagining hitting the drum as hard as I could as these songs played.



Oh, yes.. they cooled me down..

No comments:

Post a Comment