Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, December 31, 2012

Scraps Notes A Day Before New Year

Malas nulis. Hilang selera buat nulis. Tidak mood buat nulis. Tiba-tiba saja saya baru sadar kalau tinggal sehari lagi bulan ini dan bahkan tahun ini akan berakhir. Awww!!… gila! Cepat banget waktu itu berlalu.

Ada banyak hal berjalan tidak seperti yang saya inginkan pada tahun ini.

Saya tidak ingin melupakannya karena segala hal yang terjadi dalam kehidupan membawa banyak pelajaran, mengandung banyak makna, menjadi cermin yang menunjukkan baik dan buruknya diri sendiri.

Tapi saya juga tidak ingin mengingat segala hal yang terjadi dalam kehidupan. Ingin melupakan saja. Seandainya amnesia dapat di atur. Bagaikan file-file dalam komputer yang dapat di pilih mana yang di simpan dan mana yang di hapus.

Ada ingatan akan peristiwa yang saya pertahankan tetap ada dalam ingatan, ada yang saya buang.

Ada orang-orang yang saya akui keterlibatan dan hubungannya dengan saya, ada yang tidak akan pernah mau saya kenal lagi.

Ini berlaku untuk peristiwa dan orang-orang di masa lalu atau di masa sekarang..

Anggaplah bahwa saya aneh. Saya tidak perduli. Saya hanya harus memilih dan memilah.

Dari sekian banyak yang saya pertahankan dalam ingatan saya adalah kebersamaan saya dengan emak-emak nan riweuh, rumpi dan heboh. Ketika kami mempersiapkan natal. Saat kami mengunjungi istana. Pada waktu menginap di malam natal.

Emak-emak ini membuat saya bisa santai. Merasa cukup aman untuk melepaskan atribut jabatan yang melekat pada pekerjaan saya. Tidak harus menjaga sikap atau ucapan. Tanpa keharusan untuk menjadikan diri sebagai alas kaki orang lain, mengikuti kemauan orang yang merasa dirinya lebih superior atau menjadi penjilat kepada mereka yang ingin dihormati.

Tidak. Saya tidak perlu melakukan atau menjadikan diri saya sebagai manusia demikian ketika saya bersama dengan emak-emak itu.

Tentu saja tidak semua emak-emak itu sama baiknya. Tapi sebagian besarnya bisa membuat saya dapat bernapas lebih lega, menikmati kebebasan, melupakan batasan, dapat berkakak-kikik dalam kepolosan seorang anak tanpa harus mengkhawatirkan bagaimana pandangan dan penilaian orang. Meniadakan kecurigaan. Tidak menjadi paranoid karena dihantui keharusan untuk menjadi orang seperti yang diinginkan oleh semua orang sampai nyaris kehilangan jati diri.

Peristiwa-peristiwa dan orang-orang tertentu bisa membuat saya merasa mati rasa, beku, berubah menjadi manusia tanpa rasa, tanpa emosi tak ubahnya seorang zombie. Akhir-akhir ini saya dapat tertawa dan tersenyum tanpa merasakan hati dan emosi tergerak oleh enerji kehidupan sehingga tentu saja membuat tawa itu kosong dan senyum itu indah namun tanpa arti.

Tapi ada peristiwa-peristiwa dan orang-orang tertentu yang meluluhkan kebekuan itu, menghembuskan kembali kehidupan ke dalam diri saya, membangkitkan semangat, memberi kebahagiaan, membawa arti, membuat jiwa saya kembali berpendar dan saya menyadari bahwa saya benar-benar hidup. Dan bahwa kehidupan yang saya jalani ada artinya…

Natal datang dan pergi. Tapi yang terjadi dalam kehidupan dan yang ada bersama dengan saya di masa lalu atau saat ini, bagi saya, itu jauh lebih penting.
____________________________________

Didn’t want to write. Lost the mood to make entries. Until suddenly I reliased that the month and year is drawn to its end in just a day.

This year many things happened not the way I wanted them to be.

I don’t want to forget them as each brings valuable lessons. A way to see my own reflection. Like a mirror, it shows my good and bad sides.

But I also don’t want to remember them. Discard them like the unwanted files in the computer database. If only amnesia could be set up on purpose.

Wanna keep some memories. Others are to be deleted permanently.

Some people’s influence and involvement in my life are being acknowledged while others denied their ever known by me. Past and present time.

Call me weird. I don’t care. I just need to choose and sort them out.

One of the many memories I keep is about the ever noisy and merry ladies. When we made preparation for christmas. When we went to the palace. When we spent a night at Christmas eve.

I can be at ease being with them. Feel free enough to lose myself, forget who I am, what I am. Don’t have to watch how I behave nor say. Not obliged to make myself like a doormat, not becoming a puppet to superior people, not being a hypocrite toward the people who thirst for respect.

No. I don’t have to turn myself as that kind of person when I am with the ladies.

Not all of them are kind of course. But mostly are kind, enable me to breathe easier, enjoying the freedom, forgetting the limitence, able to giggle like an innocent child without worrying about what other people might think or judge. Cast away the suspicion. Not becoming a paranoid over the obligation to please everyone that nearly got me lost my own identity.

Certain events and people can turn me like a zombie, feel no live inside, become remote, heartless. Lately I notice that I can laugh and smile without feeling any emotion. It is empty laugh. Pretty smile that is meaningless.

But other events and people can melt my icy heart, brings life back to dying soul, flourish my optimism, making me feel alive, my spirit sparks, confincing me that my life has a purpose..

Christmas come and go, and years passing by but the things in life and the ones who were or are there with me are what I considered most important.

No comments:

Post a Comment