Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, November 23, 2016

The Best Reward

"Bu Keke, minggu lalu anak saya cerita; tadi di kelas aku dipeluk sama bu Keke"

"Miss Keke, last week my child told me; miss Keke hugged me in class"

Saya baru saja sampai di depan pintu gerbang sekolah hari Selasa, 25 Oktober 2016, waktu seorang ibu dengan muka ceria menghampiri dan salam pembukaannya adalah kalimat di atas itu.

I just got to school's front gate on that Tuesday, 25 October 2016, when a cheerful lady approached me and greeted me with those lines.

Saya nyengir. Teringat Seminggu sebelumnya saya memang memeluk anak-anak itu.

I grinned as I remembered I hugged those kids last week.

Tapi.. emm.. anaknya yang mana ya?

It's just that.. err.. which one is her kid?

Alamak, tau ga, perlu waktu tiga bulan tuh sebelum akhirnya saya bisa nginget nama 17 anak TK A dan 24 anak TK B. Susah ngingat nama mereka karena saya ketemu mereka kan seminggu sekali.


Umm, fyi, there are 17 kids in the class for the 4-5 year olds and 24 in the class for the 5-6 year olds. It took me three months to finally able to remember their names. Well, it was quite a challenge to remember their names as I meet them once a week.

Buat ingat nama anak-anak itu saja perlu perjuangan.. apalagi nama emak-emaknya yang interaksinya dengan saya amat sangat terbatas.

It was quite a struggle for me to remember those children's names.. let alone their mothers with whom I have limited contact.

"Anak saya cerita semangat banget, dia dipeluk sama ibu" lanjut ibu itu dengan muka berseri-seri.

"My child excitedly told me about that hug" the lady went on, her face beamed brightly.

Saya nyengir malu. Ya ampuuunn.. cuma meluk aja kok..

I grinned shyly. Oh pleaseee.. it was just a hug..

* * * * *

Pembicaraan singkat itu segera terlupakan begitu saya masuk ke kelas PG.

That short talk soon forgotten once I got into PG class.

"Temanya masih binatang minggu ini, Ke" kata teman saya.

"The big theme for this week is animal, Keke" said my friend.

Hah? Kan sudah tiga minggu. Bukannya minggu ini sudah masuk ke tema tanaman?

Huh? It's been three weeks already. This week it's about plant, right?

"Tema binatang dipanjangin seminggu"

"One week extended"

Yeeehh.., semua rencana dan kegiatan mengajar yang sudah eikke siapin buat hari ini ga bisa dipake dong.. harus cari yang lain.



Oh noooo.., everything I have planned to teach today couldn't be used and I should find another one.

Dalam waktu singkat saya harus putar otak mencari pelajaran dan kegiatan pengganti.

I had to think fast to find another lesson and activity.

Itu satu dari sekian banyak hal yang bikin saya sukai dari mengajar; bidang ini sama sekali tidak pernah bikin saya bosan.

That's one of the many things that I like about teaching; it is never bored me.

Muridnya boleh sama. Tema pelajaran tiap semester juga sama. Sekolahnya sama. Tapi setiap saat selalu ada hal baru dan itu yang bikin mengajar jadi menarik, menantang, tidak statis dan jelas tidak akan pernah jadi membosankan.

The students may be the same. So does the curriculum every semester. School building is same. But there are always new things and that is what makes teaching interesting, challenging, unstatic and it surely will never be boring.

* * * * *

Saya memperhatikan anak-anak TK A menggambar. Saya senang melihat bagaimana setiap anak memakai imajinasinya mengenai tema yang saya berikan pada mereka hari ini.


I watched the kids in the class for the 4-5 year olds worked on their drawings. I loved seeing how each kid used his/her imagination on the theme given to them.

Saya lebih suka memberikan kebebasan bagi mereka untuk berkreasi, untuk menemukan ide dan mewujudkan ide itu.

I prefer to give freedom to them to be creative, to find their own ideas and to work on those ideas.

Beberapa anak 'bersinar' dalam kebebasan itu. Ketika mereka merasa tidak dibatasi oleh perintah dan tidak berada dibawah harapan untuk harus selalu bersinar, mereka justru bersinar terang dan indah.

Some kids shine in that freedom. When they feel they are not tied by orders and not under any expectation of having to always shine, they shine brightly and beautifully.

Beberapa anak lainnya justru melihat kebebasan itu menakutkan dan membingungkan. Mereka mungkin terbiasa dalam suasana dimana segalanya sudah disediakan dan dibantu sehingga tidak terlatih untuk berusaha melakukan sendiri, untuk tidak takut mencoba dan untuk menemukan kebahagiaan serta kepuasaan ketika berhasil melakukan sesuatu sendiri walau hasilnya belum sesuai dengan standard kesempurnaan orang dewasa.

Other kids saw that freedom frightening and confusing. They may be used in an evironment where everything is being served and being assited that it left them untrained to do things by themselves, to not be afraid to try and to find joy and satisfaction when they finally able to do something on their own though it is a far cry from adult's perfection standard.

Anak-anak seperti ini merasa tidak berdaya. Mereka berteriak pada saya. Tidak hanya minta dibantu tapi minta supaya saya yang menggambar dan mereka tinggal mewarnai. Bagian yang sulit dilempar ke saya, yang mudah buat mereka.

These kids feel helpless. They called out to me. Not just asking for an assistance but it was to ask me to do the drawing and left them with only the coloring part. The hard part be thrown to me, the easy one was for them.

Oh, tidak ya, saya tidak mau. Saya kepingin mereka berani melakukan sendiri dari awal sampai akhir.

Nope, I wouldn't do it. I wanted them to have the courage to do the whole project on their own.

Di sisi lain ada anak lain yang tidak mau mencoba karena takut. Mungkin karena takut ditertawakan, takut gagal, takut dikritik, takut salah. Entah karena mereka berada di lingkungan yang terlalu kompetitif, terlalu tinggi tuntutannya atau dikitari oleh orang-orang yang terlalu kritis yang merasa teguran dan kritikan keras akan 'mendorong' (baca: memaksa) seseorang untuk berusaha lebih baik.

In other side there are kids who are scared to try anything on their own. Maybe because they are afraid to be laughed at, scared to fail, to be criticized, to make mistakes. They are either live in highly competitive environment or surrounded by critical people who think reprimand and stern critics would 'make' (force) a person tries do things better.

Anak-anak seperti ini akhirnya malah jadi tidak mau berusaha atau hasil kerjanya justru jadi jelek.

These kids ended up not even wanted to try or their work would be so messy.

Ketika saya mengajar, saya berusaha untuk menciptakan lingkungan yang membuat anak-anak itu merasa mereka  bisa dan mau melakukan kegiatan yang diberikan kepada mereka.

When I teach, I try to create an evironment that makes the kids feels they can and want to do any activities given to them.

Jadi lingkungan itu jelas harus positif.

So it must be a positive environment.

Setiap orang entah itu anak atau orang dewasa tidak akan bisa berkembang dan menjadi baik bila berada di lingkungan beraura negatif yang menciptakan keresahan, kemarahan, kecurigaan, ketakutan, ketidakadilan, kesedihan, intimidasi baik secara fisik, emosi, intelektual atau spiritual.

Anybody, both children and adults, can't develop and be better in negative environment that creates anxities, anger, suspicion, fear, unfairness, grief, intimidation either physically, emotionally, intelectually or spiritually.

Jadi kalau kita berada dalam posisi yang memberikan kita kekuasaan dan wewenang tinggi, pergunakanlah semua itu untuk menciptakan lingkungan yang beruara positif.

So when we are in a position that gives us high power and authority, use it to create positive environment.

* * * * *

Berani tampil beda

Dare to be different

Saya memperhatikan hasil kerja anak-anak TK A.

I looked at the children's work. The children in the class for the 4-5 year old.

Satu karya bikin saya mengerutkan kening. Mencoba mengartikan gambar itu.

One work made me had to think hard. Tried to figure what drawing was it.

Sementara yang lain menggambar rumah dengan kebun, bunga, pohon, awan, kupu-kupu, mobil, orang.. yang satu ini menggambar sesuatu yang sepertinya gambar matahari.

While others drew houses with garden, flowers, tree, clouds, butterflies, car, people.. this one drew something that looked like sun.

"Kamu gambar apa, nak?" tanya saya "Matahari? Kok banyak banget. Matahari cuma ada satu. Kalau terlalu banyak bisa hangus kita semua"



"What are you drawing, kiddo?" I asked "Sun? Howcome there are so many of them. There is only one sun. If there are lots of sun we all would be burned"

Anak itu diam saja. Hanya mengangkat kepala sebentar, melirik saya dengan ujung matanya dan kemudian kembali sibuk dengan gambarnya.

The kid said nothing. He just raised his head a bit, glanced at me with the corner of his eyes and then continued with his drawing.

Wah.. terus terang, saya agak terpana melihat reaksi seperti ini.. belum pernah saya dicuekin oleh seorang murid..

Wow.. to be honest, it took me by surprise seeing this kind of reaction.. I have never been ignored by a student..

Tapi saya tidak mendesak. Mungkin dia sedang terlalu konsen dengan gambarnya. Mungkin juga dia tidak mengerti arti ucapan saya. Mungkin.. mungkin.. dia menganggap saya bagaikan nenek-nenek nyinyir yang.. nanya mulu, protes aje, ... hehe..

I didn't pursue though. Maybe he was so into his drawing. Maybe he didn't understand what I was saying. Maybe.. maybe.. he thought of me as nothing but a noisy old woman who.. keep asking questions, protesting this and that,... lol..

"Ini gambar laba-laba?" kepsek yang masuk sebentar ke kelas untuk mengambil setumpukan dokumennya melirik gambar itu dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

"Are these spiders?" the headmaster who came to the classroom to get her piles of documents, glanced at that drawing and just couldn't hold herself not to ask anything about it.

Kami bertatapan dan tertawa.

We stared at each other and just bursted out laughing.

Laba-laba! .. kenapa tidak kepikiran ke situ tadi ya?

Spiders!.. why didn't I think of that?

Bisa jadi anak itu menggambar laba-laba. Kan saya tadi mengajarkan tentang hewan yang tidak bisa dipelihara.

Maybe the kid drew spiders. After all, I taught them about undomesticated animals.

* * * * *

Pelukan yang menyatakan seribu kata..

A hug speaks thousands of words..

Saya sedang berjalan berkeliling sambil membagikan buku anak-anak TK B ketika tiba-tiba saya merasa ditabrak oleh seorang anak dari belakang.

In the class for the 5-6 year old.. I was walking around to give the kids their books when suddenly I felt like a kid ran into me from behind.

Bukan itu saja yang bikin kaget.

That was not the only thing that surprised me.

Anak lelaki itu tidak menabrak saya. Dia memeluk saya! Tapi saking semangatnya sampai jadi terasa seperti dia menabrak saya.

The boy didn't run into me. He hugged me! He did this way too excited that it felt as if he ran into me.

Saya berbalik dan dia memeluk saya erat-erat.

I turned around and he hugged me tightly.

Saya tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun karena terlalu kaget dan juga tersentuh..

I was speechless both of surprise and feeling touched..

Melihat temannya memeluk dan dipeluk saya, yang lain lari mendekat karena ingin berpelukan juga.

Seeing their friend hugged and being hugged by me, the other kids ran approached us because they wanted to hug too.

Walah!!.. saya tertawa mendapati diri saya dipeluk oleh lebih dari lima orang anak.

Aww!!.. I laughed when I realized I was hugged by more than five kids.

Selama mungkin lima menit pelajaran terhenti karena kami sibuk berpelukan... hehe.. Seorang anak malah sempat-sempatnya mencium lengan saya!

For about five minutes everything stopped because we were busy hugging each other.. lol.. a kid even kissed my arm!

Dari sudut mata saya, terlihat oleh saya wali kelas TK B yang duduk dibelakang kelas. Dia tidak mengatakan apa-apa tapi dari mukanya saya tahu dia tidak terlalu suka kalau saya memberi peluang seperti ini pada anak-anak.


From the corner of my eye, I saw the class incharged teacher who sat in the corner of the class. She said nothing but her face telling me that she didn't quite like it when I gave this kind of break to the kids.

Kalau dikasih kesempatan mereka akan jadi lepas kendali, sekali dia pernah berkata begitu ketika saya membagikan buku kepada anak-anak itu sambil mengayunkan buku seakan-akan itu adalah pesawat yang sedang terbang meliuk-liuk dan jelas membuat seisi kelas tertawa terkikik-kikik.

When they were given a chance, they would lose control, she once told me that when I gave the kids's books by swinging it as if it were a plane flying around, manouvering and made the whole class laughed.

Ah, dia kan sudah kenal saya sejak tahun 2005. Semua tahu saya ini guru paling jahil, paling lucu, paling senang bermain dengan anak-anak dan yang paling senang memberikan afeksi seperti pelukan dan ciuman.

Oh, come on, she has known me since 2005. Everyone knows I'm the most naughty teacher, the funniest, the one who likes to play with the kids and love to give affection such as hugs and kisses.

Ketika seorang anak datang untuk menggelitiki saya atau menarik hidung saya, guru lain atau orang tua anak itu akan menegur karena menganggap perbuatan itu tidak sopan.. Reaksi saya terhadap perbuatan anak itu? Oh, saya spontan balas menggelitikinya atau menarik rambutnya. Ya, seperti itulah saya dan karenanya saya jadi dekat dengan anak-anak itu.. satu hal yang menguntungkan karena kalau mereka ada kesulitan, mereka tidak ragu atau takut untuk datang ke saya sehingga saya bisa menolong mereka dan tugas yang saya berikan selalu mereka kerjakan dengan hati gembira.
  
When a kid came to me to tickle me or to pull my nose, other teacher or the kid's parent would tell the kid it is impolite to do so.. How did I react to that kid? Oh, I spontaneously tickled him/her back or pulled his/her hair.. yep, that's me and it draws me close to the kids.. it's a benefit because when they had a problem they didn't hesitate nor afraid to come to me so I could help them and they always happily do every task given by me.

Jadi saya akan tetap memeluk anak-anak itu biar pun seisi dunia tidak menyukainya.

So I would keep hugging those kids though the whole world dislike it.

Karena pelukan itu mengatakan 'aku menyayangimu'

Because that hug says 'I love you'

* * * * *

"Gimana tadi di sekolah?" tanya Andre ketika malamnya dia menelpon saya.

"So how was school?" asked Andre when he called me in the evening.

"Laba-laba dan pelukan" jawab saya.

"Spider and hug" I replied.

"Hah?" dia terdengar heran.

"Huh?" he sounded he was lost.

Saya ceritakan padanya tentang hal-hal yang terjadi di dua kelas itu.

I told him about the things happened in those classes.

"Kamu harus belajar dari pedenya anak lelaki yang menggambar laba-laba itu" Andre tertawa "Orang boleh berpendapat apa pun tentang dirinya atau gambarnya.. tapi hal itu tidak akan mempengaruhinya"

"You should take the boy's confident, the one who drew that spider, as a lesson" Andre laughed "People can say anything about him or his drawing.. but none got to him"

Yep.

"Terapkan hal itu pada orang-orang di kantormu" lanjut Andre "Kalau mereka tidak bisa menghargaimu.. itu karena mereka tidak tahu bagaimana cara menghargai orang lain, mereka mungkin tidak pernah belajar tentang menghargai orang lain.. Apa itu merugikan kamu? Apa itu akan membunuh kamu? Tentu saja tidak. Kalau mereka tidak bisa melihat kebaikan dalam dirimu, itu kerugian mereka, bukan kerugian kamu. Kalau mereka tidak menganggap kamu sebagai asset berharga.. biarlah, toh kamu tahu nilai aslimu seperti apa. Kalau mereka menganggap kamu bukan contoh yang baik, yah, biarin aja mereka sibuk saling menampilkan diri sebagai contoh yang baik sampai lupa bahwa Yesus mengatakan yang terutama adalah kasih"

"Apply it to the people at work" He went on "If they can't appreciate you.. that's maybe because they don't know how to appreciate people, perhaps they never learn how to do that.. you've got nothing to lose, right? Would it kill you? Of course not. If they can't see the good things in you, that's their loss, not yours. If they can't see you as valuable asset.. let it be, the most important thing is you know your own worth.. If they think you're not a good example, well, let them busy showing themselves as good examples that they forgot Jesus said the most important thing is love"

Saya tersenyum. Dia benar.

I smiled. He's right.

"Ada banyak orang yang luarnya terlihat baik, tapi di dalam, hatinya tidak lurus. Kalau ada yang lebih menyukai orang-orang seperti itu.. biarlah mereka mendapatkan manusia-manusia demikian, biarlah mereka merasa nyaman dikitari oleh manusia-manusia macam itu, biarlah mereka mengasihi orang-orang yang demikian dan biarlah mereka menghargai manusia-manusia itu setinggi-tingginya" lanjutnya "Apakah itu merugikan kamu?"

"There are many people who look nice from the outside but deep inside their hearts are filled with many troubling hidden agendas. If anyone likes those kind of people.. let him/her have them, let him/her feel comfortable being surround with them, let him/her love them and let him/her appreciate them highly" he continued "Would it be your loss?"

"Tuhan menempatkan kamu dalam hidup orang tuamu, dalam hidup saya, dalam hidup murid-muridmu.. kami adalah orang-orang yang melihat dirimu dan mengetahui kamu adalah orang baik"

"God place you in your parents's lives, in mine, in your students's.. we are the people who see you and knew you are a good person"

"Kasih yang ada dalam hati kami buat kamu dan kasih yang ada dalam hatimu untuk kami, itu penghargaan yang lebih tinggi dari apa pun dan itu melebihi citra diri paling baik yang ditampilkan oleh manusia mana pun. Kasih adalah reward yang paling berharga"


"The love in our hearts for you and the love in your heart for us is the highest appreciation and more than any good image shows by anyone. Love is the most valuable reward"

No comments:

Post a Comment