Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, July 17, 2014

Land Mines

.. Ladang Ranjau ..

Ketika sebuah negara sedang berperang maka untuk alasan mempertahankan diri, daerah perbatasan biasanya dipenuhi dengan ranjau yang di tanam dalam tanah dan tidak ditandai sehingga musuh, hewan atau siapa saja yang berjalan disitu.. yah, kalau nasib sedang baik akan lolos.. kalau lagi sial..


When a country is at war, for the reason of defending their border, they put mines on the land. Those mines are buried on the ground and left unmarked so the enemy, animal or whoever walks on it.. well, if you’re lucky you’ll come out in one piece.. if not..


  
Dalam kehidupan sehari-hari kadang tanpa sengaja kita menginjak ranjau dan.. bum!.. kita menerima kemarahan dari teman, sahabat, orang tua, atasan, guru, pacar, pasangan kita atau mungkin orang yang tidak kita kenal..

Sometimes in daily life we step on a mine and.. boom!.. we have to take the wrath of our friend, best friend, parents, superior, teacher, girl/boyfriend, spouse or maybe even a stranger.

Ada ladang ranjau di sekitar kita dimana ranjau-ranjaunya tidak terlihat.

There are land mines around us with many invicible mines.

Saya punya pengalaman ketika saya masuk ke ladang ranjau seseorang dan menginjak ranjau yang ada disana.

I have the experience when I got into somebody’s land mines and stepped on a mine.

Orang itu tersinggung. Mengatakan saya telah dengan sengaja tidak menghormatinya. Dia mengadukan hal ini pada senior saya sehingga habis-habisan saya di amuk oleh senior saya.


That person felt offended. Telling me that I have deliberately disrespect her. She brought this to my senior so I was yelled by my senior.

Bagi saya hal itu sungguh-sungguh tidak masuk akal. Pertama karena saya merasa tidak melakukan sesuatu yang salah. Kedua karena saya tidak mengira hal seperti itu demikian besar dan penting artinya untuk orang tersebut.

It really didn’t make sense for me. First thing is because I didn’t feel I have done anything wrong. Second of all is because I never thought that thing really matter the world for that person.

Tapi saya mengalah. Saya meminta maaf tapi juga menerangkan bahwa saya tidak pernah bermaksud untuk menyinggung perasaannya.

But I gave in. I apologized but also explained that I had no intention to offend her feelings.

Peristiwanya sudah lama berlalu dan lucunya kini hubungan kami berdua lumayan baik.

It happened a long time ago and funny thing is we have a quite good relationship now.

Sekalipun saya masih tetap beranggapan ranjau yang saya injak itu sebetulnya tidak perlu dijadikan ranjau tapi kalau hal itu adalah sesuatu yang dianggapnya penting dan membuatnya merasa nyaman maka.. yah, biar sajalah. Yang penting saya sudah tahu letak satu ranjau di ladang ranjaunya.. hehe..

Though I still think the mine I stepped on shouldn’t be made as a mine but if it is something meant the world for her, something that comforts her.. so be it. What matters now is I have known one mine’s location in her land mines.. hehe..

Saya juga punya ladang ranjau.

I too have a land mine.

Satu dari dari ranjau yang ada di situ belum lama ini meledak lumayan dahsyat.

One of the mines in there has recently made quite a huge blow.

Komputer diruangan saya hanya satu dan kadang ketika saya sedang bekerja ada yang ingin meminjamnya untuk keperluan menge-print atau memakai internet.


There is only one computer in my room and sometimes people come to borrow it when I am working with it because they want to print something or use the internet.

Saya tidak keberatan asal jangan lama-lama memakainya.

I don’t mind as long as they don’t use it too long.

Dan ada satu ranjau.. asal jangan mengutak-utik file-file yang sedang saya buka. Kalau mau menutupnya harus memberitahu saya dulu.

And there is one mine.. leave my files alone. They should inform me if they want to close it.

Kalau mereka ingin memakai internet dan membuka tab (laman) baru di sebelah tab-tab saya maka mereka harus berfokus pada tab sendiri dan tidak membuka-buka tab saya apalagi menutupnya!


If they want to use the internet and open new tab next to my tab then they should stay on their own tab and not peeking my tabs and should never ever close any of them!

Sejauh ini orang yang meminjam komputer saya tidak pernah mengganggu file-file yang sedang saya buka dan juga tidak berani membuka-buka tab-tab saya.

So far anyone who borrows my computer has left my open files alone and dared not take a peek on my tabs.

Kalau tidak sengaja mereka melakukannya, mereka biasanya spontan minta maaf sehingga ranjau itu pun tidak meledak.

When they accidentally did that, they spontaneously apologized so it didn’t blow the mine.

Tidak demikian yang terjadi pada hari Minggu lalu.

It happened differently on that Sunday.

Seseorang dengan sengaja membuka dan membaca tab yang sedang saya buka serta menutup tab saya yang lain.

Somebody has deliberately opened and read my open tab and closed my other tab.

Saya tidak pernah membuka situs yang aneh-aneh. Yang saya buka biasanya akun google, facebook, blogspot, twitter, youtube, yahoo, rf (situs ini khusus untuk mencari gambar untuk ilustrasi postingan blog saya).

I never open improper website. The usual are my account in google, facebook, blogspot, twitter, youtube, yahoo, rf (to get free picture for my blog post).

Tapi saya menganggap situs yang sedang saya buka di tab adalah bukan untuk di lihat siapa pun. Sekalipun tidak ada isi atau gambar yang aneh-aneh tapi tidak lantas semua orang bisa seenaknya membuka, melihat-lihat, membacanya atau menutupnya.

But for me the website which I open in tab is not for everyone to see. Though it has no improper content or picture, it doesn’t mean anybody can just open it, see and read it or close it.

Ini tentang privasi. Privasi saya.

This is about privacy. My privacy.

Tapi hari Minggu itu seseorang melanggar privasi saya dan menginjak ranjau itu.


But somebody has violated my privacy on that Sunday and thus stepped on that mine.

Sebelum hal itu terjadi saya telah memberinya sinyal tanda bahaya tentang kehadiran ranjau itu lewat nada suara saya yang mungkin sudah naik entah berapa oktaf sebelum dia melakukannya tapi dia tidak mengindahkannya hingga ranjau itu pun meledak dahsyat.

Before it happened I have given him a warning sign about the presence of that mine through the tone of my raising voice but he ignored the warning and so the mine blew hugely.

Belakangan dia menegur cara saya menyatakan keberatan dan ketidaksukaan saya atas tindakannya. Tanpa disertai permintaan maaf untuk perbuatannya sendiri.

Later he spoke about my way of expressing my objectness and dislike about what he did. Without any apologize for what he did.

Saya ini pada dasarnya adalah seorang pemarah dan tidak sabaran. Tapi kemarahan dan ketidaksabaran saya bisa hilang kalau orang yang membuat saya marah atau membangkitkan ketidaksabaran saya bisa menghadapi emosi saya dengan bijaksana.

Basically I am a short tempered and am impatience. But they are easily gone if the person who responsible for bringing them out can handle them wisely.

Kelakuan orang itu telah membuat saya marah dan karena kemudian tidak meresponinya dengan bijak, akhirnya membuat saya tidak merasa menyesal apalagi minta maaf padanya. Bahkan sampai detik ini pun saya tidak merasa menyesal.

That person has made me angry and since he didn't respond it wisely, he failed to make me feel sorry let alone apologized for have yelled at him. Even to this very second I still don’t feel sorry for what I did.

Saya menceritakan dua macam pengalaman ini karena setiap manusia di dunia ini datang dari latar belakang yang tidak sama serta memiliki pribadi dan sifat yang juga berbeda.

I shared you these two kind of experiences because every person in this world have different background, personalities and characters.

Perbedaan itulah yang menjadikan setiap kita memiliki ladang ranjau.

The difference is what make each of us has our own land mine.

Kenalilah ladang ranjau milikmu dulu supaya sebisanya kamu memberi tanda agar orang tanpa sadar telah memasukinya dan kemudian tanpa sengaja menginjak ranjau yang ada di sana.


Recognize your own land mine first so you can put sort of a line to prevent anyone who is unaware to its presence to enter it and then accidentaly step on any of the mines in there.

Karena tidak mungkin kita selalu mengumumkan hal-hal yang kita sukai dan yang tidak kita sukai pada orang-orang disekitar kita maka untuk menghindari konflik, kita sebaiknya mengambil tindakan jaga-jaga.

Since it is not possible for us to always declare the things we like and dislike to anyone around us, then to avoid conflict, we better take some precaution steps.

Pengalaman hari Minggu itu membuat saya berpikir. Orang yang membuat saya marah itu bukanlah orang jahat. Kami bahkan berteman baik. Jadi tidak mungkin kami akan melakukan hal-hal untuk menyakiti hati satu dengan lainnya.

That Sunday experience has made me think. The person who made me angry is not a bad guy. Infact, we are good friends. So we wouldn't do things to hurt each other's feelings.

Mungkin dia tidak memahami konsep privasi saya karena latar belakangnya berbeda dengan saya. 

He probably didn’t understand my privacy concept because we have different backgrounds.

Dia datang dari keluarga besar yang tinggal di rumah kecil. Keadaan itu membuat segalanya menjadi serba kolektif (milik bersama). 


He is from a big family that lived in small house which makes everything is everyone’s business and what's in the house is everyone's property. 

Sementara saya adalah anak tunggal yang terbiasa dengan konsep bahwa segala milik saya adalah milik saya yang hanya boleh dilihat, dipakai dan disentuh dengan sepengetahuan serta seijin saya. 

While I was raised as an only child, accustomed with the concept of my stuff is is my property which can only be seen, used and touched under my knowledge and permission. 

Perbedaan ini menerangkan mengapa dia kelihatannya tidak peduli bahkan ketika saya sudah berkaok-kaok dengan nada suara yang tinggi.

This differences explain why he seemed didn’t care even after he heard me yelled at him with high pitch voice.

Dan peristiwa itu membuat saya berpikir bagaimana mencegah supaya jangan terulang lagi.

And that Sunday incident has made me also think about how to prevent it from happening again.

Satu-satunya jalan keluar yang bisa terpikirkan oleh saya adalah tidak membiarkan file atau tab saya terbuka ketika ada orang yang ingin meminjam komputer saya. Yah, memang tidak praktis buat saya karena saya harus menutup-membuka, logout-login berulang-ulang tapi dari pada ranjau itu meledak lagi..

The only way out I could come up with is not to let my file or tab open when anyone wants to use my computer. Yes, it is impractical for me as I have to close-open, logout-login many times but well, what choice do I have.. it is better use that prevention step than to let the mine blow again..

Kita yang menciptakan ladang ranjau itu. Kita juga yang sebaiknya menaruh pelang tanda bahaya atau yang memagarinya. Jangan hanya menyalahkan orang yang tanpa sengaja masuk dan menginjak ranjau yang ada disana.

We create that land mine. So we better put a warning signage or put fence over it. Don’t just blame people who get in there unintentionally and step on the mine.

No comments:

Post a Comment