Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, July 22, 2012

Muka Asli / True Color

Dalam 3 minggu terakhir ini emosi saya naik turun gara-gara 2 peristiwa yang melibatkan 2 orang.

Di satu sisi, saya menyesali kenapa di penghujung cerita, kok saya harus tahu ‘muka asli’ orang-orang ini. Setahun sudah saya berada ditempat ini. Setahun penuh ‘muka asli’ itu tertutup rapat. Tersimpan rapi dibalik pembungkus luar yang begitu indah. Jadi siapa yang bisa menduga bahwa dibaliknya tersimpan sesuatu yang begitu bertolak belakang.

Tapi di sisi lain, saya tahu bukan tanpa sengaja Tuhan mengijinkan saya mengalami 2 peristiwa itu karena semuanya membuat saya bisa melihat ‘muka asli’ dari orang-orang itu.

Toh tetap saya sedih. Kecewa. Bingung.

Saya bukan tipe orang yang menampilkan diri berbeda dengan aslinya. Saya bicara, bersikap, berpakaian sebagaimana aslinya diri saya. Luar dan dalam sama. Saya tidak bersikap manis dan mempesona diluar tapi sebetulnya memiliki karakter yang sangat berbeda didalamnya.

Ada banyak orang menyukai saya karena hal ini tapi ada pula yang menertawakan dan bahkan mengecamnya.

Tapi apa pun reaksi yang saya terima, saya gembira karena saya tanpa ragu menampilkan diri saya seperti apa adanya. Tanpa kedok, tanpa topeng, tanpa kepalsuan, tanpa kepura-puraan, tanpa beban untuk jaim.

Saya menghargai dan bahkan menyayangi mereka yang bisa menerima diri saya apa adanya dengan setulus dan semurni hati mereka. Mereka yang telah melewati waktu sekian lama berteman atau berhubungan dengan saya tanpa berubah sikap. Mereka itulah yang akan tetap melekat dalam hati dan kehidupan saya.

Bagaimana dengan mereka yang berpura-pura dihadapan saya? Harus saya akui bahwa hati saya terluka karenanya. Kepada mereka ini, sikap saya kini hanya sebatas basa-basi. Tidak ada lagi kedekatan didalam hati. Saya tidak akan pernah menyesali kalau di masa sekarang atau dikemudian hari saya tidak perlu lagi mengenal mereka.
_____________________________________________

I’ve been having emotional turmoil in the past 3 weeks.

In one side, I regret the fact that I had to discover the ‘true color’ of these two people. I’ve been in this place for a year. A one full year that those faces were covered neatly, wrapped nicely. So who could have guessed that behind the mask the truth shows complete different ‘color’.

But in other hand, I know that it is not for a good reason that God allowed me to discover those people’s ‘true color’.

Still, it made me grieved. Disappointed. Confused. 

I am not the kind of person who would show myself as a different character from the original ones. I talk, I behave, I dress just as the way I am. I’m not a pretentious person. I will not fake nor act as a person I am not.


 There are people who like and love me for this but there are others who dislike and criticize me.

Whatever the reaction people give me, I am happy that I can be myself, not faking, not pretending, not acting.

I appreciate and love those who sincerely can accept me the way I am. I treasure them in my heart and in my life especially if they can spend years being my friends or in relationship with me without changing their attitude toward me.

And how about those who are found to be fakers? I won’t lie that I’m broken hearted to discover their ‘true color’. I keep civilized manner toward them but I know I no longer have any bond with them by heart. And it is not my loss if I don’t have anything to do with them anymore in present time or in the future.

No comments:

Post a Comment