Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, October 27, 2016

I'm a Spy

Pertama kali saya mengetahui tentang nama Mata Hari adalah waktu saya masih SMP. Saya menemukan artikel di majalah tua yang menceritakan mengenai perempuan Belanda bernama Mata Hari.

The first time I knew about the name Mata Hari is when I was in junior high school. I found an article in an old magazine about a Dutch lady named Matahari.

Dia seorang mata-mata.

source: wikipedia

She was a spy.

Dia tertangkap dan dihukum mati dengan ditembak oleh tentara Perancis.

source: wikipedia

She got caught and executed by the French firing squad.

Entah di masa perang atau di masa damai, dunia tidak pernah kekurangan mata-mata.

Either at war time or at peace, the world never runs out of spies.

Karena selalu ada orang-orang yang mengajukan diri atau yang ditugaskan untuk menjadi mata-mata.

Because there are always people who either volunteer themselves or appointed as spies.

* * * * *

Di masa perang, mereka dibutuhkan, dicari, dilatih, dipersiapkan, dihormati dan dibayar tinggi karena tugas sebagai mata-mata bukanlah tugas yang mudah untuk dilakukan dan karenanya tidak bisa dilakukan oleh siapa saja.

At war time, they are needed, searched for, trained, prepared, respected and highly paid because the task of a spy is not an easy one to carry and so it can't be done by anyone.

Bukan sembarang main pilih atau asal rekrut.

They are being carefully selected and recruited.

Seorang mata-mata adalah jenis manusia yang harus bisa dipercaya, punya kesetiaan tinggi pada negara atau pada pihak yang merekrutnya, harus bisa menjaga kerahasiaan (kalau perlu dengan nyawanya), harus bisa bersandiwara dengan menampilkan diri sebagai orang yang biasa-biasa saja, baik, tulus, setia, jujur tapi pada saat bersamaan dia mencuri semua informasi dan menyerahkannya pada pihak lain.

A spy is the type of person who must be trustworthy, highly loyal to the country or the recruiter, must able to guard the secret (with his/her live if neccessary), must know how to act like ordinary person; kind, sincere, loyal, honest but at the same time he/she steals all information and hands it to other party.

Seorang mata-mata haruslah seorang yang punya mentalitas tahan uji, tidak gampang membelot karena pihak lain menawarkan imbalan lebih banyak.

A spy must also not easily being bought, not easily defect when other side gives high offers.

Orang itu haruslah juga kuat mental. Dia tidak langsung mundur teratur atau berkhianat ketika berada dalam bahaya, ketika kedoknya terbongkar atau ketika dia tertangkap atau disiksa.

That person must also has tough mentality. He/she must not easily backed off or betrayed when facing danger, when his/her cover is blown or when get caught or tortured.

Mata-mata di jaman perang adalah orang yang umumnya punya idealisme tinggi dan tulus karena dia tahu apa yang dia kerjakan itu akan menyelamatkan negerinya.

War time spies are usually have high idealism and sincerity because they know the things they do can save their country.

Mereka juga punya semangat patriotisme yang tinggi dan itu yang membuat rata-rata mereka tidak mencari keuntungan pribadi. Motif mereka bukan untuk mendapat bayaran tinggi, tidak untuk mencari posisi atau jabatan, bukan untuk dipuji atau disanjung, tidak karena ingin bikin orang menghormati, menghargai atau menganggapnya berjasa.

They have high patriotism spirit and it is what makes most of them do not seek personal benefits. Their motives are not to get high payment, not to seek for position nor rank, not to get praised nor seeking for flattery, not to earn people's respect or appreciation or to make people feel they have done great deeds.

Para mata-mata di jaman perang ini tahu apa yang mereka lakukan tidak memberikan banyak keuntungan pribadi atau bahkan sama sekali tidak ada. Malah yang mereka kerjakan itu membuat mereka harus banyak berkorban, kalau perlu nyawa pun harus mereka korbankan.

These war time spies know what they do bring less personal benefit to them or even none. Infact, they have to make lots of sacrifices, they can even lost their lives.

Mereka menyingkirkan ego pribadi, tidak ada niat tersembunyi.

They cast away personal egos, no hidden agenda.

Karena itu mereka berhak disebut sebagai pahlawan.

That is why they have the right to be called hero.

* * * * *

Di luar masa perang, mata-mata tetap ada.

Spies exist not only in war time.

Mereka bisa berada dimana saja.

They can be found anywhere.

Kesamaan yang mereka miliki adalah tugas untuk mendapatkan informasi yang dapat berguna bagi pihak yang merekrut atau pihak yang membayar mereka.

One thing they share incommon is the task to get information for their recruiter or those who paid them.

Informasi untuk menghancurkan pihak yang dimata-matai.

Information to destroy the side that being spied on.

* * * * *

Perbedaannya adalah mata-mata di jaman perang tidak selalu melakukan demi imbalan dalam hal uang, kenaikan pangkat atau jabatan, demi mendapatkan promosi, pujian atau demi memuaskan ego. Mereka melakukannya sering demi idealisme dan rasa patriotisme.

The difference is wartime spies didn't always do the spying for the sake of money, raise of rank or position, to get promoted, praised or to satisfy one's ego. They oftenly do for idealism or patriotism.

Mata-mata di masa damai adalah orang-orang oportunis; pencari keuntungan.

Peace time spies are opportunists.

Mereka tidak peduli dan bahkan tidak punya idealisme.

They don't care and even don't have idealism.

Yang mereka cari, pedulikan dan butuhkan hanyalah apa pun yang dapat menguntungkan diri mereka.

The only things they seek, care and need are anything profitable for them.

Orang-orang seperti ini tidak punya kesetiaan dan integritas.

These kind of people have no loyalty nor integrity.

Kesetiaan mereka hanya ada pada pihak yang memberikan keuntungan terbanyak dan terbesar untuk diri mereka.

Their loyalties lie only on those who can give them the most and the biggest benefit.

Ketika ada pihak lain yang mereka lihat bisa lebih menguntungkan, tanpa ragu mereka akan membelot.

When they see other party can profit them more, they will defect without hesitation.

Orang-orang demikian tidak punya hati nurani lagi. Semua sudah terjual demi mendapatkan apa pun yang bisa menguntungkannya.

People like them have no conscience. All has been sold to get anything that profit them.

* * * * *

Mata-mata di jaman perang banyak yang tidak pernah diketahui identitasnya karena mereka memilih diam, membawa mati rahasianya, tidak meninggikan diri, low profil, tidak mengibar-ngibarkan diri.

Most wartime spies' identities remain in secret because they chose to be quiet, to bring the secret burried with them, they remain low profile, they don't boast around.

Mata-mata yang tidak di jaman perang justru kebalikannya. Mereka tidak menyembunyikan diri. Mereka tersenyum gembira dan puas ketika melihat pihak lain menderita karena perbuatan, perkataan atau kelemahannya diadukan sehingga harus menerima hal-hal negatif dalam bentuk caci maki sampai kehilangan pekerjaan.

Spies not in wartime do the opposite. They don't hide themselves. They smile happily and satisfily when other side suffer as their attitude, words or weaknesses are being reported which brought them negative consquences from being yelled at up to losing jobs.

Mereka juga tidak menyembunyikan motif mereka. Halah, motif mereka malah gampang banget dibaca.

They don't hide their motives. Hell, it's way too obvious and it's shown for anyone to see.

Mereka punya ciri yang sama;
mereka butuh uang, butuh jabatan, butuh pujian, butuh pengakuan, butuh kemudahan untuk mendapat akses memakai fasilitas dari suatu tempat.

They share these things incommon;
they need money, position, praise, admission, easy access to use facilities in a place.

Jadi terlalu mudah sebetulnya untuk menemukan dan membongkar kedok mereka.

So it is actually way too easy to find and unmask them.

Ciri lain adalah mereka umumnya menampilkan diri sebagai orang-orang yang fasih bicara, kata-katanya begitu manis, lembut, santun, sopan, ramah, alim, religius dan berprilaku sebagai orang-orang yang baik.

Another marks about them is they usually appear themselves as people who are good at talking, their words are so sweet, gentle, nice, polite, friendly, religious and they behave as good people.

Mereka mengatur sikap dan kata-katanya seperti itu demi mendapatkan simpati dan kepercayaan orang, serta untuk menyembunyikan niat dan motif aslinya.

They set their behavior and words like that to get people's sympathy and trust, also to hide their real intention and motives.

* * * * *

Pernah bertemu dengan mata-mata di tempat kerja? di sekolah? atau malah di rumah sendiri? di dalam keluarga?

Ever met a spy in the office? in school? or even at home? in the family?

Repot kalau para boss, guru atau orang tua terlanjur berhasil dimanipulasi oleh kepintarannya dalam bicara atau menampilkan diri sebagai orang 'baik'.

It's tricky if the bosses, teachers or parents have succeededly manipulated by his/her smartness on talking or appearing him/herself as 'good' person.

Cara antisipasinya adalah;

To anticipate this is by;

Konfrontasi langsung
Jangan kalah gertak. Jangan takut. Bertindaklah seakan kita tidak akan rugi apa pun. Umumnya mata-mata begini pengecut. Jadi kalau kita nekad dan langsung mendatanginya, mengkonfrontasi.. dia pasti bakal takut dan tidak berani macam-macam lagi ke kita.

Direct confrontation
Don't be defeated by his/her bluff. Don't be discouraged. Act as if we got nothing to lose. This kind of spy is mostly coward. So if we daredevil one and come to confront that person.. he/she will lose and won't bring us trouble anymore.

Katakan tentang perkara yang sebenarnya
Mata uang aja punya dua sisi kan. Orang yang tidak berada di sikon tertentu pasti tidak akan mengerti dan informasi dari si mata-mata akan diterima begitu saja serta diyakini sebagai fakta serta kebenaran. Karena itu kita perlu memberitahu perkaranya dari sudut pandang kita.

Tell the reall matter
Even coin has two sides. People who don't present in a situation may not understand it and the information given to them by the spy may be accepted and believed as facts. It is why we need to tell them our side of story.

Saya punya pengalaman ketika percakapan pribadi saya dengan orang yang saya kira dapat saya percaya ternyata diadukannya ke boss. Entah seperti apa yang diceritakannya, entah dengan gaya seperti apa.. yang pasti hasilnya saya dimaki-maki boss itu.

I had an experience when my private conversation with somebody whom I thought could be trusted was being told to the boss. I had no idea what or how he told that.. one thing for sure is the boss yelled at me.

Saya tidak mau terima. Saya katakan perkara yang sebenarnya. Bahwa itu adalah percakapan pribadi dan sesuatu yang sebetulnya hanyalah ekspresi kejengkelan karena frustrasi ketika mengerjakan suatu tugas. Hal yang sebetulnya biasa. Siapa pula yang tidak pernah kesal ketika mengerjakan sesuatu? Siapa yang tidak pernah memaki atau mengumpat ketika berada dalam sikon seperti itu? Kalau si boss cukup bijak dan tidak termakan omongan manusia itu, reaksinya tentu akan beda.

I refused to take it. I let her knew what was the matter. That it was actually personal conversation and something that was an upsetness expression of frustration when doing a task. Who never get upset when doing a task? Who never curses in that kind of situation? If only the boss was wise enough and didn't get manipulated by that person, she would react differently.

Konsultasikan dengan boss lain yang netral dan kalau bisa yang posisinya lebih tinggi
Dalam kasus di atas itu saya sempat pergi pada senior saya yang lain yang saya tahu lebih bisa netral dan kebetulan kami akrab bagaikan ayah-anak.

Consult other person if possible the one who is in higher rank
In the above case I came to my senior whom I know can place himself in neutral side and we happen to have father-daughter closeness.

Saya perlu mencari perlindungan dan dukungan. Kalau tidak nanti mata-mata itu dan si boss berpikir mereka bisa seenaknya memperlakukan saya.

I needed to have protection and support. Otherwise the spy and the boss would think they could do anything to me.

Saya kembali melakukan hal yang sama belum lama ini karena ada mata-mata lain lagi yang menjadikan saya target utamanya. Luar biasa deh. Mata-mata disini patah tumbuh hilang berganti, ciiinnn..

I did the same recently because there is another spy who put me as his main target. It's really unbelievable. The spies came and go.

Tunjukkan pada mata-mata itu kalau kedok dan permainannya sudah kita ketahui
Dari pengalaman saya, mereka malu hati sendiri. Ada yang takut berhadapan dengan saya. Ada yang lalu jadi manis banget ke saya.. deuhhh.. gue kagak bakal ketipu ye..

Show the spy that we know their real face and their game
From my experience, they got embarrassed. Some afraid to face me. Others turn so sweet to me.. blahh.. it won't fool me..

Motivasi
Cari tahu apa motif si mata-mata ini. Kalau dia kepingin eksis atau karena ingin menunjukkan dirinya berjasa.. ya, cuekin aja selama yang dilakukannya itu tidak terlalu merugikan diri kita. 

Motives
Find out this spy's motives. If that person wants to exist or to show that he/she is doing good deed.. ignore that person as long as his/her action is not bringing too many bad impact on us.

Kalau motifnya adalah untuk menyingkirkan kita karena dia kepingin dapat posisi atau jabatan kita, nah, ini perkara lain lagi tapi dari pengalaman saya, selama kita tidak melakukan kesalahan fatal, perusahaan tidak akan bisa seenaknya memecat kita (karena ga mampu bayar pesangon bo.. hehe..) jadi paling-paling si mata-mata menggesek boss tertentu untuk bikin kita jadi tidak betah dengan harapan kita akan mengundurkan diri. Kalau kayak gitu, ya terserah kita, mau mundur atau bertahan.

If the motive is to get rid us because he/she wants our job, ha, this is another story but in my experience as long as we don't make fatal mistake, company can't just fired us (dude, they can't afford to pay severance.. haha..) so the least this spy can do is to provoke certain boss to make us feel restless at work hoping to make us resign. It's up to us, to leave or stay.

Jangan jadi terlalu lugu
Kesalahan saya yang terbesar dalam pengalaman saya berurusan dengan mata-mata di masa lalu dan masa sekarang adalah; saya terlalu percaya bahwa semua orang itu punya hati selurus dan setulus saya. Kenyataannya adalah dibalik senyum, sikap dan kata-kata yang manis tersembunyi pikiran serta hati yang harus diwaspadai.

Don't be too naive
The biggest mistake I have ever done in my past and present experience dealing with spies is I thought everyone has a pure and sincere heart as mine. The truth is behind the sweet smile, attitude and words hid a dangerous mind and heart.

* * * * *

Gimana kalau kita sebagai orang tua, guru, atasan atau pemilik perusahaan dan kita mendapati ada orang yang memata-matai saudaranya sendiri, teman-teman sekelasnya atau rekan-rekan kerjanya..

What if we as parents, teacher, superior or company owner and we found out there is someone spying on his/her own sibling, classmates or colleagues..

Semua tergantung pada kita; mau bertindak membasmi perbuatan mata-mata ini atau membiarkannya.

It's all up to us; will us stop this spying thing or do nothing about it.

Pilihan kita tergantung tipe manusia seperti apakah kita;
1.   Suka pada pujian atau sanjungan?
2.   Gila hormat, ingin dianggap penting?
3.   Gampang terprovokasi?
4.   Lebih mementingkan kemanisan sikap serta kata-kata?
5.   Pilih kasih?
6.   Selalu merasa orang lain lebih dari diri sendiri?
7.   Paranoid, curiga tanpa alasan, gelisah?
8.   Merasa dapat bertindak sesuka hati terhadap anak sendiri, murid sendiri, karyawan sendiri? 
9. Merasa diri lebih tahu, lebih pintar, berposisi lebih tinggi?

The choice we make is depend on what type of person we are;
1. Enjoy praise or flattery?
2. Starve for respect, be considered VIP?
3. Easily Provoked?
4. Prefer sweetness talking and attitude?
5. Into favoritism?
6. Always feel other people have it all?
7. Paranoid, suspicious for no reason, anxious?
8. Thinking can do anything to our own child, student or employees?
9. Consider know it better, smarter, have higher position?

Kalau sifat atau kepribadian kita seperti yang di atas itu, kita akan membiarkan si mata-mata bergerak dengan bebasnya, kita akan mengambil keuntungan dari kehadirannya dan kita bahkan mungkin akan menjadikannya sebagai kaki tangan, orang kepercayaan kita.

If the above description matched our characters or personality then we will let the spy to move freely, we will take advantage from his/her presence and we may even make him/her as our accomplice, a trusted person.

Tapi kalau sifat atau kepribadian kita tidak demikian maka kehadiran mata-mata itu akan bikin kita jadi resah karena kita tidak ingin kedamaian di rumah, di sekolah, di tempat kerja dan di perusahaan kita jadi hilang dan berganti dengan keresahan serta rasa saling curiga. Kita menyadari suasana seperti itu bisa menurunkan produktivitas orang, membuat mereka tidak bisa bekerja dan belajar dengan baik. Nah, akhirnya kita juga kan yang ikut rugi. Dalam keadaan demikian satu-satunya pihak yang diuntungkan cuma si mata-mata, si opportunis itu.

www.quotesgram.com


But if our characters or personality do not matched the above description, then the presence of a spy will make us restless because we don't want the peace at home, in school, at work and in our company be gone to be changed with restlessnes and suspicion among one another. We are aware it makes people less productive because how can they work and study well in such environment. So, the loss is on us. Everyone gains nothing out of it except the spy, the opportunist.

Lebih baik sih jangan biarkan ada mata-mata di rumah kita, di sekolah, tempat kerja atau di perusahaan kita.

It is better not to let a spy exist in our house, in our school, at work or in our company.

4 comments:

  1. Aku pernah membaca kisah lengkap Mata Hati sang mata-maata ini, mba
    Nama samaran sih setauku :)

    ReplyDelete
  2. Hai mbak, tks komennya. Iya, Mata Hari itu nama panggungnya. Aslinya ada deh di gambar yang saya attach dipostingan ini

    ReplyDelete
  3. Mmm.. Lingkungan kerja yg penuh intrik n politik.. Pernah sih dipi ada dlm lingkungan yg serupa itu. Tpi dipi jg pernah kerja di lingkungan yg saling support n kkeluargaan. Udah ga jaman ya mba lingkungan kerja kyk gitu, mestinya smua sdh bergeser ke pmikiran ala team support team building, dll.

    ReplyDelete
  4. Iya say, sy juga pernah ngerasain kerja di tempat yg suasananya enak, kompak, kekeluargaan tapi ada juga yg suasananya serba curigaan.
    Dari hasil pengamatan pribadi nih, kalau para atasan bersikap & berpikir fair, mereka akan menciptakan alam & etos kerja yg fair juga menciptakan rasa/aura kerja nyaman serta aman & ga akan buka peluang buat munculnya para mata-mata (kalau pun ada mata-mata, mereka ga dikasih peluang/ruang gerak).

    ReplyDelete