Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Friday, October 21, 2016

Tell Me Again; How's Life?

Gambar dibawah ini bikin saya senyum-senyum sendiri antara merasa lucu dan tersentil juga.

www.pinterest.com
This picture got me smile because it's funny and quite a scoff.

Jadi sementara kita menangisi, menyesali atau mengeluh tentang kehidupan atau keadaan yang harus kita jalani, ada orang lain di luar sana yang melihat hidup atau sikon kita jauh lebih baik dibandingkan dengan hidup atau sikon mereka.

So while we cry, regret or complain about the life we live in or the situation we are dealing with, there are others who see it better than theirs.

Saya tidak memikirkan lebih jauh tentang hal itu sampai belum lama ini saya menemukan sesuatu yang membuat saya ingin menuliskannya di blog ini.

I thought nothing about it until just recently I found something that makes me want to write it in this blog.

Untuk catatan: tulisan ini bukan untuk mendiskreditkan siapa pun dan tidak pula bermaksud untuk menyepelekan sikon atau perasaan orang-orang tertentu.

Just for a record: this post is not to discredit anyone nor it meant to underestimate people's situation or feelings.

Ini hanyalah beberapa hal dari sudut pandang saya.

Here is my point of view.

* * * * *

Saya capek

I'm tired

Seseorang mengatakan hal di atas sambil berurai air mata. Di depan orang banyak.

Somebody said that with in between the tears. Infront of many people.

Untuk sekitar dua detik saya melongo. Bingung.

For about two seconds it bewildered me. Confused.

Detik berikutnya.. saya meraih telpon genggam saya dan membuka facebook.

The next second.. I reached out for my cellphone and login to facebook.

Maaf, saya tidak mau mendengar apa pun yang mau dikeluhkesahkan atau disharingkannya. Lebih baik saya mengecek facebook, whatsapp, email atau apa sajalah dari pada harus mendengarkan atau melihat sesuatu yang saya anggap tidak membangun.
Pardon me for did not want to hear whatever that person wished to unburden or share. I'd better check my facebook, whatsapp, email or anything than to listen to things which I considered unconstructional.

Ok, orang itu dan orang-orang lain mungkin akan menilai saya sebagai bangsat yang tidak punya perasaan, tidak bisa berempati, tidak sopan, tidak memberikan contoh sikap seorang Kristen yang baik..

Okay, that person and other people might say I'm a heartless bitch, I'm unable to show emphaty, I'm rude, I'm not a good christian exemplary..

Tapi inilah apa yang ada dalam pikiran saya;

But here is what I had on mind;

* * * * *

Berhenti sebentar sebelum mengeluh tentang hidupmu, tanggung jawabmu, kesukaranmu..


Stop for a while before groaning about your life, your responsibility, your trouble..

Karena ada orang-orang lain yang jauh lebih susah.

Because there are people who have to endure more hardship.

Sementara kita melihat hidup kita tidak memuaskan dan penuh beban, orang lain mengatakan hidup kita jauh lebih baik dari hidup mereka.

www.onsizzle.com
While we see our lives unsatisfying and full of burden, others say we have better lives compare to theirs.

Mari kita bandingkan hidup orang itu dan hidup saya.

Let's compare that person's life with my life.

* * * * *

Kesehatan

Health

Dia sehat. Ya, ok lah, bukan berarti tidak pernah sakit tapi secara keseluruhan kesehatannya sebetulnya cukup bagus.

That person is healthy. Well okay, it doesn't mean one never get ill but in general, pretty healthy.

Saya? Dari kecil saya penyakitan. Umur sepuluh tahun nyaris mati karena DBD. Tahun 2001 dua kali operasi; pertama angkat kista dan yang kedua usus buntu sekalian indung telur dibrebet juga. Trus tiga tahun lalu selama delapan bulan menstruasi saya tidak berhenti sampai dokter nyaris mengira itu gejala awal kanker rahim. Lalu tujuh bulan lalu saya kena diare parah sampai berat badan saya turun lebih dari enam kilo selama kurang dari tiga minggu.

Me? I got sick often since I was a kid. Dengue fever nearly killed me. I had two surgeries in 2001; the first one to remove cyst and the second was appendicitist along with removing an ovary. Three years ago I had my haid gone unstopable for eight months that the doctor thought it was early sympthoms of uterus cancer. Further more, just seven months ago I had severe diarrhea which made me lost more than six kilos in less than three weeks.

Sehari-hari? Tekanan darah rendah bikin saya cepat capek. Terlambat makan, kurang tidur, stress atau terlalu banyak kegiatan bisa bikin saya pusing. Saya tidak tahan berdiri terlalu lama apalagi kalau kena panas matahari.

Life on daily basis? Low blood pressure has always make me get tired easily. I get dizzy when I don't get my meals on time, have less of sleep, have stress or doing lots of activity. I can't stand up too long especially under the heat of the sun.

Jadi, kemana-mana saya harus selalu bawa makanan atau minuman yang manis serta sebisa mungkin menjaga supaya jangan terlambat makan dan selalu payungan sampai saya sering diledek teman yang mengatai saya putri lilin, takut meleleh kalau kena panas matahari.

Anywhere I go I have to bring sweet snacks or drink, I have to keep myself to have my meal on time and always bring umbrella that my friends call me wax princess, fearing the heat of sun will melt me.

anand madesh-www.twitter.com
* * * * *

Keuangan


Financial

Kerja atau tidak kerja, dia  tidak usah pusing memikirkan tidak punya uang untuk bayar tagihan listrik, air, telpon, beli beras. Kalau mau kemana-mana tidak harus terpaksa jalan kaki dibawah panas terik atau dibawah guyuran hujan karena duit di dompet serba ngepas sampai naik becak saja sudah dianggap sebagai suatu kemewahan.

Either having a job or not, that person doesn't have to get any headache thinking not having money to pay power, water and phone bills, to buy food. Doesn't have to walk under the burning sun nor walk under the pouring rain for not having lots of money that riding on pedicab can be considered a luxury.

Saya? Saya pernah merasakan ketika saya memiliki segalanya. Saya muda, bergaji besar dan punya posisi tinggi di tempat kerja. Lalu datanglah tahun-tahun panjang ketika saya kehilangan semuanya itu dan harus menjalani masa ketika setiap bulan saya bingung bagaimana harus mencukupkan uang yang ada untuk hidup selama sebulan.

Me? I once had it all. I was young, I had big salary and I had high position at work. Then came the years when I lost it all and had to go through long period of time when I didn't know how to make ends met.

Orang tua saya pensiun tahun 1996, tanpa mempunyai usaha wiraswasta, tanpa tabungan, deposito, saham, obligasi, emas, mata uang asing atau warisan berjeti-jeti.

My parents retired in 1996 without having any side job that gave them income, had no saving nor money in deposit, shares, bonds, gold, foreign notes or millions in heridetary.

Mulai dari tahun itu tanggung jawab mencari nafkah jatuh sepenuhnya ke atas saya karena saya tidak punya kakak atau adik. Saya tidak punya siapa pun untuk berbagi beban. Keluarga? Ha! Keluarga mungkin jauh lebih susah dari kami atau kalau pun tidak susah, mau rela menolong? Percaya deh, saya punya banyak pengalaman pahit dalam hal ini.

Ever since then the responsibility to support the family fell fully on me because I have no siblings. I have no one to share the burden. Relative? Ha! They probably are no better than us or if they are well off, would they willing to help? Trust me, I have many bitter experience on this.

http://www.middleeasteye.net/essays/siege-damascus-account-everyday-life-syria-s-savage-war-65815366
* * * * *

Pekerjaan


The Job

Ok, siapa yang punya gaji lebih dari saya? Siapa yang tidak harus datang ke kantor enam hari dalam seminggu? Dan kalau pun datang tidak perlu kerja fulltime. Siapa yang datang terlambat dan tidak ditegur oleh siapa pun? Siapa yang bisa cuti sekaligus jebret full dua minggu? Siapa yang bikin salah tapi mendapat teguran paling ringan atau malah mungkin sama sekali tidak ditegur?

Ok, who gets paid higher than me? Who doesn't need to go to the office six days a week? And don't have to work fulltime. Who comes late to work and no one bats an eye? Who can take two weeks leave? Who make errors but gets minor reprimand or maybe none at all?

Saya? Gaji saya dua juta enam puluh ribu rupiah kalau setiap bulan saya full masuk dua puluh enam hari. Saya kerja enam hari seminggu, lima hari selama delapan jam dan satu hari selama empat jam.

Me? I make two millions and sixty thousands rupiah every month if I work the whole twenty six days. I work six days a week, eight hours for five days and four hours for a day. 

Perkara datang terlambat? Oh, belakangan ini saya sampai memotret dan bahkan merekam jalanan yang macet kalau ada yang tidak percaya bahwa saya terlambat sampai di kantor benar-benar karena macet. Trus kenapa tidak pakai ojeg online atau cari rute lain? Karena itu artinya pengeluaran saya buat transport bisa jadi membengkak. Saya sudah berangkat lebih pagi tapi macetnya justru lebih luar biasa karena anak sekolah dan orang kantor semua kepingin menghindar macet dengan berangkat lebih pagi dari rumah tapi kehadiran mereka di jalan malah menciptakan macet.

Arriving late at work? Oh, I have even took pictures and recorded the traffic jam incase no one believes the reason I arrived late was truly because of the traffic. So why didn't I take online rented motorbike or take other route? Because it will increase my transportation fares. I have left for work early but the traffic was even worse on early hours because people go to school and go to work early as they want to avoid getting stuck in the traffic, alas, they make the street jammed.

Cuti? Cuti sehari ditambah besoknya hari libur saja sudah diprotes. Cuti dua hari ditambah sehari libur, kagak boleh. Bisa cuti full seminggu? Ngimpi lu, Ke.. 

Leave? One day leave add with one day off on the next day is inviting protest. Two days leave with one day off, forget it. Taking one week leave? You're dreaming, Keke..

Soal salah? Waw, kalau eikke bikin salah.. satu noktah kecil aja.. wuuu.. cepat deh eikke dikasih tau tentang kesalahan itu, cepat dikoreksi, cepat ditegor (di forum terbuka pula, bo) dan kesalahan itu, saudara-saudara, bisa dikibarkan lagi kapan pun, dimana pun biar pun kesalahannya sudah basi si si si karena sudah lewat lumayan lama.. kelemahan eikke pun tidak lupa dan tidak alpa untuk juga dipublikasikan secara tertulis dan secara lisan.. heibat!

My mistakes? Wow, when I make mistake.. eventhough it's just a single tiny dot.. woohoo.. I was quickly notified about it, quickly got reproved (in open forum too, man) and that mistake, ladies and gents, is available to be reopen to the public at anytime, anywhere though it is from the ancient time.. my weaknesses is also surely not be forgotten nor be spared to be publicised written and orally.. awesome! 

www.onsizzle.com
* * * * *

Keluarga

Family

Orang itu tidak memiliki kewajiban untuk menanggung hidup orang tuanya.

That person has no obligation to support her parents.  

Saya? Dari tahun 1996 saya bekerja bukan cuma untuk diri sendiri. Kalau saya tidak kerja, bukan cuma saya yang tidak bisa makan, orang tua saya juga. Banyak keinginan dan impian yang saya korbankan karena kalau saya kejar semua itu, bagaimana dengan orang tua saya?

Me? I work not to support myself since 1996. If I don't work, it is not me who will be starved, my parents will too. I sacrifice many wishes and dreams because if I chase them, what will it be like for my parents?

Entah panas atau hujan, sedang sakit atau sedang depresi.. saya tetap kerja. Seret badan ke kantor.

Whether it's bright hot day or raining, in sickness or going through depression.. I still come to work. Drag myself to the office.

Dulu saya sekretaris dengan gaji hampir tiga juta sebulan. Sebelum krismon gaji saya sudah sebesar itu. Lalu mulai tahun 2001 datanglah masa-masa sulit. Saya pernah kerja dengan gaji tiga ratus ribu. Saya harus putar otak bagaimana caranya supaya kami bisa hidup selama sebulan. Saya tidak punya modal buat usaha. Kalau pun ada, saya bisa usaha apa? Saya tidak punya bakat dagang. Saya tidak bisa menjahit, menyanyi atau menari. Yang saya punyai hanya bakat menulis dan berbahasa Inggris. Tapi Tuhan buka jalan. Jadilah saya mengajar les bahasa Inggris. Pagi sampai siang saya mengajar di sekolah. Siang cuma pulang sebentar untuk makan, ganti baju dan mandi lalu pergi lagi mengajar les dari sore sampai malam.

I was a secretary who got paid almost three millions a month. I was paid that much before monetary crisis hit this country. 2001 came and it was the beginning of a long hardship. I have had a job that paid me three hundred thousand. I had to think how to support me and my parents. I had no money to start my own business. Even if I had, what business should I run? I have no talent in selling anything. I can't sew, sing or dance. All I have are just my writing talent and English. God opened a way. So I give English tutoring. I taught in school from morning to noon. I went home just to have lunch, showered and changed before left to tutor English from afternoon to night.

Sekarang pun saya masih nyambi sebagai guru les bahasa Inggris karena penghasilan saya dari kerja kantoran seratus persen untuk hidup kami sebulan. Penghasilan saya sebagai guru les pun tidak seluruhnya untuk diri saya karena kadang ada pengeluaran tidak rutin yang bikin cadangan devisa di rumah menipis atau malah defisit.

I still keep my side job as English tutor because my monthly income from work goes one hundred percent to support us. Still, it doesn't mean my income as English tutor goes all to me because sometimes there is unexpected expenses that shortened the cash at home or even a deficit. 

Mendekati akhir tahun ini saya bisa sedikit bernapas lega karena penghasilan saya dari mengajar les hampir mencapai setengah dari gaji kantoran saya. Itu artinya saya tidak perlu menjadi terlalu pelit pada diri sendiri dengan membatasi jajan (malah sebetulnya tidak pernah jajan), tidak beli ini itu yang saya inginkan atau butuhkan dan saya bisa menyisihkan lebih banyak uang untuk membiayai hobi traveling saya.

As the year drew to its close I can breath easier because my income from tutoring get nearly half of my office salary. It means I don't need to get cheap on myself by not buy any snacks (infact I never bought snack) nor buying things I need or want and I can save more money to fund my traveling hobby.

https://hrexach.wordpress.com
* * * * *

Saya tidak menuliskan semua ini untuk menyatakan bahwa diri saya adalah manusia paling menderita sedunia.

I do not write this to show you that I'm the most suffering person on this earth.

Bukan juga karena saya sirik pada orang lain.

Neither because I am envious to others.

Hidup itu tidak mudah.

Life is not easy.

Saya tidak mengatakan bahwa masalah atau sikonmu adalah sesuatu yang harus diremehkan.

I'm not saying your problem or your situation should be considered unmattered.

Tuhan tahu segala yang kita hadapi, yang kita rasakan dan yang harus kita jalani.

God knows the things we are facing, how we feel and what we need to go through.

Karena itu siapa pun kita dan apa pun jabatan atau pekerjaan kita, Dia memberikan kita dengan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menjalani hidup, tanggung jawab serta tugas kita.

So whoever we are and whatever our position or work is, He gives us with everything we need to live our lives, our responsibilities and our tasks.

Beban terasa berat? Ya, iyalah. Bandit dan pastor sama-sama setuju pada pendapat bahwa hidup itu berat. 

The burden is heavy? Yeah, of course. Either bandit or pastor agrees that life is hard.

Semua orang punya keluhannya masing-masing jadi jujur saja, yang ingin mereka, kamu dan saya dengar bukanlah keluhan lagi.

Everyone has their own complaint so be honest, what they, you and I want to hear is not another complain

Yang kita perlu dengarkan adalah kata-kata yang menguatkan, yang membangkitkan semangat. 


What we need to hear are words of encouragement, the ones that lift our spirit.

No comments:

Post a Comment