Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, October 16, 2016

Pine Hill Villa

30 September 2016

Rencananya sih sengaja berangkat lebih pagi supaya sampai lebih pagi juga.

The plan was to leave early to get at workplace early.

Rencana tinggal rencana. Kenyataannya pagi itu Bogor macet luar biasa.

That was the plan. Man, it turned out Bogor had one hell of traffic jam that morning.

Damnit!

Makin lama makin senewen saya. Bayangkanlah, saya berangkat dari rumah jam 6.30 pagi dan satu jam kemudian saya masih mentok di jalan. Pesen ojeg online, kagak ada yang datang. Laris manis rupanya ye. Trus gimana dong kite? Mau turun dan jalan kaki.. bujubune, masih jauh banget. Mana masih gerimis lumayan deras.


It drove me crazy eventually. Just imagine it, I left my house at 6.30 am and an hour later I was still stuck on the road. I tried to book online motorbike but none responded. Lots of order, huh? Then what would it be for me? Walk was not an option.. man, I was far from my destination. It was drizzling quite heavily too.

Jam delapan ditetapkan sebagai jam keberangkatan. Walah, lima belas menit sebelum jam delapan saya baru sampai.

Eight o'clock was set as the departure time. Geez, I got there fifteen minutes before eight.

Eh, rupanya pagi itu sepertinya menjadi hari macet nasional di Bogor. Benar kata Tuhan waktu saya lagi senewen di angkot; "Tenang Ke, hari ini se-Bogor macet. Ada yang bakal datang lebih telat dari kamu".. tapi saking lagi senewen berat, saya kurang percaya sama omongan Tuhan tapi ternyata terbukti benar. Jadi deh saya cengar-cengir waktu saya dengar Tuhan berbisik lembut "Hayoo.. ga percaya ya tadi".. hehe.. sori Tuhan..

Well, it seemed it become Bogor national jammed morning. God was right when He spoke "Chill out, Keke, the streets are jammed all over Bogor. Some will arrive later than you" as I was freakingly nervous in angkot. I didn't believe it but what do you know it turned out to be so very true. So I grinned when God wishpered softly "I told you".. lol.. sorry, God..

* * * * *

Villa Bukit Pinus.. tempatnya bagus. Kamarnya bagus dan bersih.



Pine Hill Villa.. nice place. The room is nice and clean.


Kalau malam dingin, apalagi kalau hujan.. brrr.. saya tidur memakai kaus kaki dan jaket tebal serta tentunya selimutan. Saya yang sudah hampir dua puluh tahun tinggal di Bogor dan karenanya jadi sudah terbiasa dengan sejuknya kota itu, masih bisa kedinginan begitu..


It's cold at night, especially if it's raining.. brr.. I slept wearing socks and thick jacket under the blanket. I who have lived for almost twenty years in Bogor which means II've got used with its cool temperature, could still feel freezing like that.


Makanan siang di hari pertama tidak terlalu enak. Masih enakan ayam goreng bikinan ayah saya deh. Tapi malamnya makanannya cukup enak walaupun buat saya cuma ayam goreng asam manisnya saja yang kena di selera. Yang lainnya tidak saya lirik.




Lunch on the first day was not too good. My dad's homemade fried chicken tastes better than the ones they served there. Luckily, dinner was quite good though it was only the chicken cooked in sweet-sour sauce that got to my taste. Others didn't interest me.

Sarapan hari kedua adalah bubur ayam. Lumayan enak apalagi karena pakai sawi asin.. mm..




Breakfast on the second day was chicken porridge. It was good especially when it's added with salty mustard.. mm..

Makan siangnya yang enak banget. Ayam panggang dan sayur daun singkongnya sedap. Ada sayur asem juga yang kata teman-teman saya enak tapi buat saya rasanya terlalu asam.




Lunch was tasty. The roast chicken and cassava leaf soup were tasty. The sour soup was good said my friends but to me it was too sour.

Sayangnya di sana banyak sekali lalat. Heran saya karena tempatnya bersih. Saking banyaknya itu laler, makan dan minum jadi tidak nyaman karena tidak boleh lengah memperhatikan makanan dan minuman. Akhirnya semua jadi harus ditutupi dengan tisu. Yang nyebelin, lalatnya juga masuk ke kamar.


Too bad there were a lot of flies. I don't know why because the place is clean. They were so many that it made it uncomfortable when we have meals because we had to watch the food and the drinks for fearing flies would land on it. everything had to be covered with tissue. More upsetting is the flies even got into the room.

"Duilee, bonus laler deh" kata teman saya.

"Man, we just got flies as bonus" said a friend.

Dapat kamar berhadapan dengan kolam renang ternyata ga enak juga ya. Apalagi kalau dapat tetangga yang menganggap jam 11 malam itu seperti jam 11 siang. Bukan berenangnya yang mengganggu. Kongkow di kolam renang sambil ketawa ketiwi, cekakak cekikik dengan volume suara kayak orang budeg itu yang bikin teman sekamar saya nyaris keluar buat negor mereka saking jengkelnya karena kami berempat yang sudah tidur sampai kompakan kebangun semua.

Who would guess that occupying a room facing the swimming pool could be annoying. Especially when other guests who thought 11 pm is same as 11 am. It was the swimming that annoying. It was their loud voice while they hang around the pool, laughing and giggling that made my roommate nearly left the room to tell them to lower their voice after their noises woke the four of us.

Kolam renang memang menjadi semacam magnet. Karena acara tv tidak menarik, hiburan paling asyik ya berenang. Sayangnya dua hari sebelum berangkat saya kena serangan gatal-gatal karena alergi. Teman-teman saya semangat empat lima mengajak saya berenang tapi gila aja gue berenang lagi gatal-gatal begitu, yang ada malah bisa makin gatal aja karena kedinginan.


Hey sis, get in here, the water is great!
Nope, nah, I pass

The swimming pool was like a magnet. Since there was nothing interesting on tv, swimming became number one attraction. Unfortunately two days before leaving I've got allergy that made me felt itchy almost on my whole body. My friends excitedly asked me to swim with them but man, I must be nuts to go swimming in this condition. The cold water would make the itch got worse.

Kalau lagi gatal-gatal enaknya mandi berendam dalam air panas.. cuma ya sayangnya tidak ada bathtub jadi hanya bisa berpuas diri dengan berlama-lama menikmati shower dengan air panas.


The nicest thing to do is soaking in hot tub but there is not bathtub there so well just make do with hot shower.

Yang bisa saya lakukan di kolam renang cuma nontonin dan motretin orang berenang atau main air deh.. hiks..

The only thing I could do in the swimming pool was just watching and taking picture of people swimming or splashing in the water.. sigh..

* * * * *

Saya tidak semangat mengikuti sesi malam. 

I was unenthusiastic to follow the evening session.

Saya jenis manusia pagi. Semakin malam kondisi fisik saya semakin turun, susah banget buat buka mata dan buat konsentrasi.

I am a morning person. My physical condition is not good as the day turns into night. I found it hard to open my eyes and to concentrate. 

Semakin malam terus terang saja acaranya buat saya jadi semakin tidak menarik. Saya kasihan dengan yang sudah bersusah payah menyusun acara karena apa pun pesan yang mau disampaikan lewat acara itu sama sekali tidak menempel di otak, tidak meninggalkan kesan di hati dan tidak menginspirasi. Mudah-mudahan yang lainnya tidak seperti saya ya..

Good thing that they seemed to enjoy it. Me? I wanted to be anywhere but there

Late into the night I found the session became more uninteresting. So sorry for anyone who had worked hard making the session because whatever the message was it did not got into my brain, left no meaning in the heart and uninspired. I hope the other didn't think the same.

* * * * *

01 October 2016

The sunrise chaser 

Saya terbangun jam lima pagi. Duh, susah banget rasanya buka mata. Malas ninggalin tempat tidur yang empuk dan hangat. Saya harus mengingatkan diri sendiri pada niat saya buat bangun pagi supaya bisa motret matahari terbit.

I awoke at five in the morning. Oh man, it felt so hard to open the eyes. Didn't feel like leaving the warm and comfty bed. I had to remind myself I planned to get up early in the morning to take pictures of sunrise.

Tantangannya ternyata bukan cuma ngantuk dan dingin. Saya bingung mencari lokasi yang cukup tinggi yang menghadap ke arah timur. Beda dengan waktu menginap di Chentini Resort yang kamarnya menghadap ke timur sehingga saya tinggal duduk nangkring aja di depan jendela dan motret. 

The challenge was not just sleepiness and the cold. I got confused finding high location facing east. It is so different with Chentini Resort where the rooms are facing east so I needed only to sit infront of the window and took pictures from there.

Saya rada panik juga karena berputar-putar mencari lokasi tentu menghabiskan waktu dan matahari jelas ga bakal nungguin saya. Ih, kalau saya punya remote control pasti itu matahari bakal saya mute deh.. aih, jangan terbit dulu dongggg, matahari.. belon nemuin lokasi nih buat motretin kamu..

It made me quite panic because wandering around to find the location sure did waste the time and the sun certainly didn't wait for me. Geez, if only I had that special remote I'd mute the sun.. oh, sun, please stop rising.. I haven't found the location to take your pics..

Sekalinya nemu... yailahhh.. sudah posisinya ada  di ujung, ada teralisnya pula. Saya harus menyelipkan lensa melalui celah teralis.


Once I found it... oh noo.. it has trellis fence. I had to tuck the camera lens through that trellis.

Hasilnya tidak terlalu memuaskan. Kaki saya pegal karena tidak bisa duduk. Digigitin nyamuk pula..


The result is unsatisfying. My feet hurt because I couldn't sit. Mosquitoes swarmed all over me too.

* * * * *

Pulang.. pulang..

Let's go back.. 

Macet dikit. Untung semobil cuma tiga orang jadi saya tidak terjepit seperti waktu berangkat dan karenanya perjalanan jadi lebih asyik.


A little traffic jammed. Good thing there were only three people in the car so I didn't get stuck like the day before. Making the trip nicer.

Sampai dengan selamat di kantor. Terima kasih, Tuhan, buat semuanya.

Arrived safely in the office. Thank you, God, for everything.

2 comments: