Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Friday, September 9, 2016

7 Wonders of The World - Heart of a Child

Kalau ada yang mengajukan pertanyaan apa saja yang bisa dimasukkan sebagai keajaiban dunia, kira-kira apa jawaban kita?

If we are asked what can be considered as world’s wonder, what would it be?

Saya akan menjawab ‘Piramid Giza’.

www.123rf.com
I’d say ‘Giza Pyramids’.

Apa kira-kira jawabanmu?

What would be your answer?

Tembok Cina? Taj Mahal? Golden Gate?

The Great Wall of China? Taj Mahal? Golden Gate?

Saya sedang browsing facebook sewaktu video yang di shared oleh seorang teman.

I was browsing facebook when I saw a video shared by a friend.

Video itu menceritakan tentang kejadian di satu kelas di suatu sekolah ketika murid-murid ditugaskan untuk menuliskan daftar 7 keajaiban dunia.


That video told a story about a class in a school when the students were asked to write the list of 7 wonders of the world.

Sekian menit kemudian guru meminta murid-murid itu menyebutkan apa yang mereka tulis dalam daftar masing-masing lalu mereka memilih mana yang dimasukkan dalam daftar sebagai 7 keajaiban dunia versi kelas mereka.

Few minutes later the teacher asked the students to read their list before they decided which one would be put into their class version of 7 wonders of the world.

Setelah daftar itu tersusun barulah guru mereka menyadari ada seorang murid yang belum selesai menuliskan daftarnya.

It was after the list was made the teacher realized one of the students was not done with her list.

Ada begitu banyak keajaiban, kata murid itu, susah banget milih buat dimasukin ke daftar saya.

There are so many wonders, said the student, it’s so difficult to chose which one to be put into my list.

Tidak apa-apa, coba bacakan aja, kata si guru, nanti kita bisa bantuin kamu nyusun daftarmu.

It’s okay, just read it, said the teacher, we can help you with your list.

Murid itu pun membacakan 7 keajaiban dunia yang ada dalam daftarnya.

The student read her list of the 7 wonders of the world.

Dan seluruh kelas jadi sepi. Hal-hal dalam daftarnya membuat seisi kelas tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.

And the whole class became silent. The things in her list have made everyone in the class became speechless.

Inilah 7 keajaiban dunia menurut murid itu;

These are the student’s 7 wonders of the world;

*  *  *  *  *
Kemampuan untuk merasa

The ability to feel

Kulit memiliki kepekaan untuk membedakan mana yang kasar dan lembut.

The skin has sensitivity to know which one is rough and which is soft.

Bisa merasakan panas dan dingin. 

It can feel hot and cold.

Bayangkan bagaimana rasanya seandainya kulit kehilangan kemampuan untuk merasa. Rasanya seperti kesemutan. Tebal. Ketika memegang sesuatu rasanya seperti tidak memegang apa-apa.

Imagine how it would be like if skin loses its ability to feel. It’s numb. Senseless. Don’t feel a thing even when you are holding something.

Perasaan manusia pun dapat berfungsi seperti kulit. Dengan kepekaannya dia dapat meresapi dan mengerti situasi yang sedang dihadapi oleh seseorang dan perasaan orang tersebut ketika berada dalam situasi demikian.

People’s feelings can relate to the work of skin. With its sensitivity it can absorb and grasp a situation delt by somebody and how that person feels in that kind of situation.

Tapi perasaan manusia sekarang ini menebal. Kenyamanan atau kesusahan telah membuatnya mati rasa. Kalau sesuatu tidak terjadi pada dirinya atau keluarganya, jangan harap seseorang bisa serta mau menempatkan dirinya di posisi atau situasi yang sedang orang lain hadapi.

However people’s feelings have become numb these days. Comfort or hardship have numb it. If nothing happens to themselves or to their family, don’t expect somebody can and willing to put him/herself in other person’s position or situation.

Saya telah beberapa kali mengalami bagaimana orang tidak peduli apa saya sedang sehat atau sakit, yang ada dipikiran mereka adalah semua pekerjaan saya harus selesai, tidak kacau dan tidak ada salah. Kerja di mana pun model manusianya sama.

I have had experiences how people didn’t care whether I was healthy or not, their mindset is I must do my work and it should be done well and no errrors. People are just the same in any workplace.

Semua orang pernah sakit jadi semua pernah merasakan bagaimana tidak enaknya kalau lagi sakit, bagaimana kacaunya pikiran dan susahnya berkonsentrasi atau mengingat serta bagaimana lemah serta tidak berdayanya kita saat dalam keadaan demikian.

Every one of us have fell ill occassionally so we all know how awful it was, how hard it was to focus and to remember along with how weak and helpless we were at that time.

Tapi setelah kita sembuh, jadi sehat dan kuat lagi.. anehnya kita lupa tuh sama kesengsaraan kita waktu lagi sakit soalnya kalau kita masih ingat, kita pasti bisa bersimpati pada mereka yang sedang sakit dan yang lemah, kita pasti bisa bersabar menghadapi mereka dan tanpa mengeluh kita siap sedia menolong mereka.

But once we recovered, we became healthy and strong again.. strange thing is we forget how miserable we were when we got sick because if we remember it, we definitely can show sympathy for the sick and weak ones, we can certainly be patient toward them and ready to help them.

Kenyataannya?

In reality?

Beberapa waktu lalu seorang rekan saya sampai menangis gara-gara para petinggi di tempat ini memberikan keputusan didasari atas pengertian sepihak. Hadeuhh.. geram saya jadinya. Dalam hati kepingin rasanya saya tampar mereka keras-keras supaya perasaan mereka terbuka.

Some time ago my colleague got even cried when the superiors in this place made one sided decision. Geez.. I was so enraged. In my mind I felt like I wanted to slap them as hard as I could to put some senses into them.

Hai, ngomong itu gampang.. gue juga bisa.. tapi tempatkan dong diri kalian di posisi kami, keluarlah dari diri kalian dan rendahkanlah diri dengan membayangkan kalau dirimu adalah diri kami.. nah, gimana rasanya kalau jadi diri kami? Lupakah kalian tentang kasih? Bukankah itu tertera dalam kitab suci yang kalian dan saya baca setiap hari?


Hey, talking is easy.. I could do that.. but why don’t you place yourself in our position, get off yourself and humble yourself by imagining how it would be like to be us. Have you forgotten about love? Isn’t it what you and I read in the holy scripture everyday?

*  *  *  *  *

Kemampuan untuk tertawa

The ability to laugh

Kelihatannya sederhana tapi tertawa itu membawa dampak yang sangat baik untuk kesehatan jasmani dan rohani.

It looks simple but laugh has good impact for physical and spiritual health.

Ada orang-orang yang setengah mati bawaannya serius. Kaku. Apalagi kalau ditambah modelnya ABG (angkatan babe gue).. wih, deket-deket yang kayak gitu mah kagak berkutik dah..

There are the type of the so deadly serious people. Stiff. Especially the ones of my father’s generation.. man, I just get frozed just by being near them.

Di sisi lain ada orang-orang yang punya rasa humor tinggi yang tidak gampang tersinggung dan pembawaannya easy going

On other side there are those with great sense of humor who don’t get offend easily and tend to go easy on things. 

Humor adalah karunia.

Humor is a blessing.

Walau tidak akan membuat semua masalah terselesaikan dan segala penyakit tersembuhkan tapi kemampuan untuk bisa melihat kelucuan dalam hal-hal kecil, mampu menciptakan kelucuan untuk menghibur orang dan bisa menertawakan diri sendiri, kesalahan dan ketololan yang dilakukan sendiri adalah anugerah karena itu akan mengurangi ketegangan dan membuat manusia jadi lebih fleksibel, easy going dalam menghadapi ketidaksempurnaan dalam kehidupan, dalam diri sendiri atau dalam diri orang lain.

www.quotesgram.com
Though it doesn’t solve every problem nor heal all desease but the ability to see funny sides in small things, able to create something to make people laugh can cheers them up and the ability to laugh at one self, at one’s mistake and stupidity is a blessing because it reduces tension and be more flexible and easy going when dealing with imperfection in life, in ourselves and in others.

*  *  *  *  *

Kemampuan untuk mencintai

The ability to love

Tuhan mengatakan sekalipun manusia memiliki segalanya tapi kalau dalam dirinya tidak ada kasih, tidak bisa mengasihi orang lain.. maka sia-sialah semua yang dimilikinya itu.

God says though human has everything but if he/she has no love, can’t love others.. what good does it do to him/her?

Kita lebih bisa mencintai diri sendiri karena itu perbuatan kita cenderung untuk menguntungkan dan menyenangkan diri sendiri walaupun untuk itu kita harus menjual harga diri, mengkhianati orang yang menyayangi dan mempercayai kita, kehilangan teman, menciptakan musuh, hidup tanpa benar-benar merasa bahagia, puas dan damai..

We love ourselves better than we love others and so it is why we tend to do whatever to profit and please ourselves though in order to achieve it we have to sell our dignity, betray the ones who love and trust us, losing friends, getting enemies, live without really feel happy, content and peaceful..

Jadi kalau kita bisa mengalahkan ego dan mencintai orang lain setulus hati.. itu adalah anugerah.


So if we can overcome ego and love others sincerely.. it’s a blessing.

*  *  *  *  *

Heart of a Child

Seorang anak menuliskan 7 keajaiban dunia menurut pengertiannya; Kemampuan untuk Melihat, Mendengar, Menyentuh, Mengecap, Merasa, Tertawa dan Mencintai.

A child wrote 7 wonders of the world according to her understanding; it is the Ability to See, to Hear, to Touch, to Taste, to Feel, to Laugh and to Love.

Terlalu sederhana, terlalu naif.. begitu kata orang dewasa yang akan menertawakan atau menyepelekannya.

It’s too simple, too naive.. adults would laugh at it or shrugged it off.

Tapi dalam kesederhanaan dan keluguannya anak kecil itu mengetahui kekuatan dalam ketujuh hal-hal tersebut.

But in her simplicity and naivety the little child knew the power within those seven things.

Orang-orang dewasa mengabaikan dan meremehkan ketujuh hal itu dan apakah yang mereka hasilkan?

Adults ignore and underestimate those seven things and what result do they create?

Siapa yang menciptakan penderitaan, kesusahan, perang dan kebencian di dunia ini? Orang-orang dewasa.

Who creates misery, hardship, war and hatred in this world? It’s the adults.

Siapa yang merusak anak-anak kecil itu? Siapa yang menyesatkan sesamanya? Bukankah orang-orang dewasa yang melakukannya?

Who ruin those children? Who mislead one another? The adults do that.

Siapa yang merancang kejahatan dalam hatinya demi tercapainya keinginannya, ambisinya, kepentingan dan keuntungannya? Orang dewasa kan yang melakukannya?

Who plans evil in one’s heart to accomplish one’s wishes, ambition, interest and benefit? The adults do those things, right?

Kejahatan anak-anak saat ini adalah karena pengaruh dari berbagai contoh yang orang dewasa perlihatkan.

The crime committed by children these days are very much influenced from the examples shown by adults.

Masing-masing kita adalah produk didikan dari orang dewasa yang jauh dari sempurna; ada orang tua yang pemarah, otoriter, santai, pembohong, egois, materialistis, kasar, kaya, miskin, pemurah, pelit, pemaaf.. dst..

Each of us is a product of imperfect adults; there are short-tempered parents, strict, easy going, liar, selfish, materialist, rude, rich, poor, kind hearted, cheap, forgiver.. etc..

Sengaja atau tidak, kita dibentuk menjadi seperti mereka.

We were intentionally or unintentionally formed to be like them.

Mungkin bertahun-tahun kemudian barulah kita bisa melihat bahwa kita dididik atau dibesarkan dengan cara yang tidak tepat. Mungkin juga kita tidak akan pernah menyadarinya dan menganggap diri kita adalah diri kita; elu suka atau kagak, bisa terima atau kagak.. itu bukan urusan gue, begitu pikir kita.

It may took years later before we finally see or realize that we have been raised not in the right way. Maybe we never ever see it and accept ourselves just the way we already are; whether you like it or not, can accept it or not.. it’s not my concern, that’s what we have in mind.

Ada yang berupaya untuk berubah tapi lebih banyak yang menuntut orang lain untuk merubah dirinya demi mengikuti mau, sifat, kebiasaan dan kepribadian mereka.

Some try to change but most people demand others to change to suit themselves to their wishes, characters, habit and personalities.

Saya sering diam-diam memperhatikan murid-murid saya. Gembira berada di antara mereka. Iri dengan ketulusan dan kesederhanaan pemikiran mereka. Mengagumi spontanitas, semangat dan kebaikan hati mereka.

with my tutoring children
I often quietly watching my students. Happy to be with them. Envy their sincere and simple mind. Admire their spontaneity, excitement and kindness.

Dalam segala keunggulan saya.. saya justru kalah dari mereka.

In my superiority.. I’m just lose at them.

ukmidcopts.org

4 comments:

  1. Bgs tulisannya mbak :). Jd reminder sbg org dewasa, harus bersikap yg jauh lbh baik lg supaya anak2 ini ga mencontoh yg buruk dari kita.. aku dibesarin dlm keluarga yg terlalu strict dan kaku.. efeknya sampe skr aku jd lbh tertutup kalo ketemu org baru. Takut salah, takut nyapa duluan, takut malu dll.. makanya dgn ankku, aku berusaha ga terlalu keras sprti org tuaku dulu. Spaya dia juga lbh bebas mengemukakan apa yg dirasa, apa yg ada dlm pikiran.. jgn kyk aku dulu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Fan, tks sdh komen, sori baru direspon sekarang. ya, kata orang tdk ada gading yg tdk retak.. so kita semua adalah hasil dari cetakan yg tdk semupurna tapi kita punya kesempatan buat menyadari & memperbaiki kekurangan & kelemahan dlm kepribadian, sifat & kebiasaan kita + buat yg punya anak, yah, jangan copas gaya / metode didikan ortu yg memang terbukti tdk bagus

      Delete
  2. kata2nya indah mbak
    jadi introspeksi sendiri
    semoga saya bisa memberi pelajaran baik dan banyak belajar buat anak2 saya:")

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai mbak Suria, trims ya buat komennya. maaf baru direspon hari ini. ya, kita semua tdk ada yg sempurna & krn itu kita perlu introspeksi diri secara berkala.

      Delete