Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, May 26, 2016

Gideon

Bulan ini saya ingin membuat seri tulisan bertemakan “Under Construction”, sedang dibangun.

www.123rf.com
This month I want to make “Under Construction” as theme for my writing.

Berbagai peristiwa yang kita alami setiap hari adalah proses yang membangun diri kita.

The things we have been through everyday is the process that construct us.

Dibangun untuk menjadi lebih baik.

It is meant to make us better.

Saya menemukan orang-orang yang awal hidupnya menunjukkan bagaimana dirinya telah melalui suatu pembangunan besar, yang terjadi tanpa disadarinya.

I discovered some people whose early life have undergone big construction, without them realizing it.

Mereka menginspirasi saya.

They inspired me.

Beberapa dari mereka memiliki kesamaan dengan saya entah dalam sifat atau hal-hal yang dialami dalam hidup.

I found similarities in few of them whether it is in characters or in the things we experienced in life.

*  *  *  *  *

Pada waktu itu bangsanya sedang dalam kesusahan. Tujuh tahun lamanya suku-suku dari sebelah timur menguasai dan merampas harta benda serta hasil tanah bangsanya.

It was the time when his people were in trouble. For seven years the eastern  tribes opressed and robed his country’s possessions.

Maka bangsanya pun berseru meminta Tuhan untuk menolong dan membebaskan mereka.

So his people cried out to God asking for Him to liberate them.

Tuhan mendengar seruan mereka dan datang menolong mereka walau pun mereka melakukan hal-hal yang jahat dan meninggalkanNya.

God heard their cries and came to rescue them though they have done evil things and have left Him.

Tuhan tidak mengirimkan hujan api dari langit, banjir bandang atau gempa bumi untuk memusnahkan bangsa dari timur itu.

God didn’t send fire from the sky, big flood or earthquake to destroy the eastern tribes.

Tuhan memilih seorang dari mereka untuk menjadi pembebas mereka.

God found one of them whom He chose to liberate them.

Tuhan tidak pernah salah memilih. Dia tahu siapa yang Dia pilih walau semua orang yang ada di dunia ini mempertanyakan, meragukan dan memprotes orang-orang pilihannya.

God never made wrong choice. He knew whom He chooses though all the people in this world question, doubt and protest His chosen people.

“Kok dia sih yang dipilih?”

“Howcome he/she was the chosen one?”

Yang dipilih Tuhan pun bisa mempertanyakan, meragukan dan memprotes pilihan itu.

Even the one chose by God question, doubt and protest His choice on him/her.

“Kok aku sih yang dipilih Tuhan?”

“Why God chooses me?”

*  *  *  *  *

Saya telah lama memperhatikan manusia dan saya menemukan hal-hal berikut ini.

I have long studied people and I discovered these things.

Manusia di dunia ini terbagi atas dua jenis; yang merasa hebat menurut penilaiannya sendiri dan yang merasa rendah menurut pandangannya sendiri.

There are two kinds of people in this world; the ones who think they are great on their perspective and the ones who feels inferior in their own sight.

Marilah kita lihat satu persatu tipe-tipe ini.

Let’s see these type of people one at a time.

*  *  *  *  *

Tipe manusia ‘Elu pikir elu itu siapa?’

The ‘Who do you think you are?’  type of people

Yang merasa hebat menurut penilaiannya sendiri adalah mereka yang merasa kuat karena memiliki kelebihan dalam hal fisik, keuangan, pekerjaan, keluarga.

Those who think they are great on their perspective are the ones feeling superior for having good physic, good finance, good job, good family.

Karena itu mereka cenderung tidak bisa menerima ketika melihat ada orang lain yang segalanya jauh dibawah mereka tapi terpilih untuk menjalankan tugas atau misi yang besar dan penting.

www.kekeyohanes.blogspot.com
That is why they tend to find it hard to accept when they see there is someone with many inferiorities is chosen to carry big and important task or mission.

Sepuluh orang kakak Yusuf tersinggung dan kesal karena Yusuf yang mereka anggap anak kecil kok bisanya bermimpi bahwa mereka akan tunduk dan memberi hormat padanya.

Joseph’s ten brothers got offended and upset because Joseph whom they regarded as a kid could possibly dreamt that they all would bow and pay respect on him.

Ketika Yesus mengajar di rumah ibadah di kota kelahiranNya, reaksi orang-orang di sana adalah mempertanyakan, skeptis, menolak dan mencemooh karena kata mereka “Dari mana Dia bisa punya hikmat buat bicara dan kok Dia bisa bikin mujizat? Dia kan cuma anak tukang kayu. Kita kenal emaknya dan saudara-saudaranya. Mereka tinggal di kota ini, bergaul dan dibesarkan bersama-sama dengan kita”

When Jesus taught in his hometown synagogue people’s reacted by questioned, became skeptical, rejected and  mocked Him because they said “Where did He get this wisdom to speak and how could He make miracles? He’s the carpenter’s son.  We knew His mother, His brothers and sisters. They are all live here, mingle and raised with us”

Dengan kata lain, mereka mengatakan; Emangnya Dia itu siapa? Apa sih yang bikin Dia jadi lebih istimewa dari kita?

In another word, they were saying; Who is he anyway? What makes Him more special than us?

Orang-orang yang merasa diri lebih superior akan melihat dirinya lebih tahu, lebih bisa, lebih berpengalaman, lebih berpendidikan, lebih senior, lebih pintar, lebih kuat, lebih beriman, lebih diberkati karena melihat kesehatannya baik, keluarganya harmonis, keuangannya ok, pekerjaan atau usahanya lancar-lancar saja atau malah berhasil..

People who feel superior see themselves as the know it all, can do anything, more experienced, more educated, more senior, smarter, stronger, have more faith, have blessed more because it looks they have good health, harmonious family, financially well off, smooth or even successful job or business.

Jadi ketika mereka melihat ada orang yang kelihatannya jauh dibawah mereka tapi memiliki hal-hal yang menjadikannya bisa lebih dari mereka, reaksi mereka adalah menolak. Sikap, prilaku atau bahkan kata-kata mereka dengan jelas menyampaikan pesan ini; “Eh, elu pikir elu siapa? Elu ga ada apa-apanya dibandingin gue. Elu harusnya tetap ada di belakang gue”

So when they see somebody who have less than them could appear more than them, their reaction is rejection. Their attitude, behavior and even their words spoke out this message “Who the hell do you think you are? You are nothing compare to me. You should stay behind me”

Sulit bagi mereka untuk dikalahkan oleh seorang yang inferior.

It is hard for them to be defeated by an inferior person.

Tapi ada juga yang membangun kebanggaan diri dan ego setinggi-tingginya karena mereka tahu mereka sebetulnya tidak hebat-hebat amat.

But there are people who build their pride and ego as high as they could because they knew they are not that great.

Mereka mempunyai percaya diri yang rendah.

They have low self-esteem.

Mereka tahu mereka sebetulnya tidak hebat-hebat amat tapi tidak mau orang lain tahu tentang hal itu. Jadi mereka menyembunyikannya dan menampilkan diri sebagai orang yang hebat sementara di sisi lain mereka menekan dan mengecilkan orang lain.

They know they are not that great but they don’t want people to know it. So they hide it and appear themselves as great people while on other side they surpress and degrading others.

Manusia yang begini ini sebenarnya merugikan diri sendiri karena membangun benteng pertahanan yang rapuh dan tidak diperlukan yang menghalangi mereka untuk berkembang dan mendapatkan banyak hal baik.

This kind of people is actually not doing good for themselves because they build unnecessary and fragile fortress that prevent them to develop and receive many good things.

*  *  *  *  *

Tipe manusia ‘Ah, gue ini siapa sih?’

The ‘Ah, who am I?’  type of people

Manusia jenis ini kebalikan dari tipe pertama. Mereka merasa tidak layak untuk apa pun.

This kind of people are the opposite of the first type. They feel they don’t deserve for anything.

Mereka melihat diri kecil, tidak berarti, tidak cukup baik, tidak berdaya.

They be littled themselves, feel unworthy, not good enough, hopeless.

Mereka mempunyai percaya diri yang rendah.

They have low self-esteem.

Mereka terlalu memperhatikan segala yang ada pada diri mereka.

Their self-conscious is too much.

Mereka terlalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

They do too much comparison of themselves with other people.

Mereka juga merugikan diri sendiri karena rasa takut pada kegagalan, takut berbuat salah dan takut mencoba sesuatu yang baru menghalangi mereka untuk berkembang dan mendapatkan banyak hal baik.

They too are not doing good for themselves because fear of failure, fear of making mistake and fear of trying new things prevent them to develop and receive many good things.

Gideon memiliki masalah kepercayaan diri.

Gideon had this self-esteem problem.

Itu terlihat dari reaksinya ketika melalui malaikatNya Tuhan menyampaikan pesan; “Tuhan menyertaimu, ya pahlawan yang gagah berani… Pergilah,… dan selamatkanlah bangsamu. Bukankah Aku mengutus kamu”

It was shown from his reaction when God sent him a message through His angel “The Lord is with you, you mighty man of valor! Go… and you shall save your people. Have I not sent you?”

Gideon menjawab, dirinya adalah yang termuda dalam keluarganya dan kaumnya adalah yang terkecil dari sukunya.

Gideon answered that he is the youngest in his family and his clan is the weakest in his tribe.

Parah bener ga pedenya ini orang, begitu pikir saya ketika saya membaca tentang kisahnya.

He’s got a real big issue on self-esteem, I thought that when I read about his story.

Coba bayangkan, kalau malaikat Tuhan muncul di depan kita dan memberikan salam “Tuhan menyertaimu”

Imagine this, if God’s angel appears infront of us and greets “God is with you”

Saya sudah sering melihat malaikat dalam mimpi atau ketika saya sedang berdoa karena Tuhan mengaruniakan kemampuan yang membuat saya bisa melihat alam roh.

I have oftenly seen angels in my dreams or when I pray because God blessed me with ability to see spirits.

Tapi saya belum pernah melihat malaikat muncul tidak dalam mimpi atau dalam pengelihatan saat saya sedang berdoa. 

But I never saw an angel appear not in dreams or in a vision when I am praying. 

Jadi bayangkan bagaimana istimewanya Gideon sampai Tuhan menyuruh seorang malaikat untuk muncul didepannya dan menyampaikan pesan dari Tuhan.

www.lookandlearn.com
So imagine how special Gideon was that God sent an angel to appear infront of him and delivered him His message.

Tuhan telah mendengar doa bangsanya dan pastilah juga doanya. Hari itu Tuhan mengatakan bahwa Dia menjawab doa-doa itu melalui dirinya.

God has heard his people’s prayers and surely also his prayers. On that day God said He answered those prayers through him.

Wow!

Eh, tapi Gideon malah kagak pede.

Man, Gideon freaked out.

Emangnya siapa sih saya?

Who am I anyway?

Ya, alaminya Gideon memang tidak ada apa-apanya.

Yes, Gideon was naturally is nothing.

Bukankah kita semua juga seperti itu? Apa sih yang bikin manusia itu istimewa? Kena kertas selembar aja dagingnya bisa tergores, luka dan berdarah. Satu detik masih tertawa, detik berikutnya sudah tidak bernyawa.

Don’t we all just like that? What makes human special? A sheet of paper could scratch our flesh, wounded it and made it bleed. One second we laugh, the next second we lay dead.

Ya benar, kita manusia ini sebenarnya apa sih?

Yes that’s right, we human, what are we anyway?

Tapi ketika Tuhan punya rencana, ketika Tuhan memilih seorang manusia untuk mewujudkan rencanaNya itu, Dia memberikan kuasaNya dan Dia menyertai, terlibat dalam seluruh proses perwujudan rencana itu.

But when God has a plan, when God chooses a human to make pass His plan, He gives His power and He is involved in the whole process to make that plan work.

Gideon pun akhirnya melihat bukti dari hal tersebut.

Eventually Gideon saw the evident of it.

*  *  *  *  *

Apa istimewanya sih manusia sampai Tuhan mau memperhatikan, ngebela-belain, mendengarkan dan ada bersama-sama dengannya?

What is so special about human that God willing to give attention, to defend, to listen and be with him/her?

Jadi apakah yang bisa kita banggakan? Apa yang sebetulnya yang kita miliki atau yang ada dalam diri kita yang bisa bikin kita merasa lebih dari yang lain? Bukankah semua itu datang dari Tuhan dan milik Tuhan? Termasuk napas kita. Kalau semua itu Dia ambil dari kita, termasuk nyawa kita, apa yang akan tersisa?

So is there anything for us to take pride? Is there anything in us that can make us feel superior than others? Aren’t those things come from God and belong to God? Including our breath. If everything is taken from us, including our breath, what’s left for us?

Jadi perlukah sikap, perilaku atau kata-kata kita menggambarkan diri kita seperti gorila yang memukul-mukul dadanya, seakan-akan dunia adalah miliknya, seperti segalanya dan semua orang harus tunduk padanya, harus mendengarkannya, harus mengikuti maunya.. seakan-akan nyawa kita ada ditangannya..

So  do we need this kind of attitude, behavior or words that picture us like a gorilla patting on its chest, as if it owns the world, as if everything and everyone must bow before it, must listen to it, must obey to its wishes.. as if it has our lives on its hand..

Tapi di sisi lain, untuk apa kita merasa seakan masalah dan kehidupan lebih besar sampai kita merasa mereka akan menelan kita hidup-hidup.

But in other side, why should we feel as if problems and life are that big they would eat us alive.

Mungkin kita memang kecil, tidak punya hal apa pun yang bisa bikin kita diperhitungkan oleh dunia dan oleh manusia-manusia disekitar kita.

Maybe we do small, have nothing that can make us somebody to the world and to the people around us.

Saya kenyang dihina orang, dari mulai keluarga sendiri ke orang-orang di tempat kerja, oleh orang yang tidak saya kenal, sampai oleh orang-orang yang mengatakan diri mengenal Tuhan.

I have been insulted too many times, from my own family to the people at work, from a complete stranger to the people who said they know God.

Saya dan Gideon sama.

Gideon and I are two of a kind.

Tuhan menyebut Gideon “Pahlawan yang gagah berani”

God called Gideon “A mighty valor”

Percaya diri kita harus diletakkan pada Tuhan, bukan pada diri sendiri.

We must place our self-esteem on God, not on ourselves.

Kita sering salah menilai diri sendiri.

wwwpravsworldcom
We often mistakenly value ourselves.

Tuhan menilai diri kita tinggi tapi kita menilai diri kita rendah.

God values us high but we undervalue ourselves.

Atau kebalikannya, Tuhan menilai diri kita rendah tapi kita menilai diri kita tinggi.

Or on contrary, God values us low but we overvalue ourselves.

Jadi janganlah penilaian itu datang dari kita sendiri atau dari orang lain.

So don’t let that come from us or from other people.

Lebih baik berfokus pada melakukan kehendak Tuhan dan tidak mencari hormat.

Better focus on doing God’s will and not seeking for respect.

*  *  *  *  *

Ayat referensi:
Hakim-Hakim 6-8, Kejadian 37:5-11, Markus 6: 1-6

Reference verses:
Judges 6-8, Genesis 37:5-11, Markus 6: 1-6

No comments:

Post a Comment